NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Cinta, FWB

Sahabat Jadi Cinta, FWB

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

《Terdapat ****** ******》
Harap bijak dalam membaca.....

William dan Nozela merupakan sahabat sejak mereka masih kecil. Karena suatu kejadian tak disengaja membuat keduanya menjalani kisah yang tak semsestinya. Seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh benih-benih cinta antara keduanya.

William yang memang sudah memiliki kekasih terpaksa dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Akankah dia mempertahakan kekasihnya atau memilih Nozela??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

"Gue seneng banget Tha. Akhirnya Leon nembak gue."

Nozela sedang bergulung-gulung di atas ranjang queen size miliknya, dia sedang berteleponan dengan Thalia sahabatnya. Nozela ingin berbagi kabar baik ini pada sahabatnya juga.

"Selamat ya Jel, gue ikut seneng. Akhirnya lo nggak digantungin lagi sama singa."

"Tck, jangan panggil dia singa lah. Masa ganteng gitu disamain sama singa sih."

Terdengar suara tawa disebrang telepon membuat Nozela mengerucutkan bibirnya.

"Tapi ada kabar sedih juga tau Tha."

"Ha? Kabar apa Jel?" 

"Smooky sakit, tadi sore gue bawa dia ke dokter."

"Terus gimana sekarang keadaannya. Ish, gue jadi pengen main ke rumah lo deh."

"Udah baikan sih, udah mau makan juga meski sedikit."

"Ehh tunggu Jel, bukannya mobil lo masih dibawa temennya William ya. Terus lo ke klinik dianterin siapa? Kalo Leon kayanya nggak mungkin deh, dia kan takut anjing."

Nozela mengerutkan keningnya. Dia merasa heran bagaimana bisa sahabatnya tau jika Leon takut anjing? Pikiran Nozela melayang pada kejadian sore tadi, saat dia mengelus smooky justru Leon tampak diam saja dan langsung pulang.

"Jadi, itu karena Leon takut anjing?" Batin Nozela.

"Lo tau dari mana cowok gue takut anjing?" Tanya Nozela.

Hening.

Beberapa detik dia sama sekali tak mendengar suara Thalia sama sekali. Nozela memeriksa ponselnya, telepon mereka masih terhubung. Namun Thalia hanya diam.

"Halo Tha. Lo masih disana kan?"

"M-masih Jel. Itu, gue tau Leon nggak suka anjing karena pernah denger aja sih."

Nozela menangkap sesuatu yang aneh, dia rasa sahabatnya menyembunyikan sesuatu darinya.

"Lo tau kan seterkenal apa Leon, mereka yang ngefans sama Leon pasti bakal cari tau kan kesukaannya apa. Nah drai situ gue tau kalo dia nggak suka anjing. Ada salah satu fansnya yang ngomongin dan gue kebetulan denger."

Mencoba percaya saja, Nozela hanya mengangguk seolah Thalia melihatnya.

"Gue malah baru tau."

"Gimana sih lo, sebagai pacar yang baik itu harus tau apa yang disuka sama nggak disukai. Biar nggak terulang kejadian yang sama."

"Oke bestie, bakal gue catet kali ini."

"Terus, lo udah kerjain tugasnya belum? Dikumpul besok pagi lo."

Nozela menepuk keningnya. "Aduh, gue lupa."

"Kerjain gih sekarang. Jangan nonton petir biru mulu lo."

"Sembarangan lo, gue nggak pernah ya nonton begituan."

"Hahah iya, ya udah kerjain sana. Gue tutup telponnya."

"Bay Tha."

"Bay Ojel."

Tut.

Setelah sambungan telepon terputus, Nozela bangkit dari ranjang lalu pergi ke meja belajarnya. Mulai membuka laptopnya lalu melanjutkan tugasnya yang belum selesai.

Drrt

Drrtt

Ponsel di sampingnya kembali bergetar, kini nama Leon terpampang di layar ponselnya. Dia tersenyum lalu mengangkat panggilan video dari kekasihnya.

"Malem cantik, lagi apa?"

"Malem Le, gue lagi kerjain tugas nih. Tadi kelupaan." Ucap Nozel yang pandangannya ke arah laptop.

"Berarti gue ganggu dong?"

"Enggak kok. Nggak sama sekali, masa pacar sendiri ganggu sih."

"Coba madep sini bentar."

Nozela menghentikan ketikan pada laptopnya, dia menghadap ke arah ponselnya. Menatap Leon dengan senyum manisnya.

"Kenapa pacar? Kangen sama gue yang cantik ini?" Tanya Nozela sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Kamu lucu banget sih Zel."

Nozela mendekatkan wajahnya pada ponsel lalu mengerutkan keningnya.

"Kamu?'

Leon terlihat mengangguk. "Iya, aku-kamu. Kita kan udah pacaran, masa panggilannya masih lo-gue."

Nozela menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, dia merasakan wajahnya memanas.

"Kok wajah cantiknya ditutupin sih Zel."

"Ihhh Leon, jangan bikin gue bullshing."

"Aku suka deh kalo kamu malu-malu gitu."

Nozela melepaskan tanganya lalu menatap Leon dengan tajam.

"Tahan dulu kalo mau godain aku. Aku lanjutin dulu nugasnya."

"Iya ya, maaf. Aku temenin deh sampai selesai."

"Awas kalo godain lagi."

Nozela kembali fokus pada laptopnya, sembari mengetik dia juga bersenandung kecil. Selang beberapa menit, pintu kamarnya terbuka.

"Ojel, besok mamah mau nemenin papah ke Bekasi. Berangkatnya pagi-pagi banget dan pulangnya lusa, nggak papa kan dirumah sendiri?"

Nozela menoleh ke arah mamahnya. "Tck, mamah ngikut mulu perasaan. Masa Ojel sendirian lagi sih."

"Kamu bisa nginep di tempat William, mamah udah bilang sama jeng Mona."

Nozela membelakan matanya, dia lupa jika sedang video call dengan kekasihnya. Habis sudah riwayatnya jika Leon mendengar percakapan mereka.

"Udah, gampang itu mah. Sekarang mamah keluar sana, Ojel mau lanjut nugas."

"Iya, jangan tidur malem-malem."

"Oke mah."

Setelah pintu tertutup, Nozela melihat ponselnya. Leon terlihat jelas sedang kesal.

"Kamu sering nginep di rumah William?"

Nozela menggaruk alisnya lalu mengangguk pelan.

"Tapi nggak sering juga kok. Kamu tau kan kalo aku sama dia sahabatan, udah dari kecil malah. Papah aku sama papah dia sahabat juga waktu sekolah sampai sekarang."

"Kamu jangan cemburu ya Le, keluarga kita udah deket dari lama."

"Tapi aku tetep cemburu lihat kamu deket sama William Zel."

Nozela menggigit bibir bawahnya. "Tapi kan, Liam juga udah punya cewek."

Hening sejenak, Nozela menatap Leon yang nampak bad mood.

"Jangan marah." Cicit Nozela.

"Kita bahas besok, aku capek mau tidur."

Tut.

Nozela melongo melihat panggilan yang dimatikan sepihak, dia bahkan belum sempat menganggapi perkataan Leon tadi.

"Ini yakin gue diginiin?" Ucap Nozela tak percaya.

Dia menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali mengerjakan tugasnya.

"Belum juga dua puluh empat jam pacaran anjir, udah ngambekan aja."

"Liam Liam, kayanya kita nggak cocok sahabatan deh. Semuanya aja cemburu."

Sambil mengetik, Nozela terus menggerutu. Dia juga tak menyangka persahabatannya membuat semua orang tak suka.

"Nasib, jadi cewek cantik."

1
Kasandra Kasandra
lanjut
akunnyamshhidupcmjrngup
Alooo kakak, boleh follback aku enggak????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!