Finding Lost Wife

Disaat Eleanor tertidur barulah Erzan keluar dari dalam kamar sang anak. Dia masih saja belum menggunakan baju dan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

Setelah Erzan keluar, Hera dan Anya kembali masuk menjaga Eleanor.

"Tuan," sapa Leo, dia menundukkan kepalanya tanda hormat. Sedari tadi dia menunggu Erzan di depan kamar Eleanor, bersama dengan Hera dan Anya.

"Apa yang kamu dapat?" tanya Erzan, dia terus melangkah menuju kamarnya sendiri dan Leo mengikuti.

"Semua informasi tentang wanita itu Tuan."

"Selena Maiden?"

"Iya Tuan."

"Katakan."

Erzan dan Leo kini sudah berada di dalam kamar. Erzan pun segera mengambil baju gantinya sementara Leo terus bicara menjelaskan tentang wanita di rumah sakit Royal Dude kemarin.

Namanya adalah Selena Maiden, usianya satu tahun lebih tua daripada Arra, yaitu 28 tahun.

Selena adalah salah satu wanita malam di Club Paradise. Yatim piatu berasal dari salah satu panti asuhan di pinggir kota.

"Wanita malam?"

"Iya Tuan, dia menjadi wanita malam sejak keluar dari panti asuhan disaat berusia 20 tahun."

Cih! bagaimana bisa hatiku berdesir pada seorang wanita malam. Benar-benar menjijikkan.

"Hentikan semuanya, tidak perlu lagi peduli pada wanita itu."

"Baik Tuan," jawab Leo patuh, padahal sebenarnya dia masih ingin bicara. Tentang beberapa foto Selena Maiden di media sosial yang dia dapat dan nampak sedikit berbeda dengan Selena Maiden yang ada di rumah sakit.

Seolah Selena Maiden yang dia selidiki adalah orang yang berbeda dengan yang berada di rumah sakit.

Namun Leo juga masih ragu tentang itu. Bisa saja karena sorot kamera atau riasan yang digunakan hingga nampak berbeda.

Tapi ada satu hal pula yang membuat Leo merasa janggal. Dia mendapat deras desus dari rumah sakit Royal Dude, jika pasien bernama Selena itu dalam keadaan yang memprihatinkan, Selena baru saja melahirkan dan kini dalam keadaan tertekan.

Entah ada angin apa, ketika mendengar berita itu Leo langsung teringat akan Arra.

Tapi Leo urung mengatakan itu semua karena Erzan sudah tidak berminat.

Akhirnya Leo undur diri, dia juga masih memiliki perkerjaan lain yang jauh lebih penting daripada mengurusi tentang Selena Maiden, yaitu mencari istri tuannya, Arrasya Tifany.

Sudah 2 bulan berlalu namun pencarian Erzan dan Argus tidak membuahkan hasil.

Kedua tim mereka cukup besar namun tidak juga berhasil menemukan Arra, seolah Arra hilang ditelan bumi.

Sedangkan Eleanor semakin tidak ingin ditinggal oleh Erzan, membuat Erzan tidak memiliki waktu untuk mencari Arra. Erzan hanya menyerahkan semuanya kepada Leo.

"Nyonya masih ada di negara ini Tuan, beliau memang membeli tiket pesawat. Namun beliau tidak melakukan check in untuk penerbangan," jelas Leo, Erzan pun meyakini seperti itu.

Tapi Kemana perginya Arra?

Bahkan wanita itu pun tidak menghampiri sang kakak Austin.

Sudah 2 bulan ini pula Erzan memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengawasi Austin dari kejauhan. Untuk memantau apakah Arra akan menemui kakaknya itu.

Namun hingga kini, Arra tak juga menampakan batang hidungnya.

Diantara hening yang tercipta disana, tiba-tiba terdengar suara ponsel Leo yang bergetar.

Ada beberapa foto baru kiriman dari anak buahnya yang sedang mengawasi Austin.

Leo memicingkan mata saat melihat 5 foto baru tersebut. Tak jauh dari rumah Austin, terlihat seorang wanita yang berdiri disana.

Dia bukanlah Arra, melainkan Selena Maiden.

"Lihatlah ini Tuan," ucap Leo seraya menunjukkan layar ponselnya pada Erzan yang sedang duduk di kursi kerja.

Erzan mengambil ponsel itu dan mulai menelisik, sama seperti Leo, Erzan pun bertanya-tanya kenapa Selena mendatangi rumah Austin?

Apa Austin memesan jasa wanita itu?

Namun saat menggeser foto selanjutnya, terlihat Selena yang langsung pergi ketika Austin keluar dari rumahnya.

Melihat itu, Erzan makin bertanya-tanya.

Kenapa dia pergi?

Lalu untuk apa datang ke rumah Austin?