Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Setelah kejadian yang terjadi beberapa minggu yang lalu, akhirnya dokter memperbolehkan Jihan untuk pulang.
"Akhirnya pulang juga, kita." ucap Yusuf yang sudah bosan di rumah sakit.
"Iya, akhirnya kita pulang juga." ujar Jihan dengan suara datar.
Mereka bertiga melihat Jihan yang mulai tadi pagi seperti orang yang berbeda.
"Jihan, ada apa? Ada masalah dengan perut kamu?" tanya Andrian.
Jihan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
Mereka bertiga saling pandang karena ia tidak tahu kenapa Jihan menjadi seperti itu.
Jihan menahan rasa tawanya dan ia mengirimkan pesan kepada Mia untuk menyiapkan semuanya.
Hari ini mereka bertiga berulang tahun dan Jihan sudah menyiapkan kejutan di apartemen Adrian.
Jose sudah datang dan meminta mereka berempat untuk masuk.
Jihan melirik ke arah wajah Jose yang tersenyum kecil dimana tanda semuanya sudah siap.
"Jihan, kamu kenapa?" tanya David sambil menggenggam tangan Jihan.
"Entahlah, hormon kehamilanku sedang tidak baik." jawab Jihan.
Mereka bertiga langsung diam saat mendengar jawaban dari Jihan.
Jose mulai melajukan mobilnya menuju ke apartemen.
Mereka berempat hanya diam dan tidak saling bicara.
"Jihan, apakah kamu mau makan kumpir?" tanya David.
Jihan menggelengkan kepalanya dan ia berpura-pura memejamkan matanya.
Jose menahan tawanya saat melihat ekspresi mereka bertiga dari kaca spion.
Jalanan yang sepi membuat mereka lekas sampai di apartemen.
Jihan membuka pintu terlebih dahulu sambil melirik ke arah mereka bertiga yang juga ikut turun.
"K-kenapa kepalaku,...." ucap Jihan .
Mereka bertiga langsung menoleh ketika mendengar perkataan Jihan yang kemudian Jihan berpura-pura pingsan.
"JIHAN!!"
Adrian langsung menarik pinggang Jihan agar tidak jatuh.
"Jihan! Bangun, sayang!"
Adrian membopong tubuh Jihan dan lekas membawanya masuk ke dalam lift
Mereka bertiga menatap wajah Jihan yang masih memejamkan matanya.
Ting!
Pintu lift terbuka dan segera David mengambil kunci otomatis untuk membuka apartemen Adrian.
Pintu terbuka dan mereka lekas masuk ke dalam apartemen.
Toooot! Toooot!
Mereka bertiga langsung terkejut mendengar suara terompet yang menyambut mereka bertiga.
Balon-balon mengisi langit-langit dan hiasan lainnya yang ada di dinding apartemen Adrian.
“Selamat Ulang Tahun Calon Suamiku!”
Lampu menyala terang dan para tim EO bersama Jose sudah ada disana.
Jihan membuka matanya dan menatap mereka bertiga sambil tersenyum cerah.
“Selamat ulang tahun, ketiga calon suamiku…”
Adrian masih membopongnya langsung terkejut, Yusuf dan David menatapnya, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
“Kamu pura-pura pingsan?” tanya Adrian dengan suara bergetar antara lega dan gemas.
“Maaf ya, sayang. Karena aku ingin membuat kalian benar-benar terkejut hari ini.” jawab Jihan yang tadi berpura-pura pingsan.
Tawa pun pecah, Yusuf mengusap wajahnya, lalu memeluk Jihan dari samping.
David merentangkan tangan dan memeluk mereka semua.
“Ini kejutan terbaik yang pernah kita dapat.”
Mia dan beberapa orang kepercayaan mereka masuk membawa kue besar dengan lilin angka tiga yang melambangkan ulang tahun ketiga mereka bersama.
Jihan menatap mereka bertiga yang akan menangis.
“Terima kasih sudah selalu melindungi aku dan calon anak kita," ucap Jihan sambil memberikan mereka hadiah.
Adrian, David dan Yusuf mengajak Jihan untuk memotong kue ulang tahun.
Mereka bertiga menyuapi Jihan dan kembali memeluknya.
"Terima kasih sayang, aku janji akan menjagamu dan calon anak kita." ucap David.
"ANAK?!" tanya Mia dengan nada terkejut.
Tim EO juga langsung menoleh ketika mendengar ucapan Mia.
"Ji, kamu hamil?" tanya Mia.
"I-iya, aku hamil dan mereka bertiga ayahnya." jawab Jihan.
Mereka terkejut dan langsung mengucapkan selamat kepada Jihan.
"Jadi ini alasan kamu cuti?" tanya Mia sambil melirik ke Jihan.
Jihan menganggukkan kepalanya dan ia meminta Mia untuk menyiapkan pernikahannya dengan mereka bertiga.
"Tenang saja, Jihan. Aku dan Tim EO akan membuat pernikahanmu menjadi spektakuler." ucap Mia dan para tim EO.
Jihan memeluk Mia sahabatnya dan mengucapkan terima kasih.
"Ayo, ayo. Sekarang kita makan dulu." ajak Adrian yang sudah memesan makanan dari rumah makan langganannya.
Mereka langsung menuju ke ruang makan dimana seorang Chef melakukan atraksi saat membuat flambe di depan tamu-tamunya dan menyalakan api tinggi dari wajan dengan dramatis.
"Terima kasih, Adrian." ucap Jihan.
"Kami yang seharusnya mengucapkan terima kasih atas kejutan yang kamu berikan, sayang." ujar mereka bertiga.
Kemudian David mengambil makanan untuk Jihan.
"Kumpir kesukaan Nyonya mafia."
Jihan mengambil piring itu dan mulai menikmati kumpir kesukaannya.
Adrian, David dan Yusuf juga mengambil makanan yang mereka sukai.
"Lihatlah dia yang tersenyum saja dari tadi," ucap Yusuf yang melihat Jihan menikmati kumpir sambil tersenyum sendiri.
"Calon istri kita, memang sangat unik sekali."
Jihan yang sudah selesai makan menghampiri mereka bertiga.
"Kalian pasti sedang membicarakan aku, ya?" Jihan mengerucutkan bibirnya.
Mereka yang gelas langsung memberikan ciuman di bibir dan kening.
Mia dan Tim EO yang melihatnya segera mengalihkan pandangannya.
Jihan tersenyum lebar setelah mendapatkan ciuman dari mereka bertiga.
"Nakal sekali kalian ini. Menciumku di depan banyak tamu."
"Sayang, tidak usah malu. Mereka tidak akan keberatan jika kami mencium mu." ucap Adrian
Mia berjalan mendekati mereka dan berpamitan pulang.
Tim EO juga berpamitan karena harus melanjutkan pekerjaannya.
"Besok, aku kemari lagi. Untuk membicarakan rencana pernikahan yang kamu inginkan." ucap Mia sambil memeluk Jihan
"Terima kasih, Mia."
Mia dsn para tim EO keluar dari apartemen Adrian.
Jose mengantarkan Mia ke perusahaan Jihan yang ada di jalan G.
Melihat apartemen yang mulai sepi, mereka bertiga meminta Jihan untuk istirahat.
Adrian menyiapkan susu coklat, David menyiapkan obat, dan Yusuf menyiapkan vitamin.
Jihan mengganti pakaiannya dan naik ke atas tempat tidur sambil menunggu mereka bertiga.
Mereka bertiga membuka pintu sambil membawa masing-masing nampan.
"Minum obat dan vitaminnya dulu, setelah beberapa jam baru minum susunya." ucap Adrian.
Jihan mengambilnya obat bersama dengan vitamin yang langsung ia minum.
"Kenapa kalian bertiga senyum-senyum sendiri?" tanya Jihan.
"Kamu sangat cantik sekali, Jihan. Apakah boleh kami bertiga tidur disini?" tanya David.
"Kami janji tidak akan melakukan apa-apa," tambah David.
Jihan menghela nafas panjang dan akhirnya mengijinkan mereka untuk tidur disampingnya.
"Yes!"
Mereka bertiga langsung melepaskan setelan jas nya yang ternyata sudah memakai piyama tidur.
"Teryata kalian semua sudah merencanakannya," ucap Jihan.
"Tentu saja, sayang. Kami tidak mau kehilangan kesempatan ini,"
Adrian berada disebelah kanan, David sebelah kiri, sedangkan Yusuf berada di bawah kaki Jihan sambil mengelus-elus nya.
David mengambil ponselnya dan membacakan sebuah dongeng tentang Cinderella.
Adrian menepuk-nepuk punggung Jihan yang sedang mendengarkan dongeng Cinderella.
Hanya dalam hitungan detik, Jihan sudah memejamkan matanya.
"Dia sudah tertidur pulas, padahal susunya belum ia minum." ucap Yusuf.
"Tidak apa-apa, yang penting ia boss tidur pulas."
David masih membacanya dongengnya, meskipun Jihan sudah tertidur pulas.