NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:818
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk jebakan

Setelah habis meminum jusnya Asril merasakan hal yang aneh di dirinya. "kamu kenapa, mas?gelisah banget?" tanya Ida yang memperhatikan tingkah Asril yang aneh. "emmm, aku tidak apa apa." sahut Asril dan melambaikan tangannya ke arah pelayan.

"iya, mas" pelayan itu menghampiri Asril.

"minta bil nya ya" ucap Asril. Pelayan itu meletakan selembar kertas di meja. Asril merogoh dompet di sakunya terlihat Asril mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dan meletakkannya di atas kertas tadi. "kembalinya ambil saja ya" ucap Asril.

Asril dan Ida beranjak dari tempat duduk mereka dan tiba tiba Asril menggenggam tangan Ida karena respon Ida biasa saja Asril mulai merangkul Ida dengan mesra. "boleh temanin aku ke sesuatu tempat" bisik Asril di telinga Ida. "boleh mas" ida tersenyum ramah ke Asril. mereka mulai meninggalkan cafe dengan mengendari motor metic Asril.

Tidak jauh dari cafe terlihat hotel dipinggiran jalan, segera Asril membelokkan motornya.

"mas, kita kok kesini?" tanya Ida. "aku pengen istirahat" sahut Asril sembari turun dari motornya yang sudah di parkirkannya. Asril menggandeng tangan Ida dengan mesra dan memesan kamar yang VIP room.

"kenapa kamar yang VIP, mas?" tanya Ida yang berlagak heran.

"supaya kamu nyaman" sahut Asril yang kini tangannya mulai merangkul pinggang Ida.

Setelah masuk ke kamar yang dipesannya, asril dengan cepat mengunci pintu kamarnya. dan menuntun Ida ke kasur. Asril pun mulai melepaskan pakaiannya satu persatu, tanpa aba aba Asril mengecup singkat bibir Ida.

"mas, kamu yakin ingin melakukannya padaku?" tanya Ida.

"yakin, aku sudah tidak bisa menahannya" bisik Asril di telinga Ida dan mulai mencumbui leher Ida, terdengar suara desahan Ida. dengan cekatan Asril membuka satu persatu pakaian Ida hanya hitungan detik pakaian Ida sudah teronggok dilantai kini tampak tubuh polos Ida.

Asril menggerayangi bagian dada Ida dengan begitu semangatnya. dan berakhir dibagian bawah. suara desahan Ida semakin membuat Asril menggila. "mas aku sudah tidak tahan, ayo sekarang mas"

dengan cepat Asril berganti posisi, kini posisinya sudah diatas Ida. dan terjadilah permainan terlarang itu dengan sangat ganas. saat ingin mencapai puncaknya Asril membungkam bibir ida dengan ciuman yang hot. selesai dengan adegan itu mereka berdua terkulai lemas.

Asril mengelus pipi Ida dengan lembut dan sesekali membelai rambut panjangnya. "aku belum mau pulang, kamu masih mau menemani aku?" tanya Asril yang melirik wajah Ida dari samping. "iya mas, aku akan temani kamu" Ida tersenyum begitu sumringahnya.

Selang satu jam mereka melakukannya lagi, tapi kali ini semakin menggila segala posisi di peragakan mereka hingga mereka benar benar merasa puas. satu malaman mereka berdua di dalam kamar hotel sehingga besok paginya, Ida terbangun duluan dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi Ida masih menggunakan handuk untuk menutupi tubuh polosnya dan rambut yang masih basah. Ida melihat Asril yang masih terlelap. "sudah aku bilang kamu pasti masuk jebakan aku, Asril ... Asril ini Ida, apa sih yang tidak bisa aku dapatkan" gumamnya dalam hati.

"mas, bangun sudah pagi" Ida membelai pipi Asril dengan lembut. Asril mengerjapkan matanya perlahan dan tersenyum kearah Ida. "sudah pagi ya" mengusap bibir Ida dengan jarinya. "emmm, mandilah" pinta Ida dengan suara manjanya. "iya, tapi aku mau kita mandi berdua" Asril berkata dengan lembut. "aku sudah mandi, mas" balas Ida.

"tapi aku mau mandi bareng kamu" Asril memohon.

"ayolah, tapi gendong" seru Ida.

dengan cepat Asril mengendong Ida ala bridal style dan masuk ke kamar mandi. bukannya mandi malah mereka melanjutkan adegan terlarang itu lagi. mereka berdua sudah seperti orang yang sedang dimabuk asmara saja. sekitar satu jam lebih mereka melakukan permainan itu, kini mereka telah selesai mandi dan sudah berpakaian lagi.

"mas, kita sudah salah, seharusnya kita tidak melakukan ini dibelakang Mia, aku bukan istri kamu lagi." ucap Ida dengan sok merasa bersalah.

"memang kita salah, tapi ini bukan kesalahan kamu, ini salah aku. kamu tenang saja, aku pasti tangung jawab apabila kamu hamil" tutur Asril tegas, Asril sudah tahu resiko perbuatannya.

"tapi ..... seharusnya aku bisa menolak kamu, mas. bukan malah menuruti kemauan kamu yang salah ini" ucap Ida lirih.

"uusstttt" Asril menutup bibir Ida dengan jari telunjuknya. "jangan menyalahkan dirimu, disini aku yang salah, aku yang meminta mu. kalau saja tadi malam kamu menolak ku, aku pastikan aku akan tetap memaksamu."

"janji ya, kalau aku hamil kamu tanggung jawab, sekarang ini lagi masa suburku" Ida memastikan Asril akan bertanggung jawab.

"iya, aku janji, tidak percaya denganku?" Asril menatap wajah Ida dengan serius.

"iya aku percaya, cuma lagi kan, sekarang kamu sudah beristri" Ida terus mematikan janji Asril padanya.

"itu resiko yang aku sudah ambil, lelaki kan boleh beristri lebih dari satu, asalkan aku bisa berlaku adil" ujar Asril.

"sudahlah mas, aku mau pulang. pasti ibu sudah mencari ku semalaman, aku tidak mau membuat ibuku khawatir."

"aku akan mengantarkan mu pulang" ucap Asril sambil menarik tangan Ida dengan lembut.

Asril mengantarkan Ida sampai rumahnya dan terlihat bu Emi duduk di teras. "kamu dari mana semalaman tidak pulang?" tanya bu Emi dengan nada sangat marah. "a -ku .... aku" ucap Ida menggantung begitu saja dan disambut oleh Asril, "Ida semalam nginap dirumah saya Bu, Tara rindu dengan Ida" Asril terpaksa berbohong kepada bu Emi.

"oh, ibu pikir entah dari mana kalian, mengingat kamu sudah beristri jadi ibu tidak ingin kalau Ida dipandang pelakor di hubungan kalian" tutur bu Emi.

"Ida bukan pelakor Bu, dia ibu dari Tara" sahut Asril.

"mas, sebentar ya aku buatkan teh dulu." ucap ida yang berlalu ke dapur.

Tak lama datanglah Ida dengan membawa nampan yang berisi segelas teh hangat dan dua helai roti tawar yang diberi selai kacang.

"ini mas" Ida meletakkan teh dan roti tadi di depan Asril. "makasih ya" sahut Asril dengan menyeruput teh hangat itu.

"lain kali bawalah istri dan anak anakmu kemari, ibu ingin mengenal istrimu" titah bu Emi.

"iya nanti saya bawa meraka untuk main kemari" sahut Asril

Mereka melanjutkan obrolan dengan santai. "ting" terdengar notifikasi pesan dari ponsel Asril. dengan cepat Asril membuka isi pesan itu ternyata pesan dari anto.

"saya pamit dulu ya Bu, ada pekerjaan lagi" Asril mencium punggung tangan bu Emi dan melangkahkan kakinya ke luar rumah Ida, Ida yang mengantarkan Asril sampai ke teras rumah dan melambaikan tangannya ke arah Asril begitu juga dengan Asril. setelah motor yang dikendarai Asril sudah menjauh dan kini tidak kelihatan lagi, Ida pun masuk kedalam rumah.

"selamat ya sayang, ngak sia siakan kamu mengikuti si Asril itu dari pagi" ucapan selamat bu Emi.

"iya Bu, ternyata ide ibu luar biasa. untung saja, aku langsung menghubungi ibu, kalau saja aku langsung pulang kemarin pagi pasti aku tidak akan bisa menjebak Asril" Ida tertawa kegirangan.

"ya sudah, sekarang kamu istirahat ya pasti kamu kelelahan karena mengikuti hasrat Asril yang luar biasa."

"iya Bu, capek banget, itu obat luar biasa ya pengaruhnya" Ida memijat lengannya karena Ida merasa sangat lelah.

"iya dong, kalau tidak pakai obat itu, mana mungkin si Asril menggila begitu yakan? pasti si Asril mainnya luar biasa." kekeh bu Emi.

"ibu ya, aku jadi malu kan" tampak ida tersipu malu. dan pergi menuju kamarnya. setiba di dalam kamar Ida merebahkan tubuhnya karena dia merasa benar benar lelah karena permainannya dengan Asril kemarin malam.

Ida menatap langit langit kamarnya dan tersenyum senyum layaknya orang kasmaran, seketika Ida mengelus perutnya yang masih terbilang rata itu "sayang, sabar ya nak, Asril pasti mau jadi ayahmu" Ida tersenyum sumringah. perlahan matanya pun mulai tertutup karena kemarin malam ia kurang tidur sekali.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!