Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Aku sudah menikah
Merasa jenuh di rumah, Luciana pun pergi ke supermarket untuk berbelanja kebutuhannya yang sudah menipis. Dengan mendorong trolly, Luciana berkeliling mengambil barang yang dia butuhkan. Mulai dari perlengkapan mandi, kosmetik hingga makanan dan minuman. Iya, walaupun Billy hingga saat ini masih mengacuhkannya, tapi dia masih mau memberi nafkah lahir kepada Luciana dengan memberikan uang belanja dengan mentransfer ke rekeningnya.
Setelah selesai belanja, Luciana lalu pergi ke cafe untuk sekedar minum kopi dan makan makanan ringan. Dia memilih tempat duduk di pojokan yang nyaman. Tak lama pesanannya pun datang dan Luciana pun langsung menikmati pesanannya. Melihat para waiters yang bekerja di cafe, Luciana jadi ingat saat dirinya bekerja sebagai waiters sama seperti mereka. Tiba- tiba Luciana teringat dengan Noah dan kenangan yang telah dia lalui bersamanya.
Luciana menggelengkan kepalanya. Iya, tidak seharusnya dia mengingat laki- laki lain dari masa lalunya sedangkan dia sendiri sudah mempunyai suami. Suami yang tidak bisa menerima keadaannya karena sudah tidak perawan tepatnya. Miris memang nasib Luciana. Dia berstatus sebagai seorang istri, namun suaminya tak sudi lagi untuk menyentuhnya dan merasa jijik dengannya akibat masa lalunya.
Dan Luciana pun tak tahu sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlanjut. Lucian sudah pasrah dan hanya menyerahkan semuanya pada Noah.
Setelah selesai menikmati pesanannya, Luciana bergegas keluar dari cafe karena dia sudah memesan taksi on line untuk pulang ke rumah Billy. Namun tiba- tiba dia bertabrakan dengan seseorang hingga belanjaannya jatuh ke lantai.
"Brukkk..."
"Sorry...sorry..." ucap seseorang yang menabraknya yang ternyata seorang pria.
"Tidak papa..." jawab Luciana tanpa melihat ke arah pria yang menabraknya karena Luciana langsung mengambil belanjaannya yang berserakan di lantai.
Begitu juga dengan pria tersebut yang membantu memunguti belanjaan Luciana.
"Maafkan saya ya, ini belanjaan kamu..." ucap pria itu.
"Tidak apa- ap...." Luciana tak bisa melanjutkan kata- katanya begitu dia bertatap muka dengan pria yang tadi menabraknya.
Begitu pun dengan pria tersebut yang terkejut melihat Luciana. Iya, pria itu adalah Noah. Pria yang menghilang hampir dua tahun dan yang tadi baru saja Luciana pikirkan, dan kini pria itu benar- benar ada di depan matanya.
"Luciana... Sayang ..." ucap Noah matanya tak berkedip menatap perempuan yang pernah menjadi kekasihnya.
"Noah..." Luciana kaget, tak menyangka dia akan bertemu dengan Noah di tempat ini.
"Sayang..akhirnya aku menemukanmu..." Noah hendak memeluk Luciana tapi dia langsung bergerak mundur menghindar darinya.
"Kenapa sayang...?" tanya Noah karena Luciana tidak mau dipeluk olehnya.
"A...aku harus pergi..." ucap Luciana namun Noah segera mencegahnya dengan menahan tangannya.
"Noah, apa yang kamu lakukan... lepaskan tanganku, aku mau pulang, taksi pesananku sudah datang..." ucap Luciana sambil menunjuk taksi yang ada di depan cafe.
"Tunggu sayang, aku ingin bicara sama kamu..." sahut Noah tidak mau melepaskan tangan Luciana.
Noah lalu meminta pada supir taksi untuk pergi dan dia memberinya uang sebagai ganti rugi.
"Noah apa yang kamu lakukan... Aku harus pulang..." Luciana nampak kesal karena Noah membatalkan pesanan taksinya.
"Aku ingin bicara sama kamu sayang, kenapa kamu menghindariku...? Aku sudah lama mencarimu tapi kamu tidak ada di mana pun. Aku ingin bicara sama kamu sayang..." sahut Noah.
"Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan Noah. Aku harus pulang..." ucap Luciana.
Iya, Luciana sudah berusaha melupakan Noah dan tidak ingin bertemu dengannya lagi. Baginya Noah adalah masa lalunya. Dia sudah bersuami sekarang, dan tidak sepantasnya dia berbicara dengan laki- laki apa lagi dia mantan kekasihnya. Dan yang membuat Luciana marah adalah pria di depannya lah yang membuat masa depannya hancur dan sudah meninggalkannya tanpa kabar.
"Sayang, tolong jangan begitu, aku ingin bicara sama kamu sayang..."
"Tapi aku tidak ingin bicara sama kamu Noah. Kamu sudah lama meninggalkan aku, kamu sudah membohongiku, dan aku tidak mau berurusan denganmu lagi..." sahut Luciana dengan tegas.
"Aku tidak meninggalkanmu Luciana, semua ini karena keadaan. Tolong kasih aku waktu untuk menjelaskan semuanya sama kamu... Kita bicara di dalam ya, aku mohon Sayang..." ucap Noah.
Luciana menggelengkan kepalanya.
"Nggak Noah... Aku nggak bisa... Hubungan kita sudah selesai. Dan kamu tidak perlu menjelaskan apapun lagi padaku. Dan aku mohon kamu jangan menemuiku lagi..." ucap Luciana.
Luciana lalu melangkahkan kaki pergi dari hadapan Noah. Namun lagi- lagi dicegah oleh Noah.
"Tunggu sayang, aku mohon dengarkan aku dulu, aku mengalami kecelakaan di Singa pura waktu dari bandara menuju rumah orang tuaku. Aku luka parah dan hilang ingatan. Dan ponsel aku juga hilang. Makanya aku tidak bisa menghubungi kamu..." ucap Noah.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Noah, tentu saja Luciana terkejut.
Lalu Noah menceritakan bahwa setelah dia sembuh dan ingatannya kembali, dia segera kembali untuk menemui Luciana. Namun hingga dua minggu dia belum berhasil menemukan Luciana. Dia sudah pergi ke rumah oma, namun rumah itu sudah dihuni orang lain.
Tentu saja Luciana tidak menyangga jika selama dua tahu menghilangnya Noah bukan karena dia sengaja meninggalkannya melainkan karena kecelakaan.
Luciana mengela nafas panjang. Apapun alasan yang Noah berikan padanya tidak bisa merubah keadaannya sekarang. Semua sudah terlambat.
"Sayang.. Sekarang aku kembali ke sini untuk meminta maaf sama kamu karena menghilang begitu lama dan ingin kembali padamu. Aku masih sangat mencintai kamu sayang..." ucap Noah tiba- tiba memeluk Luciana.
"Nggak Noah..." sahut Luciana sambil melepaskan pelukan Noah.
"Aku nggak bisa Noah... Aku nggak bisa kembali sama kamu..." ucap Luciana.
"Kenapa sayang...? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi...?'' tanya Noah dengan raut wajah sedih.
"Aku tidak bisa kembali sama kamu karena aku sudah menikah, Noah..." jawab Luciana.
"A..apa...? Kamu sudah menikah...?'' Noah seakan tidak percaya dengan jawaban Luciana.
"Iya...jadi aku mohon , kamu jangan menemuiku lagi Noah...'' jawab Luciana.
"Nggak sayang, ini nggak mungkin, hubungan kita belum selesai kenapa kamu malah menikah dengan orang lain. Dulu kita sudah berjanji akan menikah dan kita akan hidup bahagia bersama anak- anak kita kan sayang...? Tapi kenapa kamu malah....
"Iya,tapi dulu Noah sebelum kamu pergi meninggalkan aku begitu lama..." sahut Luciana.
"Tapi kan aku sudah menjelaskan apa yang terjadi denganku di Singa pura sayang, kalau aku mengalami kecelakaan..." ucap Noah.
"Ya mana aku tahu, yang jelas kamu sudah meninggalkan aku tanpa kabar hingga dua tahun. Kamu sudah menghancurkan semua impian kita... Dan jangan salahkan aku jika aku memilih melanjutkan hidupku sendiri tanpa kamu Noah..." sahut Luciana dengan mata berkaca- kaca.
Noah menggeleng- gelengkan kepalanya. Iya tentu saja dia tidak bisa terima karena perempuan yang begitu dia cintai ternyata malah menikahi orang lain.
"Kamu menikah dengan siapa...? Apa pernikahan kamu bahagia...? Apa suamimu mencintaimu sama seperti aku mencintaimu...? Apa dia memperlakukanmu dengan baik...?" tanya Noah.
Luciana menelan ludah mendengar berbagai pertanyaan dari Noah. Iya ,tentu saja bingung mau jawab apa. Tidak mungkin juga dia akan menjawab bahwa pernikahannya tidak membawa kebahagiaan melainkan hanya ada kesedihan dan air mata. Dan ini semua karena perbuatannya dengan Noah di masa lalu hingga membuatnya kehilangan keperawanan..
"Apa hak mu bertanya seperti itu...? Tentu saja aku bahagia..." jawab Luciana lalu segera pergi dari hadapan Noah.
"Sayang tunggu..." seru Noah, namun Luciana terus berjalan meninggalkan Noah.
Noah mengusap wajahnya dengan kasar. Iya tentu saja dia merasa frustrasi. Dia masih begitu mencintai Luciana tapi apa daya, karena terlalu lama dia meninggalkannya tanpa kabar, Luciana akhirnya menikah dengan pria lain.
"Kenapa harus seperti ini...?" ucap Noah begitu sedih.
Sementara itu Luciana segera naik taksi dan pulang ke rumah Billy. Di dalam taksi Luciana tak dapat membendung air matanya. Iya, dia dulu begitu frustrasi karena ditinggalkan Noah tanpa kabar dalam keadaan hamil hingga banyak hal buruk yang terjadi padanya . Tentu saja dia begitu kecewa pada kekasihnya itu yang tidak ada di saat dia membutuhkannya. Dan Luciana begitu benci atas tindakan Noah yang tidak bertanggung jawab.
Hingga pada akhirnya perlahan Luciana bangkit dari keterpurukan dan memulai lembaran baru dalam hidupnya kemudian bertemu dan menikah dengan Billy. Dan sekarang tanpa diduga, dia bertemu lagi dengan Noah dan mengetahui jika selama ini Noah bukan sengaja meninggalkannya tapi karena dia mengalami kecelakaan. Dan dengan jujur Noah mengatakan padanya kalau dia masih mencintai Luciana.
"Kenapa harus seperti ini Noah...?" ucap Luciana dalam hati.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Malam harinya Luciana berbaring di tempat tidur seorang diri karena Billy sedang keluar kota. Iya, Luciana tidak mengerti kenapa akhir- akhir ini suaminya itu sering sekali pergi ke luar kota. Ada saja pekerjaan yang harus dia kerjakan di luar kota, padahal dulu sebelum mereka menikah Billy jarang keluar kota. Kalaupun ada pekerjaan di sana dia akan meminta asistennya untuk mengurusnya dan dia akan fokus mengurus perusahaan pusat
Luciana pun merasa kesepian seorang diri. Iya ,walaupun ada Billy atau pun tidak, sama saja sebenarnya. Dia akan kesepian karena Billy selalu mengacuhkannya dan tidak akan berbicara dengannya jika tidak ditanya lebih dulu. Tapi setidaknya dia ada teman tidur.Tapi malam ini dia benar- benar sendirian di dalam kamar.
Luciana pun tidak bisa tidur dan dia malah kepikiran Noah. Iya, pertemuannya yang tidak disengaja tadi siang dengan Noah benar- benar telah mengganggu pikiran Luciana. Luciana tiba- tiba terbayang- bayang dengan apa yang pernah dia lakukan bersama Noah. Luciana membayangkan saat dia pertama kali melakukan hubungan badan dengannya di apartemen milik Noah.
Iya, sudah tidak terhitung berapa kali dia melakukan penyatuan bersama mantan kekasihnya itu baik di apartemen dan di ruang kerja Noah. Noah selalu membuatnya puas hingga tak berdaya. Dada Luciana naik turun mengingat semua kenangan manisnya bersama Noah. Sebagai wanita normal tentu saja dia menginginkan akan hal itu lagi. Apa lagi sejak menikah dengan Billy hingga pernikahannya memasuki tiga bulan, dia baru satu kali disentuh oleh Billy yaitu saat malam pertama. Dan itu pun berakhir dengan kekecewaan Billy karena Luciana sudah tidak perawan lagi saat digauli olehnya.
Tanpa sadar tangan Luciana menelusup masuk ke dalam pakain tidur bagian bawahnya. Perlahan dia meraba benda miliknya yang ditumbuhi bulu- bulu halus. Kemudian dia memasukkan jarinya ke dalam sana. Dengan membayangkan penyatuan bersama Noah, Luciana menggerakkan jarinya dengan gerakan teratur keluar masuk sambil memejamkan matanya.Makin lama gerakannya makin cepat sambil terus membayangkan wajah Noah.
"Aaahhh... Terus Noah....iya... Lebih cepat.... Aaahhhhh...." Nafas Luciana pun tersengal- sengal setelah aktifitasnya berakhir dan mencapai puncak.
"Oh astaga... Apa yang aku lakukan..." ucap Luciana baru sadar dengan apa yang dia lakukan.
Iya, Luciana merasa sangat bersalah pada Billy karena dia telah membayangkan penyatuan dengan pria lain. Luciana pun segera masuk ke dalam kamar mandi lalu membasuh tangan serta benda miliknya yang basah akibat aktifitas tunggalnya tadi.
Setelah selesai dari kamar mandi Luciana kembali ke kamarnya.
"Oh ya ampun..." Luciana terus merasa bersalah pada sang suami.
Iya, dia merasa telah berselingkuh dari Billy.
"Maafkan aku mas... Seharusnya aku tidak melakukan ini..." ucap Luciana.
Iya, sebagai seorang istri tentu saja Luciana begitu menginginkan penyatuan bersama Billy. Namun dia masih enggan menyentuh Luciana karena masih jijik dengan masa lalu istrinya. Dan akibat pertemuannya kembali dengan Noah, Luciana pun tidak bisa menahan diri karena terus terbayang dengan aktifitas ranjang bersamanya saat mereka masih pacaran. Dan satu- satunya jalan Luciana pun memuaskan dirinya sendiri dan anehnya justru bukan wajah Billy yang dia bayangkan melainkan wajah Noah.
"Oh ya ampun... Kenapa aku tidak bisa tidur dan terus terbayang wajah Noah.." ucap Luciana merasa gelisah di atas tempat tidur. Luciana pun mengacak- acak rambutnya sendiri untuk mengusir bayangan wajah Noah yang terus menari- nari di depan matanya.
Satu minggu kemudian Billy kembali dari luar kota. Tentu saja Luciana merasa senang dan dengan senyum merekah di bibirnya, dia menyambut kedatangan sang suami di depan pintu ruang tamu.
"Selamat datang mas..." ucap Luciana.
Namun lagi- lagi suaminya itu masih saja cuek padanya. Dia berlalu begitu saja melewati Luciana dan masuk ke ruang tamu.
"Mas..." Luciana mengikuti sang suami.
Billy terus berjalan sampai di ruang tengah di mana nyonya Lidya dan Natasya sedang sarapan.
"Hei kamu sudah sampai sayang...?'' tanya nyonya Lidya.
Nyonya Lidya bangun dari duduknya lalu memeluk putra kesayangannya dan mencium kedua pipinya.
"Ayo sarapan sayang..." ucap nyonya Lidya.
"Nanti saja mah, Billy belum lapar. Billy ke kamar dulu ya..." sahut Billy lalu segera menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Dan lagi- lagi Luciana mengikutinya dari belakang.
Natasya yang sedang duduk bersama sang mama di meja makan menatap kakak dan kakak iparnya yang sedang menaiki anak tangga .Natasya tiba- tiba tersenyum.
"Kenapa kamu tersenyum...?'' tanya nyonya Lidya.
"Nggak kok mah..." jawab Lidya.
Sementara itu Billy langsung masuk ke dalam kamar kemudian meletakkan tasnya di atas tempat tidur.
"Mas... Mas Billy mau mandi...? Atau mau saya bikinkan teh atau kopi...?'' tanya Luciana.
Billy bukannya menjawab pertanyaan Luciana, tapi dia malah menatap tajam wajah istrinya. Luciana pun heran melihat wajah sang suami yang terlihat marah padanya.
"Kamu ngapain saja selama saya keluar kota...?'' tanya Billy.
"A...aku...? Aku di rumah saja nggak ngapa- ngapain....'' jawab Luciana.
"Jangan bohong kamu...!!!" seru Billy tiba- tiba membentaknya.
"Kamu pergi ke mana saja selama aku tidak ada di rumah...!! " sambung Billy.
"A..aku tidak pergi ke mana- mana mas. Setiap hari aku di ruamh..." jawab Luciana.
"Kamu tidak pergi ke mana- mana...? Lalu ini apa...!'' Billy kembali membentak Luciana sambil merogoh saku celananya dan melempar beberapa lembar kertas ke muka Luciana.
Luciana pun segera mengambil kertas- kertas tersebut yang ternyata adalah sebuah foto. Mata Luciana pun melebar saat melihat bahwa foto tersebut adalah foto dirinya bersama dengan Noah saat mereka tidak sengaja bertemu di depan cafe.
Tentu saja foto itu membuat Billy marah karena dalam foto tersebut terlihat Noah yang sedang menggenggam tangan Luciana. Dan foto satunya lagi Luciana sedang dipeluk oleh Noah.
Bersambung...
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah