NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:281
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelompok Fisika

Jam pelajaran olahraga akhirnya selesai. Dengan napas terengah dan seragam yang sudah basah kuyup, para siswa segera berganti pakaian.

   Tak butuh waktu lama, mereka langsung masuk ke jam pelajaran Fisika yang... ya, tidak kalah melelahkan, hanya saja kali ini otak yang harus berkeringat.

   Di depan kelas, Bu Ros sedang berdiri tegak seperti biasanya, menjelaskan materi dengan penuh semangat. Tapi di bangku pojok sebelah kiri, Kevin justru punya fokus lain.

   Matanya tak lepas dari Dara.

   “Bibir itu…” batinnya sambil tersenyum-senyum sendiri. “Akhirnya… akhirnya gue bisa ngerasain bibir manisnya…”

   Tiba-tiba, suara Bu Ros membuyarkan lamunannya.

   "Baik! Sekarang ibu akan membagi kalian ke dalam kelompok. Kalian akan membuat sebuah alat sederhana dengan tenaga listrik. Satu kelompok, tiga orang."

   Suasana kelas pun mendadak riuh. Semua mulai harap-harap cemas berharap dapat kelompok yang 'aman'. Bu Ros mulai menyebutkan nama-nama, dan saat giliran Dara disebut...

   "Dara, Kevin, dan Raka."

   “Eh?” Dara otomatis menoleh, matanya mencari Kevin.

   Dan ternyata... Kevin sudah lebih dulu menatapnya. Begitu mata mereka bertemu, Kevin langsung menaikkan sebelah alisnya dan menyunggingkan senyum nakalnya. Dara mendengus pelan, lalu menepuk kening sendiri.

   "Ya ampun… kenapa harus dia lagi sih…” gumamnya.

   Satu-satunya harapan... sirna ketika mendengar nama Raka. Si paling susah diajak kerja kelompok. Anak yang selalu punya seribu satu alasan untuk tidak hadir pas giliran kerjaan numpuk.

   Dara menghela napas, dan tepat saat itu, Viona yang duduk di sebelahnya langsung berseru dengan nada manja.

   “Ih, Dar! gue nggak satu kelompok sama lo. Sedih banget, tahu nggak?”

   "Gue juga sedih, Vio," Dara menjawab sambil manyun.

   Tak lama, bel istirahat pun berbunyi. Siswa-siswa langsung berhamburan keluar kelas, menuju kantin. Dara dan Viona pun ikut bergabung dalam gelombang eksodus itu.

   Sementara itu, Kevin baru saja mau bangkit dari kursi ketika Vellos menghampirinya.

   "Bro, ke kantin yuk. Laper gue," ajak Vellos.

   Namun Kevin hanya menggeleng pelan, sembari bersandar lagi di kursinya.

   "Lo aja. Gue ngantuk, mau tidur sebentar."

   Vellos menghela napas, kecewa. "Yah, dasar manusia tanpa semangat hidup."

   Meski kecewa, Vellos tetap pergi ke kantin… meski sebenarnya, dia tidak benar-benar sendirian. Teman-teman dari kelas lain sudah menunggu mereka di sana.

   Sementara itu, Kevin memejamkan mata. Tapi bukannya tidur, pikirannya justru melayang ke pagi tadi… saat bibirnya menyentuh bibir Dara di rooftop.

   Sekilas senyum muncul di wajahnya. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan bergumam kecil, “Aduh... gue apaan sih...”

   Waktu terus berlalu. Jam pulang pun tiba.

   Satu per satu siswa mulai keluar kelas. Dara ikut keluar… dan langsung terkejut.

   Rony. Berdiri tepat di depan pintu kelas, seperti pengawal kerajaan yang menunggu sang putri keluar dari istana.

   “Eh, Rony?” ucap Dara sedikit canggung.

   Rony tersenyum dan bertanya dengan nada lembut, “Lo,udah baikan sekarang?”

   Dara mengangguk cepat. “Sudah, udah jauh lebih baik kok.”

   "Kalau gitu, yuk gue anter pulang. Pakai motor aja, sepeda lo tinggal di sekolah."

   Dara menelan ludah. Ingin menolak, tapi... alasannya apa?

   Mata Dara celingukan, dan tiba-tiba—seperti mendapat ilham dari langit—ia melihat Kevin keluar dari kelas. Spontan, Dara menarik lengan Kevin dan berseru,

   “Gue, pulang sama Kevin aja, kok! Nanti dia yang boncengin gue, sekalian bawa sepeda!”

   Kevin tertegun. “Hah?”

   Tapi melihat ekspresi Dara, ia langsung tanggap. Dengan gerakan dramatis seperti aktor FTV, Kevin langsung menggenggam tangan Dara.

   “Ayo, sayang. Kita pulang sekarang.” katanya sok mesra.

   Rony hanya bisa memandangi mereka dengan tatapan tajam, seperti mau membakar Kevin hidup-hidup. Namun keduanya tak peduli.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!