Kavita Zalianty Seorang wanita cantik berusia 25 Tahun di khianati oleh suaminya Sandi Shidiq Usman pria berusia 28 tahun
Pernikahan mereka baru berusia 1 tahun 4 bulan
Sandi memutuskan untuk menikahi Kavita setelah mereka berpacaran selama tujuh bulan
keluarga sandi tidak pernah merestui pernikahan mereka berdua karena mereka berfikir Kavita yang hanya seorang anak yatim-piatu yang di besarkan di panti asuhan tidak selevel dengan mereka yang dari kalangan orang berada
Ayah sandi seorang pengusaha kayu dan furniture yang cukup terkenal di kota mereka itu
sandi yang sebagai anak sulung dan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarganya membuat sang ibu selalu mengatur kehidupan anak laki-lakinya itu
bahkan sering ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya
karena menurutnya anak laki-laki harus terus berbakti kepada ibunya hingga akhir hayatnya
Sandi bertemu kembali dengan.mantan kekasihnya.di masa Putih abu-abu saat mereka menghadiri acara reuni di sekolah SMAnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 Kepergian nenek Sumi
nenek sumi menatap kedepan senyumannya begitu indah
"zelin nenek rasa waktu nenek sudah tiba nak sekali lagi nenek mohon jaga cucu cucu nenek sayangi mereka seperti kamu menyayangi adik adik kamu sendiri
Suami nenek sudah datang menjemput dan nenek pamit ya nak
Laaaaliiiilaaaaha illallaaaahhhhh......"ucap nenek sumi dengan suara tersedat sedat mengucapkan kalimat tasbih di ujung usianya
Nenek sumi menutup matanya senyuman di bibirnya tak hilang
"innalilahi wa Inna ilaihi rojiun " ucap vita memperbaiki posisi tangan nenek sumi tak terasa air mata jatuh
"Ya Allah semoga aku bisa amanah membesarkan mereka bertiga hiks hiks hiks selamat jalan nek semoga engkau Husnul khatimah surga menantimu hiks hiks hiks kamu orang baik hiks hiks hiks " tangis vita pecah mengiringi kepergian nenek sumi
Vita segera menekan tombol darurat yang ada di samping tempat tidur nenek sumi
Mata vita tidak sengaja menatap dua wajah polos yang sedang berdiri menatapnya di pembatas tempat peristirahatan keluarga pasien dalam ruangan itu
" sini sayang " panggil vita pada Riko dan Rika
"nenek mau pergi ya kak!? Apa nenek sudah bosan merawat kami!? Sehingga nenek meminta kakak menggantikannya merawat kami!? Apa nenek sudah tidak menyayangi kami!?" tanya Rika Dengan polosnya
"tidak sayang,nenek Sangat menyayangi kalian melebihi apapun tapi usia manusia punya batas waktu dan hari ini batas waktu kehidupan nenek sudah berakhir
Dan nenek menitipkan kalian pada kakak" jawab vita berusaha keras menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan anak-anak itu
Riko yang berpikiran dewasa langsung tanggap dengan ucapan Vita
"jadi nenek sudah meninggal kak!? hiks hiks hiks apakah nenek sudah bertemu dengan ibu dan kakek!? Hiks hiks hiks "tanya Riko di sela-sela isakan tangisnya
Vita menarik ke-dua anak malang itu kedalam pelukannya
"iya sayang,kita doakan nenek ya semoga nenek Husnul khatimah dan bahagia di sana"jawab vita
Tangis ke-dua anak kecil itu kini semakin pecah tangisan mereka begitu menyayat hati bagi yang mendengarnya
"hapus air mata kalian sayang dan lihatlah nenek untuk terakhir kalinya " ucap vita mengambil tissue dan menghapus air mata kedua anak malang itu
"Ayo dek cium kening dan pipi nenek untuk terakhir kalinya
Lihatlah nenek tersenyum bahagia dan kalian juga harus bahagia seperti nenek " ucap vita menahan isakannya
Riko meminta bantuan vita untuk naik keranjang Nenek sumi dan Mulai mencium kening dan kedua pipi orang yang sudah merawatnya setelah kepergian sang ibu
Walaupun mereka bersama hanya empat bulan tapi rasa Sayang mereka pada nenek sumi begitu besar dan dalam
Rika pun melakukan hal yang sama
Dokter dan suster yang melihat itu tidak bisa menahan air matanya
"permisi kami akan memeriksa nenek Suminah " ucap Dokter
"silahkan dokter " jawab vita dan menurunkan Riko dan Rika dari atas ranjang nenek Sumi dan menjauh dari sana agar dokter dan perawat bisa menjalankan tugasnya
Terdengar suara dokter meminta mencatat jam dan tanggal kematian nenek Suminah
Dari dalam kamar terdengar rengekan bayi dan vita bergegas menghampiri baby Raja yang ternyata sudah terbangun
Bayi tiga bulan lebih itu menggerak-gerakkan tangannya bibirnya pun ikut bergerak gerak
Vita mengangkat bayi tampan itu dari atas tempat tidur lalu menggendongnya
"dokter izinkan saya mendekatkan adik saya pada nenek untuk terakhir kalinya " ucap vita pada dokter yang sudah ingin menutup wajah nenek sumi dengan selimut
"oh tentu saja silahkan " ucap dokter
Vita pun berjalan mendekati jenasah nenek sumi dan mendekatkan wajah baby Raja pada wajah nenek sumi
Tanpa mereka duga bayi Tampan itu menggerakkan tangannya memegang pipi nenek Sumi dan tiba-tiba saja bayi itu menangis seperti dia juga tau jika orang yang sudah merawatnya dengan tulus sudah pergi untuk selamanya
Vita pun ikut menangis bahkan para perawat dan dokter ikut meneteskan air matanya
Vita menenangkan bayi itu dengan memberikan susu formula
Vita meminta untuk pihak rumah sakit mengurus jenazah nenek Sumi
"via tolong minta seseorang untuk mengurus pemakaman nenek sumi" pinta Vita pada via dalam hatinya
"Baik Nona, pemakaman untuk nenek sumi akan segera di siapkan " jawab via
"terima kasih " ucap Vita
"sama-sama Nona" jawab via sang system
Tak butuh waktu lama jenazah nenek Sumi sudah selesai di urus
Vita membawa ke-tiga cucu nenek sumi yang kini menjadi anak-anak angkatnya
"via urus surat adopsi untuk mereka bertiga " ucap vita
"baik Nona akan segera dilaksanakan, surat adopsi resmi mereka akan segera siap" jawab via
"Baik terimakasih " ucap Vita
Vita akan selalu mengucapkan kata tolong dan terimakasih pada via walaupun via hanya sebuah system tapi menurut vita kedua kata itu mewakili rasa terima kasih dan menghargai
Vita terkejut saat keluar dari ruang perawatan nenek sumi karena di disana ada bu lira dan leon
"ya Allah Bu,apa ibu sedari tadi ada disini!?" tanya vita pada bu lira
"iya nak kami menunggu kamu siapa tau kamu membutuhkan bantuan kami
"via tolong selidiki siapa mereka dan apa mau mereka " ucap vita dalam hatinya
"baik Nona akan segera saya selidiki "jawab via
"Leonard Ramadhan Adiatma anak sulung dari tuan Rahman Adiatma dan Lira Virna Pitaloka seorang pengusaha muda yang berstatus duda beranak satu
Anaknya bernama Queen Zahra Geleo Adiatma anaknya baru berusia 6 tahun
Mereka hanya tertarik pada anda Nona terutama Leonard dia sepertinya jatuh cinta pada anda Nona dan mereka tidak memiliki niat terselubung murni ingin membantu anda" via menjelaskan apa yang di temukannya tentang siapa dan apa tujuan dari kedua orang itu
Walaupun via mengatakan jika mereka tidak punya niat jahat padanya juga anak-anak vita tetap waspada dia tidak ingin terjadi hal yang tak di inginkan
"tidak usah bu,mas terimakasih kasih banyak untuk niat baik kalian tapi sejauh ini masih bisa saya tangani " jawab vita
"iya nak tidak apa apa, tapi apakah kami bisa ikut dalam proses pemakaman nenek kalian !?" tanya bu lira
"oh tentu saja bu silahkan kalau tidak menyita waktu ibu dan masnya "jawab vita
"oh tentu saja tidak nak" ucap bu lira
Mereka pun berjalan bersama turun ke lantai dasar
Bu lira dan leo berusaha mendekatkan diri mereka pada Riko dan Rika namun kedua anak itu memilih berpegangan pada ujung jaket yang vita kenakan
"Nona, semua administrasi sudah kami selesaikan " ucap seorang pria berpakaian serba hitam pada vita saat vita sudah sampai di lantai dasar dan itu semua tidak lepas dari pengamatan bu lira dan leon
"terima kasih "
"mari nona " ucap pria itu mempersilahkan vita
"bu lira mas Leo kami duluan ya " ucap vita pada keduanya
Vita hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sekali sebagai tanda penghormatan untuk keduanya
"iya nak kami juga ajan menyusul "jawab bu lira
yg nyari nafkah rico, raja msh bayi😁
lah ketemu lg sm si sandi, bknnya dia taunya vita udah meninggal ya
bakal seru nih..ntar vita jd sukses n kaya raya..plus jago bela diri..paket komplit lah pokoknya
wowww tempat tidurnya bagus bgt kalian hrs doain mami vitanya biar byk rezekinya
mudah2an bpknya kena karma karna menelantarkan anaknya