Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.
Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mata Mata
Selama beberapa hari terakhir, sejak Kaisar Wei Liang menyelidiki Paviliun Permaisuri, ia sedikit menaruh kecurigaan. Jadi, Wei Liang menempatkan mata mata untuk mengawasi.
Setiap hari nya, lelaki itu dibuat terbelalak dengan perubahan sikap permaisuri. Istri yang ia abaikan bertahun tahun itu, kini berubah total.
Dulu permaisuri pendiam dan tidak suka berbasa basi. Ia menganggap semua orang baik dan terlalu percaya pada selir. Permaisuri juga sempat mengobati Ibu dari Kaisar selama beberapa minggu---awal nya semua berjalan lancar----ibu suri hampir sembuh. Dan kaisar mulai percaya, namun, diminggu ke empat, ibu suri tiba tiba demam berkepanjangan setelah mengkonsumsi makanan yang dibawa permaisuri. Hingga akhir nya ibu suri meninggal dunia.
Sejak itu, Kaisar menjadi sangat marah. Namun, ia tak menceraikan atau pun membuang permaisuri ke istana dingin. Kenapa ? Karena wasiat ibu suri yang meminta kaisar dan permaisuri terus bersama sampai akhir hayat. Dan , seluruh harta di paviliun utama adalah milik Permaisuri.
Permaisuri tak berkeluarga. Ayah nya yang seorang jenderal dan juga walikota , telah berpulang ketika pernikahan permaisuri . Sedangkan ibu nya, menderita sakit parah setelah kepergian sang ayah. Dan satu satu nya paman nya pun harus meregang nyawa saat bertempur di medan perang.
Permaisuri tidak punya apa apa kecuali harta di paviliun utama. Ia lemah, tak ada orang yang mendukung nya dari belakang. Bahkan kenyataan paling menyakitkan adalah, Permaisuri tidak terlalu bodoh untuk mengetahui bahwa ramuan yanh sering dibawa oleh Selir Lian Fei merupakan racun yang membunuh secara perlahan. Ia tetap meminum nya meski tau ia akan mati. Mengapa? Karena ia tidak memiliki siapapun lagi. Hidup nya tidak berarti. Bahkan hak untuk mengatur kerajaan saja sudah tidak ada.
Permaisuri sendiri. Ada. Ada satu dayang setia nya. Namun, itu sama sekali tak menggerakan hati nya. Keluarga nya habis, mertua nya berpulang, suami nya tidak mencintai nya. Lalu untuk apa ia hidup? Begitulah Permaisuri Xian Rong menjalani hari nya. Penuh kekosongan. Hampa. Seperti orang depresi.
Tatapan mata nya selalu dingin, menutupi segala kelemahan dalam diri nya.
Kaisar yang sangat permaisuri cintai tidak perduli pada nya. Tidak memberi nya sedikit pun cinta. Namun, baru kali ini kaisar mulai sedikit penasaran dengan perubahan sikap Permaisuri. Hingga ia meminta mata mata terlatih untuk mengawasi nya.
" Hamba melihat ada pelayan baru di kediaman permaisuri."
Kaisar menaikan sebelah alis nya. " Selama bertahun tahun, baru kali ini aku mendengar dia mengganti pelayan nya."
" Lalu ada apa lagi?"
Mata mata itu berlutut. " Hamba melihat Yang Mulia Permaisuri sering memasak berbagai hidangan aneh. Namun,,,aroma benar benar membuat ketagihan, Yang Mulia."
Kaisar kembali terkejut. " Bukankah sejak terakhir kali ia memasak untuk ibuku, dia tidak ingin memasak lagi."
" Lalu?" Lanjut kaisar.
" Para penjaga dan pelayan benar benar menyayangi permaisuri lantaran beliau sering membagikan hadiah dan memberi sajian khusus untuk mereka." Ia melanjutkan. " Hamba pernah menyamar menjadi penjaga dan menjelek jelekan permaisuri di depan kepala koki dan dayang. Namun , hasil nya mengejutkan, kepala koki mengangkat pisau nya ke kepala hamba dan para dayang justru mencaci maki hamba. Mereka bilang hamba kurang bersyukur."
Hal tersebut membuat kaisar makin tertarik. Ia secara khusus menaruh perhatian pada permaisuri.
" Kalau begitu, aku akan mengundang permaisuri menghadiri jamuan antar kerajaan." Perintah Kaisar. Biasa nya , yang mendampingi kaisar adalah Selir Hua Qian ataupun Selir Lian Fei. Baru kali ini ia mengundang permaisuri.
***
Happy Reading ❤️
Mohon Dukungan untuk :
• Like
• Komen
• Subscribe
• Follow Penulis
Terimakasih❤️