NovelToon NovelToon
Serpihan Memori

Serpihan Memori

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:698
Nilai: 5
Nama Author: Yihana Gicel

Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.

Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.

Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.

Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.

***

-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

| Bahagia?

Pada malam jum'at tepat pada besoknya libur, gesya meninggalkan rumah sejak sore, dengan catatan ia ingin refresing dengan sahabat-sahabat jauh nya. Marvel taunya anak itu hanya pergi ke mall.

Sementara marvel tertidur didepan televisi yang masih menyala, samar-samar ia mendengar suara nada dering ponsel. Matanya masih tertutup, ia meraba-raba dimana letak ponselnya berada.

"Halo".

"Halo, kok suaranya laki-laki sih? Permisi ini dengan siapa yah? ".

"Saya marvel? Kenapa lo nelpon-nelpon gue mau disuruh jemput? ".

"I-ini aku celine, sahabat nya gesya".

"Terus? ".

"Ini gesya lag#$#$#$".

"Hah apa? ".

"Gesya lagi di #$#$#$".

"Lo ngomong apa sih? ".

"Tolo#$#$".

"Hah? Lo bilang gue tolol? ". Tanya marvel sambil bangun dari sofa. Ia berusaha mendengar jawaban dari telepon dengan bahasa yang tak dapat ia terjemahkan.

"Yah Tuhan! Jaringan ini kenapa sih?. Ini gesya lagi bar, lo siapa nya? ".

Roh-roh nya yang tadi nya belum kembali dari alam mimpi kini bangun sepenuhnya. "Hah? Dia di bar?! ".

"Iya! Lo siapa nya? ".

"Gu-gue om nya dari surabaya. Nama bar nya apa? ".

"Nama bar nya everytime stars".

"Suruh dia tunggu disana yah, jangan biarin dia kemana-mana".

"Ia om.... ".

"Hadeh! Punya istri botol yakult gini banget kelakuannya, selalu buat susah. Tapi dia yang udah ada disisi gue selama ini, seharusnya gue harus bersikap sabar dan tabah menghadapi si botol yakult itu".

Marvel berangkat ke bar yang diberitahu celine. Sebenarnya ia masih trauma melewati hutan yang membuat nya hampir mati karena geng motor rivalnya. Tapi, lelaki itu sangat bersyukur kalau suatu saat nanti ia akan pergi meninggalkan alam semestanya.

Sesampainya ia ke bar, ternyata bar tersebut sudah mulai kurang pengunjung, tersisa beberapa orang saja. Seharusnya, ia bisa menemukan keberadaan gesya dengan mudah.

"Gesya sadar ey! Lo ngomong yang nggak jelas banget dari tadi! ". Sahabat-sahabat itu berusaha membangun kan gesya yang senyum-senyum tak jelas.

Disana terdapat dua orang lelaki yang wujudnya seperti preman.

"(Kayaknya sana mereka) ". Batin marvel, ketika baru melangkahkan kakinya ia terhenti dengan kedatangan dua lelaki yang tengah mabuk berat mendekati istrinya dan sahabat istrinya.

"Cewek-cewek cantik ini hanya bertiga yah? Mau kita temenin? ".

Salah-satu lelaki tersebut duduk disamping gesya, tangannya mulai jelalatan memegangi paha gesya. Melihat hal tersebut marvel tidak terima jika ada seorang lelaki yang berani sentuh istri nya.

Marvel langsung menghampiri lelaki jelalatan itu lalu mencekram kerak bajunya. "Jangan sentuh gadis itu! ".

Lelaki mabuk itu mengangkat kedua tangannya beberapa derajat, terlihat dari mulut nya ia sudah ingin memuntahkan seluruh minuman yang ia minum. Sebelum lelaki tersebut memuntahkan minuman nya, marvel menyingkirkan lelaki itu menjauh dari hadapan nya.

"Kalau kalian berani menyentuh gesya, kalian akan mati ditangan saya! ".

Zurra dan celine bukan hanya mengagumi ketampanan marvel tetapi juga mengagumi keberanian marvel dalam melindungi keponakan nya, sahabat nya melihat wajah marvel hati mereka seperti dimabuk cinta, bukan lagi mabuk karena cap tikus.

"Dia minum berapa banyak? ".

"Omg! Ganteng banget! Ini seriusan omnya gesya? ". Tanya zurra mengguncang tubuh celine.

"Iya, cok!. Gesya kok nggak pernah cerita kalau dia punya om seganteng ini! Kalau bukan karena umur aku udah kejar mati-matian sich! ". Bisik celine.

"Kayak mustahil aja kalau orang seganteng ini om-om. Kalau dibilang dia masih sekolah tingkat atas aku percaya banget! ".

"Heh! Kalian dengan pertanyaan saya? Ini gesya minum berapa banyak? Kok malah bisik-bisik begitu?".

"Oh maaf. Tadi gesya minum nggak terlalu banyak, hanya satu kali aja".

"Hanya satu gelas, kok bisa gini kondisi nya?".

"Maksudnya satu botol besar, om".

Lelaki itu tercengang, yang ia tahu satu botol besar disini berisi alkohol satu termos besar.

"Lain kali jangan bawa dia ke bar. Nanti bundanya marah, dia juga nggak terbiasa minum cap tikus kayak begini".

"I-iya maaf om".

"Iya nggak apa-apa, jangan diulangin lagi yah?. Masih kecil jangan minum minuman dulu".

Celine dan zurra mengangguk, wajah mereka cemberut berjalan ke arah kasir untuk membayar seluruh tagihan pesanan mereka tadi. Sementara marvel menopang tubuh gesya yang mabuk.

"Kamu siapa? ". Tanya gesya menyipitkan matanya kearah marvel.

"Kakek lu! Yah siapa lagi kalau bukan suami kamu? ".

"Perasaan suami aku si bernad, tapi ini kok lebih ganteng yah? ".

Marvel tersenyum tipis, walau ia tahu gesya mengatakan itu secara tidak sadar. Ia pasti akan menunggu dimana gesya akan mengatakan itu secara sadar.

"Kamu kok harum banget? Kayak harum bunga mawar putih? ".

"Bukan mawar, tapi vanila".

Mereka sampai diparkiran motor, marvel hendak memakaikan gesya helm namun gadis itu menolak keras.

"Ihh aku nggak mau! ". Katanya seraya berjongkok.

"Terus pulang nya gimana? ".

"Aku nggak mau pulang! Maunya disini! ".

"Mau jadi gembel? ".

"Nggak! Aku mau muntah kalau naik motor".

"Terus gimana? Mau aku ubah? ".

Gesya menatap marvel dengan mata yang berbinar wajahnya cemberut manja. "Boleh kah? ".

Marvel mengangguk, berbalik menepuk-nepuk punggung nya memberi isyarat kepada gesya untuk bangkit dan ia akan memanggul nya. Ini sudah hampir ke tiga kalinya marvel menggendong istrinya, ia mulai terbiasa dengan berat badan yang ia topang dari istrinya.

"Kamu mau jalan-jalan sebentar? ".

"Hmm.... ".

Marvel berjalan lurus kedepan memperlihatkan taman kota yang begitu luasnya, ditemani dengan laut. Pemandangan nya indah saat gedung-gedung dikota memancarkan cahaya lampu warna warni.

"Kamu tahu tidak, suamiku itu kayak kanebo kering! ".

"Tadi katanya suamimu ganteng".

"Ganteng! Tapi nyebelin, cerewet! ".

"Jadi, kamu ingin suami seperti apa? ".

"Aku tidak tahu".

Gadis itu menangis seketika tanpa sebuah alasan yang jelas. Hal itu membuat marvel bingung.

"Aku ingin berteriak".

"Berteriak untuk apa? ".

"Aku menyukai seseorang".

Marvel terdiam sejenak, mungkin ia bisa memakai kesempatan ini untuk mengetahui siapa yang dicintai oleh gadis itu. "Siapa orang nya? ".

"Aku tidak bisa mengatakan nya, ini rahasia, aku hanya bisa mengatakan nya pada suami ku".

"Tapi aku adalah suami mu".

Gesya menatap suaminya, sedikit tak percaya. "Benarkah? ".

"Kenapa aku harus berbohong? ".

"Namun aku tidak bisa mengatakannya, ini rahasia! ".

"(Orang mabuk memang nggak bisa ditebak yah? ). Gumamnya. "Bagaimana wujud nya".

"Dia tampan, dan sangat baik tapi keluarga nya tidak baik saja lalu berantakan sekali".

"Itu yang membuat mu sedih? ".

Gadis itu menggeleng mengelap air matanya. "Bukan, sekarang dia sudah pergi meninggalkan ku sendiri an disini bersama dengan kanebo kering itu".

Marvel tertawa kecil, tangis gesya makin menjadi-jadi mendengar suara tawanya.

"Kenapa kamu tertawa? ".

"Siapa yang tertawa? ". Sangkal marvel menahan tawanya dengan susah payah.

"Kamu benar-benar tertawa! ".

"Tidak! Untuk apa aku tertawa".

"Tenang saja, semua manusia itu harus tertawa".

"Tapi tadikan kamu yang suruh aku untuk tidak tertawa".

"Diamlah, aku ingin muntah. Kenapa bau parfum mu seperti bau vanilla? Itu sangat menyengat".

"Katanya kamu suka".

"Aku ingin duduk disitu".

"Maksud nya diperbatasan laut itu? ".

"Yah! ".

Lelaki itu menurunkan gesya ke sekitar laut, hanya tersisa mereka berdua yang masih berkeliaran dijam sebelasan itu.

"Apa pemandangan ini seindah wajah cinta mu? ".

"Sangat lebih, aku hanya tak mau dikecewakan lagi".

"Berapa lama kamu menyembunyikan perasaan mu? ".

"Lima tahun".

Sang suami tercengang, lima tahun bukanlah waktu yang cepat berlalu begitu saja. Siapa orang beruntung yang dicintai lebih dari satu bulan?. "(Jika seandainya orang itu adalah aku, aku nggak mungkin menyia-nyiakan perjuangan seorang wanita. Zurra sudah mengejarku selama dua tahun, tapi aku nggak bisa memberikan cinta sama seperti cinta yang Alex berikan) ".

"Aku lucu sekali!. Membohongi diri sendiri selama lima tahun.... ". Gesya menatap marvel. "Hey kamu, siapa nama kamu? ".

"Panggil saja marvel".

"Marvel, bukankah semua manusia itu layak dicintai? ".

"Seharusnya begitu, tapi tak semua orang seberuntung kamu yang selalu dicintai dalam keluarga, ada juga orang yang tumbuh didalam kekejaman dan paksaan".

"Kenapa seseorang selalu mengatakan aku adalah anak yang bahagia? Kenapa seolah-olah aku ini bahagia sedang kan aku juga sakit? Aku selalu mengikuti kata hati, pada akhirnya aku selalu berhasil, tapi aku nggak pernah tahu siapa diriku sebenarnya".

"Mungkin semua orang melihat mu terlalu cantik, cantik itu sudah pasti membawa keberuntungan".

"Justru cantik itu Luka. Kenapa dunia harus memberi fakta bahwa harus cantik terlebih dahulu untuk dihargai? Bukan nya segala sesuatu itu patut dihargai?. Banyak orang yang ingin dihargai tapi mereka lupa menghargai. Waktu itu aku masih tersiksa dirumah, aku yang dulu sering menjadi tempat per curhatan karena aku peka, sekarang aku berhenti. Aku memberi kekuatan jika ada kehancuran orang lain, tapi aku lupa mengatasi bagaimana cara mengatasi kehancuran ku sendiri".

Marvel termenung tak bisa mengatakan apa-apa, ia teringat lagi pada masa kecilnya yang kembali terbayang kepikiran nya.

"Kamu tahu? Saat aku kecil bunda ku sering merawat ku, setelah aku dewasa aku ingin banyak bercerita tentang masalah hidup yang sudah menumpuk setiap hari, tapi setiap aku ingin mencurahkan nya aku memilih untuk tidak menceritakan apa-apa karena aku tahu mereka hanya merespon dengan kekecewaan serta amarah. Jadi aku harus bagaimana? ". Katanya dengan nada bergetar. "Mereka selalu berkata mereka kecewa dengan ku semenjak aku dewasa, tapi mereka tidak tanya bagaimana keadaan ku yang sudah kecewa kepada diri sendiri sejak kecil".

"Aku hanya ingin mereka saling mencintai, itu saja, aku sebenarnya nggak ingin menikah dengan kanebo kering itu, aku menikah bukan karena janji kakek terhadap sahabat nya. Tapi kalau aku masih terus bersama-sama dengan ayah bunda, aku mungkin sudah tidak bisa mempertahankan kewarasan sampai detik ini, aku bisa gila".

"Apa ada masalah dengan keluarga mu? ".

"Banyak, aku juga selalu bingung kenapa semua orang selalu mengatakan aku adalah orang yang paling bahagia? ".

"Kamu kan memang selalu tersenyum, kelakuan nya juga kayak orang gila".

"Aku memang gila, dari kecil malah. Kamu tahu juga tidak? Aku pernah tertipu sewaktu belum menikah dengan kanebo kering yang amat kubenci itu! ".

"Tertipu kenapa? ".

"Aku pernah membeli minyak goreng, dan aku panaskan ke wajan, tapi minyak goreng nya malah kebakar beserta wajannya, gagal masak ayam goreng".

"Lho, ngerih yah?. Kamu tidak salah masukkan minyak kan? Jangan-jangan kamu memasukkan minyak tanah!".

"Emang aku lagi iseng memakai minyak tanah untuk menggoreng, penasaran dengan apa jadinya".

"(Ini yang benar-benar gila) ". Marvel menyeringai.

"Ayah dan bunda selalu berjanji akan akan menjagaku sampai seluruh kehidupan mereka habis, akhirnya akulah yang habis. Kira-kira ayah dan bunda tahu, kalau ternyata pikiran ku se berantakan kamarku? ". Gesya membuang nafas panjang, menongkahkan tangan ke dagu.

"Kenapa orang mabuk sering berkata sembarangan? ".

"Aku tidak mabuk! ".

"Sekarang kau mabuk! Lebih baik kita pulang, istrahat dirumah untung saja besok libur".

"No! I can call me husband". Tolak gesya mencari ponsel ditas nya.

"Gue suami elo bego! Susah sekali dibilangkan. Ayo berdiri sekarang! ".

Marvel sedikit kasar mengambil tas gesya dan menarik kasar tangan gadis yang tengah mabuk itu. Gesya mulai oleng rasanya ingin muntah.

"Aku mau disini! Kepala ku sakit. Aku nggak mau naik pesawat! ".

Marvel tertawa keras. "Apa yang kamu bicarakan? Kamu pikir ada pesawat disini? ".

"Benarkah? Kenapa seperti bau bensin yang baru saja ditaruh didalam mobil? ".

"Kenapa jadi mobil sekarang? Tidak ada mobil juga disini".

"Oh yah? ".

"Banyak tanya sekali jadi cewek, ayo aku ubah".

Gesya menaiki pundak marvel, wajahnya terus cemberut sepanjang jalan dimulai. Hari ini sang suami memutuskan untuk tidur di salah satu apartement yang tidak jauh dari situ, besok harinya barulah keduanya pulang kerumah.

Sampailah mereka di apartement. Disana sudah mulai sepi pula, sisa dua orang kasir yang menyambut didalamnya.

"Halo selamat malam, kak. Ada yang bisa kami bantu? ". Sapa marvel.

"Lho kak. Sebenarnya saya yang bilang seperti itu,kan saya yang menjual...., kan jadi kebalik". Perempuan cantik itu kebingungan, kenapa malah Marvel yang mengucapkan kata-kata nya yang sudah menjadi kewajiban nya setiap kali menyambut tamu.

"Oh kebalok yah?, saya pikir ini hotel saya".

"Ehh, kak?. Kebalik kak biasanya, bukan kebalok".

"Oh iya ya. Saya lupa, maaf yah kak. Saya mau memesan kamar ranjang satu tapi besar yah".

"Tunggu sebentar. Kebetulan ada kamar yang paling ujung baru saja di tinggalkan pukul tujuh tadi".

"Kok malah promisi? Aku mana-mana aja, asalkan bukan diatas genteng".

"Aduh, sorry kak. Udah malam makanya saya udah nge-blank!. untuk menuju kamarnya kakak sisa terus saja. Ini kartu nya, nomor kamarnya sudah tersedia dikartu ini".

"Oke Terima kasih yah? ".

"Iya sama-sama. Tetapi untuk lebih menjaga keamanan, itu kakaknya lagi mabuk yah? ".

"Seperti itulah, tapi tenang saja. Saya adalah suaminya bukan preman, saya juga akan menjaga kebersihan kamar".

"Siap kak. Semoga nyaman yah? ".

Lelaki tersebut pergi ke kamar yang tersedia. Ia memasuki kamar yang lumayan luas, jendela nya menunjukkan gedung-gedung dikota yang indah, ia menurunkan gesya yang tertidur pulas di pundaknya. Rasanya sudah terlalu malam untuk ia mengambil motor nya, bar itu biasanya sudah sepi pengunjung tetapi semakin banyak orang yang modus penculikan.

Ia kembali memutuskan untuk menelpon anak segeng nya untuk meminta tolong membawa motornya ke markas, markas mereka juga tidak jauh dari apartement.

"Gevano, ini kamu? ".

"Iya kak. Ada apa nelpon, biasanya jam segini udah nemenin bini lo tidur".

"Ini dia lagi tidur, dia habis mabuk-mabukan dibar seven stars".

"Wih, gue pikir gesya bukan cewek yang suka ke bar. Terlebih lagi bar seven stars itu terkenal dengan minuman keras yah kan kak?".

"Benar, jadi aku mau minta tolong ambil kan motor ku boleh?. Motor gue masih terparkir di bar sana".

"Boleh kak, ini pas-pasan ada Farel disini. Jadi sekarang kakak dimana? ".

"Lagi di apartement seventeen. Tadi gesya nggak mau naik motor katanya nanti dia mau muntah, rumah juga jauh. Makanya tadi aku gendong aja dia sampai disini".

"Anjir! ". Farel merampas ponsel gevano. "Kak, setau gue bar seven stars jauh banget sama apartement seventeen. Terus kakak rela banget gendong gesya sampai disana".

"Yah nggak apa-apa. Nggak ada salahnya kan? Daripada kita susah dijalan pulang kerumah".

"Masalahnya kak. Cowok yang nggak peka biasanya maksa aja naik motor, waktu tahun lalu zurra pernah kayak gitu kan yah? ".

"Pernah, lalu kenapa? ".

"Dia lalunya mabuk berat, tapi lo biasa-biasa aja dan nggak khawatir maksa dia naik motor".

"Beda, Fal. Kita dulu belum sama sekali punya hubungan, tapi sekarang gesya adalah istri aku, gimana dong? ".

"Gini yah kak, dulu elo kan dulu suka balik sama Zurra, setelah kakak dipertemukan sama gesya kakak pernah bilang kakak nggak suka sama gesya. Jadi apa sekarang kakak udah mulai jatuh cinta? ".

"Apaan sih, kamu ini!. Nggak mungkin aku suka sama gesya, terus sekarang ngapain kamu bahas hal yang sudah berlalu. Mendingan sekarang ambil motor ku, nanti keburu diculik orang".

"Hahah, iya kak, maaf. Kalau begitu kita mau berangkat dulu yah? ".

"Iya hati-hati, ini sudah malam. Kalau ada terjadi sesuatu dijalan hubungi gue".

"Siap! ".

Ponsel itu dimatikan. Ia menatap istrinya yang tertidur diranjang, ia pelan-pelan mengambil bantal dan meletakkan nya di sofa. "Kayaknya ini kesempatan aku untuk pisah ranjang dengan gesya, disini nggak ada CCTV kan? ".

Marvel melepas jaketnya, kemudian dipakainya untuk menjadi selimut.

Beberapa jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul satu malam. Tapi laki-laki yang tidur di sofa itu tak bisa tertidur, ia sudah terbiasa tidur berdua dengan istrinya. Rasanya sulit sekali tidur tanpa istrinya disamping nya. Faktanya, selama ini bukan dia yang menemani gesya tapi gesya yang menemani nya tidur.

"Hufff! ". Marvel membuang nafas kasar. "Sudah jam berapa ini? Kenapa aku nggak bisa tidur dari tadi? Masa harus tidur dengan gesya lagi? ".

Lelaki itu termenung ke arah jendela, tidak tahu apa yang sedang ia pikir kan. Ruangan itu gelap gulita, hanya cahaya bulan yang menerangi. Suasana terasa sepi, tenang, dan menenangkan.

"Ck!. Yasudah, aku bakal tidur diranjang. Kok hawanya jadi seram begini yah? ".

Marvel terbirit-birit berlari lalu menaiki ranjang, dia cepat-cepat menutup matanya didalam selimut.

•06:03•

Gesya perlahan membuka matanya, perutnya mules dan kepalanya pusing. Ia melihat disekelilingnya begitu asing, yang tak asing adalah lelaki yang tidur disebelahnya.

"Ini dimana?. Duh, ini kenapa kepalaku pusing banget yah? ".

Mata gesya membelalak setelah beberapa detik memerhatikan tempat yang ia tiduri. Ia duduk dikasur dengan wajah takut dan juga terkejut.

"Wait! Wait!. Ini hotel?, kenapa aku bisa ada disini? Jangan-jangan?! ".

Gadis itu sudah berfikir negatif kepada suaminya, gadis tersebut menatap suaminya, wajahnya sedih. "Nggak? Aku nggak akan mungkin hamil kan? ".

Marvel membuka mata nya, dan melirik gadis itu sekejap. "Kamu udah bangun yah?, enak yah kemarin minu-? ".

"Gila yah kamu! ". Istrinya memukuli wajahnya.

"Heh kamu ngapain mukulin aku? Salah aku dimana, kocak!? ".

"Kenapa kamu melakukan semua ini?! Aku nggak mau hamil! ". Titah gesya seraya terus memukuli wajah marvel.

"Nggak jelas anjing! Sejak kapan gue jadi cowok kayak begitu?! ". Marvel mengelak, tangannya menahan bantal guling sebelum bogeman mentah dari bantal guling itu melayang ke wajahnya yang sangat berharga.

"Jujur, marvel!. Kamu habis ngapain semalam? ".

"Aku nggak ngapa-ngapain, gesya! ".

"Tapi maksud kamu bilang itu ke aku apa? Enak apa? ".

"Makanya didengar dulu! Semalam kamu minum minuman keras di bar seven stars bareng sahabat kamu. Kemarin kamu bilang kamu mau muntah kalau pulang naik kendaraan, makanya saya bawa kamu kesini terlebih dahulu! ".

"O-oh gi-gitu yah? ".

"Menurut lo?! ".

"Kamu yang salah! Kok dari tadi kamu nggak bilang? ".

"Heh! Justru kamu yang salah! Tadinya kan aku udah mau jelasin tapi kamu malah mukulin wajah aku, gimana cara aku ngejelasin nya coba? ".

"Aku kan takut kalau kamu macam-macam lagi! ".

"Siapa yang salah? ". Tanya marvel wajah nya terlihat begitu mengejek.

Gesya merasa sangat sebal, saking sebal nya ia menendang tubuh marvel hingga jatuh dari atas kasur menggunakan kakinya, kemudian berlari keluar meninggalkan marvel yang kesakitan memegangi punggung nya.

"Woy! Kejam banget yah lo jadi manusia!. Kalau bukan karena gue mungkin lo udah tiduri sama preman kemarin! ".

"Aku nggak butuh! ". Samar-samar terdengar suara gesya dari luar kamar.

"Cewek gila!. Kenapa dia sadar dirinya gila waktu keadaannya minum alkohol? ".

Lelaki itu sempoyongan menyusul istrinya ke cafe apartement seventeen. Disana istrinya merasa tidak enak, seharusnya ia berterima kasih tapi malah menendangnya kasar.

Kursi cafe apartement belum terlalu ramai, karena hari ini hari wekeend. Orang-orang yang tinggal disitu pasti masih dalam kondisi terbang ke alam mimpi. Mungkin masih berkisar empat orang yang makan.

Ini adalah hal yang bagus, marvel bisa memesan makanan tanpa capek-capek mengantri.

"Permisi, mbak. Saya mau pesan nasi sama mie udangnya dua".

"Aduh maaf kak, masih belum tersedia. Boleh pilih sesuai yang ada disini yah kak ganteng".

"Ini mbak. Saya mau beli nasi sama ayam dikotak-kotak itu".

"Maksudnya apa? Kotak apa?".

"Itu nasi ayam yang diletakkan di kardus kotak-kotak".

Sementara penjaga kasir mencari tahu makanan yang dimaksud marvel, satu wanita datang kekasir.

"Kak, kayaknya nggak ada yang kayak begitu".

"Ada kok. Biasanya ada di pesawat-pesawat".

"Tapi ini di cafe, kak. Bukan pesawat".

"Ada apa ini? ". Timpal wanita yang baru saja datang.

"Ini, mbak. Mbak tahu tidak nasi ayam yang ditaruh taruh di kotak gitu? ".

"Saya nggak pernah dengar tuh. Selama ini saya makan disini nggak ada yang namanya nasi ayam kotak, tidak tahu juga kalau di planet Neptunus".

"Neptunus mana ada kehidupan?. Coba kak ganteng cari menu makanan yang inti intinya saja yang ada disini".

"Iya, kak. Cari yang ada-ada disini aja". Saran sang wanita.

"Tunggu yah, mbak, saya mau pilih-pilih dulu".

"Baik, kita mau layani wanita ini dulu".

Pandangan kedua pelaku kasir kini beralih pada sang wanita yang tersenyum lebar, wajah wanita itu sudah mulai keriput.

"Ibu mau pesan apa? ".

"Saya mau pesan yang ada-adanya satu". Ujar wanita itu tanpa basa-basi atau pertanyaan. "Soalnya saya capek mencari yang menerima saya apa adanya.... ".

"Buk, mohon jangan galau dulu". Pelaku kasir sudah muak, ini baru saja buka tapi sudah diperhadapkan dengan bencana alam. "Iya, buk. Tentu saja ibu bisa pilih makanan seadanya disini, tapi menunya itu makanan apa? ".

"Iya, mbak. Seada-adanya saja".

"Masalah nya menu makanan disini itu banyak buk! Bukan hanya satu makanan yang tersedia disini, ibu juga bisa memasak sendiri dengan kompor yang ada didalam kamar".

"Kayak gimana itu, mbak?. Kebetulan saya ada anak yang suka masak untuk suaminya".

Salah seorang kasir perempuan menaruh bumbu yang sudah mereka sediakan. "Seperti ini modelnya, ini adalah bumbu jadi yang kita sudah buat sebanyak-banyaknya untuk persiapan masak sendiri dikamar tanpa menyusahkan kami membuat makanan, yang bikin susah kalau anda sekalian memasak tapi malah membakar apartement ini".

"Bumbu jadi? Jadi apa ini, mbak? ".

"Bumbu Jadi-jadian!". Kata kasir itu, senyuman lebar tapi matanya melotot. "Yah bumbu jadi dong, buk!".

"Nggak usah ngegas begitu lah, mbak. Saya ini nanya lho".

"Buk". Panggil kasir tersebut dengan penuh kesabaran. "Keluar sekarang juga! ".

"Loh mbak. Ini kan saya sewa kamarnya satu tahun, ini baru satu minggu".

"Keluar! ".

*A free minutes later*

"Nih, sayang makanan nya".

"Ih jangan manggil kayak begitu!. Merinding aku! ".

"Coba deh panggil aku sayang".

"Nggak mau! Aku nggak terbiasa. Karena seumur hidupku aku hanya selalu mendengar kata sayang dari ayah bunda sama keluarga doang".

"Aku tahu kenapa mereka selalu nyebut kamu sayang".

"Tentu! karena apalagi kalau bukan karena mereka sayang sama aku". Ucap gesya bangga.

"Jadi, kalau misalnya aku panggil kamu sayang sekarang nggak masalah kan? ".

Gesya mengartikan pengucapan marvel tadi, mulut nya sedikit terbuka setelah mengetahui artinya. "Ha? ".

"Tidak usah dipikirkan. Makan cepat, sedikit lagi gevano sudah mau mengantar motor aku kembali kesini, kita harus pulang kerumah".

Gesya mengangguk, ia teringat kalau semalam ia memang pergi ke bar bersama sahabat jauhnya. "Apa aku ada bilang sesuatu ke kamu dengan keadaan aku yang sedang mabuk? ".

"Ada". Marvel tersenyum miring saling tatap bersama gesya.

"Seriusan? Aku bilang apa? ".

"Kamu bilang aku ganteng".

"Jangan bercanda, marvel!. Aku beneran bilang kayak gitu? ".

"Bercanda, kamu ketiduran dibar dan aku gendong sampai kesini. Terus untuk apa kamu bilang begitu? Aku juga tahu kamu nggak akan pernah jatuh cinta sama aku sampai kapan pun".

"(Kenapa marvel tiba-tiba bilang seperti ini?. Apa gue udah bilang hal yang buruk tentang dia saat aku mabuk?) ".

"Sebentar malam kamu mau ikut aku ke markas? ".

"Untuk apa?. Tumben sekali, waktu awal-awal tidak pernah mengajakku terang-terangan begini".

"Yah sekarang sudah berbeda. Rio menelpon aku tadi pukul tiga subuh, dia tidur di markas. Saat dia bangun markas sudah acak-acakan seperti ada orang yang membobol pintu markas, padahal jelas-jelas rio sudah mengunci pintu markas. Kayaknya itu perbuatan geng rival".

"Kenapa kamu yakin kalau semua itu perbuatan geng rival kamu?. Kamu nggak berniat mencurigai satu orang didalam geng mu? ".

"Apa alasannya? Aku selalu percaya kepada anggota ku".

"Gue hanya ingatkan, jangan pernah percaya kepada siapa pun. Bahkan diri sendiri saja biasa saja tidak dapat dipercaya, kemudian bisa saja pelakunya adalah orang di sekitarmu".

"Termasuk kamu? ".

"Itu pantas. Kamu juga harus hati-hati sama aku, marvel".

"Tidak, aku percaya kepadamu.... ".

Gesya bertatap mata dengan marvel. Tatapan gesya tidak dapat dijelaskan. Ia menunduk, melihat makanannya. Sementara itu, marvel mengeluarkan setangkai mawar merah. Marvel menyelinap kan mawar tersebut ke atas sela-sela kuping istrinya.

"Kamu harus tetap bahagia. Kamu harus tetap jadi istimewa lebih dari bunga ini.... ". Lirih marvel.

Bagaimana nasib dua suami istri yang memiliki kehidupan berbeda?. Sudah diingatkan berkali-kali untuk tidak sekali pun terlalu percaya kepada seseorang, bisa-bisa dia lah dalang dari semuanya.

Kesetiaan seseorang akan diuji, dan hampir semuanya bisa lenyap dari yang namanya setia. Seperti yang tercantum pada Alkitab dalam 2 Timotius pasal nya yang ke 2 ayat 13, jika kita tidak setia, tapi orang akan setia, karena ia tidak dapat menyangkal dirinya sendiri.

Hidup ini banyak pergumulan, jangan sesekali berbuat hal yang tak berguna atau akan merusak diri sendiri. Seseorang juga bisa membohongi dirinya sendiri, bagaimana cara nya tak ada manusia yang saling menyakiti?.

Kemudian, semua orang itu memiliki lukanya masing-masing. Seringkali kita tersenyum, tersenyum setiap kali difoto album kenangan masa kecil. Wajah mungkin sedikit berubah, senyuman tetap senyuman tapi senyuman masa kecil itu tidak palsu jika dibandingkan dengan senyuman saat dewasa.

_________________________________

*Terima kasih telah membaca📖. jangan lupa dukungan nya dengan like serta komen 💪. maaf kalau ada salah kepenulisan, dan abaikan typo 🌼.

1
Faaabb
Jempolan!
•°ꫀꪜꪖ°•
Terpana😍
Yihana Gicel: Mari ikuti terus chapter-chapter menarik lainnya 🙆‍♀️😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!