NovelToon NovelToon
Sad Wedding

Sad Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan kita adalah bertemu dengan orang yang selama ini kita benci akan menjadi seseorang yang menemani hidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Di ujung kota terlihat wanita yang sedang berdiri di balkon apartemennya. Dia menikmati sensasi sore yang hangat dan tenang, dia tak menyangka jika dia bisa menjernihkan fikirannya sampai berjalan jauh di ujung kota Surabaya ini.

Anna, wanita itu tak terlihat sedih karena harus berpisah dengan Aldi, suaminya. Dia melakukan itu, agar Aldi bisa menyelesaikan masalah dengan Mila. Jangan kalian fikir jika Anna sudah tak mencintai dan menyayangi Aldi, asal tahu saja. Setiap hari dia selalu mendapat pesan dari Vio. Karena Vio lah yang Anna percayai dari beberapa teman Aldi. "An. Aldi sakit, cepatlah kesini. Sudahi tindakan bodoh dan kekanakan seperti ini, Roy sudah pulang, dan dia sekarang lagi mengurus Aldi sambil terus mengumpatinya. Ayolah Ann, jangan terlalu egois. Aldi masih suamimu, aku beritahu Mila sudah tak akan mengganggu Aldi lagi. Please pulang, aku bisa yakin Aldi dan dirimu akan bahagia. Karena Mila sekarang ada di mansionku." Anna membaca pesan dari Vio membulatkan matanya. Mila di mansion Vio? Kenapa? Apa dia mencintai Mila? Tidak mungkin. Anna tahu akam type wanita yang Vio inginkan, dan itu bukanlah type seperti Mila.

"An, apa lo nggak kasihan sama Aldi?"

"Gue kasihan. Tapi, Mila akan tetap mengganggu aku dan Aldi jika Aku dan Aldi masih bersama. Lo tahukan bagaimana pshyconya Mila?"

"Gue tau. Tapi.."

"Sudahlah... Mhyt.. Gue kesini perlu menenangkan fikiran. Jadi gue harap lo tidak keberatan jika aku akan menetap disini sementara waktu."

"Gue nggak masalah, tapi kelakuan lo ini tuh kekanakan banget sayang!! Lo kira masalah lo dengan Aldi dan Mila akan begitu saja selesai jika lo pergi dari sisi Aldi? Enggak Ann. Gue tahu, Mila yang sudah membunuh anak Lo, bahkan saat lo tidak sadar jika lo mengandung buah hati Lo. Tapi, lo seharusnya tahu saja selama satu setengah bulan ini Mila sudah mendekam di dalam penjara, karena tuduhan percobaan pembunuhan kepadamu." ujar Mhyta dengan emosi yang meluap-luap karena tak tahan melihat sosok Aldi yang seperti itu. Menatap lurus ke arah kota berharap Anna datang kepadanya. "Lo harus pulang, An. Sebelum terlambat." ujar Mhyta penuh penekanan.

Terlambat? Kenapa? Ujarnya sendiri dalam hati. Tapi Anna tetaplah Anna. Yang keras kepala dan juga yang selalu konsisten dengan apa yang dia ucapkan.

"Memangnya kenapa? Kenapa harus terlambat?" gumamnya pelan.

Drrtt... Drrttt...

Deringan Ponsel membuat Anna mengesampingkan fikiran tentang ucapan Mytha. Alisnya mengeryit saat nick name yang tertera di Ponselnya. "Indra.." sahabat terbaiknya itu sudah kembali lagi di Surabaya, setelah satu bulan lebih dia ke Jakarta karena mengurus perusahaan Ayahnya yang terbengkalai karena kelalaian orang kepercayaan ayahnya.

Anna menetralkan suaranya lalu menggeser Ponselnya yang berwarna hijau. "Ekhm, Hallo Indra.." ucapnya sedikit serak.

"Sayang, kau kenapa?" ucap Indra di seberang sana.

"Aku tak apa." ucapnya bohong. "Kau kapan kembali dari Jakarta? Kenapa tak menghubungiku?" ujar Anna kesal karena di saat Anna membutuhkan sosok Indra yang selalu ada di sampingnya untuk menghiburnya kala dia sedang sedih, tapi sosok itu hilang.

"Maafkan aku, An." ucap Indra menyesal. "Aku akan ke tempatmu. Berikan alamatmu, aku merindukanmu." imbuhnya lagi sambil menutup telfonnya.

Anna mengetik alamat tempat dimana dia berada. Anna berharap Indra datang secepatnya, karena dia sudah merindukan sosok Indra yang dia sudah anggap sebagai kakaknya.

Aldi masih tak menyentuh makanan yang di bawakan oleh Roy, sahabatnya. Dia hanya memandang foto Anna yang ada di dalam dompetnya. Anna yang memakai dress hitam tanpa lengan selututnya dengan belahan dada rendah, hingga menampakkan kulit putihnya yang mulus tanpa cacat sedikitpun. "Anna.." lirihnya, dia hanya melihat foto itu tanpa banyak berkomentar, Anna wanita itu kini sudah menghilang lagi dalam penglihatannya.

"Lo harus makan, Al." ucap Roy sambil berkacak pinggang. Tapi Aldi yang di ajak berbicara hanya bisa diam tak berniat membalas ucapan Roy.

"Lo mau sampai kapan kayak gini, Al? Gue capek tau nggak lihat Lo kayak orang gila. Lo sudah seperti mayat hidup tau nggak?" ketus Roy. "Aku tahu dimana Anna." pancing Roy, dan seketika Aldi menoleh ke arah Roy dengan tatapan tak percaya. "Gue serius. Gue akan kasih tahu lo, tapi lo harus makan dan mandi, setelah itu gue anter lo kesana." ujar Roy sambil berjalan mendekat ke arah Aldi.

"Cepatlah mandi lalu makan dan minum obat yang ada di atas nakas. Setelah semuanya lo udah bereskan, gue akan mengantar lo kesana. Gue pergi." ujar Roy sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar Aldi.

Aldi yang tahu akan bertemu dengan Anna, dia kembali menampakkan senyuman halusnya lalu kaki yang hanya dia jatuhkan ke lantai, kini mulai bergerak menuju ke arah kamar mandi. Dan dengan cepat dia membersihkan seluruh badannya, lalu menuju walk in closetnya untuk mengganti pakaiannya dengan kemeja kotak yang berwarna merah bercampur dengan putih, celana jeans yang membungkus kaki panjangnya, dan sepatu Cats yang menunjukkan ketampanan wajah Aldi.

Aldi membuka pintu kamarnya, dan berjalan medekat ke arah Roy yang sedang menyantap makan malamnya. Roy yang melihat Aldi seperti itu tertegun sejenak. Hanya dengan kalimat "Aku akan mengantarmu ke tempat Anna" bisa membuat Aldi yang setengah jam lalu seperti mayat hidup, kini sudah menjadi pria tampan. "Whahaha.. Gila. Lo cakep banget." ujar Nisya yang tak lain adalah tunangan Roy.

Aldi hanya tersenyum tipis, dia hanya menanggapi ucapan Nisya hanya sebuah pujian, bukan sindiran. "Thanks, Nis." ucapnya singkat lalu menatap Roy dengan tatapan meminta kepastian.

"Iya, gue tahu. Bentar gue habisin dulu makanan gue." uajrnya lalu menyantap lagi makanan yang sudah Nisya masak.

Tak lebih dari sepuluh menit Aldi dan Roy sudah masuk ke dalam mobil yang ada di basement apartemen Aldi. Aldi memang tak banyak berbicara, dia hanya memikirkan bagaimana raut wajah Anna ketika dia tahu kalau dirinya bisa menemukan dirinya bahkan di tempat terpencilpun.

Aldi mendesah lelah dan gusar, yah, dia sudah sangat tak sabar untuk segera menemui gadis yang membuat dunianya jatuh bangun. "Apa masih lama?" ntah sudah berapa kali Aldi menanyakan hal itu kepada Roy, dan beberapa kali pula dia harus mendengar umpatan Roy yang selalu membuatnya diam.

"Shut up. Gue capek denger ucapan lo. Mending lo main Ponsel atau apa kek, dari pada lo harus tanya kapan dan kapan sampainya." ujar Roy yang sedikit emosi dengan pertanyaan Aldi yang selalu seperti itu dari awal mereka berangkat sampai mau mendekati tempat Apartemen Mytha.

"Apa sudah sampai?" lagi lagi Aldi menanyakan hal yang membuat Roy menatapnya tajam.

Ciiiiittt....

Roy mengerem mendadak karena apartemen Mytha terlewat. "Brengsek!! Ini semua gara gara pertanyaan Lo yang bodoh." umpatnya sambil mencoba memundurkan mobilnya.

Aldi yang tak terima segera ingin menjawab ucapan Roy, "Shut Up, Al.. Gue lagi kesel sama lo. Mending lo diem aja. Gara gara lo apartemen yang Anna tempati terlewat begitu saja." ujar Roy sambil tetap melihat ke belakang. Beruntung Apartemen Mytha berada di daerah pemukiman yang tak sebegitu padat penduduk, hingga jalanan itu sepi.

Roy sudah berhenti di depan bangunan yang tinggi menjulang menampilkan bentuk kotak yang mereka sebut Apartemen. Roy keluar dari mobilnya setelah memakirkan mobilnya ke basement bawah. "Ayo keluar." ajak Roy sambil memandang ke arah Aldi.

"Lo yakin disini?" tanya Aldi tak percaya. Karena selama yang dia tahu Apartemen itu selalu di kelilingi oleh bangunan yang tinggi menjulang, tapi ini? Tak ada bangunan tinggi menjulang. Yang ada hanya beberapa tumbuhan hijau yang luas. Mungkin bagi beberapa penghuni apartemen jika pagi pemandangan ini akan sangat indah, karena akan banyak beberapa warga yang main disana. Tapi jika malam, sungguh ini begitu menyeramkan.

"Woy, melamum. Ayo turun." ujar Roy yang sudah melepas seatbelt-nya. Aldi hanya menganggukkan kepalanya. Dan dia melepas seatbelt yang masih menempel di tubuhnya.

Aldi dan Roy segera menuju lift, dan Roy menekan tombol 17 dimana tempat Anna berada. Aldi sedari tadi selalu tersenyum tipis. Dan senyuman itu dia menyimpan berbagai khayalan tentang dirinya dengan Anna dikemudian hari.

Tingg...

Bunyi yang di timbulkan dari benda kotak yang mereka naiki membuyarkan lamunan Aldi. Aldi dan Roy segera keluar dari benda kotak tersebut lalu berjalan melewati lorong panjang yang membawanya dimana Anna berada. Hingga dia tiba di ujung lorong Aldi menyipitkan matanya, matanya terbelalak melihat pasangan itu berpelukan dengan erat, seketika tangannya terkepal erat dan dia semakin mempercepat langkahnya.

Roy yang melihat itu, hanya menganggap jika Aldi sudah tak sabar untuk bertemu dengan Anna. Padahal, Aldi berjalan secepat itu, menyimpan amarah yang ada di hatinya. Hingga mereka sudah berdiri di belakang pasangan erat yang berpelukan itu. Aldi menarik baju kemeja yang pria itu kenakan lalu saat sang pria membalikkan tubuhnya..

BUGH!!!

Sebuah pukulan keras telah mendarat di sudut bibirnya. "Berani beraninya lo peluk istri gue, hah?" ujar Aldi dengan amarah yang terpancar di kedua matanya. Roy, Anna, dan Mytha yang berada disitu hanya terperangah tak percaya dengan apa yang di lakukan Aldi.

"Aldi, lepas." ucap Anna sambil menarik ujung baju Aldi. Aldi menoleh sekilas ke arah Anna, dan Anna membeku melihat tatapan mata Aldi. Mata yang menyimpan banyak kerinduan, kehampaan, dan juga kini dia melihat mata yang banyak menyimpan kemarahan.

Aldi tersenyum sinis. "Jadi ini, alasan kau ingin sekali pergi dariku?" ujarnya tak percaya dengan apa yang dia lihat. "Apa lo tau? Gue selalu menunggu lo dateng, lo jenguk gue saat gue sakit, lo suapin gue, tapi nyatanya? Lo sama dia malah berpelukan layaknya seorang kekasih seperti tadi." ujar Aldi yang tanpa sadar jika air matanya telah menetes di pipinya.

Anna diam, dia merasa tak pantas menjelaskan apapun ketika Aldi sedang marah seperti sekarang. Karena menurutnya itu percuma, dan penjelasan itu tak ada apa apanya ketika hati dan otak sedang beradu dengan emosi. "Gue, gue selalu melihat foto Lo, An.. Tapi ternyata Lo malah enak enakan dengan pria ini? Apa lo fikir kita beneran sudah selesai? Hingga lo fikir bisa dengan siapa saja berkencan, hm?" ujar Aldi dengan kilatan emosi.

Anna ingin merengkuh tubuh Aldi dan menenangkan pria itu. Dia tahu jika hanya dirinyalah yang bisa menenangkan pria itu ketika pria itu sedang marah. Tapi dia tak bisa, dia menahan sekuat tenaganya agar tangannya tak merengkuh tubuh kokoh Aldi. "Lo salah faham, Al." ucap Indra sambil menyeka sudut bibirnya yang tadi mengeluarkan darah.

"Iya Al, lo harusnya tidak seperti ini, jangan terbawa emosi. Lo harusnya bisa tenang." ujar Roy meredam emosi Aldi.

Tapi Aldi memandang Indra dan Roy dengab tatapan sengit, "Jika lo fikir gue salah faham, kenapa Anna hanya diem, huh? Harusnya jika Anna merasa tak bersalah, dia harusnya menjelaskan kepadaku jika aku salah faham. Dan harusnya dia minta agar aku percaya kepadanya. Tapi ini? Lihat Roy, dia diam.

Dia tak menjelaskan apapun, jadi apa ak---"

Ucapan Aldi terpotong oleh ciuman Anna. Yah, gadis itu mencium Aldi di depan Indra, Roy, dan Mytha. Dia sudah tak memperdulikan tatapan kaget dari sahabat dan juga teman Aldi yang dia inginkan agar Aldi berhenti berbicara, karena dia tak mau Aldi berbicara tanpa henti. "Aku... Aku tak selingkuh, Al.. Disini masih ada kamu, jadi untuk apa aku berselingkuh dengan lelaki lain?" ucap Anna setelah dia melepaskan ciuman Aldi.

Aldi terdiam, dia mencerna ucapan Anna. Dan dalam hitungan detik, dia memeluk Anna dengan erat. "Maaf.." lirihnya sambil menghapus jejak air mata yang ada di pipinya. Dia dapat merasa Anna mengangguk di pelukannya dan itu membuat Aldi mempererat pelukan yang dia beri ke Anna.

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!