NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencegah Silva pergi

"Masih kesal?" tanya Dylan sambil meletakkan segelas minuman dingin dihadapan Nana.

"Sedikit," jawab Nana.

Dylan mengangguk paham. Dia pun duduk disamping Nana sambil meminum minumannya sendiri.

"Kamu hebat, Na," puji pemuda itu tiba-tiba.

"Hebat? Hebat kenapa?" tanya Nana tak mengerti.

"Di kantor polisi tadi, kamu masih bisa tenang menghadapi suami kamu dan juga selingkuhannya. Mungkin, kalau itu perempuan lain, mereka nggak akan bisa setenang kamu."

"Aku nggak sehebat yang kamu pikirkan, Dylan. Dulu, aku juga pernah mengamuk bahkan nekat melakukan hal yang melampaui batas. Tapi, sekarang aku sadar kalau semua itu nggak ada gunanya. Aku sadar kalau aku hanya akan merugikan diriku sendiri sementara mereka nggak akan pernah berhenti untuk berhubungan. Jadi, daripada aku mati berdiri gara-gara melihat kelakuan mereka yang semakin kurang ajar, mending aku yang memutuskan menyerah dan berhenti berjuang. Aku ingin bebas. Aku juga ingin bahagia seperti mereka."

"Terlepas seperti apapun kamu di masa lalu, tapi dimataku kamu tetap hebat. Berani melawan dan memutuskan mencari kebahagiaan sendiri adalah sebuah keberanian yang luar biasa. Dan, usaha kamu itu patut diberi apresiasi."

Ucapan Dylan menancap tepat di ulu hati Nana. Senang rasanya ketika tahu bahwa ada seseorang yang bersedia duduk disampingnya untuk memberi dukungan.

"Terimakasih, Dylan. Dari dulu, kamu memang sahabatku yang paling baik," lirih Nana terharu.

Dylan tampak tersenyum. Dia menganggukkan kepala sebagai respon.

"Kalau kamu perlu pengacara, jangan sungkan bilang ke aku, ya! Kebetulan, aku punya beberapa kenalan pengacara yang cukup andal," kata Dylan kemudian.

"Oh, ya?" sahut Nana antusias. Sejujurnya, dia memang sedang butuh seorang pengacara. Tanpa pengacara, mustahil dia bisa terlepas dari jeratan Edward.

"Ya," angguk Dylan lagi.

"Kalau begitu, tolong perkenalkan aku dengan pengacara perceraian yang sudah berpengalaman! Kamu bisa, kan?" pinta Nana bersemangat.

"Oke. Nanti, aku kirim kontaknya ke kamu."

Nana tersenyum lega. Lepas dari Edward adalah impian terbesarnya saat ini.

*

*

*

Pulang dari kantor polisi, Edward tampak melemparkan jasnya ke sembarang arah. Dia pun duduk di sofa dengan tangan yang sibuk melepas dasi yang serasa mencekik lehernya.

"Ed, kamu kenapa? Apa kamu masih marah sama aku?" tanya Silva hati-hati.

Mulai dari perjalanan pulang hingga sekarang, Edward terus saja mendiamkan dirinya. Bahkan, secuil respon pun tak lelaki itu berikan untuk dirinya.

"Ed, ayo jawab! Tolong jangan diamkan aku seperti ini!" pinta Silva membujuk.

Sepasang matanya mulai berkaca-kaca. Dalam beberapa detik ke depan, air matanya pasti akan turun membasahi pipinya.

"Aku lagi malas bicara, Silva! Jadi, bisa kamu tinggalkan aku sendiri?"

"Oke. Kalau itu memang mau kamu."

Silva pun berdiri. Tepat sesuai prediksi, kini air matanya sudah turun membasahi wajahnya.

Dia lekas berjalan buru-buru menuju ke kamarnya. Seluruh pakaian dia kemasi ke dalam koper kemudian kembali keluar untuk menemui Edward.

"Sil, kamu mau kemana?" tanya Edward heran saat melihat Silva datang dengan menggeret koper.

"Aku mau keluar dari rumah kamu, Ed," jawab Silva dengan tatapan sendu.

"Kenapa?" tanya Edward lagi.

"Aku sadar kalau kehadiranku di rumah ini malah mendatangkan banyak masalah untuk kamu. Bahkan, Nana nekat pergi dan meminta cerai juga gara-gara aku. Maka dari itu, mungkin jika aku pergi, Nana bisa kembali lagi ke rumah ini dan batal menceraikan kamu, Ed!"

"Nggak. Kamu nggak perlu kemana-mana, Silva!" cegah Edward.

Jika Silva pergi, maka cinta pertamanya itu akan kembali tinggal sendiri. Dan, tentu saja Edward tak akan bisa tenang karena dirinya tahu jika Silva perempuan yang sangat penakut.

"Aku tetap harus pergi, Ed. Seharusnya, aku sadar kalau kamu sudah menjadi milik orang lain. Dan, aku nggak pantas berdiri ditengah-tengah kalian seperti yang sedang aku lakukan saat ini."

"Tolong jangan pergi! Aku mohon," pinta Edward mengiba.

Dia sendiri tak tahu apa yang diinginkan oleh hatinya. Di satu sisi, dia tidak ingin menceraikan Nana. Namun, di sisi lain, dia juga tak bisa melepaskan Silva begitu saja.

"Maaf, Ed! Tapi, aku benar-benar harus pergi. Aku nggak mau dicap pelakor sama orang-orang. Jadi, mungkin lebih baik kalau aku pergi untuk selamanya dari hidup kamu."

Silva pun kembali menyeret kopernya untuk meninggalkan rumah itu.

"Sial! Kenapa Edward malah diam saja dan nggak mengejar aku?" gumam Silva dengan gelisah didalam hati.

Dia telah sampai di depan rumah. Bersiap untuk menaiki taksi yang sudah dia pesan sejak beberapa menit yang lalu.

"Silva! Jangan pergi!" teriak Edward. Dia berlari mengejar Silva kemudian memegang tangan perempuan itu dengan sangat erat.

Setelah berpikir beberapa saat, ternyata Edward belum bisa merelakan Silva. Perasaan khawatir akan keselamatan Silva diluar sana terus menghantuinya.

"Aku mohon! Tetaplah tinggal di sini! Soal hubunganku dengan Nana, biar aku sendiri yang urus. Kamu nggak perlu merasa bersalah sama Nana! Bukan kamu yang menghancurkan pernikahan kami tapi keegoisan Nana sendiri."

"EDWARD!!"

Suara keras itu sontak membuat Edward menoleh. Alangkah terkejutnya dia, saat tahu siapa pemilik suara itu.

"Pa-Papa?" lirih Edward. Secepat kilat, dia melepaskan genggamannya dari tangan Silva.

"Siapa dia, Edward? Dan, dimana putriku?"

1
Mega Prasetya T.R.N
aku kira samuel itu baik lho nggak percaya kalau dia menggelapkan uang perusahaan milik kakaknya rossa, semoga aja andro nggak kayak samuel ya
Mega Prasetya T.R.N
siapa sih sebenarnya mantan suami silva itu kok agak ganas dan galak ya
Mega Prasetya T.R.N
bener tuh kata nana kalau nggak dikirimin pesan sama silva pasti erward tetap nemani nana dirumah sakit padahal nana saja sudah tidak peduli pada erward tapi erward kenapa kok takut kehilangan nana
Mega Prasetya T.R.N
kok bisa alergi ya nana sama makanan laut
Mega Prasetya T.R.N
pecat saja rossa itu si samuel enggak guna kan erward sama nana mau cerai jadi bisa dengan mudah pecat si samuel itu
Mega Prasetya T.R.N
emang mantan suami silva itu penjudi apa ya kok minta uang ke silva
Mega Prasetya T.R.N
minta diseleding samuel ini, mau balas dendam ke erward pasti takut dong karena erward sahabatnya jadi balas dendam ke nana, minta digaplok aja itu si menyebalkan samuel
Mega Prasetya T.R.N
udah terima aja erward kan lo yang ngamilin silva karena lo lebih sayang sama silva ketimbang sama nana lagian nana udah nggak peduli sama kamu lagi erward meskipun kamu nggehamilin silva
Mega Prasetya T.R.N
cewek jalang kayak silva disukain wong modelan kayak uler keket gitu aja kamu sukain samuel-samuel, hadehh
Mega Prasetya T.R.N
yang menyesal itu pasti si erward harus suruh kembalikan uang 3,5 juta loh, 3,5 juta itu berapa ya kalau dirupiahkan
Mega Prasetya T.R.N
kegeeran lo erward padahal mau nyerahin berkas perceraian tuh dikira mau kembali ke rumahmu apa
Kenick Cafe
Dylan Nana 🤭
Saya
sangat menarik dan jelas dan tidak bertele-tele
Saya
cerita yang bagus dan menarik, singkat padat dan jelas dan tidak bertele-tele...
Mega Prasetya T.R.N
yang aku heran itu nana punya foto-foto bukti kebusukan silva tidur sama mantan suaminya nana atau silva itu yang dimaksud sama tidur sama pria berbeda
Mega Prasetya T.R.N
uhhh dylan gengsi pak james kalau bilang naksir nana sejak masih kecil🤭🤭🤭, takut pak james tahu dylan suka nana😂😂
Mega Prasetya T.R.N
emang wanita jalang itu si silva ngumbar harga dirinya sana sini
Mega Prasetya T.R.N
silva itu mau sama erward karena erward masih kaya coba uang yang dipinjamkan papahnya nana ditarik kembali sama papahnya nana apa mau silva sama kamu erward , kan kau tahu silva itu cewek matre
Mega Prasetya T.R.N
nah loh erward kau ketar ketir kan, saatnya papahnya nana mulai marah-marah ke erward syukurin lo erward
Mega Prasetya T.R.N
aku kasihan sama yana loh jadi babaunya silva doang apalagi diancam tuh si yana sama silva
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!