NovelToon NovelToon
Griya Lansia

Griya Lansia

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Lansia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: putrinw

Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.

apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.15

"Halo Fatih, udah sampai di kota nya nak?" tanya asih melalui telpon butut yang dibeli nya beberapa hari yang lalu, untuk mengabari anak anak nya yang sekarang sudah pada jauh.

"Bun, aku sudah sampai. sekarang tinggal di apartemen Kakak Farid Bun. tempat nya luas sekali, Fatih, serasa mimpi Bu. Bisa tinggal disini." celoteh Fatih dengan wajah gembira nya. Hidup serba kekurangan, membuatnya merasa tak pernah merasakan kemewahan yang kakak pertama nya berikan.

Ya Fatih tinggal di bekas apartemen nya Farid, kebetulan apartemen itu, dekat dengan kampus nya. sehingga tak perlu jauh jauh dan memerlukan kendaraan umum.

"Alhamdulillah, baik baik di kota orang ya nak. Jaga sifat dan sikap nya. Jangan mengikuti standar orang orang kaya di sana. Fatih anak yang baik. Fatih selalu jaga sholat nya juga. walaupun sesibuk apapun, tetap sisihkan waktu luang, buat ingat sama sang pencipta. doa bunda selalu menyertai Fatih."

"Yaudah Bun, Fatih tutup dulu ya Telpon nya, kak Farid nelpon Fatih ni. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Tees..... air mata nya mengalir membasahi pipi, walaupun sudah berbicara kepada anak anak nya, tapi tetap saja rasa rindu kain menyeruak di hati nya itu.

Beberapa bulan kemudian....

Sebentar lagi, adalah bulan suci ramadhan, umat Islam merayakan nya dengan puasa selama satu bulan penuh. semua orang bersuka cita menyambut bulan suci ramadhan tersebut, tapi tidak dengan asih. Tak ada rengekan manja dari Ida. Tak ada yang berteriak teriak kalau bangunin sahur, dan tak ada yang selalu begadang di malam hari nya.

ketiga anak anak nya, sudah tak ada di rumah nya itu. kini perasaan nya, terasa hampa. Dan pernah sesekali asih mencoba menelepon Farid, ataupun Fatih. Tapi tak pernah di angkat. Entah mengapa perasaan nya terasa cemas, takut terjadi sesuatu kepada kedua anak anak nya di kota.

 "Bu asih, kok bengong gitu?" tanya tetangga nya dengan wajah penasaran.

 "eh, Bu sum, gpp. Lagi rindu sama anak anak aja." ucap nya yang berusaha tersenyum tipis.

"Saya dengar Ida udah lahiran ya Bu, kok ibu ga lihat anak dan cucu nya sih ke desa sebelah?" tanya tetangga dengan penuh penasaran.

"Iya Bu, saya belum sempat. kalau begitu saya permisi dulu ya Bu." ucap nya yang menghindari pertanyaan mereka. Bukan tak ingin menjawab, tapi dia tak ingin anak anak nya di bicarakan dengan buruk. Hati seorang ibu, akan sakit, saat anak anak nya di bicarakan dengan perkataan yang buruk. Bagaimana pun, Ida bersikap kepada nya. Tetap saja bahwa Ida adalah putri kandung nya sendiri.

Bukan tak ingin melihat, tapi Ida melarang nya untuk menjenguk, hati ibu mana yang tak sakit, melihat penolakan dari anak anak nya. Bahkan di usia yang tak lagi muda, tak ada satupun yang menemani nya. asih juga mencukupi kebutuhan diri nya sendiri, dengan tetap menjual gorengan keliling di jalanan. alasan nya karena biar dia tak teringat anak anak nya yang jauh.

Lost kontak, dengan Fatih yang sudah beberapa Minggu ini, tak pernah mengangkat telpon dari nya. Bahkan Farid juga sama. Setiap hari, asih selalu melamun, dan berharap anak anak nya pulang ke rumah, sekedar melihat nya saja, melepaskan rindu yang sudah lama tak memeluk.

"Gorengan....gorengan...teriak nya di panas panasan, yang dekat dengan anak anak yang sedang bermain layang-layangan

"Nenek beli golengan." ucap bocah berusia 5 tahun dengan wajah yang terkena debu, dan senyuman yang cerah seperti anak kandung nya saat masih kecil.

"cah bagus, beli berapa ribu cah bagus?" tanya asih dengan senyuman berbinar nya.

"Uang nya cuman ada 2 libu nenek, apakah cukup?' tanya nya dengan polos.

Seketika asih langsung tersenyum lebar menatap wajah polos anak kecil tersebut.

"Tatapan nya seperti Farid dan Fatih, saat masih seusia anak ini." gumam nya dalam hati sambil cepat cepat menghapus air mata nya.

"boleh dong, ayo nenek kasih lebih. Ambil mau yang mana?" tanya asih dengan tatapan cerah nya memandang gemas ke arah bocah 5 tahun itu.

 Di tempat nya, anak anak segini, bermain di lapangan bola yang tak jauh, dari rumah nya itu.

"Aku mau goleng pisang, sama tahu isi nya nenek."

"ini, ambil nenek kasih 4. Ayo di makan pelan pelan ya, awas panas toh le."

"Makasih ya nenek baik." ucap nya dengan cerewet.

 "Umur nya berapa toh le, pinter banget udah main layangan?"

"Usai Ndan 5 tahun nenek." ucap nya dengan lugas.

"Wah, 5 tahun pinter banget udah berani main sendirian. ibu kamu ga marah nak?"

"Ndak, ibu kasih Ndan main kok, Ndan juga udah tidul siang."

"Pinter banget cucu nenek. Teman teman mu, ga beli juga toh le. Gorengan nenek masih hangat."

"Ndak ada duit katanya nek, tadi Ndan udah tanya sama Afif." ucap bocah itu dengan cerewet nya.

Mendengar ucapan bocah itu, langsung saja asih memanggil teman teman nya Zidan tadi yang duduk di pinggir lapangan bola sambil menunggu layang layangan nya.

"Sini toh nduk, le." panggil asih dengan tersenyum riang.

Dia suka sekali berjualan disini. karena banyak anak anak yang lucu seperti mereka. Mengobati rasa rindu nya kepada anak anak kandung nya sendiri.

"Iya nenek, ada apa?" tanya bocah bocah itu dengan sopan.

"Kalian ga mau gorengan nduk?" tanya asih dengan tersenyum tipis melihat wajah wajah kebingungan dari anak anak polos itu

"Ndak ada uang nya nek. habis beli es tadi."

"ini ambil, dua dua seorang ya. Nenek kasih gratis." ucap asih dengan memberikan masing masing plastik dua biji gorengan nya kepada anak anak itu.

"Wah, terima kasih nenek baik."ucap mereka dengan serentak nya.

"sama sama, pelan pelan ya dimakan nya, panas tadi barusan nenek goreng."

"Yaudah nenek mau lanjut jualan dulu. Kalian jangan lama lama mainannya ya nduk, Le, nanti ibu kalian nyariin."

"Baik nenek." ucap mereka dengan patuh nya.

setelah itu, asih melanjutkan perjalanan nya menuju ke desa sebelah, untuk melihat kondisi anak dan cucu nya walaupun dari kejauhan.

Sesampainya di depan rumah kepala desa itu, terlihat begitu ramai sekali, dan ada juga sounds sistem yang di pasang di depan nya. Entah acara apa yang saat ini dilakukan.

"Bu, maaf. Itu di rumah nya kepala desa ada apa ya Bu?"

"Oh, itu penyambutan cucu pertama nya pak kades bude. semua orang boleh makan gratis di Sana. nyonya ria dan mantu nya buat acara yang cukup meriah nya."

"Oh, gitu. Makasih ya Bu." ucap asih tersenyum getir.

Bahkan di saat lahiran pun, Ida melupakan dirinya. Apakah begitu benci kah anak perempuan nya kepada nya saat ini. jangan kan di kabarin, di tegur saja tidak.

1
Cindy
lanjut kak
Wardi's
putra baik cuma ibunya yg gak baik makanya ida jd ikutan gk baik., dr k-3 anaknya cm fatih yg paling baik., dr skolah sk bantu ibunya., cm skrg ja d kekang sm farid anak durhaka..
Nyonya Gunawan
Ternyata putra baik,,g' lma lgi si ida tuch bakalan di cerai ma putra,,semoga suatu saat vita tau kebusukan farid biar dia di tendang dri perusahaan & jdi gembel
Srimulyani
sudah SMA masak minta makan harus diambilin,malu badan saja yang besar, perilaku anak-anak
Nyonya Gunawan
Semangat bu asih ada temanmu ibu mila yg baik..
Cindy
lanjut kak
Wanita Aries
Lbih baik bgtu asih bahagia di tmpt baru
Dewiendahsetiowati
tinggal liat othor bikin 3 anak durhakim dapat karma apa.awas aja othor gak bikin sengsara mereka
Dewiendahsetiowati
taruh bawangnya kebanyakan 😭😭
Wanita Aries
Semoga bahagia dan lebih baik bu asih hidup di griya
Nyonya Gunawan
Baca part ini langsung nangis..😭😭
Rohmi Yatun: semangat mbak.. semoga Tuhan segera memberi kan kepercayaan kpda mbk sekeluarga dan mengabulkan sgla doa'anya.. 😘💪
Nyonya Gunawan: Iya bnar mba,,apalagi aq hanya ibu sambung mba kdang mikir nanti aq gmn y,,Smntra saat ini aq msh berjuang garis 2..😥😥
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Akhirnya laksmi yg akan meng up cerita bu asih..
Kasian wita suster yg baik semoga suatu saat wita bisa ktmu ma bu asih..
Wanita Aries
Si laksmi yg knal sama bu asih. Wahh seru nih nnti 3 anknya bs viral
Dewiendahsetiowati
bisa gak Thor anaknya langsung dibikin celaka gitu,pingin timpuk kepalanya biar sadar
Dewiendahsetiowati
gak di dunia nyata dan dunia Maya kalau ada cerita anak durhakim ke orang tua bikin nyesek dada..ada kata2 ibu bisa merawat 10 anak dengan tangannya sendiri tetapi 1 anak belum tentu bisa merawat seorang ibu😭😭
Cindy
lanjut
Wardi's
auto kualat anak2nya
Wardi's
penasaran sm endingnya nanti
Wanita Aries
Baguslah jd kn gk ktmu lg sama ank2nya yg durjana itu
Wanita Aries
Udh lah bu asih di griya aj gk usah pikirin ankmu lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!