NovelToon NovelToon
BISMILLAH CINTA

BISMILLAH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Berkali-kali dikhianati membuat Marwah mengalami trauma, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria mana pun juga. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha berkedok ustaz yang sedang mencari orang untuk mengurus ibunya.

Nahyan ternyata tidak jauh berbeda dengan Marwah. Keduanya tidak beruntung dalam hal percintaan.

Akankah Allah menjodohkan mereka berdua dan saling mengobati luka satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Berita Mengejutkan

1 minggu pun berlalu....

Sudah seminggu berlalu dan Halimah malah semakin kasar kepada Marwah. Rasanya ingin sekali Marwah menyerah tapi dia kasihan kepada Nahyan. Saat ini Marwah seperti biasa sedang duduk di depan kamar Halimah, tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat nama Nazwa di sana.

📞"Halo, Assalamualaikum."

📞"Waalaikumsalam. Teh, Bapak Teh," ucap Nazwa dengan nada panik.

Marwah bangkit dari duduknya. 📞"Ada apa? kenapa dengan Bapak?" tanya Marwah lebih panik.

📞"Barusan Bapak pingsan, setelah dibawa ke puskesmas ternyata Bapak usus buntunya sudah sangat parah dan harus segera di rujuk ke rumah sakit karena Bapak harus segera dilakukan pembedahan supaya tidak komplikasi," sahut Nazwa yang terdengar menangis.

📞"Innalillahi, terus sekarang bagaimana? apa Bapak sudah dibawa ke rumah sakit?" tanya Marwah dengan deraian air matanya.

📞"Belum Teh, mau dibawa ke rumah sakit bagaimana? kita tidak punya uang sama sekali, paling ada tabungan Ibu saja itu pun hanya sedikit," sahut Nazwa.

📞"Ya, Allah. Mana Teteh belum gajihan lagi, soalnya Teteh baru seminggu bekerja di sini," ucap Marwah bingung.

Tanpa Marwah sadari, ternyata Nahyan mendengar pembicaraan antara Marwah dan Nazwa. Hari itu adalah hari minggu, makanya Nahyan ada di rumah tidak pergi ke kantor. Melihat Marwah yang panik, Nahyan pun menghampiri Marwah.

"Ada apa, Marwah?" tanya Nahyan yang membuat Marwah kaget.

Marwah menurunkan ponselnya tanpa mematikannya. "Anu Ustaz, adik aku mengatakan kalau Bapak pingsan katanya usus buntu Bapak sudah sangat parah dan harus segera di bawa ke rumah sakit," sahut Marwah dengan deraian air matanya.

"Boleh saya pinjam ponsel kamu? saya mau bicara dengan adik kamu," ucap Nahyan.

Tentu saja Marwah pun segera memberikan ponselnya kepada Nahyan.

📞"Assalamualaikum. Ini dengan adiknya Marwah?" tanya Nahyan.

📞"Waalaikumsalam. Iya, Ustaz."

📞"Lebih baik kamu langsung bawa Pak Dadang ke rumah sakit, urusan biaya biar saya yang urus kirimkan saja nomor rekening kamu," ucap Nahyan.

📞"Baik Ustaz, terima kasih."

Nazwa pun memutuskan sambungan teleponnya. Nahyan memberikan ponsel itu kepada Marwah. "Apa kamu mau pulang?" tanya Nahyan.

"Tapi bagaimana dengan Ibu, Ustaz? nanti Ibu tidak ada yang ngurus," sahut Marwah.

"Kalau kamu mau pulang dulu, tidak apa-apa. Saya antar, soal Mama ada Bi Isah yang jaga," sahut Nahyan.

"Terima kasih, Ustaz. Aku memang ingin pulang menemui Bapak dulu, aku janji aku akan kembali lagi ke sini," ucap Marwah.

"Serius, kamu masih mau merawat Mama?" tanya Nahyan tidak percaya.

"Iya, Ustaz," sahut Marwah.

"Alhamdulillah, baiklah sekarang kamu siap-siap biar saya antar kamu pulang," ucap Nahyan.

Tanpa menunggu lama, Marwah pun segera siap-siap. Dia hanya membawa tas kecil saja karena dia memang berniat ingin kembali lagi ke rumah itu. Setelah pemikiran panjang, akhirnya Marwah mempunyai jawaban jika dia harus bertahan di rumah itu untuk menjaga Halimah.

Beberapa jam kemudian, keduanya sampai di desa Marwah dan mereka langsung menuju rumah sakit. Nazwa sudah membayar biaya pendaftaran karena tadi Nahyan sudah mengirim uang kepadanya. "Bu, bagaimana keadaan Bapak?" tanya Marwah panik.

Ani bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Marwah. "Bapak masih diperiksa, tadi Bapak pingsan dan belum sadar juga," sahut Ibu Ani dengan deraian air mata.

"Astagfirullah," sahut Marwah.

Tidak lama kemudian, dokter pun keluar dan semuanya langsung menyerbu. "Dok, bagaimana keadaan Bapak saya?" tanya Marwah.

"Pasien sepertinya harus segera dilakukan pembedahan karena ususnya sudah luka dan mengalami peradangan ditakutkan jika tidak dilakukan pembedahan, akan terjadi komplikasi," sahut Dokter.

"Ya, Allah. Bagaimana ini Nak? Ibu sudah tidak punya uang lagi," sahut Ibu Ani dengan deraian air matanya.

Nahyan yang melihat semuanya menangis merasa tidak tega. "Dok, lakukan saja yang terbaik jangan permasalahkan biaya semuanya biar saya yang tanggung," ucap Nahyan.

"Baik, kalau begitu saya akan segera menangani pasien," sahut Dokter.

"Ustaz, tadi 'kan Ustaz sudah memberikan uang untuk biaya pendaftaran. Biaya pembedahan pasti tidak sedikit, biar Nazwa menjual motornya saja," ucap Ibu Ani tidak enak.

"Iya, Ustaz. Biar aku jual motor aku saja," timpal Nazwa.

"Tidak usah dipikirkan, kalian jangan khawatir yang penting Pak Dadang sehat kembali. Kalau begitu, saya mau urus administrasinya dulu," ucap Nahyan.

Nahyan pun segera pergi. "Ya, Allah Ustaz baik sekali," ucap Ibu Ani.

"Sebentar ya, Bu, Marwah susul Ustaz dulu," pamit Marwah.

Marwah pun dengan cepat menyusul Nahyan. Pada saat Marwah sampai, ternyata Nahyan sudah membayar semuanya. Nahyan tersenyum dan memberikan kwitansi pembayaran. "Ini kwitansinya, semua biayanya sudah saya bayar dan Pak Dadang akan dirawat di sini sampai Pak Dadang sembuh total," ucap Nahyan.

Dengan tangan bergetar, Marwah pun mengambil kwitansi itu. "Terima kasih, Ustaz. Aku tidak tahu harus membayarnya kapan? tapi Ustaz bisa memotong dari gaji aku saja," ucap Marwah dengan deraian air matanya.

Nahyan tertawa kecil. "Kamu cukup membayarnya dengan tetap menjaga Mama saya, karena saya yakin kamu bisa merubah Mama dan meluluhkan hati Mama. Hanya orang penyabar seperti kamu yang bisa menjaga Mama," sahut Nahyan.

Marwah menunduk, hingga tidak lama kemudian dia pun mengangguk sebagai tanda persetujuan. "Insya Allah, aku akan terus menjaga Ibu Halimah," ucap Marwah.

Nahyan sangat bahagia mendengar jawaban Marwah. Dari awal Nahyan percaya jika Marwah akan bisa merubah Mamanya dan mengembalikan Mamanya seperti dulu lagi. Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya operasi pun selesai dan Dadang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Ustaz, terima kasih karena Ustaz sudah menolong keluarga saya. Saya tidak tahu harus mengucapkannya dengan apa lagi, yang jelas sampai kapan pun kami tidak akan pernah lupa dengan kebaikan Ustaz," ucap Ibu Ani.

"Sama-sama Bu, saya bahagia jika sekarang Pak Dadang sudah selesai di operasi, semoga Pak Dadang bisa kembali sehat seperti sedia kala," sahut Nahyan.

"Aamiin."

Malam pun tiba....

"Ustaz, sepertinya untuk beberapa hari ini aku izin menjaga Bapak dulu," ucap Marwah.

"Baiklah, tapi jangan lama-lama," sahut Nahyan.

"Iya, Ustaz. Pokoknya kalau Bapak sudah siuman, aku akan kembali ke rumah Ustaz lagi," ucap Marwah.

"Ya, sudah kalau begitu saya pamit pulang ke Jakarta dulu, soalnya besok saya ada banyak pekerjaan," pamit Nahyan.

"Loh, sudah malam ini Ustaz. Bagaimana kalau Ustaz nginap saja di sini, sepertinya di dekat rumah sakit ini ada hotel," seru Ibu Ani.

"Maunya sih begitu tapi sayang besok pagi saya ada kerjaan jadi saya harus pulang," sahut Nahyan dengan senyumannya.

"Ya, sudah kalau ada kerjaan. Hati-hati di jalan, dan Ibu mau mengucapkan banyak-banyak terima kasih semoga Allah membalas semua kebaikan Ustaz," ucap Ibu Ani.

"Aamiin, baiklah kalau begitu saya pamit undur diri."

"Terima kasih, Ustaz," ucap Marwah sembari menatap Nahyan.

Untuk pertama kalinya Marwah berani menatap Nahyan dan untuk sesaat keduanya saling tatap tapi Nahyan dengan cepat memalingkan wajahnya. "Saya pamit, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Akhirnya Nahyan pun pergi dan kembali ke Jakarta tanpa Marwah.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
idih nazwa nya beggok masa masih cinta dah di gebukin juga....makan tuh cinta
Imas Fatimah
semangat up lg thor
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
double up authorr
Rahma Inayah
nazwa sdh babak belur spt samsak tinju di buat iwan msh gk tega iwan di penjara cnt boleh tp jgn bodoh
ꪶꫝNOVI HI
semoga cepat tertangkap iwak peyek 😂🤭
ꪶꫝNOVI HI
stress iwan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah ini cocok untuk mu juga Nahyan 🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Senyuman mu bikin aku penasaran Nahyan 🤣🤣🤣🤭
Patrick Khan
naswa ternyata cinta sekonyong konyong koder ke iwan .. pdhl lakik nya modelan gitu🤣🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻: semoga cepat dapat jodoh lagi si Nazwa😁
total 7 replies
Naysila mom's arga
semoga iwan segera di tangkap polisi
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah author libur padahal menunggu di update cerita Nahyan dan Marwah/Facepalm//Drool/
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah laki2 mokondo benalu gak tau diri ...gak mau modar sisan
Patrick Khan
aku suka😍😍😍
Rahma Inayah
pasti nahyan akn membantu kel marwah buat laporin iwan ke polisi kasus kdrt.alhamdulillah iwan tdk jd nikah sm marwah .iwan kd lelaki sok kedean mmg km pny apa yg bs di banggakan makan jg nazwa yg nanggung
Cindy
lanjut kak
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga ini awal yang baik untuk Nahyan supaya cepat memperistri Marwah biar Marwah ada yang melindungi dan menjaganya
Naysila mom's arga
si iwan gila bgt ya,, nekat sekali
Patrick Khan
iwan bener2 dah gila
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
berani Iwan ke rumah Nahyan bikin onar Marwah mangsa keadaan.. Marwah enggak ada salah..gara2 Iwan akan jadi keributan kericuhan dan salah sangka..harap ustaz Nahyan tidak salah faham
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Iwan melampaui batas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!