NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Abdi Negara

Cinta Tulus Abdi Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nindy ditemukan

Vito dan yang lainnya langsung bangun dari duduk nya. Mereka mulai bersiap dan berjalan mengikuti arah teriakan tadi.

"Itu benaran suara Nindy kan?" Tanya Tito

"Iya itu suara Nindy" jawab Vito

"Nindyyy" teriak Vito

Dan yang lain pun juga ikutan berteriak. Sayup-sayup Nindy mendengar orang memanggil namanya. Nindy semakin memacu lari nya dengan kencang. Kini rasa sakit itu semakin terasa.

"Tolonggggg! Siapapun itu tolong saya" teriak Nindy dengan masih terus menangis

"Hei berhenti!" Teriak pria yang sedang mengejar Nindy

Bruk!

Nindy terjatuh karena sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Ia menangis ketakutan ia tidak mau lagi ditangkap oleh orang-orang yang tidak ia kenal.

"Hahahaha lihatlah! Mau sekencang apapun kamu berlari kami pasti bisa menemukan mu gadis nakal" ucap salah satu pria disana

"Saya salah apa! Kenapa kalian menyekap saya?" Tanya nindy mencoba memberanikan diri

"Apakah pertanyaan mu itu penting?" Tanya balik pria itu

"Cepat tangkap dia" ucap sang bos

"Tidak! Lepaskan aku! Hei lepaskan aku bajingan" teriak Nindy meronta-ronta

"LEPASKAN DIA!" Teriak seseorang yang baru saja tiba disana

Mereka semua menoleh ke arah orang tersebut yang tak lain adalah Vito. Vito datang sendirian. Tidak! Semua pasukan Vito sedang mengepung mereka semua.

"Jangan mendekat jika tidak ingin gadis ini aku bunuh!" Ucap pria yang tadi memegang Nindy kini pria tersebut mengarahkan pisau tersebut keleher Nindy

Nindy sudah kembali menangis,saat ini ia sudah tidak mempunyai banyak Tenaga lagi. Vito yang melihat Nindy menangis merasa sakit. Ia tidak tega melihat gadis yang beberapa bulan ini mengisi hatinya menangis.

Vito memberikan aba-aba kepada anggotanya. Anggota nya yang mengerti pun langsung menodongkan senjata Nya ke kepala mereka masing-masing.

"Jangan berkutik jika tidak ingin peluru ini menembus otak kalian" ucap salah satu anggota TNI

Disaat mereka lengah Vito mendekat kearah Nindy dan menendang tangan pria yang tadi menyandra Nindy.

BUGH!

Vito langsung menangkap tubuh Nindy yang sudah lemah! Ia memberikan Nindy kepada tim dokter dan relawan. Untuk segera diberi pertolongan pertama.

Pasukan KKB merasa marah karena rencana mereka gagal. Dan berakhirlah kini perkelahian antara mereka.

BUGH!

BUGH!

SREK!

KRAK!

Begitu lah kira-kira bunyi pukulan tendangan dan bunyi patah tulang yang dilakukan mereka. Beruntung para anggota TNI langsung dapat mengalahkan orang-orang KKB tersebut. Beberapa anggota TNI membawa mereka ke kantor polisi.

Vito langsung berlari ke arah Nindy. Raut cemas nya tidak bisa ditutupi.

"Bagaimana keadaan nya" tanya Vito pada Rafael

"Semua nya baik-baik saja hanya saja kondisi sekarang lemah" jawab Rafael

"Nindy kamu dengar saya?" Tanya Vito sambil menggenggam tangan mungil nindy

Nindy hanya merespon dengan anggukan. Matanya terlihat sayu dan bengkak karena menangis.

"Ayo pulang biar saya yang menggendong Nindy" ucap Vito lalu mengangkat tubuh nindy

Semua orang mengikuti pergerakan Vito. Selama perjalanan tidak ada yang berbicara. Semua terdiam.

"Sepertinya saya memang harus mengubur perasaan ini nin! Saya kalah jika sudah berhadapan dengan komandan Vito" ucap Rafael dalam hati

Tito menepuk pelan punggung Rafael. Ia tahu jika selama ini rekan nya itu menaruh hati pada Nindy. Siapa yang tidak suka dengan gadis cantik,lucu,ikut dan pintar seperti Nindy.

Lama mereka berjalan kini akhirnya mereka tiba ditempat tinggal mereka selama ini. Mereka yang berjaga disana menghela napas lega karena rekan mereka dapat membawa pulang Nindy.

"Assalamualaikum" ucap mereka semua setelah masuk kedalam

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua

Vero yang melihat Nindy kembali langsung menumpahkan tangis nya. Ia sangat khawatir pada sahabatnya itu. Ia langsung berlari ke arah nindy yang kini sedang duduk dikursi sambil memejamkan matanya sejenak.

GREP!

"Hiks! Hiks! Jangan ngilang lagi" tangis Vero pecah ketika sudah memeluk Nindy

Nindy yang tahu itu suara sang sahabat juga ikutan menangis. Ia merasa beruntung saat ini disaat dia hilang ada orang yang menunggu nya kembali.

"Maafin gue ya udah bikin lo dan yang lain khawatir hiks" ucap nindy sambil menangis

"Lo tau ga! Gue khawatir banget sama Lo! Gue ga mau kehilangan Lo nin!" Ucap Vero sesenggukan

"Iya maafin gue ya gue janji ga bakal ilang lagi kecuali kalo gue gabut" jawab Nindy sedikit bergurau

Plak!

Vero menggeplak lengan sahabat nya itu. Bisa-bisanya dalam keadaan haru begini dia bercanda seperti.

"Lo bisa serius ga sih! Gue ini lagi sedih tau! Gue ga mau lo kenapa-napa! Terlebih orang tua Lo yang udah ga peduli sama Lo lagi! Mami papi khawatir sama Lo! " Ucap Vero tanpa sadar menyebut jika orang tua Nindy tidak peduli pada Nindy

Mereka semua terdiam! Nindy pun juga ikut diam! Miris memang hidupnya saat ini. Dibenci orang tua karena difitnah oleh kakak sendiri! Tidak dianggap anak lagi oleh orang tua nya! Tidak mendapatkan kasih sayang seperti anak yang lain! Berkorban mengikuti keinginan orang tua untuk tidak melanjutkan cita-cita!

Tak terasa air mata Nindy semakin deras mengalir. Vero yang menyadari ucapan nya pun menepuk bibirnya. Mulut nya ini jika sudah berbicara suka kelepasan.

"Nin! Maafin gue ya,gue ga maksud buat ngomong gitu" ucap Vero tak enak hati

Nindy langsung memeluk erat tubuh Vero ia menangis sejadi-jadinya dalam dekapan Vero. Ia menumpahkan segala kesedihan yang ia tahan selama ini.

Semua orang yang ada disana juga ikut merasa sedih. Walaupun mereka tidak tahu masalah nya tapi mereka yakin jika ini bukan masalah sepele.

"Kamu berhasil menggunakan topeng mu dengan baik nin" ucap Vito dalam hati

"Aku baru tau jika kamu memiliki masalah yang sangat berat seperti ini Nindy" ucap Rafael dalam hati

Setelah dirasa puas menangis,Nindy mengurai pelukan nya. Ia mendongakkan kepalanya melihat semua orang yang ada disana. Ia hanya bisa cengengesan tidak jelas saat orang-orang memperhatikan dirinya.

Mereka semua menahan diri untuk tidak mencubit pipi chubby itu. Apalagi sehabis menangis seperti ini tidak terlihat menggemaskan dengan wajah baby face nya.

"Aaaaaaakkkh" teriak Nindy saat Vero mencubit kuat pipinya

"Demi apapun! Gue gemes banget nin huaaaaa! Gue berasa lagi megang squishy tau ga sih" ucap Vero heboh

"Ih tapi ini sakit tau ga si lo! Main cubit-cubit aja" gerutu Nindy kesal sambil mengerucutkan bibirnya

Hap!

Tito yang sudah gemas tidak tahan untuk tidak menarik bibir Nindy. Nindy yang mendapat perlakuan seperti itu mendelikan matanya. Bukannya terlihat seram itu malah terlihat menggemaskan Dimata mereka semua.

"Yak!! Tangan mu bau terasi om!" Pekik Nindy kesal

Mereka semua terkekeh melihat wajah kesal Nindy.

"Sudah! Sudah! Nanti bocil kesayangan aku nangis! Ayo kekamar kita bersih-bersih dan siap-siap untuk pulang besok" ajak Vero pada Nindy

Nindy tidak menjawab ia hanya melototkan matanya kepada beberapa anggota TNI yang masih terkekeh. Mata bulat itu terlihat lucu saat sedang melotot.

"Astaga! Aku berusaha menahan diri untuk tidak menguyel-uyel pipi chubby Nindy" ucap Ranti lesu

"Saat dia melotot bukannya terlihat serem malah terlihat lucu" kekeh rafael

Mereka membenarkan ucapan Rafael. Tidak ada wajah garang pada Nindy. Kini pandangan Rafael tertuju pada Vito. Ia melirik ke arah Vito dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Komandan Vito bisa kita bicara berdua sebentar" ucap Rafael

Disana hanya tinggal beberapa orang saja. Mereka semua sudah kembali ke tempat masing-masing untuk packing pulang besok.

"Ayo dokter" sahut Vito

Kini mereka berjalan ke arah depan tepatnya dibawah pohon yang ada kursi disana. Hening untuk sesaat! Mereka sedang asyik menikmati suasana malam terakhir dipapua.

"Saya tidak perlu berbasa basi lagi! Saya ingin berbicara tentang Nindy! Saya tau jika selama ini anda menaruh hati pada Nindy! Sama seperti saya yang juga menaruh hati pada nindy. Saya tidak tahu ada masalah apa Nindy saat ini. Yang saya yakini saat ini adalah itu bukan masalah spele. Karena setelah ini Nindy melanjutkan pendidikan nya dikorea maka saya titipkan Nindy pada anda komandan! Jika anda benar mencintai dia tolong jaga dan buat dia bahagia! Jangan sakiti dia! Saya mengalah! Saya mundur! Saya tau jika saya tidak pantas bersama Nindy! Saya juga tidak bisa menjaga nindy. Saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya dijakarta" ucap Rafael panjang lebar

Vito jelas terkejut mendengar ucapan Rafael. Ia tidak tahu jika ada seseorang yang juga menyukai nindy. Vito juga tidak sadar jika perhatian dan sikap dia selama ini kepada Nindy diperhatikan juga oleh orang lain.

"Saya minta maaf karena saya tidak mengetahui jika anda juga menyukai nindy! Terimakasih jika anda mempercayakan saya untuk menjaga Nindy. Saya tidak berjanji namun saya akan membuktikan kepada anda jika saya bisa menjaga dan membuat Nindy bahagia" jawab Vito

"Santai saja komandan! Saya memang menyukai nindy sejak lama! Tapi saya memang tidak berani untuk menyatakan perasaan saya kepada Nindy! Saya juga takut jika hanya saya yang memiliki perasaan seperti ini. Saya pegang omongan anda! Saya jauh dari Nindy bukan berarti saya tidak bisa mendapatkan informasi apapun tentang nindy. Jika suatu saat saya mendengar anda menyakiti Nindy jangan salahkan saya jika saya akan datang dan membawa Nindy pergi dari kehidupan anda" ucap Rafael tegas

"Saya tidak akan melarang jika memang saya yang bersalah! Tapi saya akan tetap berjuang untuk mempertahankan Nindy" timpal Vito tak kalah tegas

"Jadi mereka menyukai nindy"? Ucap seseorang yang sejak tadi mendengar obrolan mereka berdua

HAPPY READING ❤️

1
Ati Rohayati
c heni bau bangkain
Ati Rohayati
tolol kamu heni masa sama adik.sendiri iri nya ngga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!