Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
...Happy Reading...
...❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️⛈️⛈️⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
Saat sedang di perjalanan, Greland memutuskan untuk membeli minuman untuk melepaskan dahaganya. Ketika sedang berjalan menuju toko, ia melihat seorang kakek-kakek yang sedang duduk di pinggir jalan. Kakek itu memiliki jenggot putih yang panjang dan memakai baju kusam sambil memegang tongkat. Penampilannya terlihat sangat sederhana dan mungkin sedikit tidak terawat.
"Hey nak, kemarilah sebentar," ucap Kakek itu memanggilnya dengan suara yang lembut namun penuh wibawa. Greland melihat ke belakang untuk memastikan tidak ada orang lain di sekitarnya, lalu menunjuk ke arah dirinya sendiri. "Anda memanggil saya?" tanya Greland dengan rasa penasaran.
Kakek itu mengangguk perlahan, matanya yang dalam seolah menembus jiwa Greland. "Ya, aku memang memanggilmu, nak. Aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu yang penting," kata Kakek itu dengan nada yang serius.
Greland merasa sedikit curiga, tapi rasa ingin tahunya membuatnya mendekati Kakek tersebut. "Ada apa, Pak?" tanya Greland, mencoba untuk bersikap sopan.
Kakek itu tersenyum kecil, lalu memulai pembicaraannya. "Aku melihat ada sesuatu pada dirimu, sesuatu yang tidak biasa. Aku ingin tahu, apakah kamu siap untuk mendengarnya?"
Greland merasa sedikit bingung, tapi rasa penasarannya membuatnya menjawab, "Ya. Silakan ceritakan," kata Greland penasaran dengan cerita tersebut. Kakek itu memandangnya dengan tatapan yang dalam, seolah-olah dia bisa melihat jiwa Greland.
"Aku melihat sebenarnya kau sudah mati, bukan?" tanya Kakek itu membuat Greland tertegun. Greland tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, dia merasa seperti tersengat listrik. "Anda... Anda tahu dari mana?" tanya Greland sedikit menjauh, ia curiga dengan Kakek itu, takutnya Kakek itu berniat jahat padanya.
Kakek itu tersenyum kecil, "Aku memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh orang lain. Aku bisa melihat bahwa kau memiliki aura yang tidak biasa, aura yang hanya dimiliki oleh mereka yang telah melewati batas antara hidup dan mati."
Greland merasa seperti sedang bermimpi, dia tidak percaya apa yang sedang terjadi. "Apa yang Anda maksud dengan 'sudah mati'?" tanya Greland, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi.
Kakek itu mengangguk, "Kau telah mengalami kematian, tapi entah bagaimana kau berhasil kembali ke dunia ini. Tapi, ada sesuatu yang tidak beres, kau tidak sepenuhnya hidup, dan tidak sepenuhnya mati. Kau berada di antara dua dunia."
Greland merasa seperti sedang kehilangan kendali atas dirinya sendiri. "Apa maksud Anda?" tanya Greland, menatap Kakek itu tajam, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Kakek itu memandangnya dengan tenang, seolah-olah dia sedang menjelaskan sesuatu yang sangat biasa.
"Ya, harusnya kau sudah mati, tapi kau beruntung mendapatkan tubuh milik orang yang matinya sama denganmu," kata Kakek itu, suaranya tenang namun membuat Greland merasa seperti sedang berada di jurang keputusasaan. "Tapi jiwa orang yang kau tempati di tubuhnya masih ada, dia belum sepenuhnya pergi," lanjut Kakek itu, membuat Greland merasa seperti sedang dihantam badai.
"Apa maksud Anda? Ada dua jiwa dalam satu tubuh?" tanya Greland, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Kakek itu mengangguk, "Ya, seperti dalam satu tubuh ada dua jiwa. Jiwa orang yang seharusnya menjadi pemilik tubuh ini masih ada, tapi jiwa kamu juga ada di sini. Ini sangat tidak biasa dan bisa menyebabkan banyak masalah."
Greland merasa seperti sedang berjalan di atas tali yang tipis, dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. "Apa yang akan terjadi pada saya?" tanya Greland, merasa seperti sedang mencari jawaban.
Kakek itu memandangnya dengan serius, "Ada dua kemungkinan. Pertama, jiwa kamu bisa mengambil alih tubuh ini sepenuhnya, tapi itu berarti jiwa orang lain harus pergi selamanya. Kedua, jiwa orang lain bisa mengambil alih tubuh ini sepenuhnya, tapi itu berarti kamu harus pergi selamanya. Atau... ada kemungkinan ketiga."
Greland penasaran, "Apa kemungkinan ketiga?" tanya Greland, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Kakek itu tersenyum kecil, "Kemungkinan ketiga adalah... kamu berdua bisa hidup bersama dalam satu tubuh. Tapi itu sangat sulit dan membutuhkan kontrol yang sangat kuat."
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus