NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: tamat
Genre:Kontras Takdir / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Bukan seperti itu, begini."

Brandon berdiri di belakang Kanara, sangat dekat sampai tubuhnya bersentuhan dengan wanita itu. Tangannya bahkan menyentuh tangan Kanara yang sedang memegangi mesin kopi. Saking gregetnya Brandon mengajari Kanara, dirinya sampai tidak sadar dan tidak peduli dengan posisi mereka sekarang yang tampak begitu dekat.

Kanara sebenarnya sudah sadar dan merasa agak canggung dengan situasi seperti ini, tapi dia tidak bisa tiba-tiba mendorong pria itu kan? Itu kasar namanya. Ia merasa lega saat pria itu menggeser badannya menjauh. Mungkin si bos baru sadar juga sudah sedekat itu dengannya.

Akhirnya dalam waktu beberapa menit, Kanara berhasil membuat kopi mengenakan mesin tersebut. Kebahagiaan di wajahnya tak dapat disembunyikan. Dan semua itu tak luput dari mata Brandon. Entah kenapa Brandon juga ikut tersenyum melihat raut wajah bahagia di wajah perempuan itu. Ketika sadar, pria itu cepat-cepat mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.

"Te- terimakasih bos." ucap Kanara lirih. Hanya di balas dengan anggukan singkat dari Brandon.

"Mulai besok kau yang bertugas membuatkan kopiku." kata pria itu kemudian.

"Ah?" Kanara kaget. Baru saja dia belajar membuat kopi di mesinnya, eh sudah dapat tugas baru. Mana langsung buatan kopi bos besar lagi.

"Kenapa, kau keberatan?" Kanara cepat-cepat menggelengkan wajah.

"Jam delapan tepat, kopi itu harus sudah tersedia di atas meja kerjaku." perkataan tersebut membuat Kanara menganggukkan kepalanya. Tentu mau atau tidak dia harus tetap setuju. Dia hanya office girl di sini, tidak bisa menolak apapun yang diperintahkan oleh atasan. Apalagi langsung dari pemimpin perusahaan.

"Sudah malam, apa suamimu tidak menelponmu?"

Suami?

Haruskah Kanara bilang dia tidak punya suami? Tapi itu tidak mungkin. Biar bagaimanapun dia dan Damian menikah secara sah. Untuk apa juga bilang tidak punya suami di depan bos besar yang amat mengintimidasi ini, tidak penting sama sekali.

"Setelah beres-beres itu langsung pulang saja. Walau suamimu tidak menelponmu, kau punya seorang anak yang perlu di urus. Mulai besok langsung pulang saja habis jam kerja. Jangan lembur seperti ini lagi. Jangan membuat putramu menunggu, kau harus baik-baik menjaga waktumu." setelah mengatakan kalimat panjang lebar itu, Brandon pun turun meninggalkan Kanara sendirian.

Karena kata-kata pria itu Kanara langsung teringat Bian. Sore tadi dia sudah menitipkan Bian di rumah penitipan anak usia 2-10 tahun. Letaknya dekat sekolah Bian. Benar kata Brandon, harusnya dia tidak lembur sampai malam begini. Bian pasti sudah menunggu dia menjemputnya."

Dengan cepat Kanara membereskan barang-barang di pantry, mengatur seperti sedia kala dan mencuci semua barang yang kotor lalu keluar kantor. Ia berpapasan dengan satpam yang berjaga di depan. Katanya kantor ini akan di tutup jam sembilan malam. Jadi kalau ada orang-orang yang mau kerja lembur, waktu lembur mereka hanya sampai jam sembilan malam. Tak terkecuali Brandon, pemiliknya sendiri. Tentu pria itu bebas keluar masuk jam berapapun di kantor ini.

Saat Kanara keluar dari gedung besar itu, tak ada satu pun ojek yang berjalan di sekitaran jalan. Apa karena sudah hampir jam delapan malam? Wanita itu pun memutuskan berjalan kaki. Daerah ini tidak begitu ramai dan dekat dengan kantor polisi, semoga saja tidak ada preman yang biasa kumpul di jalan.

Tanpa Kanara sadari, ada yang mengamatinya sejak dia keluar dari gedung besar itu tadi. Orang itu terus mengamatinya.

Brandon.

Orang itu adalah Brandon. Awalnya Brandon ingin langsung pulang ke rumah, namun saat melihat jalanan sudah sepi jam begini, ia belum jadi pulang. Brandon menunggu Kanara turun, ingin memastikan wanita itu sampai ke rumahnya dengan selamat. Memang ini adalah daerah dengan keamanan yang sangat tinggi. Banyak polisi yang berpatroli setiap malam di daerah ini. Tapi tetap saja tidak ada yang pernah tahu apa yang bisa saja tiba-tiba terjadi pada kita.

"Dia jalan kaki?" gumam Brandon pada saat melihat Kanara berjalan kaki.

"Apa rumahnya dekat sini?" kata Brandon lagi bicara pada dirinya sendiri. Mobilnya berjalan dengan sangat perlahan mengikuti Kanara dari belakang.

Setelah hampir lima ratus meter Brandon mengikuti wanita itu berjalan, dia tidak tahan lagi. Dia lalu melajukan mobilnya dan berhenti di depan Kanara. Awalnya Kanara kaget dan ia berpikir ada orang jahat yang tiba-tiba datang ingin menganggunya, namun kekhawatiran tersebut berubah setelah ia melihat siapa so pemilik mobil.

"Bos?" Kanara merasa heran. Dia pikir pria itu sudah pulang dari tadi. Kok masih ada di sini?

"Masuklah, aku akan mengantarmu."

Mata Kanara melebar. Dia tidak salah dengar kan?

"Ti-tidak usah bos, saya bisa sendiri. Rumah saya cuma dekat kok." tolak Kanara. Aneh saja naik mobil bosnya. Apalagi hanya berdua, kalau ada orang kantoran yang tidak sengaja melihat, apa kata mereka?

"Naik aku bilang. Jangan membuatku menyuruhmu naik sampai ketiga kalinya."

Seram juga cara pria itu. Nada suaranya yang tegas dan tak terbantahkan membuat Kanara langsung menjadi patuh. Ia membuka pintu di jok belakang.

"Kau pikir aku sopirmu? Duduk di depan."

"Oh,"

Kanara merasa tidak enak sekali, astaga.

Sepanjang perjalanan suasananya begitu kaku. Pria itu tidak bersuara lagi, Kanara sendiri tidak tahu ingin bilang apa. Akhirnya hanya memilih diam.

"Di mana tempatmu tinggal?" Akhirnya Brandon membuka suaranya setelah lama diam. Laki-laki itu bertanya tanpa melihat wajah Kanara.

"Mm, berhenti di depan sana saja. Anak saya dititipkan di sana, rumah kami hanya berjarak beberapa meter dari sana." sahut Kanara menunjuk ke sebuah tempat bertuliskan rumah titip anak di depan sana sebelah kiri. Brandon menghentikan mobilnya tepat di depan rumah titip anak tersebut.

"Te- terimakasih." ucap Kanara pelan kemudian keluar dari mobil. Brandon ikut keluar dari mobil, belum ada keinginan untuk langsung pergi. Pria itu menatapi kepergian Kanara sembari bersandar di dinding mobil dengan tangan terlipat di dada.

Beberapa wanita yang keluar dari rumah titip tersebut bersama anak mereka menatapnya dengan wajah terpesona, seolah sedang melihat artis terkenal. Sudah biasa bagi Brandon di tatap seperti itu. Tak lama kemudian ia melihat Kanara keluar dari rumah tersebut sambil menggendong seorang bocah, tentu saja putra wanita itu.

Dengan langkah lebar Brandon mendekati Kanara dan mengambil alih bocah itu dari tangan Kanara.

Kanara kaget, ia melihat pria itu dengan wajah heran.

"Biar aku saja, katamu rumahmu hanya berjarak beberapa meter dari sini kan? Tunjukkan jalannya."

"Biar saya saja bos, tidak perlu repot-repot."

"Tunjukkan jalannya." balas Brandon lagi-lagi dengan nada yang tak terbantahkan.

Kanara pun akhirnya hanya bisa pasrah dan menjadi penunjuk jalan. Ia berjalan di depan pria yang sedang menggendong putranya. Mereka memasuki sebuah gang sempit. Rumahnya sekitar sepuluh meter di dalam gang sempit tersebut.

Kanara cepat-cepat membukakan pintu rumah setelah sampai di depan kontrakannya dan Bian yang terbilang kecil.

Brandon menatap rumah itu. Kecil sekali. Bahkan kamar Zane lebih besar dari rumah ini.

Sebenarnya apa pekerjaan suami wanita ini? Kenapa hidup mereka seperti kesulitan begini?

1
Nono Davidson
Sangat Menarik
Umi Syafaah
Luar biasa
Trie Handayani
ape ni ,sedihnya
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐣𝐦𝐧 𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐫𝐢𝐚𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝟏 𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐞𝐝𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐮𝐝𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭, 𝐣𝐝 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥, 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐨𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐦𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐧, 𝐤𝐫𝐧 𝐠𝐤 𝐬𝐢𝐧𝐤𝐫𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐦𝐚𝟐 𝐝𝐠𝐧 𝐯𝐢𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐝𝐞𝐡... 𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 😊😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐧𝐣𝐭𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫? 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐡 𝐚𝐪 😊😊😊
Siti Sopiah
bangang betul si kanara ni
Siti Sopiah
kau akan mati di tangan Damian limey .bagus Brandon tak payah susah2 menghancurkan limey.dia dah mencari jln kematian nya sendiri
Siti Sopiah
jangan heran Damian dunia ciptaan Tuhan ini indah.hanya kau sj yg tak tau .asyik terperangkap dlm dunia mu yg hitam.buka mata dan midamu niscaya kau akan menemukan kebahagiaan mu
Siti Sopiah
bagus Damian lebih cepat kau bergerak gegabah.lebih cepat' kau mampus
Alona Luna
kak Mae.
wahyu widayati
keren
Anonymous
/Good//Good//Good//Good/
🌟 Dauzz🇲🇨
aku malah dukung kanars sama Damian
🌟 Dauzz🇲🇨
ini tokoh utama pria nya Damian apa Brandon
Siti Sopiah
semoga selamat nggak ketemu lagi sama manusia iblis
🌟 Dauzz🇲🇨
suka ceritanya
😘
di awal cukup puas
reiar sekar
emosional banget baca kisah Brandon, sampe ga rela kalo tamat plis 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!