Sistem: Games Novel

“Kenapa, kau tidak mau?”

“Aku mau, terimakasih,” Ucapnya sambil mengambil bungkusan itu, “tapi... Bisakah kau berbalik?”

Aku menghela nafas seraya bangkit, “makanlah, setelah makan pergilah jangan sampai penjaga Istana menemukanmu.”

“K-kau akan pergi?” tanyanya padaku yang telah di ambang pintu.

“Pajar hampir tiba, aku harus segera kembali.”

“Baiklah.”

Aku pun pergi meninggalkan gudang terbengkalai itu menuju tempat tinggalku, sejenak aku liat peta ajaib milikku untuk memastikan orang itu Raja atau bukan, ternyata benar itu Raja. Entah apa yang telah dia lakukan dengan pakaian seperti itu, tunggu aku ingat aku pernah menulis tentang pasukan rahasia pelindung Raja, apa disini dia sendiri pemimpinnya, wah ini sungguh luar biasa.

***

“Nyonya, Nyonya! Ayo bangun, Permaisuri ada disini!” Suara Xiao Ya, tak membuat mataku ini mau terbuka. Aku baru bisa tertidur saat matahari mulai menyingsing.

Bukannya bangun aku malah kembali menarik selimut sampai menutupi kepalaku, terserahlah toh aku sudah tahu siapa sebenarnya Permaisuri ini.

Kamarku kembali tenang, membuat aku kembali terlelap.

Setelah cukup lama tertidur kembali mataku ini akhirnya mau terbuka, aku melihat seseorang juga ikut tidur disampingku, ‘Permaisuri? Ah tidak ini Xiao Quan, brengsek berani sekali dia tidur disampingku.’

Bruk...!! Aku menendangnya hingga dia jatuh ke lantai, “aduh!” pekiknya sambil bangkit dengan wajah bingung.

“Lily, kau sudah bangun,” ucapnya sambil memegangi pinggangnya, “kenapa kau mendangku?” Keluhnya dengan wajah mematut.

“Kenapa kau bilang? Kau tidur disampingku sejak tadi.” Kesalku.

“Ya, tapi memangnya apa yang bisa aku lakukan padamu dengan tubuh ini, ck. Dua benda yang kau punya, aku juga punya,” ucapnya sambil menyentuh dua gunung kembarnya.

“Haish dasar brengsek, ya sudahlah. Hoam...Ngomong-ngomong ada apa kau kemari pagi-pagi sekali?”

“Pagi? Kau tidak lihat ini sudah siang, bahkan ini sudah hampir jam makan siang,” Ucapnya, aku hanya mendelik malas kearahnya.

“Kau tidak datang untuk memberi salam padaku dan Ibu Suri tadi pagi, itu membuat Ibu Suri marah padamu, aku sengaja datang kesini dengan alasan ingin menghukummu,” jelasnya.

“Ck, baiklah. Maaf aku sudah salah faham padamu.”

“Baiklah tidak masalah, bersihkan dulu wajahmu lalu makanlah. Semalam, apa kau langsung pulang atau pergi ke tempat lain?” tanyanya menyelidik.

“Tentu saja aku langsung pulang, kemana lagi,” dustaku, untuk sementara ini jangan sampai Xiao Quan tahu soal Raja yang menyamar dan pulang dengan keadaan terluka, sepertinya Raja juga tidak ingin orang lain tahu soal pasukan Rahasianya.

“Berapa lama kau disini?” aku balik bertanya.

“Sudah lumayan lama,” sahutnya sambil ikut makan.

“Kalau begitu kembalilah, orang lain akan curiga bila kau diam terlalu lama ditempatku. Kau tahu Selir Jiang kan dia sepertinya menjadikanmu musuhnya, lebih baik kau berhati-hati.”

“Haish wanita itu, tapi aku suka dia Lily, dia cantik tubuhnya juga bagus. Seandainya aku datang kesini dengan tubuh asliku sudah pasti dia akan jatuh cinta padaku,” ucapnya penuh percaya diri.

“Ck, kalau kau datang kesini dengan tubuh aslimu, paling kau hanya akan jadi rakyat jelata, wanita itu adalah putri putri pedagang paling kaya di tempat ini, statusnya naik setelah Ayahnya berhasil menaikan perekonomian negri ini, jadi karena itulah Raja mengambilnya sebagai Selir,” jelasku.

“Heh, ternyata kau tahu banyak tentang tempat ini Lily,” komentarnya.

‘Tentu saja aku tahu, karena aku pengarang ceritanya,’ batinku menyahut.