Misteri Mr Dingin VS Gadis Jutek

Tiba tiba saja hawa di dalam kamar mendadak berubah menjadi panas. Entah apa yang terjadi. Hanya mereka berdua yang tahu.

Paginya Ken hanya tersenyum melihat Syara masih terlelap. Ken hanya menaikan selimut dan mencium kening Syara sebelum pergi.

Karna hari ini Ken ada meeting yang harus ia hadiri. Dan sepeninggalan Ken keluar dari kamar Syara. Syara terbangun sendiri.

" Uuh .....kok capek banget," kata Syara menggeliat di bawah selimut. Dan membuka matanya perlahan

" Astaga...kok sudah jam 8 !!" kata Syara kaget. Ketika matanya melihat jam di atas meja belajarnya

" Hua. .kak Ken ngak bangunin aku sih," kata Syara yang berusaha untuk duduk Dan merasa ada sesuatu yang ....

" Ih....kok rasanya," kata Syara meringis. Teringat apa yang terjadi tadi malam

" Ups ...." kata Syara menutup mulutnya sendiri Karna hampir saja ia berteriak memanggil bi Sum. Namun karna sadar dengan yang dialaminya tadi malam. Syara pun pelan pelan turun dari tempat tidurnya

" Yah..Ini kah yang namanya bercinta ??" kata Syara tersenyum sendiri. Karna sekarang ia sudah menjadi milik Ken seutuhnya. Lalu Syara berjalan pelan masuk kamar mandi

" Aku harus bagaimana, magang atau dirumah saja hari ini. Untung hari ini aku masuk jam 10," kata Syara sembari menghidupkan air panas.Lalu.masuk ke dalam bath up untuk berendam.

" Sya......begini ya rasanya menikah," kata Syara bicara sendiri. Setelah teringat semalam bisa memadu kasih dengan suaminya sendiri

" Ah....sudah lah, jadi malu aku," kata Syara langsung menggosok badannya dengan sabun. Entah kapan ia mulai jatuh cinta dengan suaminya itu. Hingga Syara sendiri tak habis pikir dengan hatinya yang mendadak berubah drastis 360 derajat.

Sedangkan Ken yang meeting bersama para kolega bisnis nya menjadi perhatian beberapa wanita yang duduk bersama Mira.

" Bu Mira, apa pak Ken masih jomblo?" tanya seorang sekertaris dari perusahaan lain

" Sepertinya tidak bu, tuan Ken sudah menikah. Namun pernikahannya dilakukan secara tertutup. Agar sang istri tidak menjadi soroton publik," kata Mira.

" Bagus lah bu, pasti istrinya sangat beruntung mendapat pria setampan itu, bukan cuma muda dan pintar tapi juga pewaris tunggal," bisik sekertaris itu sembari. melirik Ken yang masih ngobrol dengan beberapa petinggi perusahaan.

" Ya begitulah," kata Mira tersenyum. Karna ia sendiri belum pernah bertemu dengan Sasa. Wanita pilihan sepupunya itu.

Mark yang berdiri di samping Ken hanya diam melihat atasannya itu jadi perhatian beberapa wanita. Apalagi hari ini, Ken seperti sedang bersemangat kerja. Sejak masuk kantor tadi pagi senyum sumringah Ken sudah tersungging di bibirnya.

" Tuan muda, ada telpon dari nyonya besar," bisik Mark saat melihat ponsel Ken sedang bergetar.

" Ya....biarkan saja, nanti akan saya telpon balik " kata Ken yang tak mungkin mengangkat panggilan pribadi di ruang meeting.

" Baik tuan," kata Mark

Setelah meeting selesai. Ken pun makan siang bersama Mira, Mark dan Bram yang terlibat dalam kepengurusan proyek barunya ikut serta pergi makan siang bersama Ken.

" Ken apa wanita mu akan hadir lusa di pertemuan keluarga," tanya Mira sambil mengunyah makanannya. Karna akhir akhir ini Mira belum pernah sekali pun melihat istri Ken bersamanya.

" Kita lihat nanti," jawab Ken santai.

" Apa dia cantik Ken, sampai kau tak pernah membawanya kehadapan kami," kata Bram

" Hmm....kurasa kalian sudah bertemu, hanya kalian saja, kalian tidak menyadarinya," kata Ken santai. Karna memang Mira dan Bram sudah bertemu Syara. Hanya saja malam itu, Syara tidak memperkenalkan dirinya sebagai istri Ken.

" Apa iya ?" kata Mira tertegun.

" Nanti kau juga tahu Mir," kata Ken dengan wajah datarnya.

" Oh ya Ken. Aku menyukai siswa mu itu, siapa itu......apa kau tahu nomor ponselnya?" tanya Bram. Membuat Ken memicingkan matanya.

" Jangan berharap Bram, awas saja jika kau berani mendekatinya," kata Ken

" Astaga...bukannya kau sudah punya istri Ken, kenapa melarangku mendekati siswamu Sekali kali biarkan aku mencari daun muda" kata Bram.

" Dasar buaya, dia ngak bakalan mau sama kamu Bram. Pasti Ken sudah memberitahu kan siswanya itu," kata Mira.

" Aish.....apaaan sih Mir," kata Bram yang langsung menatap Ken yang hanya diam fokus menikmati makanannya. Karna Ken memang tidak ingin memberitahukan siapa Syara kepada Mira dan Bram.

**************

Sedangkan dirumah sakit. Syara yang makan siang bersama Naura. Keduanya di kejutkan oleh seorang dokter wanita yang mendatangi meja keduanya

" Siang dok, kalian yang bernama Naura dan Syara kan?" kata wanita itu menatap Syara dan Naura. Sambil menarik kursi dan duduk di depan Syara.

" Ya memang kenapa dok?" tanya Syara balik bertanya.

" Aku hanya ingin mengingatkan kalian berdua. Namaku dokter Nea. Calon tunangan nya dokter Gee. Aku harap kalian tidak mengganggunya dan mencari cari perhatian dokter Gee selama ia bertugas mengoperasi pasien disini," kata wanita itu terlihat serius

Syara dan Naura saling tatap. Karna tidak menyangka dokter itu datang hanya untuk mengatakan dia calon dokter Gee

" Siapa yang mendekati dokter Gee. Kami hanya berteman," kata Naura terkekeh karna sikap dokter tamu yang seolah olah mendikte dirinya dan Syara.

" Oh ya baguslah jika kau sadarkan diri, Supaya tidak ada rumor buruk yang beredar di rumah sakit ini," kata wanita bernama Nea itu

" Maaf dok, ambil saja tuh dokter Gee. Saya ngak minat kok. Lagi pula saya sudah punya tunangan, ngapain juga mau menggoda dokter Gee ," kata Syara merasa tersinggung. Karna wanita itu asal bicara. Apalagi tanpa sopan santun.

" Baguslah, ingat perkataan mu itu. Bukannya kau dokter magang disini," kata Nea

" Kalo iya kenapa, masalah buat dokter" kata Syara

" Tidak, hanya kau harus jaga sikap.RS ini adalah milik keluarga dokter Gee. Jadi jika tidak ingin di keluarkan dari sini. Jangan terlalu banyak bertingkah ," kata dokter Nea mengancam.

" Kau ..." kata Naura yang tidak senang dengan sikap Nea yang terlihat ambisius.

" Astaga rupanya nepotisme dan penjilat masih berlaku dinegara ini. Maaf kami disini untuk bekerja dok. Tidak mencari musuh, tenang saja. Kami tidak akan mengusik calon suami anda," kata Syara yang kesal. Lalu cepat beranjak dari tempat duduknya

" Sya tunggu....." kata Naura yang ikut. menyusul Syara pergi .

" Dasar wanita aneh ..." kata wanita itu. Karna Syara berani kepadanya.

Sedangkan Syara melangkah meninggalkan kantin sambil menyesap jus nya. Naura yang menyusulnya langsung menjejeri langkah Syara berjalan disampingnya.

" Sya ....jangan di ambil hati. Tuh orang gila kalinya, merasa dia calon Gee saja sudah besar kepala. Pasti ada yang bergosip nih karna tidak senang sama kita terus laporan untuk cari muka," kata Naura

" Biarin kak, lagian ngapain pake di urusin. Nanti juga kelihatan belangnya," kata Syara

Santai sembari terus melangkah.

" Ya tapi aneh saja, aku baru lihat tuh orang disini. Benar sih jika rumah sakit ini milik keluarga Gee, tapi dia kan baru calon bukan istri, tapi sudah menyombongkan diri. Mana kita lagi yang jadi sasaran ," omel Naura merasa tidak enak hati

" Kak Naura kesal ya?" tanya Syara

" Ya iyalah, datang datang main tuduh. Siapa juga yang mau merebut Gee" kata Naura

" Syara juga kesal sama tuh orang kak, mau Syara tabok tuh mulut. Untungnya Syara masih bisa menahan diri. Nepotisme kok bangga. Siapa sih dia sok banget," kata Syara makin sewot

" Belum tahu dia siapa aku" kata Syara bicara sendiri dalam hati.

" Hahaha. ..bukan hanya kamu Sya yang kesal, kak Naura juga. Tapi menurutku ngak sopan tuh orang," kata Naura.

" Ya kak , menurutku tuh dokter ngak punya sopan santun. Sekalipun dia calon kak Gee, harusnya dia tidak begitu" kata Syara

" Mungkin dia ngak punya adab Sya. Makanya ceplas ceplos ," kata Naura

" Iya kali kak, entah lulusan mana. Sehingga. meluluskan dokter yang ngak punya attitude seperti itu," kata Syara ikut mengomel. Sehingga Naura tertawa di buatnya.

" Syara, Naura !!" kata Gee mengangetkan keduanya

" Nah ini dia !!" kata Syara yang ingin melampiaskan kekesalannya pada wanita tadi pada dokter Gee