NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Manusia Dari Jaman Purba

Manusia Dari Jaman Purba

“Melamar?” Alexa bergumam sambil memandangi kotak kecil berwarna hitam itu. Kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada Julian yang dinilainya hanya bermain-main dengan ucapannya itu.

“Pak Julian kesambet jin apa? Atau sebelum datang ke sini, apa sebelumnya Pak Julian kejedot pintu?” tanyanya kemudian seraya menaikkan kedua alisnya, memberi sorot tak percaya bahkan meremehkan niat baik Julian.

Dahi Julian berkerut sampai kedua alisnya bertaut. Tidak menyangka niat baiknya malah disangka lelucon.

“Aku serius, Alexa.”

“Yang bilang Pak Julian bercanda siapa? Saya tahu kok Bapak serius. Geger otak serius maksudnya. Makanya omongan Bapak jadi melantur. Seharusnya Bapak pergi menemui dokter, bukan saya. Saya tidak bisa mengobati geger otak.”

Kali ini Julian tercengang sampai tak bisa menyembunyikan ekspresinya itu. Ingin tertawa namun saat ini ia sedang serius ingin meminang gadis yang sebenarnya ia kagumi.

“Ehem ... ehem ...” Ekspresi wajah yang terlihat memalukan itu kembali seperti sebelumnya. Julian melirik ke sekeliling sebentar. Beberapa pengunjung ada yang melihat ke arahnya, seolah sedang menertawakan lamarannya yang hanya dianggap lelucon.

Ditolak seperti ini bukan hal baru bagi Julian. Penolakan Alexa masih ia anggap wajar dan tidak sampai membuat ia tersinggung bahkan sakit hati.

Beberapa tahun lalu, ia pernah ditolak dengan cara yang menyakitkan. Membuat harga dirinya jatuh seketika. Momen itu pun meninggalkan bekas luka yang mendalam di hatinya. Menjadi penyebab ia menutup pintu rapat-rapat untuk wanita manapun.

Sampai tak sengaja ia bertemu Alexa di kantin kampus pada suatu hari. Gadis keras kepala itu membuatnya terkesan pada pertemuan pertama.

“Alexa, apa kamu tidak pernah dilamar seseorang?” tanya Julian sembari membetulkan duduknya, menegakkan punggung demi terlihat serius.

“Pernah. Sering malah.”

“Oh ya?”

Alexa mengangguk. “Iya. Sudah tidak terhitung banyaknya Robin melamar saya. Tapi saya tolak.”

“Alasannya?”

“Karena saya tidak ingin menikah muda. Saya punya cita-cita yang ingin saya raih. Tapi sayangnya cita-cita itu hanya tinggal angan saja sekarang.” Raut Alexa berubah mendung mengingat cita-citanya yang ingin merantau ke luar negeri, memiliki pekerjaan bagus juga ingin punya pacar bule.

Alexa merasa tertarik setelah sering melihat di media-media sosial tidak sedikit jumlahnya wanita lokal yang dinikahi bule. Mereka bahkan kerap membagikan momen kehidupan rumah tangga mereka yang romantis itu di media sosial yang mereka miliki, dan terlihat seru bagi Alexa. Tak ayal timbul keinginan yang sama dalam diri Alexa.

Disentil lagi tentang peristiwa malam itu, Julian hanya bisa menghela napasnya panjang.

“Tapi, walaupun masa depan saya sudah hancur, saya tetap harus melanjutkan hidup. Saya tidak ingin menikah muda, juga tidak ingin mati muda. Saya tetap akan melanjutkan hidup meski tidak seindah harapan saya lagi,” tambah Alexa. Merasa obrolan ini hanya membuang-buang waktu, ia pun kemudian berdiri dari duduknya, mengabaikan kotak kecil berwarna hitam itu di atas meja.

“Maaf, Pak. Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, saya pergi sekarang. Bapak tidak perlu membuang-buang waktu hanya untuk bercanda seperti ini,” Sedikit membungkukkan badannya, kemudian melenggang pergi meninggalkan Julian yang termangu memandangi kotak kecil yang berisi cincin berlian. Yang samasekali tidak dilirik oleh Alexa.

Sudah jelas Alexa menolak mentah-mentah lamaran Julian dengan alasan tidak ingin menikah muda. Alasan yang sering digunakan untuk menolak Robin itu juga sudah tentu merupakan alasan yang sama menolak lamarannya.

Julian sadar tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Alexa. Gadis itu berhak menolak. Namun sebagai pria yang bertanggung jawab, hal itu merupakan sebuah tamparan halus untuknya. Ternyata niat baiknya tidak cukup bisa meluluhkan kerasnya hati Alexa.

***

“Melamar seorang gadis tapi caranya seperti itu. Samasekali tidak ada romantis-romantisnya. Memangnya aku ini cewek apaan. Kamu memang sudah merenggut kesucianku, tapi bukan berarti aku mau diperlakukan seperti ini. Caranya melamar benar-benar kuno. Dasar manusia dari jaman purba. Mana ada melamar gadis dengan ekspresi datar seperti itu.” Alexa tak tahan untuk tidak mengomel. Ia sudah naik ke atas sepeda motornya, mesinnya sudah dihidupkan tetapi mulutnya tak henti berbicara.

Usai mengomel sendiri, Alexa kemudian melarikan sepeda motornya meninggalkan halaman parkir kafe. Tanpa Alexa ketahui, omelannya itu sampai ke telinga Julian yang baru keluar dari kafe.

Julian hanya bisa menganga, tak percaya dengan kelakuan Alexa. Selain keras kepala, gadis itu ternyata juga suka mengomel. Dan yang membuat Julian tak habis pikir adalah isi omelan Alexa yang mengatainya manusia dari jaman purba.

“Apa aku terlihat mirip kera?” gumam Julian tak percaya. Ia sampai tertawa kecil mengingat ucapan Alexa itu. Di belakangnya terdapat kaca jendela setinggi hampir dua meter. Ia lantas berbalik hanya demi melihat rupa dirinya dari pantulan kaca itu. Memastikan apa ia benar mirip seekor kera.

Namun yang dipantulkan kaca itu hanyalah rupa seorang pria tampan rupawan dan gagah. Tidak terlihat sedikitpun tampang seekor kera di sana.

***

Julian pulang ke rumah setelah upayanya ditolak mentah-mentah oleh seorang gadis ingusan. Cincin berlian yang baru dibelinya sampai harus menguras tabungannya itu tidak dilirik samasekali oleh gadis itu.

Julian hanya ingin menunjukkan tanggungjawabnya sebagai seorang pria terlepas dari kekagumannya pada Alexa. Penolakan yang dilakukan Alexa itu tidak seberapa dengan penolakan yang berbentuk pengkhianatan yang pernah diterimanya dahulu.

Menyimpan kotak cincin itu ke dalam laci meja nakas, Julian lantas merebahkan diri di tempat tidur, menyilangkan kedua tangannya di belakang kepala sebagai alas.

Di lain tempat, Alexa tengah duduk memandangi proposal skripsinya. Apa yang dikatakan Julian beberapa saat lalu di kafe itu tidak salah. Ia memang harus mempertimbangkan lagi keputusannya untuk berhenti kuliah.

Jika ia berhenti kuliah, kedua orangtuanya akan kecewa kepadanya. Ayahnya sudah bekerja keras membiayai pendidikannya. Ayahnya bahkan sering bekerja lembur hanya demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk memberinya masa depan yang lebih baik.

Sama juga dengan ibunya, yang harus bekerja keras menjual kue di toko kecilnya hanya demi membantu menopang perekonomian keluarga. Lalu mengapa ia yang sudah dibesarkan dengan susah payah ini harus egois memikirkan diri sendiri?

Hanya kehilangan kesucian, bukan berarti kehilangan seluruh hidup bukan?

Kesuciannya sudah direnggut, haruskah ia membiarkan masa depannya juga direnggut darinya?

“Maafkan aku, Mama, Papa. Anakmu ini tidak bisa menjaga kehormatannya dengan baik,” bisiknya dalam kesunyian malam.

Alexa sudah bertekad akan melanjutkan hidup. Ia memilih melupakan peristiwa naas di malam itu. Ia akan merelakan kesuciannya terenggut, namun tidak dengan masa depannya.

Beberapa waktu berlalu. Alexa kembali ke kampus seperti biasanya, menyelesaikan keperluannya untuk maju dalam sidang skripsi.

Nasib baik memihak Alexa kali ini. Sidang yang tak hanya menguji kemampuan dan wawasannya, namun juga menguji mental dan tanggungjawab atas judul penelitian yang ia ajukan itu berlangsung dengan lancar dan sukses. Menghantarkan Alexa pada sebuah momen terindah yang dinanti, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seluruh mahasiswa yang sudah berhasil menyelesaikan studinya.

Alexa lulus dengan meraih peringkat terbaik. Ia berdiri dengan bangga dalam barisan para wisudawan dan wisudawati Universitas Pelita Bangsa dalam balutan kebaya berwarna merah maroon dengan sanggul dan toga yang menghiasi kepalanya.

“Alexa ... selamat ya, sayang,” ucap Sandra selepas serangkaian acara telah selesai. Mereka masih berkumpul di aula, berfoto dan menerima ucapan selamat dari keluarga dan sahabat.

“Makasih ya, Ma.”

“Selamat ya, Al. Papa sangat bangga padamu.” Wira Atmaja, ayah kandung Alexa ikut memberikan selamat kepada sang putri, merangkulnya erat penuh kasih.

“Makasih ya, Pa.” Alexa tersenyum bahagia, melerai rangkulan ayahnya. Namun senyumnya surut begitu terdengar suara familiar.

“Selamat ya, Alexa.”

To Be Continued ...

Gambar hanya ilustrasi

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!