NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / Keluarga / Selingkuh
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang pengkhianatan tak berujung, tentang pengorbanan dan harapan yang gagal untuk dikabulkan.

Angelika Sinnata. Cantik, anggun, berparas sempurna. Sayangnya, tidak dengan hatinya. Kehidupan mewah yang ia miliki membuat dirinya lupa tentang siapa dirinya. Memiliki suami tampan, kaya dan penuh cinta nyatanya tak cukup untuk membuat Angelika puas. Hingga ia memilih mengkhianati suaminya sendiri dengan segala cara.

Angelina Lineeta. Cantik dan mempesona dengan kesempurnaan hati, sayangnya kehidupan yang ia miliki tidaklah sesempurna Angelika.

Pertemuan kembali antara keduanya yang ternyata adalah saudara kembar yang terpisah justru membuat Angelina terjebak dalam lingkaran pernikahan Angelika.

Apa yang Angelika rencanakan? Dan mengapa?

Lalu, apa yang akan terjadi dengan nasib pernikahan Angelika bersama suaminya? Akankah tetap bertahan?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Lebih Dekat.

"Menikmati waktu bersama?"

Angelina mengulang apa yang baru saja Leon ucapkan dengan pandangan tetap terkunci pada pria itu dan melihat anggukan kecil di sana.

"Tolong jangan menolak kali ini," pinta Leon dengan wajah memelas.

"Kita sudah lama tidak menikmati waktu bersama. Makan malam, melakukan apa yang kamu suka atau apa saja yang mungkin akan membantumu untuk mengingat sesuatu. Aku juga tidak akan protes jika kamu ingin tinggal sementara bersama kedua orang tuamu selama aku menemanimu di sana, termasuk jika kamu ingin melakukan balap mobil seperti yang sangat kamu suka."

"Balap mobil?" pekik Angelina tanpa sadar.

Leon mengangguk. "Kamu menyukai balap sejak kamu masih remaja, itu yang kedua orang tuamu katakan padaku," jawab Leon dengan kerutan tipis di dahinya.

"Kenapa kamu seterkejut itu?" tanyanya kemudian.

"Aku..." otak Angelina berpikir cepat, mencari jawaban yang bisa ia gunakan untuk mengelak, ia tidak mungkin menyebutkan bahwa ia tidak bisa mengemudi sama sekali.

"Aku... Masih takut untuk mengemudi sendiri," jawab Angelina pada akhirnya.

Leon menepuk dahinya sendiri. "Maafkan aku," sesalnya saat ia baru saja teringat akan kecelakaan yang menimpa sang istri.

"Aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang itu," sambungnya.

Angelina tertawa singkat sembari menutup wajahnya mengunakan satu tangan, entah mengapa hatinya terhibur melihat tingkah pria di depannya. Sedikit kekanakan, mudah panik hanya karena hal sederhana dan itu hanya akan terjadi ketika bekaitan dengannya. Sifat yang sangat jarang dimiliki oleh seorang pria berkuasa seperti Leon.

"Lalu bagaimana dengan Alan?" tanya Angelina.

"Kamu tenang saja, aku bisa meminta Mama menginap di rumah kita atau Isvara," jawab Leon.

'Baiklah, aku mau. Sekarang nikmati makan siangmu, aku akan pulang," sahut Angelina.

"Apakah kamu hanya untuk mengantar makanan ini saja tanpa menemaniku makan?" tanya Leon memasang wajah lesu.

"Aku hanya tidak ingin menganggu waktu kerjamu, Leon," sambut Angelina.

"Kamu tidak menggangguku sama sekali, temani aku makan siang sebentar," pinta Leon kemudian.

"Baiklah."

Benak Leon bersorak gembira, segera berpindah ke sofa yang tersedia sementara Angelina membuka kotak makan siangnya di meja. Melayaninya. Perubahan yang sangat ia suka dari diri sang istri sejak beberapa minggu terakhir dan mulai menikmati makan siang bersama.

"Makan siang kali ini berbeda..." Leon berkomentar sesaat setelah melihat menu makan siang yang dibawa sang istri, segera menemukan perbedaan dari rasa masakan yang biasa ia makan saat ia menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya.

"Kamu yang membuat ini?" tanya Leon.

"Ya, bagaimana rasanya?" Angelina balas bertanya.

"Sangat enak, aku menyukainya. Bahkan lebih enak dari buatan koki di rumah," jawab Leon disela menikmati makan siangnya.

Angelina tersenyum, senyum manis yang pernah Leon nilai berbeda, tetapi kini senyum itulah yang sangat ia suka. Bukan senyum menggoda seperti yang biasa sang istri tunjukkan selama ini.

Suasana mendadak hening, bahkan setelah keduanya selesai dengan makan siang mereka ketika tiba-tiba Angelina mencondongkan tubuhnya, dan mendekat pada Leon dengan satu tangan terulur.

"Kamu memiliki noda saus di sini..."

Kalimat Angelina tenggelam saat ibu jarinya sudah menyentuh sudut bibir Leon dan pandangan mereka bertemu, tindakan yang ia sendiri tidak pernah menduga akan melakukannya. Detik seolah berhenti bergerak, netra mereka saling terkunci satu sama lain dengan keheningan yang mendukung mereka untuk melakukan hal lebih dari itu.

Perlahan namun pasti, Leon meraih pergelangan tangan istrinya, memberikan tarikan ringan pada istrinya hingga membuat tubuh mereka saling menempel, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri.

Ketika Angelina tersadar, Leon sudah menempelkan bibirnya pada bibir Angelina, menyesap bibir selembut sutra yang menjadi candu baginya, tetapi segera ia merasakan ada yang berbeda. Ia merasakan kekakuan seolah itu adalah pertama kali bagi sang istri.

Angelina membeku, ingin mendorong dada pria itu menjauh, tetapi kedua tangannya seolah bukan lagi miliknya, tindakan yang justru membuat Leon lebih berani menyesap bibir sang istri sampai satu tangannya menahan tengkuk sang istri untuk memperdalam ciumannya.

Kenapa terasa jauh lebih manis....

Hasrat dalam diri Leon bergolak, satu tangannya menuntun tangan sang istri untuk melingkar di lehernya, sementara satu tangannya mulai meraba tubuh sang istri.

Angelina terkesiap, menurunkan tangannya dari leher Leon dan menahan tangan Leon saat tangan pria itu hampir menyentuh aset miliknya.

"Kenapa?" Leon bertanya dengan suara berat, kedua matanya tertutup hasrat yang sudah ia tahan sejak lama.

"Kita masih di kantor," Angelina mengingatkan.

"Aku sudah mengunci pintunya," jawab Leon.

"Tapi_"

Bibir Angelina terbungkam saat Leon kembali menempelkan bibirnya, menyesapnya lembut dan menjauh.

"Aku mengerti, Sayang," ucap Leon tersenyum sembari membelai wajah sang istri.

"Kalau begitu, pulanglah. Nanti malam kita akan pergi, hanya kamu dan aku. Tentang Alan, aku yang akan mengurusnya."

Angelina mengangguk, segera bengun dari sofa setelah mendapatkan kecupan lembut di keningnya, melangkah keluar meninggalkan ruang kerja Leon dengan pikiran berkecamuk.

.

.

.

"Bisakah aku tinggal di hotel saja?"

Satu pertanyaan yang lolos dari bibir Angelika sukses membuat Dean menghentikan gerakan jemarinya pada keyboard komputer yang masih menyala di depannya, mengalihan perhatian Dean dari layar komputer untuk menatap wanita yang kini duduk di depan meja kerjanya dengan wajah cemberut.

"Apa lagi sekarang?" tanya Dean lembut.

"Apakah Apartemenku kurang luas? Aku bisa membeli apartemen baru yang lebih besar untuk kita tinggali."

"Aku hanya merasa... bosan setiap kali kamu pergi bekerja dan aku di apartemen sendirian," jawab Angelika.

"Tapi kamu bisa ke kantorku kapan saja," sahut Dean.

"Dan melihatmu bekerja?" sambut Angelika tidak senang. "Yang benar saja. Aku datang bukan untuk menontonmu bekerja di depan komputer, itu membosankan."

Dean terkekeh pelan, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki dan menatap wanitanya.

"Kemarilah," pinta Dean.

Angelika bangun dari duduknya, mendekat pada Dean yang segera ditarik oleh pria itu begitu Angelika berada dalam jangkauan dan membuat Angelika jatuh ke pangkuan Dean.

"Aku minta maaf jika sempat mengabaikanmu. Aku sibuk dengan pekerjaan, dan kau tahu? Perusahaan besar yang aku ajukan untuk bekerjasama menerima tawaranku," ungkap Dean.

"Benarkah?" sambut Angelika senang.

Dean mengagguk. "Mereka setuju dengan proposal yang aku ajukan, dan dalam tiga hari ke depan, aku akan menghadiri acara pertemuan bisnis untuk bertemu pemilik dari perusahaan itu," ungkapnya.

"Maukah kamu datang bersamaku?" tanya Dean kemudian.

"Di mana?" tanya Angelika.

Dean menyebutkan lokasi pertemuan yang tidak asing bagi Angelika, dan segera menggelengkan kepala sebagai jawaban dari ajakan Dean, menolak untuk ikut. Menutupi dengan sempurna keterkejutan yang sempat hadir menghiasi wajah Angelika.

"Jadi... kamu tidak mau menemaniku? menjadi pendampingku?" tannya Dean Kecewa.

Angelika tersenyum, melingkarkan kedua tanganya di leher Dean, lalu mengecup lembut bibir Dean.

"Aku sedang tidak ingin melakukan perjalanan udara, jadi aku akan menunggu di sini sampai kamu kembali," jawab Angelika.

"Di apartemenku?" Dean memastikan dan segera mendapatkan anggukan dari wanitanya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksa. Sekarang..." Dean mengeluarkan kartu hitam dari dompetnya dan memberikannya pada Angelika.

"Pergilah berbelanja, beli apapun yang kamu suka untuk memperbaiki mood mu hari ini. Aku masih perlu waktu untuk menyelesaikan pekerjaanku," sambung Dean.

Angelika tersenyum, menerima kartu itu dengan mata berbinar.

"Aku boleh membeli apa saja?" tanya Angelika memastikan.

"Ya, apa saja. Setelah selesai, kembalilah ke apartemen. Kali ini aku janji akan pulang lebih cepat," janji Dean.

"Aku akan menunggu," jawab Angelika.

Angelika menempelkan bibirnya ke bibir Dean, menyesap lama bibir prianya yang segera memberikan balasan, sebelum turun dari pangkuan Dean dan pergi meninggalkan kantor Dean dengan tujuan pusat perbelanjaan tanpa menyadari ada sepasang mata yang terus mengikuti Angelika dari belakang sejak ia meninggalkan kantor Dean.

. . . .

. .. ..

To be continued...

1
Zenun
apa si itu ya, masih diumpetin😁
Zenun
Dean duluan yang tahu
Dewi Payang
Betul, Angelika melakukan itu karena yg dirusak adalah wajah saudarinya, Angelina....
Dewi Payang
Hati seorang Mama memang jarang meleset, malah punya bukti walau sempat hilang. kalau begini caranya, kamu bakal tamat Angelika bila ketahuan....
Zhu Yun💫
Seketika Leon pun terkaget-kaget saat melihat ternyata segitiga miliknya yang ada dibawah bantal.... astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤸🤸🤸
〈⎳ FT. Zira: masih di kekepin.. ntar yg di salahin legerie🤣🤣
total 3 replies
Zhu Yun💫
Nyembunyiin anumu loh 😁😁
Zhu Yun💫: 😅😅😅😅😅
total 2 replies
Zhu Yun💫
Kalau Dean tahu mereka kembar, cintanya Dean bakal tetap utuh untuk Angelika atau akan berpaling pada Angelina juga seperti Leon ini 🤧🤧🤧
Zhu Yun💫: Main bertiga aja /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Zhu Yun💫
Seperti dirimu, suamimu dimana kamunya dimana 😏😏
〈⎳ FT. Zira: yak.. kena mental gak kalo dapet pertamyaan gini yak🤣
total 1 replies
muznah jenong
lanjut Thor 👍👍👍💗💗
cilla
sedikit bgt thor😭🙏
〈⎳ FT. Zira: lagi anuu kak😅😅
total 1 replies
Patrick Khan
lanjuttttttt
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Cindy
lanjut kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus kopi🤗
Dewi Payang
😭😭😭😭😭😭
muznah jenong
lanjut Thor 👍👍👍💗💗💗
Dewi Payang
Tuh kan, si Anhelika membuat dirinya seperti ibu tiri yg kejam terhadap anaknya😁
〈⎳ FT. Zira: ibu kandung rasa ibu tiri🤧
total 1 replies
Dewi Payang
Senyum Angelina lembut.... tidak seperti pada Angelika sejak pertama kali mereka bertemu.... daku jadi bertanya-tanya, apa yang membuat Leon bisa menyukai Angelika sebegitu dalamnya.....
〈⎳ FT. Zira: jawabannya sudah ada. tapi belum secara spesifik kak🤭
total 1 replies
Dewi Payang
Kalau dengar cerita Angelika ke Angelina, anaknya gak dekat sama dia, wajar kalau anak begitu, bisa jadi Angelika tidak berlaku seperti ibu kandung, tapi ibu tiri😅
〈⎳ FT. Zira: bengett kyknya kak
total 1 replies
Dewi Payang
Angelika gak suka pria yg lembut, dia suka yg beringas😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!