Pernikahan Yang Di Takdirkan

Sedangkan Clara saat ini berada di apartemen di temani oleh Risa, tentu itu atas permintaan Jenna dan Airin sebelum mereka pulang ke rumah masing masing, Clara dan Risa banyak berbincang bincang hingga tak lama sebuah pesan masuk ke ponsel Clara membuat wanita itu segera membuka nya.

Jantung nya berdegup kencang melihat isi pesan tersebut yang mengatakan jika beberapa perusahaan yang sudah menjalani kesepakatan dengan agensi nya membatalkan untuk bekerja sama dan meminta model lain untuk menggantikan Clara.

Hal itu tentu saja membuat Clara sedih, hal ini lah yang ia takutkan dan akhirnya benar benar terjadi.

“Bagaimana ini? Aku masih harus menghidupi ibu dan adik adik ku.”

Gumam Clara seraya menyeka air matanya, melihat itu Risa juga merasa kasihan pada Clara, ia juga pernah berada di posisi Clara, anak pertama yang selalu di jadikan harapan oleh orang tua yang akhirnya menjadi beban berat bagi mereka.

“Kamu tenang saja, karena kamu berani untuk melawan pak Kendra, kamu pasti bisa mengalahkan nya.”

Ucap Risa, Clara menganggukkan kepalanya, beruntung ia bertemu dengan orang orang baik di saat seperti ini hingga akhirnya malam itu ia ditemani oleh Risa, meskipun baru saja saling mengenal tapi Risa benar benar baik padanya.

Keesokan harinya Jenna dan Zavey sama sama akan berangkat meskipun berbeda tujuan, Zavey menuju ke kantor sedangkan Jenna menuju ke apartemen untuk menemui Clara namun meskipun begitu, Zavey tetap bersikeras untuk mengantar Jenna meskipun berbeda arah dengan kantornya.

“Kamu baik baik saja?”

Tanya Zavey melihat Jenna yang hanya diam saja, Jenna menoleh lalu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum menatap Zavey, jujur saja ia masih mengkhawatirkan ancaman Kendra pada Zavey, bagaimana jika pria itu benar benar akan memberitahu media tentang pernikahan mereka?

“Apa menurutmu kak Lysandra bisa memberitahu Kendra tentang pernikahan kita?”

Tanya Jenna tiba tiba, mendengar itu Zavey tak terkejut sama sekali mengingat Lysandra yang cukup licik, namun jika di pikir pikir dari mana Lysandra mengenal Kendra untuk memberitahu hal itu?

“Bisa saja, tapi aku tidak yakin Lysandra mengenal Kendra.”

Jelas Zavey membuat Jenna diam, benar juga belum tentu kakaknya mengenal pria itu, hingga tak lama Jenna akhirnya tiba di apartemen Clara lalu segera masuk setelah memasukkan password di pintu, begitu masuk ia terkejut melihat keadaan apartemen yang sudah rapi bahkan sarapan pun sudah tersedia di meja makan.

“Ini sarapan untuk kalian, barang kali kaliak tidak sempat makan.”

Jenna tersenyum membaca surat kecil dari Risa, wanita itu memang benar benar baik, Jenna kemudian membuka pintu kamar, terlihat Clara tengah duduk bersandar seraya memainkan ponselnya membuat Jenna segera meraih ponsel Clara agar teman nya itu tidak membuka media sosial untuk saat ini.

“Clara, jauhi ponselmu!”

Ucap Jenna, namun Clara sudah meneteskan air mata membuat Jenna merasa khawatir lalu memeluk teman nya itu.

“Karir ku sudah hancur Jenna.”

Ucap Clara membuat Jenna benar benar merasa iba pada Clara, Clara yang ia kenal sebagai wanita ceria justru terus menangis.

“Semua akan baik baik saja.”

Ucap Jenna.

“Tapi di mana Airin? Kenapa dia belum datang?”

Tanya Jenna yang tak melihat keberadaan Airin sejak tadi, Clara hanya mengangkat bahu nya lantaran memang tidak ada kabar dari wanita itu sejak kemarin malam, hingga tak lama Airin pun menghubungi Jenna membuat wanita itu segera mengangkatnya.

“Airin, kau kemana? Kami sudah..”

“Buka TV sekarang!”

Ucap Airin membuat Jenna segera menurut lalu menyalakan TV, seketika Jenna dan Clara terkejut melihat berita tentang Kendra dan beberapa model yang ia lec*hkan tersebar, bagaimana bisa? Bukankah mereka menunda untuk menyebarkan itu?

“Bagaimana bisa?”

Tanya Jenna, Airin pun tidak tahu lantaran ketika ia melihat berita di medsos sontak ia menyalakan TV dan benar saja hal itu memang sedang di beritakan.

“Sepertinya pria itu memang tidak baik.”

“Ini memang salah pria itu.”

“Dia sudah gila?”

“Kasihan sekali istri nya.”

“Beruntung aku tidak ikut menghujat model itu.”

“Kalian semua sudah salah menghujat orang.”

Beberapa netizen berkomentat tentang video itu, ada yang merasa kasihan pada Clara, ada juga yang tetap merasa jika Clara wanita tidak benar, Clara dan Jenna tersenyum seraya berpelukan setelah banyak yang mulai membela Clara.

Terlebih ketika beberapa model yang menjadi korban Kendra mulai speak up tentang hal yang sebenarnya terjadi, tentu saja nama Kendra sudah tidak bisa di selamatkan lagi membuat Jenna sedikit khawatir tentang ia dan Zavey.

“Bagaimana jika pria itu speak up tentang aku dan Zavey?”

Jenna membatin.

“Jenna, kau baik baik saja?”

Tanya Clara, Jenna tersentak lalu menganggukkan kepalanya.

“Airin, cepatlah kesini.”

Ucap Clara namun Airin menolak lantaran merasa tidak enak badan, Clara dan Jenna tentu saja merasa khawatir namun Airin meyakinkan keduanya jika ia baik baik saja dan hanya butuh istirahat sejenak.

“Sialan!!! Siapa yang melakukan ini?!!”

Pekik Kendra melihat berita hari ini, ia benar benar marah begitu melihat beberapa korban nya juga mulai speak up padahal selama ini mereka tidak berani berbicara membuat nya merasa tenang, tapi kali ini namanya benar benar sudah tercemar.

Ia kemudian meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang.

“Sayang, bagaimana ini?”

Ucapnya menghubungi kekasih gelapnya, tak lama ia segera menutup telepon lalu beranjak dari duduknya keluar dari ruangan nya, melihat itu Risa segera berdiri lalu menatap kepergian Kendra yang seperti terburu buru membuat Risa segera menghubungi Jenna.

“Pak Kendra pergi terburu buru.”

Ucap Risa lalu memutuskan sambungan telepon nya, sedangkan Jenna segera menghubungi Zavey untuk memberitahukan hal itu mengingat Zavey yang meminta seseorang untuk mengawasi Kendra.

Sedangkan Zavey yang berada di kantornya tentu merasa terkejut melihat berita hari ini, pantas saja Kendra beberapa kali menghubungi mungkin saja pria itu mengira Zavey lah dalang dibalik semua itu.

“Bagaimana jika pria itu buka suara tentang kita?”

Tanya Jenna.

“Tidak masalah, karena kita memang sudah menikah, apa yang salah?”

Ucap Zavey membuat Jenna hanya pasrah, ia benar benar belum siap mendapat cacian atau mungkin fitnah dari orang orang.

“Tenang saja sayang, aku selalu bersamamu.”

Ucap Zavey namun tentu tidak membuat Jenna akan tenang begitu saja, Jenna kemudian menutup panggilan telepon, sedangkan Zavey kemudian menghubungi seseorang untuk mengawasi Kendra.

Sedangkan Kendra saat ini baru saja tiba di sebuah apartemen, ia mencoba masuk dengan memasukkan password pintu namun keningnya seketika menyerngit lantaran angka yang ia masuk tidak berhasil.

“Apa dia mengganti kode nya?”

Gumam Kendra namun tak lama pintu dibuka.

“Airin? Kenapa mengganti kode apartemen mu?”