"Alvaro, kalau kau masih menganggap dirimu anak ayah, maka turuti perintah ini. Ayah tak perduli bagaimana caranya-kau harus menikahi wanita itu. harga diri keluarga ini lebih penting dari egomu!"
---
" Bisakah kau bertahan, demi aku demi kita atau demi anak itu."
" Itu bukan pilihan karena dari awal memang akulah yang salah, aku lah penjahatnya, orang-orang tetap akan tau bahwa akulah pelakornya"
"Jangan tanya kenapa aku tinggal. Tanyakan kenapa hatiku tidak bisa pergi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lulu yuningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
"Tuan muda, asisten Leo sudah datang" Pak San berbicara pada tuan Alvaro. Dan terlihat asisten Leo memasuki ruangan dan berjalan menghampiri tuan Alvaro.
"Selamat pagi tuan muda, nyonya Dina dan nyonya Nayla.." Sapa asisten Leo.
"Ayo kita berangkat" Alvaro langsung berdiri dari duduk nya. Dina langsung berdiri dan mencium bibir Alvaro dengan mesra nya.
"Hati-hati honey.." Dina merangkul lengan Alvaro dengan mesra nya dan menatap sinis Nayla.
Alvaro menatap dalam pada Nayla yang hanya diam di tempat duduk nya.
Nayla yang ditatap dalam oleh Alvaro hanya bersikap acuh tak acuh, sampai ia teringat sesuatu.
"Sayang, boleh aku ikut denganmu?" pinta Nayla langsung berdiri dari duduk nya
"Mau apa dia ikut denganku" tanya Alvaro dalam hati
"Mau apa kau ikut dengan suami ku?" Dina menatap Nayla dengan wajah tak bersahabat. Belum sempat Nayla menjawab Alvaro telah lebih dulu bersuara.
"Cepat, aku tunggu di mobil". Perintah Alvaro ke Nayla
"Tunggu aku ambil tas ku dulu". Seru Nayla dengan berlari kelantai atas.
Setelah mengambil tas nya Nayla langsung turun ke bawah. Ia takut Alvaro akan berubah pikiran. Dilihat nya Dina berdiri dengan tangan ditaruh di pinggang.
"Nayla apa tujuan mu menikahi Alvaro. Apa kau ingin uang?". tanya Dina begitu Nayla berada dekat dengan nya.
"Semua orang butuh uang, mba. Mungkin itu juga salah-satu alasan mengapa aku mau menikah dengan Alvaro. Tapi alasan utama nya adalah karena aku dan Alvaro saling mencintai". Kata Nayla yang merasa bersalah dalam hatinya. ia merasa semua yang di lakukan nya tidak lah benar, ia seharusnya tidak memperkeruh suasana antara Dina dan Alvaro.
"Hahaha saling mencinta. Alvaro bukan tipe pria yang mudah untuk mencintai Nayla, apalagi jatuh cinta dengan gadis sepertimu". Bentak Dina dengan wajah marah menatap Nayla
"Maaf yah mba, emangnya aku wanita seperti apa?. Jangan lupa mba aku sudah menikah dengan mas Alvaro dan itu sudah bisa jadi bukti kalau kami saling mencintai". Ujar Nayla yang sebenarnya merasa kasihan dan bersalah pada dina. "Wah Nayla kau benar-benar pelapor sejati ya. Kenapa kau justru lebih marah dari mba Dina, kau yang merebut suaminya disini. Nayla" Nayla menertawakan dirinya sendiri dalam hati
"Dasar PELAKOR murahan. Gadis kampung seperti mu tidak pantas berada di samping Alvaro. Jika kau masih berani-berani menggoda Alvaro, kau akan lihat apa yang bisa ku lakukan pada mu" Dina menarik bahu Nayla dan menghempaskan nya dengan kuat dan berlalu ke lantai atas.
Nayla hanya diam terpaku dengan perlakuan kasar dari Dina. Lebih tepatnya Nayla kaget dengan sifat asli Dina yang baru di ketahui nya. Pasalnya Dina di kenal sebagai aktris berwajah cantik bak Dewi. Di tunjang dengan kepribadian yang baik hati serta lemah lembut, bisa berbuat se kasar itu.
"Apa publik berhasil di bohong nya? Atau dia hanya merasa sakit hati karena aku merebut Alvaro darinya. Nayla mana ada istri yang merasa bahagia suaminya menikah lagi" ujar Nayla yang terus-menerus menyalahkan dirinya.
"Bodoh kau Nayla wanita mana yang tidak sakit hati, Suaminya direbut wanita lain. Tapi ini kan bukan salahku, salahkan saja suamimu itu mba". Teriak Nayla dalam hati sambil berjalan kearah mobil Alvaro.
biar enak aja kak bacanya.... mnulis itu selain mmbtuhkn kreatifitas tinggi tp tata bahasa jg hrs dprhtikn, shgga mnjadi bacaan yg enak d baca..
Aku udah mampir. Jangan lupa mampir juga