Reinkarnasi Zea Ke Zaman Kuno

" Kim apa kamu tidak apa2 , mana yg sakit.? Ucap Zea khawatir melihat Kim terluka parah.

" Kim.... Ba...baik baik saja jie...jie... Uhuk uhuk." Kim terbatuk2 merasa kan sakit didada nya, akibat pukulan penuh ketua bandit sebelumnya.

Zea pun langsung mengeluarkan ramuan dan salep penyembuh dari ruang nya.

" Ini minum lah ramuan ini dan pil ini bersamaan Kim, efek nya akan sedikit sakit tapi baik untuk luka dalam mu." Ucap Zea yg saat ini memangku kepala Kim yg terlihat lemah.

Kim pun memakan pil dan ramuan yg di berikan Zea, rasa sesak dan sakit di dada nya pun berangsur-angsur menghilang, begitu pula luka memanjang di lengan nya yg bahkan sudah tertutup hanya menyisakan bekas darah dan kain yg robek di lengan nya.

"Obat Jie jie memang GK pernah gagal." Ucap Kim yg saat ini tersenyum ke arah Zea.

"Oh ya, apa Jie jie baik2 saja, apa Jie jie terluka,? apa mereka sempat menyentuh Jie jie, ap- ...." Belum sempat Kim melanjutkan cerocosan nya, Zea sudah menghentikan Kim dengan menutup mulut Kim dengan jari lentik nya itu.

" Aku tidak apa2 Kim, lihat tidak ada luka satu pun , kamu jangan khawatir." Ucap Zea tersenyum ke arah Kim.

Atensi Kim pun teralih kan ke arah mayat2 para bandit yg bergelimpangan.

" lalu bagaimana dengan mayat bandit ini Jie jie.? Tanya Kim.

"Sudah biarkan saja, lebih baik kita segera pergi dari sini, apa kamu baik2 saja Kim, apa masih bisa melanjutkan perjalanan,? Kalau tidak kuat kita akan mencari tempat istirahat dekat sini." Ucap Zea.

"Tidak Jie jie, Kim sudah baikan, ayo kita pergi saja.!" Ucap Kim yg sudah berdiri sambil menggandeng tangan Zea menuju arah kuda nya.

"Pakaian mu ternoda darah Kim, lebih baik kamu ganti pakaian dulu, tenang saja pakaian mu masih banyak kok.!" Ucap Zea yg seakan tau isi pikiran Kim, pasal nya sebelum nya Kim pernah menolak pakaian baru dari Zea, dengan alasan untuk menghemat baju kata nya.

"Ini ambillah."

Zea memberikan hanfu biru tua lengkap kepada Kim.

"Baiklah Jie jie, tunggu sebentar di sini, Kim tidak akan lama." Ucap Kim yg sudah ngacir ke balik pohon besar tak jauh dari Zea berdiri.

Sesaat setelah Kim berganti pakaian dengan layak, mereka pun melanjutkan perjalanan yg tertunda karena serangan mendadak bandit itu.

Saat ini Kim dan Zea telah tiba di sebuah desa kecil yg tampak sepi dan tidak memiliki nama di depan gerbang nya yg tampak terbengkalai itu.

Tiba tiba Kim pun bertanya.

" Jie jie, kenapa desa ini tampak sepi ya, seperti tidak berpenghuni,? Lihat lah bangunan di sebelah sana, hancur tak berbentuk, apa kita melanjutkan masuk ke desa atau mencari jalan memutar Jie jie,? tanya Kim kepada Zea, sesekali mata nya melihat sekeliling desa .

"Seperti nya kita akan masuk terlebih dahulu Kim.!" Zea pun berkuda dengan perlahan di ikuti Kim di belakang nya, sambil berkomunikasi dengan Cici tentang keadaan desa itu.

" Cici keluar lah.! Ucap Zea memanggil Cici keluar dari ruang dimensi.

"Ya Nona, Cici disini." Ucap Cici.

"Apa kamu mengetahui tentang desa ini Cici.? Ucap Zea.

"Ya Nona, desa ini tidak sepenuhnya bisa dikatakan desa mati walau hampir seluruh penduduk desa, mati terbunuh di jadikan santapan oleh para siluman dari alam bawah, 10 THN lalu portal alam bawah sempat terbuka, dan itu menimbulkan huru hara yg panjang, tidak lama dari itu datang seorang kultivator pengembara yg membantu penduduk desa menutup portal tersebut, walau pun sudah aman, para penduduk yg tersisa memilih pindah dari desa ini, walaupun masih ada beberapa orang yg masih bertahan di desa ini, dengan alasan enggan meninggalkan tanah leluhur mereka.

Bersambung.