“Maafkan bunda nak, bunda terpaksa melakukan hal ini” Isak tangis Shanaya Anindya Nugraha memenuhi kamarnya
Bertemu dengan Rain Sky Allendra orang yang dulu merenggut mahkota yang paling berharga dalam hidupnya, membuat harus menyembunyikan rahasia yang selama ini dia tutupi dari semua orang.
Akankan semua rencana Embun berjalan dengan mulus atau dia akhirnya mengalah pada keadaan yang tidak memihak padanya?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 17 Aku mencintaimu Arsen
Rania masih saja dengan pendiriannya dan Arsen pun sama tidak ada yang mau mengalah di antara mereka berdua.
“Aku nggak ada melakukan kesalahan selama kita menjalin hubungan Arsen, jadi aku nggak terima kamu bikin kayak gini” protes Rania
“Kamu yakin nggak pernah bikin salah, coba kamu ingat lagi Rania, kamu tahu siapa aku kan Rania, aku saat ini hanya menghargai pertemanan kedua orang tua kita, dan aku juga menghargai kamu sebagai wanita baik saat bersamaku, kamu mengerti apa yang aku maksudkan Rania?” ucap Arsen
Rania terlihat kaget mendengar apa yang Arsen ucapkan barusan, dia menatap Arsen yang juga menatap tajam ke arah Rania.
“maksud kamu apa Arsen, jangan mengarang cerita yang belum tentu pasti kebenarannya” balas Rania berusaha terlihat tenang di depan Arsen saat ini.
“apa maksudku pasti kamu mengerti Rania, aku nggak perlu sampaikan lagi bukan” sahut Arsen
“Aku tetap nggak terima semua ini Arsen, kalau aku nggak bisa mendapatkan kamu, wanita yang kamu cintai nggak akan bisa kamu miliki!” ancam Rania saat ini dia sudah habis kesabarannya padahal semenjak menjalin hubungan dengan Arsen dia sudah berusaha terlihat baik dimata Arsen dan keluarganya.
“kamu mengancamku Rania? apa tahu sedang berhadapan dengan siapa?” ancam balik Arsen, dia terpancing juga untuk marah karena sudah membawa bawa wanita yang dia cintai.
“Aku tidak mengancam kamu Arsen, aku hanya memberikan kamu pilihan, tidak denganku maka tidak juga untuk wanita lain” tukas Rania dengan berani menatap wajah Arsen saat ini.
Melihat itu Arsen tertawa sinis,” oh asli kamu yang kayak gini ya, boleh juga, sangat beda jauh dengan penampilan kamu saat jalan bersamaku, terlihat sangat lembut dan anggun, jadi itu hanya topeng agar orang tuaku tertarik dan mendukung hubungan kamu dan aku, bagus Rania kamu berhasil” sindir Arsen
“mama kamu sangat menginginkan aku untuk menjadi menantunya Arsen, aku akan mengadukan semuanya pada mama kamu, dan aku tetap dengan ucapan ku tadi Arsen” ucap Rania
“silahkan saja Rania, aku ingin lihat sampai dimana keberanian mu, ha ha ha berarti aku memutuskan untuk membatalkan perjodohan ini sangat tepat, tenyata kamu berhasil menipu keluargaku, hebat Rania selamat untukmu” tegas Arsen sambil bertepuk tangan.
Seketika Rania terdiam dia nggak sadar sudah bersikap kasar pada Arsen dan memperlihatkan sikap mengancamnya pada Arsen.
“aku terpaksa melakukan hal ini Arsen, karena kamu sudah menghina aku dengan memutuskan hubungan kita” balas Rania
“sudahlah Rania, aku rasa kita sudah nggak perlu melanjutkan pembicaraan ini, karena tidak ada titik temunya, kamu bersikeras dengan sikap kamu itu” tukas Arsen
“baik Arsen, aku terima tantangan mu” ucap Rania lalu keluar dari ruang kerja Arsen dengan wajah merah padam karena marah dan kesal.
Sedangkan Arsen hanya menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskan perlahan menghilangkan sesak di dadanya,” aku harus menjaga Naya, aku tahu Rania orangnya nekat pasti dia akan menyelidiki semuanya, dan aku nggak mungkin terus ada di jakarta, pekerjaan menuntut aku melakukan perjalanan jauh ke luar negeri” gumam Arsen dalam hati.
“Arsen tadi aku lihat Rania berjalan tergesa gesa, apa kalian sedang bertengkar” sapa Hendrik kita
“aku nggak bertengkar Hendrik, aku sudah memutuskan hubungan ku dengan Rania tadi pagi dan dia nggak terima lalu menyusulku ke kantor, dan tadi aku sudah memberikan pengertian pada Rania, tapi dia sangat keras kepala” jelas Arsen.
“Kau memutuskan hubungan dengan Rania, kok bisa apa nyonya Rima nggak marah, kan mama kamu yang terlihat sangat menginginkan Rania menjadi menantu nya” sahut Hendrik
“”Ceritanya panjang Hendrik, intinya tadi pagi aku bertengkar dengan mama gara gara mama dan mamanya Rania sudah mempersiapkan pernikahan ku dengan Rania, tanpa bicara denganku terlebih dulu, aku nggak terima ya terjadi perdebatan cukup panas saat sarapan pagi tadi”
“Dan setelah itu aku menghubungi Rania dan memutuskan hubungan kami, karena aku tidak bisa mencintai Rania, tapi dia tidak terima” jelas Arsen
“Kau tahu darimana kalau Rania dan nyonya Rima sudah mempersiapkan pernikahan kamu itu” tanya Hendrik penasaran.
“mama sendiri yang bicara seperti nya tadi mama keceplosan, ya sudah aku langsung marah dan mama tetap dengan pendiriannya lalu memaksa aku harus menerima Rania sebagai istri, dengan dalih kalau Tania adalah menantu yang mama suka”
“Aku benar benar muak dengan semua ini, mama dan Rania sama sama keras kepala, dan tadi Rania sempat mengancam ku, kalau dia nggak bisa menikah denganku, wanita lain juga nggak akan bisa menikah denganku, dasar perempuan keras kepala” umpat Arsen.
“Rania bukan keras kepala aku rasa, karena dia dari dulu memang mencintaimu Arsen, makanya di saat kamu sudah menjadi kekasihnya dia nggak mau kehilangan kamu dan dia akan pertahankan sekuat yang dia mampu, hati hati takutnya Rania nekat “ nasehat Hendrik
Sebelum menjawab nasehat dari Hendrik, Arsen menarik nafas panjang,” itu yang sedang aku pikirkan, dan aku sudah bilang dengan Rania, jangan melakukan hal yang membuat aku akan membalas semua perbuatannya pada wanita yang aku cintai” ucap Arsen
“Apa Rania sempat bertanya apa kau sudah mempunyai kekasih atau setidaknya apa kau saat ini mencintai wanita lain, sehingga tidak bisa mencintai dirinya” tanya Hendrik
“Ya dia sempat menanyakan hal itu” jawab Arsen
“Rania pasti sudah curiga akan hal itu, dan aku yakin pasti dia akan menyelidiki wanita mana yang kau cintai saat ini, hhmm Rania pasti akan menghalangi dengan segala cara Arsen, kau harus berhati hati” tukas Hendrik
“Aku sudah mengancam Rania tadi, jangan berani mengusik hidup ku lagi, dan dia makin marah saat aku katakan hal itu” umpat Arsen
“Ya pasti lah namanya juga orang lagi marah dan sakit hati” balas Hendrik.
“apa nyonya Rima mau menerima keputusan yang kau ambil ini Arsen, dan aku sangat yakin pasti beliau sangat menolaknya” ucap Hendrik
“mama awalnya nggak mau terima, tapi aku nggak peduli, cukup sudah selama ini aku selalu mengakah dengan semua keinginan mama, kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku nggak akan mau menuruti semua keinginan mama dengan perjodohan ini” tegas Arsen
“sudah terjadi Arsen nggak perlu kau sesali, sekarang berarti kau sudah putus dengan Rania?” tanya Hendrik ingin memastikan lagi
“Kalau dari aku sudah selesai, tapi Rania tetap nggak mau” balas Arsen
“terus bagaimana dengan nyonya Rima, apa nyonya Rima akan menyelesaikan masalah ini dengan Rania dan mamanya Rania, pasti nyonya Rima saat ini sedang pusing” imbuh Hendrik
“Dan aku nggak peduli, terserah mama mau menyelesaikan nya seperti apa, semua juga karena ulah mama, bikin kacau semuanya “ sahut Arsen, Hendrik terdiam mendengar apa yang Arsen katakan.
Kamu harus tegas Sen...