NOTE!
-Mengandung beberapa cerita dewasa/adult romance. Mohon bijak!
-Kalau cerita mulai tidak jelas dan dirasa berbelit-belit, sebaiknya tinggalkan. (Jangan ada komentar buruk di antara kita ya) Hiks!
Pantaskah seorang pria dewasa atau terbilang sudah matang, jatuh cinta dengan gadis di bawah umur?
Dia Arga, saat ini usianya sudah menginjak 26 tahun. Dia pria tampan, penuh kharisma dan sudah mapan. siapa sangka, pria sekeras Arga bisa jatuh cinta dengan seorang gadis yang masih berumur 15 tahun?
simak kelucuan dan kemesraan mereka!
Writer : Motifasi_senja
Mohon maaf jika ada kesamaan beberapa nama tokoh yang sama. 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Motifasi_senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyetubuhinya diam-diam
Halo semuanya!! sebelum kalian lanjutkan, tolong di baca pengumuman ini ya??🙏🙏
Mungkin setelah kalian membaca selanjutnya, kalian akan merasa bingung dengan alur nya yang naik turun, bukan karena aku sengaja, tapi karena memang akan ada sesason duanya.
dan kenapa aku nulis ini, karena banyak yang bilang ceritanya membosankan tapi banyaj juga yang bilang bagus. jadi... siapkan hati sevelum baca lanjutannya yaaaaaa...
Riuh suara musik remix masih terdengar. Di tengahnya sudah ramai para manusia yang tengah berjoget ria, berjoget melepas segala beban yang mungkin telah menjamur terlalu lama di hidupnya. Sementara di salah satu ruangan, di sebuah kamar yang sudah di sediakan untuk para pelanggan VIP terdengar suara desahan halus. Suara yang membuat nafas saling berderu.
Mereka telah selesai.
Tubuh lunglai penuh keringat tergeletak di pinggir ranjang. Matanya sudah terlelap menandakan Ia sangat kelelahan.
“Seandainya kau tahu apa yang baru saja kita lakukan, mungkin kau akan membunuhku.” Papar Dika. Ia memunguti bajunya yang berserakan di lantai, lalu memakainya kembali kemudian berdiri mengambil minuman di atas meja samping ranjang. Dika menoleh mengamati wajah Tiara yang sudah tertutup selimut. Mungkin ada sedikit rasa bersalah, akan tetapi Dia sendiri tak bisa jika harus menahannya.
“Aku sudah merekam nya, aku tahu aku jahat! Tapi mungkin ini akan berguna untukku suatu saat nanti.” Papar nya lagi.
Dika menarik selimut, mengelap semua bagian tubuh Tiara dengan kain basah. Memakaikan kembali baju yang sebelumnya Tiara pakai. Dika tidak bodoh. Dia tak ingin meninggalkan jejak. Setelah semua beres, Dika mengangkat tubuh tubuh Tiara. Membawanya masuk ke dalam mobil, mengantarnya pulang ke rumah. Semua itu akan terlihat seperti tak pernah terjadi apa apa. Begitulah yang Dika lakukan setelah dua kali menyetubuhi Tiara.
Setelah mengantar Tiara, Dika memilih kembali lagi ke klub malam tadi. Ia sudah duduk di kursi depan bar tender yang sedang melayani beberapa pengunjung lagi. Satu gelas minuman anggur tanpa alkohol sudah di teguknya habis. Matanya memandangi beberapa gadis yang masih berjoget ria di sana.
Sama sekali tak ada yang menarik!
“Di mana wanitamu?” tanya seseorang menepuk pundaknya
Dika mendesah. Berpaling lagi pada satu gelas minumannya yang sudah di isi kembali.
“Kau sedang menghinaku ya?” timpal Dika jengkel.
“Haha! Kenapa kau cemberut begitu?” Lelaki itu mendorong satu pengunjung untuk berdiri.
“Minggir kau! Aku mau duduk.”
Setelah duduk, Lelaki itu memesan satu minuman. Memutar kursi menghadap tepat ke arah Dika. “Bukan kah kau puas malam ini? Aku melihat nya tadi.” Sindir nya dengan tawa.
“Sialan kau Baron! Kau mengintaiku?” semprot Dika. Tangannya mencengkeram kerah baju Baron.
“Hei! Sopan sedikit! Kau ini bicara dengan pamanmu.” Baron menarik lengan itu. Lalu mengusap usap bekas cengkeraman tangan Dika.
“Ck! Kau sendiri yang memulai.” Dika acuh dan meneguk kembali minumannya.
“Baiklah, Aku yang salah.” Ucap Baron. “Lalu dimana Dia sekarang?”
“Sudah Aku antar ke rumah.”
Baron manggut manggut. Memainkan gelas kosong nya, memiringkan ke samping kiri dan kanan. “Kau sudah menyetubuhinya, kenapa cemberut begitu? Kau tidak puas dengan nya?” Tanya baron lagi. Ia menyembunyikan tawanya.
“Paman tak akan paham, mau ku jelaskan sampai berbusa pun tetap tak akan mengerti.” Dika meneguk habis minumannya, menggamit kunci mobil lalu pergi melewati kerumunan para pengunjung.
“Dasar anak tengil! Kau kira Pamanmu ini tidak pernah muda?!” gertaknya. Lalu melambaikan tangan pada Tedi atau anak buahnya yang sedang berdiri di pintu belakang.
“Apa sudah ada kabar dari Agus?”
Lelaki bertubuh kekar itu menggeleng. “Belum Tuan.”
“Lalu bagaimana dengan anak buahmu? Apa mereka belum juga dapat informasi?” tanya Baron lagi. Kaki nya sudah berjalan menuju kamar pribadinya di lantai dua.
“Belum Tuan, Maaf.” Lelaki itu menunduk. Bahkan Ia menjawabnya dengan lirih.
“Cari kembali sampai dapat! Jadikan dirimu berguna!”
“Baik Tuan.”
Lelaki itu sudah berbalik. Menghampiri kawanannya yang sedang berkerumun di ruang belakang memainkan domino.
“Kenapa Kau?” tanya salah satu dari mereka.
“Kau masih tanya kenapa?”
Brak!
Dia menggebrak meja hingga semua terlonjak kaget. Domino Ia lempar hingga berserakan di lantai.
“Kalian bisa dengan santai disini, minum dan tertawa, Kalian tidak ingat dengan perintah Bos? Ha?!” Tedi menatap bergantian ke lima kawanannya itu. Semua terpaku diam. Tak ada yang berani bicara. Ini kesalahan mereka, membantah tentu akan mencelakai Mu. Itu pikir mereka.
“Maaf, Kami hanya ingin bersantai sejenak, Kami juga sudah berusaha.” Jawab salah satu lelaki itu.
“Baiklah, Maaf kan Aku, Aku terlalu emosi.” Ucap Tedi. Jemarinya mengusap kepalanya yang sudah pening.
“Sudahlah, Kami tahu, kau duduk dulu supaya otakmu bisa bekerja kembali.”
Tugas ini terlalu berat. Walaupun yang di cari hanya seorang gadis di bawah umur, tapi semuanya butuh waktu. Apa lagi mungkin gadis itu sudah menjadi gelandangan. Dan lagi kota ini kan luas. Harusnya Baron bisa mengerti itu. Tapi sudahlah, Toh ini kesalahanku. Tedi masih mengutuki dirinya sendiri.
Siapa yang menyangka, bahwa dirinya akan di tugaskan untuk mencari seorang gadis. biasanya anak buah baron hanya bertugas sebagai pengawal pribadi baron dan menjaga tempat ini. entahlah.
***
**Selamat membaca!
jangal lupa sempatkan Vote yaaa 🙏🙏🙏**