NovelToon NovelToon
Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:39.8k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Air Chery

Bayangkan! Kamu datang ke pernikahan kakakmu, cuma niat jadi tamu biasa. Duduk manis, pakai kebaya cantik, siap jadi saksi bahagia.

Tapi hidup memang suka bercanda. Dalam hitungan menit, semuanya berantakan. Mempelai wanita kabur, dan entah bagaimana, kamu malah berdiri di pelaminan dengan gaun pengantin yang bahkan bukan punyamu. Dan suaminya? Pria yang tadinya kamu kira bakal jadi kakak ipar.

Katanya ini demi menyelamatkan nama baik keluarga. Katanya ini hanya sementara.
Nyatanya? Kamu harus tinggal satu atap dengan pria yang wajahnya terlalu serius, terlalu menuntut, dan terlalu sulit ditebak.

Setiap hari jadi ujian kesabaran. Dari makan bersama yang canggung dan selera yang berbeda, perkerjaan yang jadi saling berhubungan, dan semua keabsurd- an hubungan yang tak pernah mereka bayangkan sekalipun.

Awalnya kamu yakin pernikahan ini bencana. Tapi seiring waktu, satu hal jadi semakin sulit disangkal. Ah, rumit. Tapi…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uni dan Masalahnya

Di sebuah ruangan kerja yang penuh dengan buku-buku, Uni berdiri dengan wajah penuh emosi. Tangannya mengepal sempurna karena menahan amarah besar. Ia sudah benar-benar muak dengan permasalahan ia dan Daddy sedari dulu hanya karena terus-menerus soal perjodohan bisnis.

“Daddy, aku nggak tertarik dengan satupun laki-laki yang Daddy tunjukkan itu! Biarkan aku memilih laki-laki untuk diriku sendiri, Dad!” Uni meninggikan suaranya.

“Mereka semua sudah Daddy siapkan untuk kamu dan Daddy juga mempersilakan kamu memilih salah satu dari mereka. Ini demi kebaikanmu,” kata Daddy juga bersikeras.

“Demi kebaikanku? Demi kebaikanku Daddy bilang! Sayangnya aku nggak pernah merasa Daddy melakukan ini karena ingin anaknya merasa bahagia. Daddy melakukan perjodohan ini agar perusahaan ayah kuat, kan! Daddy ingin aku jadi jembatan perusahaan kita untuk naik ke level atas dengan menikahi anak dari orang-orang tinggi itu. Aku tahu niat Daddy! Aku capek, Dad!” sentak Uni.

“Jika hidupmu tidak bergantung di perusahaan, kamu bisa apa? Hah! Kita semua bisa apa? Turuti saja perintah Daddy!”

“Nggak! Aku akan buktikan kalau aku bisa hidup sendiri bahkan tanpa bergantung di perusahaan ayah itu!” Uni berbalik badan dan melengos pergi meninggalkan Daddy.

“Uni! Uni!” Sekeras apapun ia meneriaki anaknya, Uni benar-benar tidak memperdulikannya lagi.

Dua anak dan ayah yang selalu berdebat dari hal kecil sampai hal besar. Uni adalah anak tunggal yang dibesarkan tanpa seorang ibu. Ibunya meninggal ketika melahirkannya.

Tidak mudah baginya menghadapi dunia tanpa kasih sayang seorang ibu. Dari itu, ketika bertemu dengan ibu dari sahabatnya, Bening, ia merasa disayang dan diperlakukan seperti anaknya sendiri. Beginikah rasanya memiliki ibu kandung?

Ayahnya berwatak keras dan pekerja keras. Perusahaan tambang warisan keluarganya ia pertahankan mati-matian.

Uni merasakan kasih sayang ayahnya, tapi kadang seorang ayah terlampau keras menata hidup anaknya yang kini mulai beranjak dewasa.

...🥮🥮🥮...

Sudah setengah hari Uni masuk dan keluar dari mobil, mengecek setiap apartemen yang menurutnya nyaman untuk dijadikan tempat tinggal nanti. Ia sudah meyakinkan dirinya, ia tidak akan pulang ke rumah jika Daddy masih bersikeras menjodohkannya hanya karena kekayaan.

Akhirnya, Uni melabuhkan pilihannya pada apartemen besar di Jalan HM Arsyad. Melihat isi apartemen, ia tersenyum puas. Ruangannya besar dengan satu kamar dan sedikit perabotan rumah tangga yang sudah tersedia di sana.

“Aku harus membeli sofa, lemari, untuk pasang di sana,” kata Uni sambil menunjukkan jarinya di dinding kosong. “Oh, meja makan juga, sprei baru juga pastinya,” imbuhnya sambil bermonolog.

Tidak sampai menunggu berhari-hari, furnitur-furnitur itu sudah dibawa oleh pihak departemen pengiriman hari itu juga. Bening memesan semuanya lewat aplikasi online di ponselnya.

“Oh, sofa diletakkan di situ saja, Mas,” tunjuk Uni mengarahkan.

Di tempat lain, seorang pria menatap heran karena di sebelah apartemennya sedang ramai dengan orang-orang yang tengah berlalu-lalang membawa perabotan.

“Ada-ada? Ramai sekali suaranya. Wah! Tetangga barumu repot-repot sekali,” kata pria yang baru muncul dari dalam apartemen.

“Semoga tetangga baru ini tidak merepotkan,” balasnya, lalu masuk dalam apartemen lagi.

...🍨🍨🍨...

Hari sudah terang menembus dinding kaca di kamar Bening dan menerjang Bening yang masih tertidur.

Bening mengerjapkan matanya, tidak tahan dengan terangnya langit. Ternyata ia lupa tadi malam menutup gorden kamar. Tapi syukurlah, ia jadi terbangun karenanya. Bening meraih ponsel dan terhenyak ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.17 WIB. Ia bergegas bangkit dan langsung menuju kamar mandi. Ia memutuskan mandi terlebih dahulu lalu memasak sarapannya.

“Ah, gue lupa bawa kimono. Malas sekali rasanya harus keluar. Pakai handuk ini saja deh,” ujar Bening seraya bercekak pinggang di depan handuk kecil berwarna putih yang terlipat rapi di kamar mandi.

Ia menyikat gigi dan membersihkan seluruh tubuh dengan sedikit tergesa-gesa. Bening tak ingin terlambat pergi ke kantor. Perjalanan menuju kantor memakan waktu satu jam empat puluh lima menit.

Tanpa sempat mengeringkan rambut, Bening keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk kecil yang melingkar di dada. Handuk itu hanya menutupi sampai atas pahanya.

Bening berjalan sambil memainkan rambut yang masih basah, sehingga ia tidak menyadari jika Segara sedang menyusun makanan di atas meja kerja. Segara memalingkan wajah ke arah Bening yang baru saja selesai mandi. Ia terpaku melihat istrinya yang begitu memikat.

“Uwaaaaaaaa!!”

Bening menjerit karena begitu terkejut melihat Segara berdiri di sana. Bening serba salah ingin menutupi dirinya. Ia meringkuk di dinding.

“Bapak ngapain di sini, sih!” pekiknya.

Segara menarik selimut dan berjalan mendekati Bening. Jantung Bening seperti ingin meledak. Ia seperti merasakan sorot balik kejadian di hotel lagi.

Segara menutupi tubuh Bening dengan selimut tebal. Ia tidak ingin keluar karena merasa harus menjelaskan pada Bening terlebih dahulu.

“Aku sudah menunggumu di meja makan, tapi kamu tidak datang juga. Dari itu aku memutuskan mengantarnya ke sini, dan juga aku ingin memeriksa keadaanmu. Aku sudah mengetuk pintu, tapi tak ada tanggapan. Lain kali kunci pintu kamarmu. Dan makanlah sarapanmu sebelum dingin. Lalu ini bekal untukmu yang harus kamu bawa ke kantor,” jelas Segara. Bening mengangguk kecil.

Segara meninggalkan kamar Bening. Tersisa Bening yang masih belum reda dengan degupan di dadanya. Ia cepat mengambil kimono dan mengenakannya.

Bening mendekati makanan yang sudah tertata di atas meja: omelet dan kentang tumbuk yang sudah dihias indah di atas piring putih. Ada juga kotak bekal stainless di sebelah kanan, dan segelas susu putih di samping kiri piring itu. Bening tersenyum melihatnya.

Ia mulai menyantap sajian dari Segara. Seperti biasanya, masakan Segara selalu lezat dan cocok di lidahnya.

Ia mengingat kembali kejadian di mana Segara menutupi tubuhnya dengan selimut.

“Kali ini dia menghormati perempuan,” gumam Bening seraya tersenyum.

Lalu senyuman itu berubah kembali menjadi ekspresi marahnya. Bagaimanapun, laki-laki itu cabul, pikirnya. Mengapa ia bisa tersenyum hanya karena disogok Segara dengan sebuah makanan?

...🍰🍰🍰...

Uni sudah bermalam di apartemen baru. Pertama kali ia merasakan tinggal sendirian dan akan memilih kebebasannya sendiri juga. Uni mengucek-ucek mata dan menguap dengan lebar.

Ia berjalan keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum. Uni mengelus perut yang mulai terasa lapar. Ia sampai lupa makan kemarin, lantaran terlalu sibuk menyusun perabotan.

Uni memutuskan keluar dari apartemen dan berniat mencari makanan instan di bawah. Ia tidak mau menunggu terlalu lama jika harus pesan makanan lewat online.

“Brugh!!” Uni menabrak seseorang. Ia memijat dahi yang sedikit terasa sakit karena dada bidang lelaki yang ditabraknya.

“Ha! Shaka, lo kok di sini?”

“Apartemen saya di sini,” kata Shaka seraya menunjuk pintunya yang bersebelahan dengan pintu milik Uni.

“Oh ya? Kita tetangga rupanya, syukurlah kita bisa jadi teman dekat sekarang,” kata Uni sembari memasang senyum manisnya.

“Saya rasa tidak perlu, saya pergi dulu,” kata Shaka yang beranjak pergi meninggalkan Uni.

Uni menghela napas kasar. Ia tidak pernah ditolak begini. Bahkan hanya sebatas teman saja laki-laki itu tidak mau. Uni melipat tangannya dan mendengus kesal.

...🍫🍫🍫...

1
🩷nining
kelakuan bening ada2 aja😄
Devi Novita
😂😂😂😂
🩷nining
bening 😍😍😍 pinter wawancaranya...
🩷nining
cie yg kerja sambil honeymoon....ehem2 deh😄
🩷nining
ahaaaa.....bersambung kaya sinetron🤭
🩷nining
bening....segara....enak kan klo pacaran sudah halal🤭
Mundri Astuti
yg satu polos, satu lagi lempeng 🤣
🩷nining: bening...malu2 mau🤣🤣
total 1 replies
Ibuk Oppo
makasih kakak uda dikasih double up. /Smile/
🩷nining
wuih...segara bisa romantis juga....lanjut ka putri
Ibuk Oppo
segara makan bakso sambil terinspirasi dari drakor bon appetit your majesty
🩷nining
ini suami istri msh aja pada malu2...hem
🩷nining
shaka haluuuuu🤣
🩷nining
cie yg di panggil istri...seneng banget akhirnya mulai go publik.....peped terus bening nya pa segara.....jangan sampe lepas🤣
Ibuk Oppo
lanjut kakak
Ibuk Oppo
ceritanya menarik simpel gk ribet
🩷nining
suka banget sama karakter bening..

lanjut kak putri
Ibuk Oppo
kak jangan sampe ada ulat bulu yg ganggu keduanya. kak. di tunggu lanjutannya
Ibuk Oppo
gk sbr liat reaksi segara pas tau bening yg wawancara
🩷nining
lanjut kak putri
Ibuk Oppo
wkwkwkwk. apa yg dilakuin segara y kok bisa tahan sama obat kakek
🩷nining: obat nya,cuma jamu pegel linu🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!