NovelToon NovelToon
Dibalik Diamnya Seorang Istri

Dibalik Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Angst / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.

Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.

Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.

Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.

Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.

Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.

Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 08

Beda dengan Zhia yang kini sedang semangat bekerja. Rayyan malah terlihat sangat murung dan tidak ada gairah hidup. Reaksi Zhia yang sangat santai saat memergokinya sedang bercumbu bersama wanita lain selalu terlintas dalam pikirannya.

"Bos, sampai kapan kamu menatap dokement itu. Cepat periksa dan bumbui dengan tanda tanganmu" ucap Ardiya mulai kesal karna Rayyan terus saja melamun.

"Maaf" ucap Rayyan tersadar dari lamunannya dan langsung memeriksa dokument yang ada di depannya.

"Apa yang akan Bos lakukan selanjutnya? apa bos akan tetap diam seperti ini?"

"Tidak! Aku akan merebut hati Zhia kembali. Aku tak tau bagaimana hidupku jika dia meninggalkanku" ucap Rayyan membulatkan keputusannya.

"Jika bos ingin memperbaiki hubungan bos dengan nyonya aku menyarankan bos meninggalkan kebebasan bos terlebih dahulu. Bos harus belajar bagaimana caranya menjadi suami yang baik" ucap Ardiyan menasehati.

"Tapi, aku tidak tau apa Zhia masih mau menerimaku. Apa dia masih mencintaiku?"

"Kalau itu aku tidak bisa memastikannya, Bos. Tapi tidak ada salahnya kan jika kita berusaha?"

"Kamu benar. Aku akan berusaha merebut hati Zhia kembali. Aku tidak rela jika dia sampai pergi meninggalkanku"

"Lebih baik bos melakukan tanggung jawab sebagai suami terlebih dahulu. Yaitu bekerja dan memberi nafkah yang layak untuk istri"

"Kamu benar! Aku salah karna terlalu membatasi uang belanja Zhia. Aku akan segera memberbaiki kesalahanku" ucap Rayyan membulatkan tekatnya.

"Aku menyarankan nanti malam bos membuat dinner makan malam yang romantis untuk Nyonya Zhia. Karna wanita itu akan merasa bangga jika pasangannya memperlakukannya dengan sangat istimewa"

"Benar hari ini adalah ualng tahun pernikahan kami yang pertama. Aku akan melakukan kejuatan yang istrimewa untuk Zhia. Kamu atur semuanya" ucap Rayyan langsung saja melimpahkan semuanya kepada Ardiyan.

"Baik, bos. Aku akan segera melakukannya" ucap Ardiyan langsung saja semangat.

Setelah merencanakan acara dinner romantis dengan Zhia, Rayyan kembali semangat bekerja. Dia langsung saja tersenyum membayangkan bagimana reaksi Zhia nantinya ketika melihat kejutan darinya. Karna selama pernikahan mereka Rayyan tidak pernah memberikan kejutan bahkan hadiah untuk Zhia.

Di sore harinya setelah pulang dari kantor Rayyan pulang ke rumahnya. Dia tidak mau lagi nongkrong bersama teman temannya. Dia lebih memilih membuat kejutan untuk Zhia dengan tangannya sendiri.

Sesampainya di rumah Rayyan melihat jika seluruh pelayannya sedang sibuk memasak untuk acara kejutan untuk Zhia nanti malam. Melihat Rayyan telah datang Nur langsung saja menyambut kedatangan tuannya itu. Seperti biasa Nur akan menerima tas dan jas yang di berikan Rayyaan lalu menyimpannya.

Melihat perkerjaan Nur yang sudah seperti istri Rayyan, Ardiyan mengerutkan keningnya binggung. Karna biasanya Zhialah yang melakukan itu kepad Rayyan.

"Apa nyonya sudah sangat membenci Bos sehingga dia menyuruh wanita lain untuk melakukan tugasnya?" batin Ardiyan menatap Nur yang sedang menyambut kedatangan Rayyan dengan baik.

"Tuan, mau minum apa?" tawar Nur.

"Tidak! Aku akan langsung ke dapur saja" ucap Rayyan melangkahkan kakinya ke dapur.

Melihat kedatangan Tuan Muda mereka semua pelayan menunduk hormat. Mereka memperlihatkan makanan istimewa yang mereka masak untuk acara malam ini.

"Apa kamu sudah memasak makanan kesukaan istri saya?" ucap Rayyan kepada kepala pelayan.

"Sudah, Tuan. Ini adalah makanan kesukaan Nyonya Muda" ucap kepala pelayan itu menunjukkan beberapa makanan yang telah tersusun rapi di atas meja.

"Untuk kuenya?" ucap Rayyan tidak melihat kue di sana.

"Untuk kuenya kami tidak tau kue apa kesukaan nyonya, Tuan" ucap kepala pelayan itu.

"Baiklah! Kamu buat saja kue dengan rasa strawberry. Tapi aku mau kamu menghiasnya dengan sangan indah dan letakkan sedikit selainya di tenggah" ucap Rayyan juga tidak tau kue apa kesukaan Zhia.

"Bos yakin jika nyonya akan menyukainya?" ucap Ardiyan mengingat jika dia tidak pernah melihat Zhia memakan apapun yang berbau strawberry.

"Aku yakin Zhia akan menyukainya" ucap Rayyan penuh percaya diri.

Mendengar ucapan Rayyan, Ardiyan hanya mampu diam. Dia mengawasi para pelayan yang sedang mendekorasi ruangan itu. Dia melihat Nur yang sedang susah payah meletakkan bungga di atas dinding yang di penuhi balon.

Brukkk....

Berlahan tangga yang Nur naiki bergoyang hingga membuatnya hilang kendali dan terjatuh ke lantai. Ardiyan yang melihat itu berusaha menangkap Nur hingga membuat mereka berdua terjatuh. Nur menimpahi tubuh Ardiyan yang kini sudah ada di bawahnya.

"Ma..maaf" ucap Nur gugup sambil langsung bangkit dari atas tubuh Ardiyan.

Tapi, bungga mawar yang ada di tangannya tidak sengaja menyentuh balon yang ada di dekatnya.

Duarrr....

Nur melopat terkejut dan memeluk Ardiyan dengan penuh ketakutan ketika mendengan ledakan balon itu. Ardiyan yang merasakan dua benda kenyal Nur menyentuh dada bidangnya. Ardiyang memberikan ekspresi genitnya ketika merasakan hangatnya benda kenyal itu.

Ardiyan membalas pelukan Nur dan semakin mempereratnya. Rasanya Ardiyan tidak terima jika dia harus lepas dari kehangatan benda kenyal itu. Nur yang merasakan pelukan Ardiyan semakin kencang langsung saja mencoba memberontak. Dia berusaha melepaskan pelukan Ardiyan.

Setelah Nur berhasil lolos dari pelukannya Ardiyan menatap gunung kembar Nur dengan lekat. Ardiyan mencoba untuk menelan ludahnya kasar karna tangannya ingin sekali meremas kedua bukit kembar itu.

"Jaga sikapmu" ucap Rayyan memperingatkan Ardiyan.

"Ada apa? Kenapa aku tidak boleh menatap gadis cantik yang bahenol itu?" ucap Ardiyan terus saja menatap Nur yang telah sibuk mengerjakan tugasnya kembali.

"Karna tipe pria idamannya bukan pria mata keranjang sepertimu" ucap Rayyan santai sambil merias meja makan dengan bungga mawar.

"Memangnya pria idamannya pria bejat seperti bos?" ucap Ardiyan terkekeh kecil hingga akhirnya dia harus di hadapkan dengan tatapan membunuh dari Rayyan.

"Maaf, Bos. Aku hanya bercanda" ucap Ardiyan mengusap lehernya yang merinding akibat tatapan tajam Rayyan.

Rayyan lebih memilih untuk tidak memperdulikan ucapan sekertaris sekaligus sahabatnya itu. Dia terus saja menghias meja makan itu dengan beberapa jenis bungga. Tidak lupa Rayyan juga menghidupkan beberapa lilin agar terlihat lebih romantis.

"Apa kamu sudah memesan hadiah untuk istriku?" ucap Rayyan mengingat jika dia belum menyiapkan hadiah untuk Zhia.

"Sudah, Bos. Ini" ucap Ardiyan memberikan sebuah kotak pergiasan kepada Rayyan.

"Baiklah! Terima kasih. Aku mau bersiap siap dulu" ucap Rayyan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Mendengar ucapan terima kasih dari Rayyan, Ardiyan memukul wajahnya pelan. Dia merasa bagaikan berada di dunia mimpi karna Rayyan mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Aww... Sakit! Berarti aku tidak mimpi" gumam Ardiyan tersenyum lalu melangkahkan kakinya meninggal ruangan itu.

Bersambung....

Haii semuanya.... Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya. Ceritanya sangat menarik dijamin kalian akan suka🥰😙

1
Yunita Asep
iya ih... bodoh banget si zhia, mau2nya nerima lagi si suami bejad..!!
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk ke karyaku. "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Yunita Asep
lanjut thorr...
Yunita Asep
aku kira si Nur akn menggoda majikan, trnyta enggak... bagus, thorr.. lanjut
Yunita Asep
sykurin lu Rayyan...
Yunita Asep
huh bodo si zhia mau kmbali am Rayyan, takutnya kena virus, suamimu itukan suka gonta.. ganti pasangn kamukn tau itu.. ihh... ngeselliinn...
Yunita Asep
lanjutt...
Yunita Asep
kalau bisa kamu jngn pulang zhia, si Rayyan lagi carper...
Yunita Asep
ap Rayyan lebih ganteng dari qinan sehinga zha memilihnya
Yunita Asep
mampus lu Rayyan emang enak di cuekkin... zhi kamu gugat cerai aj, ih jjik amat... bwa perempuan ke kmar utama, gila!!
Yunita Asep
psyukurin kamu Rayyan...!!
Yunita Asep
lanjut thorr...
Yunita Asep
gugat cerai aj tau bodoh banget kamu jadi istri..!!
Shinta Dewiana
ada dendam.masa lalu apa ya si rayyan sama zhia....
aneh banget suami tukang celap celup masih di pertahankan ..
Shinta Dewiana
agak gimana...akunya...kabanyaan langsung ini...😄
Shinta Dewiana
ngapain pake bayar dua x lipat....dasar bodoh....ini ni ada mc nya lain dari yang lain...
Shinta Dewiana
apa hamil ya tapi kan baru plg dr rumkit enggak mungkin kan enggak ketahuan...
Shinta Dewiana
suamimu suruh periksa dulu zhia mana tau udah kena penyakit kelamin...huh
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk ke karyaku. "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Shinta Dewiana
cih dasar sampah...lo rayyan
Shinta Dewiana
yq ampun zhia lain dari yang lain.ya....wadidauuww
Shinta Dewiana
gila ni suami mending di racun aja deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!