Raja, seorang penipu ulung dengan reputasi yang buruk, terjebak dalam sebuah apartemen yang salah. Di sana, ia bertemu dengan Ratu, seorang dokter yang sedang patah hati dan berniat bunuh diri. Pertemuan yang tidak biasa ini membuat mereka terikat dalam sebuah hubungan yang kompleks.
"Aku menemukan seseorang yang sepertimu, tapi dia pencuri!" Ratu Adhitama menatap pria yang mirip dengan seseorang yang sulit ia lupakan.
"Pencuri ini akan menjadi penyembuh luka yang kau rasakan selama ini," gumam Raja dengan senyum menyeringai.
Akankah Raja berhasil mencuri hati Ratu Dokter cantik? Atau ia terjebak dengan permainan yang ia buat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Luna dengan cepat memeluk Mark, berharap kemarahannya berkurang. "Sudah lupakan, jangan bahas lagi."
Mark melepaskan pelukan Luna, ia lalu menghapus jejak air mata yang tersisa dengan ibu jarinya. "Apa kau ingin berjalan- jalan agar suasana hatimu membaik?" tanya Mark lalu tersenyum.
Luna mengangguk, ia dengan cepat mengambil ponsel miliknya lalu pergi bersama Mark. Selama dalam perjalan Luna mencoba menjaga hatinya agar ia tidak terbawa perasaan dengan segala perhatian yang Mark berikan. Bagaimanapun ia tidak boleh terjebak dengan casanova satu ini.
Mark dan Luna berjalan-jalan di sepanjang jalan kota London, menikmati pemandangan yang indah dan suasana yang santai. Mereka berdua terlihat sangat harmonis, seperti pasangan yang benar-benar cocok.
Luna tersenyum, merasa bahagia dengan kebersamaan mereka. "Aku suka kota ini, ada banyak tempat yang indah di sini," katanya dengan nada yang gembira.
Mark memandang Luna dengan mata yang penuh kasih, "Aku senang kamu menikmati. Aku ingin menunjukkan lebih banyak tempat kepada kamu," katanya dengan nada yang lembut.
Mereka berdua terus berjalan, menikmati kebersamaan mereka dan pemandangan kota London yang indah. Luna merasa sangat bahagia, seperti semua masalahnya telah terlupakan.
Sampai tidak terasa waktu sudah hampir petang, Luna dan Mark duduk di tepi pantai, menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah. Warna-warna langit berubah menjadi merah, oranye, dan ungu, menciptakan pemandangan yang sangat romantis.
Luna merasa damai, menikmati kebersamaan dengan Mark dan keindahan alam. "Ini sangat indah," katanya dengan nada yang lembut.
Mark memandang Luna, tersenyum melihat ekspresi bahagia di wajahnya. "Kamu lebih indah," katanya sambil memegang tangan Luna.
Semburat merah jambu menghiasi wajah Luna mendengar pujian yang Mark katakan. Mencoba untuk menepis namun rasanya sulit, hatinya sedikit bergetar dengan kehadirannya.
Mereka berdua duduk di sana, menikmati pemandangan matahari terbenam dan kebersamaan mereka, tanpa perlu kata-kata lagi.
"Terima kasih Mark, perasaanku membaik karenamu." Luna masih terus menatap lurus ke depan.
"Apa kau sudah mulai menyukaiku?" tanya Mark dengan nada menggoda.
Luna mengangkat kedua bahunya, "Entahlah, aku merasa cinta itu tidak ada. Apalagi untuk wanita sepertiku, aku hanya memiliki Birel dan Raja yang selalu ada untukku."
"Jangan berkata seperti itu, kau istimewa!" Mark melihat ombak laut yang saling bersahutan seolah ikut mendengarkan obrolan mereka. "Aku pun tidak percaya dengan cinta, sejak kecil aku dibuang oleh kedua orang tuaku. Hidupku berubah setelah bertemu Axel, Justin dan Martin karena kisah kami hampir sama. Tapi ternyata mereka anak-anak konglomerat" Mark terkekeh ketika menyadari hanya dirinya yang memang dibuang.
Mark tersenyum getir, "Aku tidak percaya dengan cinta karena aku tidak pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi, aku merasa ada sesuatu yang berbeda ketika aku bersamamu, Luna," katanya dengan nada yang lembut.
Luna memandang Mark dengan mata yang penuh curiga, "Apa maksudmu? Jangan-jangan kamu hanya ingin memanfaatkan aku seperti yang kamu lakukan pada wanita-wanita lain," katanya dengan nada yang dingin.
Mark menggelengkan kepala, "Tidak, Sayang. Aku tidak ingin memanfaatkan kamu. Aku merasa ada ikatan yang kuat antara kita," katanya dengan nada yang serius.
Luna memandang Mark dengan mata yang tajam, "Aku tidak tahu apa yang kamu inginkan, Mark. Tapi, aku tidak akan mudah percaya pada kamu," katanya dengan nada yang tegas.
"Kau sangat membentengi dirimu dengan benteng yang kokoh," ucap Mark dengan senyum mengejek.
Luna memandang Mark dengan mata yang dingin, "Aku hanya melindungi diriku dari orang-orang seperti kamu," katanya dengan nada yang tajam.
Mark terkekeh, "Orang-orang seperti aku? Apa maksudmu?" katanya dengan nada yang mengejek.
Luna memandang Mark dengan mata yang penuh kebencian, "Kamu tahu apa yang aku maksud. Kamu hanya ingin memanfaatkan aku untuk kepentinganmu sendiri. Kau tahu aku masih suci sehingga kau terus mengejarku, tapi setelah kau mendapatkanku kau pasti akan pergi begitu saja!" katanya dengan nada yang keras.
Mark memandang Luna dengan mata yang penuh tantangan, "Mungkin aku memang ingin memanfaatkan kamu. Tapi, mungkin juga aku ingin lebih dari itu," katanya dengan nada yang rendah dan menggoda.
"Ada rasa yang berbeda saat bersama denganmu, hati ini seperti bergetar hanya untukmu."
Luna menutup wajah tampan Mark yang semakin mendekat dengan kedua tangannya. "Baru saja kau mengatakan tidak percaya cinta, tapi sekarang kau malah membual."
Mark tersenyum, "Aku tidak membual, Luna. Aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan. Dan aku tidak tahu mengapa, tapi aku merasa ada sesuatu yang spesial tentang kamu," katanya dengan nada yang lembut.
Luna memandang Mark dengan mata yang penuh curiga, "Jangan mencoba untuk memanipulasi aku dengan kata-kata manis. Aku tidak akan percaya," katanya dengan nada yang keras.
Mark memandang Luna dengan mata yang penuh kehangatan, "Aku tidak mencoba memanipulasi kamu, Sayang. Aku hanya ingin jujur tentang perasaanku," katanya dengan nada yang serius.
Luna bangkit lalu berdiri, "Aku tidak percaya buaya karatan sepertimu!" teriak Luna mengejek Mark lalu berlari.
Mark mengejar Luna, mereka berlari di sepanjang pantai, tertawa dan menikmati kebersamaan mereka. Matahari terbenam di belakang mereka, menciptakan pemandangan yang sangat romantis.
Kedua insan yang tidak mempercayai cinta tanpa mereka sadari apabila cinta telah hadir diantara mereka.
"Awas kau ya!"
Luna dan Mark berlari semakin cepat, keduanya merasa sangat bahagia dan bebas. Mereka tidak peduli dengan apa yang akan terjadi di masa depan, yang penting adalah momen ini.
Tiba-tiba, Mark menangkap Luna dan memutarnya, keduanya tertawa dan menikmati kebersamaan mereka. Mereka berdua saling menatap, mata mereka berbicara lebih dari apa pun.
Mark mencium bibir Luna dengan lembut, Luna merasa jantungnya berdebar kencang saat Mark menciumnya. Ciuman itu lembut dan penuh kasih, membuat Luna merasa seperti sedang berada di awan.
Mereka berdua menikmati ciuman itu, tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Yang penting adalah momen ini, momen ketika mereka berdua saling menyayangi.
Ciuman itu semakin dalam, semakin penuh kasih, dan semakin membuat Luna merasa seperti sedang berada di dalam mimpi yang indah. Setelah ciuman terlepas, keduanya merebahkan tubuh mereka di tepi pantai membiarkan air membasahi tubuh mereka.
"Kau ingin berlibur denganku?" tanya Mark.
"Tidak mau, kau berbahaya" tolak Luna.
"Kau boleh mengajak Raja dan Birel kalau mau?" tanya Mark lagi dengan serius.
Luna menatap Mark, "Aku ingin sekali ke Maldives, tapi Raja phobia pantai. Ia akan kesakita ketika melihat ombak besar."
Mark terkejut mendengar ucapan Luna, "Phobia? Kau serius?" tanya Mark.
Entah mengapa mendengar ucapan Luna, kini Mark yakin Raja adalah Martin.
ketua mafia melepas gelar yg mereka rebut dgn taruhan nyawa ,
dimana ada cinta disitulah tempatnya pulang
saatnya buaya insaf Mark
terlah kembali
welcomeback Martin
terlalu banyak weehh
ini othor nya yg ngarep dapat lotre ini mahh
🤣
Mafia kalahh sama bucin..
yess dia Justin
sama aja 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pantes aja rasanya sama aja
sekejam itu trauma yg mendalam di ingatan Raja,
dia trauma di tolak oleh papa Kean ,
sehingga semua dia lupakan begtu saja
kenyataan yg membegogkan tp membahagiakan
Done pelan tp pasti😀
semangat othorr yg suka bgt njerat dan jebakk magsanyaa.. dan aku pun terjerattt🤣🤣🤣
yukkk thorrr benarkan semua inii
Cemburu ituh memang menyakitkan rahhh... sabar brie..
tp yakin kan. dia pelabuhan terahir bt hidup mu Mark..
nahhlohhh satu kunci dapatt...