NovelToon NovelToon
Miliarder Dunia Streaming

Miliarder Dunia Streaming

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kebangkitan pecundang / Kultivasi Modern
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: apa aja 39

Setelah ditolak oleh gadis pujaan kampus, Rizky Pratama tiba-tiba membangkitkan sebuah sistem ajaib: setiap kali ia mendapat satu pengikut di siaran langsung, ia langsung memperoleh sepuluh juta rupiah.

Awalnya, semua orang mengira Rizky hanya bercanda.
Namun seiring waktu, ia melesat di dunia live streaming—dan tanpa ada yang menyadari, ia sudah menjelma menjadi miliarder muda Indonesia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apa aja 39, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Permintaan Maaf Langsung

Saat Rizky Pratama masih tenggelam dalam pikirannya, tiga teman sekelas lewat sambil menertawakan dia.

“Wih, Rizky jago juga ya, berani nembak cewek lewat live streaming?”

“Hahaha… padahal Ayu cuma main truth or dare semalam. Mana nyangka si bego ini bakal beneran nembak?”

“Ingat ya, malam ini kamu harus minta maaf sama Ayu langsung di live. Jangan sampai lupa, nanti kita nonton rame-rame.”

Rizky tersenyum tipis dan mengangkat bahu.

“Ya udah, pastikan kalian nongkrong di live streaming-ku nanti. Aku bakal minta maaf langsung.”

Dalam hati, ia tak menyangka gosipnya dengan Ayu menyebar secepat itu. Kini, ia memang tak punya pilihan selain menepati perintah guru.

Ketiga teman itu pergi sambil tertawa puas.

Tak lama, seorang gadis berdiri di hadapannya. Rizky menoleh dan melihat Nadia Putri, ketua kelas sekaligus siswi tercantik di SMA Negeri 1 Jakarta.

Alisnya rapi seperti lukisan, mata bening berbinar, kulit seputih susu, senyum manis—kecantikannya bahkan melampaui Ayu. Meski seragam sekolah tampak longgar, pesona tubuh mudanya tetap sulit disembunyikan.

Namun kali ini ada gurat khawatir di wajahnya.

“Nad… ada apa?” tanya Rizky.

Nadia menggigit bibir, lalu berkata cemas,

“Rizky, biar aku yang jelasin ke Bu Ratna. Soalnya masalah ini nggak sepenuhnya salah kamu.”

Sejak mendengar kabar, Nadia tahu Rizky tak pantas menanggung malu seorang diri. Ia tahu Rizky dulu anak yang rajin belajar, sering diskusi soal pelajaran. Sejak mengejar Ayu, barulah ia berubah jadi seperti sekarang.

Tapi Rizky hanya menggeleng. Ia tersenyum meski getir.

“Nggak usah. Semua ini salahku juga, dan aku yang harus bertanggung jawab. Lagi pula, aku juga ada urusan dengan live streaming ini.”

Ucapan kejam Ayu kemarin masih terngiang di kepalanya. Rasa sakitnya seperti duri yang terus menusuk.

Kalau mau dihormati orang lain, aku harus punya uang. Cuma itu jalannya.

“Tapi Rizky…”

“Sudah, Nad. Aku jadi sadar, Ayu nggak pernah suka sama aku. Live malam ini sekalian jadi penutup perasaanku buat dia.”

Mendengar itu, Nadia menghela napas lega. Ia sempat takut Rizky melakukan hal bodoh. Kini, melihatnya bisa bicara dengan tenang, hatinya sedikit tenang.

---

Malam hari sepulang sekolah, Rizky membawa tasnya ke sebuah warnet kecil di dekat rumah. Uang terakhir di sakunya, sepuluh ribu rupiah, ia gunakan untuk menyewa bilik pribadi.

Ia menyalakan ponsel, membuka aplikasi live streaming, dan bersiap memulai siaran. Akun yang ia pakai masih menggunakan nama asli, jadi mudah ditemukan oleh teman-teman sekolahnya.

Begitu siaran dimulai, ratusan penonton langsung membanjiri room-nya. Jumlah penonton cepat melonjak hingga lebih dari 300 orang—semuanya jelas cuma ingin menonton kesialannya.

Komentar menghujani layar:

[Berani-beraninya kamu nembak Ayu? Dasar nggak tahu diri.]

[Buruan minta maaf, jangan banyak alasan!]

[Rizky, sadar diri lah. Malu-maluin aja!]

Namun Rizky tetap tenang.

Di tempat lain, Ayu Lestari juga diam-diam masuk ke room dengan akun kecilnya untuk menyaksikan. Ia bahkan ikut mengetik komentar, menambah bahan ejekan.

Beberapa komentar lain juga berseliweran:

@CewekKepo: “Eh, bukannya Ayu sendiri yang nyuruh Rizky nembak live?”

@SungaiTenang: “Kalau disuruh nembak aja nurut, disuruh mati juga mau?”

@DewaKepo: “Hahaha, malu-maluin banget si Rizky ini.”

Nadia, yang sedang tiduran di rumah, sempat menuliskan komentar membela Rizky. Namun tak lama, ia malah diserang habis-habisan. Ia langsung ketakutan dan memilih diam.

Sementara itu, penonton room Rizky sudah mencapai lebih dari 500 orang. Ia menatap layar, lalu berdeham.

“Ehem… semuanya, tolong tenang sebentar. Malam ini aku live bukan buat cari ribut. Aku cuma mau minta maaf sama Ayu. Semua ini salahku, aku terlalu gampang percaya, dan bikin dia kena masalah. Mulai sekarang, aku nggak ada hubungan lagi dengan Ayu Lestari.”

Komentar makin deras, sebagian masih mengejek. Tapi Rizky menatap kamera dengan serius.

“Tapi aku percaya, setiap orang berhak mengejar cinta. Gagal bukan aib. Yang memalukan itu kalau kita nggak berani bangkit lagi.”

Nada suaranya meninggi. Ia menepuk dadanya penuh tekad.

“Makanya aku umumkan sekarang—hari Senin jam tujuh malam, aku akan nembak langsung siswi tercantik di sekolah ini, Nadia Putri, lewat live streaming! Semua orang boleh nonton!”

Room langsung meledak. Semua penonton kaget. Dua detik hening, lalu komentar deras menyerbu:

[HAHAHA Rizky, kamu gila?!]

[Baru ditolak Ayu aja udah kayak orang sakit jiwa.]

[Gila sih, tapi aku follow. Pengen lihat Senin nanti beneran apa nggak.]

Meski sebagian besar menghina, jumlah followers Rizky melonjak pesat. Dalam sekejap, ia sudah dapat 321 pengikut baru. Itu berarti, saldo sistemnya bertambah Rp3,21 miliar.

Rizky hampir nggak bisa menahan senyum melihat angka itu. Begitu mudahnya uang mengalir masuk.

Tentu saja, banyak yang tak percaya ia berani sungguhan nembak Nadia. Apalagi semua tahu Nadia itu pintar, cantik, dan dari keluarga kaya. Sosok sempurna yang dianggap tak terjangkau.

Ayu yang ikut menonton merasa panas hati. Komentar orang-orang yang memuji Nadia seolah menusuknya.

“Kalau aku juga dari keluarga kaya, aku juga bisa jadi primadona sekolah!” gerutunya sinis, lalu mengetik komentar dengan nada meremehkan:

“Ngaca dulu, Rizky. Kamu miskin begini, berani-beraninya nembak Nadia?”

Rizky malah menanggapi dengan tenang.

“Besok kan Sabtu. Aku bakal live lagi, sekaligus beli hadiah buat Nadia. Jadi jangan lupa tonton.”

Komentar makin deras mengejek:

[Hadiahnya apaan? Ikat rambut lima ribuan?]

[Hahaha, ngakak. Jangan bikin malu lah, Rizky.]

Namun Rizky tetap menutup live dengan senyum percaya diri.

“Jangan lupa follow, share, dan simpan. Sampai ketemu besok.”

Room pun berakhir.

Di kamarnya, Nadia menatap layar ponsel yang sudah gelap. Pipi putihnya merona merah.

'Apa Rizky benar-benar mau nembak aku hari Senin? Apa dia serius… atau hanya sekadar nekat?'

---

1
Aisyah Suyuti
seru
Aryanti endah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!