NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Tamat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan

Suara ketukan pintu semakin memburu. Nada memeluk nenek Zubaida dengan erat. Mereka berada di sudut kamar yang sangat kecil dan rapuh. Takut jika itu adalah rentenir yang beberapa hari ini terus datang untuk menagih hutang. 

"Jangan keluar, Nad. Nenek takut." Nenek Zubaida menarik tangan Nada yang hampir keluar. 

"Tapi, Nek. Mereka akan tetap memaksa masuk dan meminta kita untuk membayar hutang," jawab Nada dengan suara pelan. 

Nenek Zubaida terpaksa berhutang pada rentenir karena Haira tak mengirim uang. Namun, ia tak bisa mengembalikan karena tak ada penghasilan, sedangkan Nada pun belum bisa mencari uang karena belum lulus sekolah. 

Akhirnya nenek melepaskan tangan Nada dan membiarkan gadis itu menemui mereka. 

Nada pembuka tirai jendela. Menatap beberapa orang yang ada di depan rumahnya. Meskipun lampu teras sedikit redup, ia bisa melihat dengan jelas jika itu bukanlah rombongan rentenir, melainkan orang asing.

Lalu, Nada menatap penampilan beberapa pria yg memakai seragam hitam. Mereka tampak rapi daripada suruhan Tuan Hilden  yang sering menagih hutang di rumahnya.

Lalu siap mereka? Nada semakin penasaran. 

Ketukan pintu kembali terulang. Nada memberanikan diri membukanya. Berharap jika itu bukan orang jahat. 

"Di mana Nona Haria?" tanya seorang laki-laki yang bertubuh kekar. 

Nada mengerutkan alisnya. 

"Kak Haira?" Nada tanya balik, memastikan jika ia tak salah dengar. 

"Iya, kami mencari Nona Haira."

"Kakak nggak pernah pulang, malahan dia juga nggak kirim uang," ucap Nada dengan bibir bergetar menahan takut.

Meskipun mereka bukan orang yang ia maksud, tetap saja penampilannya seperti preman. 

Beberapa orang itu saling berbisik lalu mundur beberapa langkah. Berbicara lewat telepon. Setelah itu kembali menghampiri Nada yang masih diselimuti ketakutan. 

"Anda tidak berbohong, Nona?" tanya pria itu lagi. 

Nada menggeleng tanpa suara.

Orang itu membalikkan tubuhnya. Baru beberapa langkah menuju mobil, satu rombongan datang menghampiri Nada yang masih berada di ambang pintu. 

"Kebetulan kamu ada di luar," teriak seorang yang baru datang. 

Bukan kawanan pria yang menanyakan Haira, namun itu adalah Tuan Hilden, sang rentenir yang Nada takuti. 

Hawa panas datang seketika membuat sekujur tubuh Nada dipenuhi dengan peluh. Dinginnya malam tak lagi bereaksi seperti tadi.

"Katanya kamu mau bayar hutang, kapan? Jangan janji-janji terus, kalau malam ini nggak mau bayar, aku pastikan besok kita menikah," bentak Tuan Hilden yang membuat nada menciut. 

"Am… ampun, Tuan. Saya benar-benar belum punya uang."

Nada menundukkan kepala. Kedua tangannya saling meremas jari, menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Malam ini adalah penentuan baginya, membayar atau menjadi budak pria itu untuk selamanya. 

"Sekarang ikut aku!" Tuan Hilden menarik tangan Nada dengan paksa. 

Satu tangan Nada meraih tiang dan langsung bersimpuh, memohon belas kasihan pria itu. 

"Tuan, saya mohon jangan bawa saya, saya janji akan secepatnya mencari uang untuk membayar hutang."

Tuan Hilden melepaskan tangan Nada hingga gadis itu terjatuh ke belakang. "Pasti itu yang kamu ucapkan, tapi tidak pernah dibuktikan."

Nada menangis histeris yang membuat nenek Zubaida ikut keluar. Wanita yang berambut putih dengan kulit yang keriput itu merengkuh tubuh Nada dengan erat. 

"Tuan, kasih waktu pada kami. Saya akan melunasinya."

"Tidak, malam ini juga aku akan menikahi Nada." Mendorong nenek Zubaida lalu meraih tubuh Nada dengan kasar. 

"Tunggu!" sergah suara berat dari arah belakang. Nada menoleh menatap suara yang terdengar asing di telinganya. 

Seorang pria tampan yang berkulit putih dengan setelan jas mahal itu berjalan dari arah kegelapan. Ia mencengkal tangan Tuan Hilden. Mengembalikan Nada ke dalam pelukan sang nenek.

"Berapa hutang mereka?" tanya nya pada Tuan hilden. Seakan menantang kekayaan yang dimiliki pria itu. Apakah masih di atasnya, atau justru sebaliknya. 

Tuan Hilden membuka buku yang dibawa dan langsung menghitung semua hutang nenek Zubaida beserta bunga yang harus dibayar. 

Setelah itu ia tersenyum sinis menatap penampilan pria di depannya itu dari atas sampai bawah. 

"Jangan sok kaya, aku yakin kamu nggak mungkin sanggup membayar hutang mereka." Menunjuk nenek Zubaida yang masih memeluk Nada. 

"Nama saya Mirza. Jangan takut, berapapun hutang nenek, tetap akan saya bayar."

Mirza mengeluarkan sebuah cek lalu tanda tangan di sana. 

"Tulis saja berapa yang Anda mau. Tapi jangan ganggu mereka," ucapnya menyodorkan kertas itu di depan Tuan Hilden. 

Setelah Tuan Hilden pergi, Mirza mendekati nenek Zubaida. Ini pertama kali ia melakukan sesuatu dengan hatinya. 

"Tuan siapa?" tanya nenek Zubaida menatap wajah Mirza dengan lekat.

"Namaku Mirza. Aku kesini mencari Haira."

"Haira?" Nenek Zubaida mengulang ucapan Mirza yang memang sudah jelas. 

Mirza mengangguk pelan. 

Seketika itu juga nenek Zubaida menumpahkan air matanya. 

"Sudah lima bulan dia bekerja. Tapi dua bulan ini Haira tak mengirim uang ke nenek. Nomor hp nya juga nggak aktif. Nenek juga kangen dengannya, dia __" 

Nenek Zubaida tak sanggup melanjutkan ucapannya dan kemabli memeluk Nada. 

Hati Mirza terasa teriris. Mengingat sikapnya selama ini yang sangat kejam pada Haira. 

Kalau Haira nggak pulang ke rumah, lalu ke mana dia? 

Mirza bertanya dalam hati. Ia tak mungkin menceritakan nasib Haira pada nenek Zubaida. Dan tak mungkin pula ia mengakui wanita itu sebagai istrinya. 

"Apa aku boleh bertanya pada, Nenek?" 

"Silahkan masuk dulu, Tuan. Tidak baik berbicara di depan pintu."

Mirza mengikuti langkah nenek Zubaida. Ia duduk di kursi ruang tamu. Sedangkan Erkan dan yang lain menunggu di depan. 

"Apa nenek yakin kalau Haira tidak pulang ke rumah?" tanya Mirza lagi. 

Nenek Zubaida menggeleng tanpa suara. 

"Memangnya Tuan mengenal Haira?" tanya nenek Zubaida antusias. 

"Panggil saja Mirza, Nek. Aku tidak mengenalnya dengan baik. Aku hanya __"

Aku hanya pecundang yang membuat hidupnya menderita. Melanjutkan ucapannya dalam hati. 

"Haira itu pendiam. Kalau ada masalah selalu disembunyikan dari nenek. Dia bekerja setelah lulus sekolah. Ini pengalaman pertamanya. Terakhir kali menelpon Haira bilang kalau dia akan pulang saat ulang tahun Nada, tapi bulan terakhir ini nggak ada kabar."

Itu  karena hp dia rusak. Dan akulah penyebab semua ini. 

Dada Mirza terasa sesak dipenuhi rasa sesal yang kian mendalam.

"Apa nenek punya saudara di tempat lain?" tanya Mirza lagi. 

Nenek Zubaida hanya menggeleng. 

Mirza beranjak dari duduknya. Ia tak bisa berdiam diri dengan situasi ini. 

"Aku pulang dulu, Nek. Jangan khawatir. Aku yang akan membiayai hidup nenek." 

Erkan masuk, lalu meletakkan kartu di atas meja. Memberikan penjelasan pada Nada supaya menggunakan kartu itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mirza melangkah dengan berat. Ia masuk mobil dengan membawa hati yang semakin hampa. membuka kaca nya, menatap nanar ke arah rumah nenek Zubaida yang sangat sederhana. 

Aku sudah menghancurkan hidup keluarga Haira. Ke mana dia pergi, nggak mungkin dia bisa pergi jauh dari sini tanpa uang. 

"Erkan, kamu cari Haira sampai ketemu, kerahkan seluruh anak buahmu!"

"Baik, Tuan," jawab Erkan lalu mengetik ponsel yang ada di tangannya. 

1
Yusria Mumba
kadiang haira
antha mom
menikahi haira untuk menjalankan misi balas dendam, seharusnya kamu cari bukti kenapa bisa terjadi kecelakaan jangan hanya mendengar kata sepihak,kamu kan orang kaya Mirza tentu nggak sulit lah untuk mencari bukti dan kronologi kecelakaan
antha mom
saya curiga dengan Ayla, takut nya dia yang merekayasa kecelakaan ini,
antha mom
kenapa nggak liat cctv jalan untuk memastikan kronologi kecelakaan, memang nya bisa main angkat lalu masuk ke penjara??
ayu cantik
suka
amilia indriyanti
orang miskin panggilnya mommy Dady ya
gak apaapalah presiden Prabowo aja gak protes
Ngatiyem Atiek
cih nada ga diri banget,pd Lo gedein akhirnya gigit jari wkkkk ga tau diri
erviana erastus
aku heran eh apa sih enakx seblak .... lihat isix aza mual apalagi sampai memakanx
erviana erastus
suamimu mafia oon
erviana erastus
mampus lu nada dasar sampah dipungut eh nggak tau trm kasih
erviana erastus
masih ada satu ulat bulu yg nggak tau malu
erviana erastus
biasax mafia kalo dikasih obat perangsang sadar eh ini malah 😂😂😂
erviana erastus
baru bentar aza dibuat kesal sama haira kamu kebakaran jenggot mirza ..... gimana selama 7 tahun haira berjuang sendiri
erviana erastus
tolol ...
erviana erastus
kok mencurigakan ya jangan2 ini lucinta bukan laluna? kekx ada yg salah deh .... kan lucinta jahat knp dia hamil dan mau bunuh diri? bodohx mirza percaya gtu aza
erviana erastus
dasar wanita ular nggak tau diri
erviana erastus
calon plakor kok diajak tolol amat lu mirza .... haira satu lagi kesalahan mirza nggak jujur kalo ketemu laluna
erviana erastus
beh ribet banget
Asiah Nur: ceritanya mengasyikkan
total 1 replies
erviana erastus
kasihanx haira ,.. j******m kau mirza
erviana erastus
anak mirza palamu peyang 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!