NovelToon NovelToon
BISMILLAH CINTA

BISMILLAH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Berkali-kali dikhianati membuat Marwah mengalami trauma, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria mana pun juga. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha berkedok ustaz yang sedang mencari orang untuk mengurus ibunya.

Nahyan ternyata tidak jauh berbeda dengan Marwah. Keduanya tidak beruntung dalam hal percintaan.

Akankah Allah menjodohkan mereka berdua dan saling mengobati luka satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Curhatan Di Malam Hari

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Nahyan.

Nahyan ingin membantu Marwah berdiri tapi dia sadar, mereka bukan mahram. "Aku tidak apa-apa kok, Ustaz," sahut Marwah yang langsung berdiri.

"Syukur Alhamdulillah, kenapa tadi kamu biarkan dia masuk ke dalam rumah ini?" tanya Nahyan.

"Aku tidak tahu, dia langsung masuk ke kamar Ibu," sahut Marwah.

Nahyan mengusap wajahnya lalu duduk di kursi tempat Marwah biasa menunggu Halimah. Marwah bisa melihat jika Nahyan begitu sangat lelah, antara kerjaan dan Mamanya. "Sepertinya aku harus bisa menyatukan Ustaz Nahyan dan juga Ibu Halimah," batin Marwah.

Nahyan bangkit dari duduknya. "Aku istirahat dulu," ucap Nahyan.

"Iya, Ustaz."

Marwah kembali masuk ke dalam kamar Halimah kembali, tapi tanpa di duga Halimah melempar selimut ke arah Marwah. "Pergi kamu, jangan masuk ke sini lagi!" bentak Mama Halimah.

"Astagfirullah Bu, Ibu kenapa? apa aku punya salah sama ibu?" tanya Marwah bingung.

"Aku ingin sendiri, aku tidak mau kamu ada di sini. Pergi sana!" usir Mama Halimah.

Melihat tatapan tajam dan amarah dari Halimah membuat Marwah takut dan dia pun keluar dengan membawa selimut yang biasa dia pakai untuk tidur di malam hari. Marwah duduk di kursi depan kamar Halimah, tanpa sadar air matanya menetes. Sesabar-sabarnya Marwah, dia juga punya manusia yang mempunyai keterbatasan.

"Ya, Allah apa yang harus aku lakukan lagi? aku tidak mungkin menyerah, karena Ustaz Nahyan sudah banyak membantu aku dan keluarga aku tapi Ibu Halimah sepertinya tidak menyukai aku," batin Marwah.

Malam pun tiba....

Dikarenakan Marwah diusir oleh Halimah, dia pun tidak berani masuk akhirnya dia pun memutuskan untuk duduk di lantai depan kamar Halimah sembari selonjoran. Marwah menatap langit-langit rumah mewah itu, dia sudah bingung tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga Nahyan yang hendak melihat Mamanya, terkejut dengan Marwah yang duduk selonjoran di lantai.

"Kenapa kamu duduk di lantai?" tanya Nahyan.

"Ibu mengusir aku, Ustaz. Beliau melarang aku untuk masuk ke dalam kamarnya, tapi karena aku khawatir makanya aku memutuskan untuk menjaga Ibu di sini takutnya Ibu butuh sesuatu," sahut Marwah dengan senyuman kecilnya.

Nahyan menghela napas, dia pun membuka pintu kamar Mamanya dan terlihat Halimah sudah tertidur. Nahyan kembali menutup pintunya dan memutuskan untuk ikut duduk di lantai bersama Marwah. Nahyan duduk agak jauh dari Marwah dan itu membuat Marwah kaget.

"Kenapa Ustaz duduk di lantai? ini ada kursi," ucap Marwah.

"Tidak apa-apa, melihat kamu duduk di lantai sepertinya menyenangkan," sahut Nahyan.

Untuk sesaat keduanya saling diam dengan pikiran masing-masing. "Maaf Ustaz, aku belum bisa menjaga Ibu dengan baik," ucap Marwah tiba-tiba.

"Tidak usah minta maaf, di sini kamu tidak salah tapi Mama aku yang memang sulit didekati. Seharusnya aku yang minta maaf karena memaksa kamu untuk tetap bertahan di sini, dan aku tahu jika kamu sudah tidak kuat," sahut Nahyan.

"Aku dan keluarga aku banyak hutang sama Ustaz, jadi aku hanya bisa membayarnya dengan setia menjaga Ibu Halimah walaupun Ibu tidak menyukaiku," ucap Marwah dengan tatapan menerawang.

"Terima kasih kamu sudah mau bertahan, jujur aku merasa tenang jika Ibu dijaga sama kamu hanya saja kamu butuh kesabaran yang ekstra untuk menghadapi Mama yang seperti itu," sahut Nahyan.

Marwah menunduk, dia menggenggam erat ponselnya dan Nahyan tahu jika ada yang sedang dipikirkan oleh Marwah. "Apa ada yang kamu pikirkan? kalau ini masalah Mama, kamu boleh kok berhenti kalau kamu sudah tidak kuat lagi," ucap Nahyan.

Marwah menggelengkan kepalanya. "Ustaz, bolehkah aku curhat?" tanya Marwah ragu-ragu.

"Boleh, kamu mau curhat apa?"

"Selama ini aku merasa sendiri, Ustaz. Tidak ada teman untuk berbagi keluh kesah," ucap Marwah.

"Kamu mau curhat apa? bicara saja," sahut Nahyan.

Marwah menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. "Sebenarnya Kang Iwan itu awalnya mau menikah denganku, tapi seminggu mau menikah aku membatalkan pernikahan itu karena Nazwa ternyata sedang mengandung anak Kang Iwan. Hati aku hancur, hingga aku harus mondok di pesantren untuk melupakan semuanya. Setelah itu, aku juga dijodohkan oleh pemilik pondok dengan salah satu pria yang katanya sholeh dan lagi-lagi pernikahan itu batal karena si pria masih berstatus suami orang. Semua orang bilang kalau aku harus shalat tobat, katanya ada yang salah dalam diri aku makanya aku dicibir dan di suruh shalat tobat supaya aku tidak gagal menikah lagi. Ustaz, kenapa Allah mengujiku begitu berat? apa aku tidak boleh bahagia? apakah nantinya aku akan mendapatkan jodoh lagi?" tanya Marwah dengan mata berkaca-kaca.

"Allah bukan sedang mengujimu justru itu adalah tanda Allah mencintaimu," sahut Nahyan.

"Kalau Allah mencintaiku, kenapa Allah selalu mempertemukan aku dengan pria yang salah? bahkan kenapa harus adik aku sendiri yang menghancurkan hidupku?" Marwah kembali bertanya kepada Nahyan.

"Allah gagalkan rencanamu karena Allah tahu jika rencana itu tidak baik untukmu, Allah hadirkan kesedihan dan kekecewaan bagimu karena Allah ingin menguatkan hatimu. Allah datangkan ujian dan penderitaan dihidupmu karena Allah ingin melatih kesabaran dan keikhlasanmu," jelas Nahyan.

"Tapi Ustaz, semua orang menjadi menjauhiku. Aku dianggap wanita pembawa sial makanya tidak ada lagi yang mau berteman denganku, bahkan teman-teman aku pun menjauh karena katanya takut ketularan gagal menikah. Duniaku seakan hancur, Ustaz tapi aku berusaha sabar dan menyembunyikan kesedihanku karena aku tidak mau Bapak dan Ibu sedih," sambung Marwah dengan deraian air matanya.

"Allah jauhkan beberapa orang di sekitarmu sebab Allah sudah mendengar percakapan yang tidak kamu dengar, dan Allah hancurkan duniamu karena Allah tidak mau akheratmu berantakan. Kamu tahu Marwah, Allah membuatmu merasa sendirian karena Allah ingin memberikan kesempatan kepadamu agar kamu lebih bertakwa dan dekat dengan-Nya," sahut Nahyan.

Air mata Marwah semakin deras, hatinya begitu sakit. Sakit bukan karena masa lalunya tapi karena dia sudah salah menilai ujian yang Allah berikan kepadanya.

"Jangan sedih, karena pada akhirnya Allah akan tunjukan rasa cinta dan kasih sayang-Nya untukmu, Marwah. Jika kamu mau bersabar dan ikhlas atas apa yang Allah turunkan kepadamu, maka Allah akan memberikan kebahagiaan dunia dan akherat untukmu melebihi apa yang kamu bayangkan. Tetap semangat dan berprasangka baiklah kepada Allah," ucap Nahyan.

Marwah menghapus air matanya. "Terima kasih, Ustaz. Mendengar penjelasan Ustaz aku jadi merasa lega sekaligus malu karena selama ini aku sudah banyak mengeluh atas apa yang sudah Allah berikan kepadaku," sahut Marwah.

"Takdir memang tidak bisa kita rencanakan, terkadang kita diberi ujian yang tidak bisa kita pahami. Namun, Allah mengajarkan kita untuk menerima tanpa banyak bertanya karena ternyata hidup ini bukan hanya tentang seberapa keras kita berjuang tetapi seberapa kuat kita bertahan sampai waktunya pulang," ucap Nahyan.

Nahyan bangkit dari duduknya. "Tidurlah sudah malam, kalau Mama tidak mau ditemani kamu tidur saja di kamar kamu," ucap Nahyan.

"Iya, Ustaz," sahut Marwah.

Nahyan pun pergi masuk ke dalam kamarnya. Marwah menyunggingkan senyumannya, ucapan Nahyan sungguh membuat hatinya tenang dan beban yang selama ini dia pendam pun terasa mulai ringan setelah mendengarkan penjelasan Nahyan.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
idih nazwa nya beggok masa masih cinta dah di gebukin juga....makan tuh cinta
Imas Fatimah
semangat up lg thor
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
double up authorr
Rahma Inayah
nazwa sdh babak belur spt samsak tinju di buat iwan msh gk tega iwan di penjara cnt boleh tp jgn bodoh
ꪶꫝNOVI HI
semoga cepat tertangkap iwak peyek 😂🤭
ꪶꫝNOVI HI
stress iwan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah ini cocok untuk mu juga Nahyan 🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Senyuman mu bikin aku penasaran Nahyan 🤣🤣🤣🤭
Patrick Khan
naswa ternyata cinta sekonyong konyong koder ke iwan .. pdhl lakik nya modelan gitu🤣🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻: semoga cepat dapat jodoh lagi si Nazwa😁
total 7 replies
Naysila mom's arga
semoga iwan segera di tangkap polisi
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah author libur padahal menunggu di update cerita Nahyan dan Marwah/Facepalm//Drool/
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah laki2 mokondo benalu gak tau diri ...gak mau modar sisan
Patrick Khan
aku suka😍😍😍
Rahma Inayah
pasti nahyan akn membantu kel marwah buat laporin iwan ke polisi kasus kdrt.alhamdulillah iwan tdk jd nikah sm marwah .iwan kd lelaki sok kedean mmg km pny apa yg bs di banggakan makan jg nazwa yg nanggung
Cindy
lanjut kak
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga ini awal yang baik untuk Nahyan supaya cepat memperistri Marwah biar Marwah ada yang melindungi dan menjaganya
Naysila mom's arga
si iwan gila bgt ya,, nekat sekali
Patrick Khan
iwan bener2 dah gila
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
berani Iwan ke rumah Nahyan bikin onar Marwah mangsa keadaan.. Marwah enggak ada salah..gara2 Iwan akan jadi keributan kericuhan dan salah sangka..harap ustaz Nahyan tidak salah faham
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Iwan melampaui batas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!