NovelToon NovelToon
Whispers Of A Broken Heart

Whispers Of A Broken Heart

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:875
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Kisah dewasa (mohon berhati-hati dalam membaca)

Rianti bekerja di perusahaan milik Bramantya, mantan suami adiknya. Menjelang pernikahannya dengan Prabu, ia mengalami tragedi ketika Bramantya yang mabuk dan memperkosanya. Saat Rianti terluka dan hendak melanjutkan hidup, ia justru dikhianati Prabu yang menikah dengan mantan kekasihnya. Di tengah kehancuran itu, Bramantya muncul dan menikahi Rianti, membuat sang adik marah besar. Pernikahan penuh luka dan rahasia pun tak terhindarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Mereka berdua sudah berada di rumah sakit untuk bertemu dengan Dokter Wendy.

Lima belas menit kemudian perawat meminta mereka untuk masuk kedalam.

"Selamat pagi Tuan Bram, Nyonya Rianti. Silahkan duduk."

Bram menggenggam tangan Rianti erat-erat, seolah takut istrinya yang tiba-tiba pingsan.

Namun Dokter Wendy menatap keduanya yang sedang berada di hadapannya.

“Untuk sesi awal, saya ingin berbicara dengan Nyonya Rianti dulu saja. Tuan Bram, bisa menunggu di luar?”

“Tapi saya....”

Dokter Wendy langsung memotong pembicaraan Bramantya.

“Saya paham Anda ingin mendampingi, tapi proses penyembuhan trauma dimulai dari keberanian untuk bicara tanpa tekanan. Percayakan sesi ini pada saya.”

Rianti menatap wajah suaminya dan memintanya untuk menunggu di luar.

“Aku bisa sendiri, Bram. Tunggu aku di luar.”

Akhirnya Bram berdiri, menatap istrinya sekali lagi sebelum keluar dari ruangan.

Pintu ruang pemeriksaan ditutup dan Wendy mulai sesi konseling.

“Baik, Rianti. Aku tidak akan memaksamu bicara. Tapi aku ingin kamu tahu: apa pun yang kamu rasakan, di sini tidak ada yang akan menilaimu.”

Rianti terdiam beberapa saat. Jemarinya memainkan ujung selimut kursi

“A-aku takut, Dok." ucap Rianti dengan suara bergetar dan air matanya yang mengalir.

“Setiap kali Bram mendekat, tubuhku panik sendiri. Padahal aku tahu dia nggak jahat lagi. Tapi pikiranku kembali ke masa dimana ia memperkosaku."

Wendy mendengarkan tanpa memotong Rianti yang sedang berbicara

“Aku ingat malam itu dimana ia menarik ku dan membuka pakaianku dengan paksa. Dan setelah itu ia.."

Rianti langsung menangis sesenggukan di hadapan Wendy.

“Aku takut aku gila, Dok. Aku takut sampai sekarang, dok."

Wendy mendekat ke arah Rianti dan memberikannya tisu.

“Apa yang kamu rasakan itu bukan gila, Rianti. Itu namanya trauma bonding. Luka lama dan cinta baru sedang bertarung di dalam dirimu.” ucap Wendy sambil menepuk-nepuk punggung Rianti.

“Apa aku bisa sembuh?”

“Bisa, tapi untuk sembuh kamu harus jujur pada dirimu. Kamu butuh ruang untuk memproses semuanya. Bukan hanya memaafkan dia tapi juga memaafkan dirimu sendiri karena masih mencintainya.”

Satu jam setelah obrolan mereka berdua, Wendy membuka pintu dan mempersilakan Rianti keluar.

Rianti menoleh ke suaminya yang menunggu di kursi ruang tunggu.

“Dokter Wendy mau bicara sama kamu, Bram." ucap Rianti.

Bram bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam ruang pemeriksaan.

BRAK!

Dokter Wendy tiba-tiba mendorong pundaknya keras, membuat Bram hampir tersungkur ke dinding.

“Bagaimana bisa KAMU melakukan hal seperti itu padanya?!” bentak Wendy.

Bramantya diam dan tidak berani bicara apa-apa kepada Wendy.

“Dia gemetar saat cerita! Dia ketakutan sama SUAMINYA sendiri!” ucap Wendy dengan suara bergetar oleh emosi.

“Kamu tahu apa itu? Itu TIDAK NORMAL! Itu LUKA YANG KAMU BUAT, BRAM!”

“Aku tahu, Wen. Semua itu salahku dan aku siap untuk dibenci oleh Rianti."

“Bukan cuma dibenci! Secara hukum, seharusnya kamu bisa dipenjara!”

Bram mengepalkan tangannya saat mendengar perkataan dari Wendy.

“Tapi dia masih mencintaimu dan itu yang paling rumit. Jadi dengarkan aku baik-baik.”

Ia mendekat dan menatap langsung ke mata Bram.

“Mulai detik ini, kamu bukan lagi suami yang hanya meminta hak kamu, Bram. Kamu tidak boleh menyentuhnya tanpa persetujuan. Tidak boleh memaksa. Tidak boleh mendekat saat dia panik. Bahkan kalau dia mau menjauh, kamu harus mundur.”

Bram menahan napasnya, lalu menganggukkan kepalanya.

“Jika itu syarat agar dia bisa sembuh. Aku akan lakukan apa pun.”

“Bagus. Karena sekarang, proses penyembuhan Rianti bukan cuma tanggung jawabku sebagai psikolog, tapi juga tanggung jawabmu sebagai penyebab lukanya.”

Wendy memberikan beberapa obat penenang untuk Rianti yang mengalami kecemasan.

Setelah itu Bramantya keluar dan menghampiri istrinya.

"Bram, pipi kamu kenapa? Kalian berkelahi?" tanya Rianti.

Bramantya menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau tidak sengaja menabrak pintu.

"Ayo kita pulang," ajak Bramantya.

Rianti menundukkan kepalanya saat Bramantya mengajaknya pulang.

"Ada apa? Kamu mau menginap disini?" tanya Bramantya.

"N-nggak, aku ingin makan mie ayam di dekat kantor kita." jawab Rianti.

Bramantya menganggukkan kepalanya dan mengajaknya istrinya kesana.

Kemudian Bramantya melajukan mobilnya menuju deretan ruko dekat kantornya.

Di sana, ada satu tempat mie ayam legendaris yang biasa mereka kunjungi dulusebelum semua kekacauan terjadi.

Rianti duduk diam, menggenggam ujung cardigan-nya.

Sesekali Bram melirik dan memastikan istrinya baik-baik saja.

Sesampainya di sana, Bram turun duluan, lalu membuka pintu untuk Rianti.

Aroma kaldu ayam dan daun bawang langsung menyambut mereka.

Namun langkah keduanya terhenti saat melihat Tryas dan Prabu yang juga ada disana.

Mangkuk mie ayam masih mengepul di meja mereka.

Mata Tryas langsung melirik ke arah Bram yang masuk bersama Rianti.

Tatapan mereka bertemu sejenak dan Tryas melipat tangan di dada, menyandarkan tubuh ke kursi, lalu membuka suara tanpa diminta.

“Wah… wah… wah. Dulu ditinggal pengantin di pelaminan, sekarang datangnya bareng mantan adik iparnya. Plot twist yang sangat Indonesia sekali.”

Rianti menundukkan kepalanya saat mendengar perkataan dari Tryas.

Prabu menatap ke arah Rianti yang sedang menundukkan kepalanya

Bram, yang berdiri di samping istrinya, mengepalkan tangan.

Wajahnya tidak terlihat marah, tapi matanya dingin.

“Tryas, kalau kamu cuma mau makan mie, makanlah. Tapi kalau kamu mau perang mulut, aku siap, tapi bukan di depan istriku.”

Tryas menegakkan tubuhnya, tertawa pelan namun getir.

“Santai, Bram. Aku cuma heran aja. Rianti ini hebat juga, ya. Dari ditinggal Prabu, langsung jadi istri kamu. Dari mantan kakak ipar sekarang menjadi suami sendiri. Hemat biaya, hemat undangan, hemat tenaga.”

Kalimat itu seperti pisau yang dilempar sambil tersenyum.

Rianti menggigit bibirnya, menahan amarah dan rasa malu.

Namun sebelum ia sempat bicara, Bramantya melangkah maju ke arah mereka berdua.

Kursi Prabu bergeser karena tersenggol lutut Bram yang berdiri tepat di hadapan mereka.

“Cukup!" ucap Bram dengan nada rendah namun tegas.

“Tryas, kamu sepupuku. Tapi bukan berarti kamu boleh menghinanya.”

“Kenapa? Sakit ya dengernya?”

“Kalau kamu pernah jatuh sekeras dia. Kamu pasti nggak akan bicara seperti itu.”

Beberapa orang di warung mie ayam mulai menoleh.

Prabu akhirnya berdiri dan menarik napas panjang.

“Tryas, stop! Kita disini untuk makan, bukan cari gara-gara.

Bram merangkul bahu Rianti dan mengajaknya keluar dari kedai mie.

“Kita makan di luar saja. Aku nggak mau kamu duduk sedekat itu dengan masa lalu yang nggak pantas kamu tangisi lagi.” ucap Bramantya sambil memberikan uang kepada penjual mie.

Rianti mengangguk, dan mereka berdua melangkah keluar.

Namun saat mereka hendak pergi, suara Prabu menyusul lirih.

“Rianti.”

Prabu menatapnya lama dan ada banyak penyesalan di sana.

“Maaf,"

Rianti menoleh sebentar lalu tersenyum kecil sambil menundukkan kepalanya.

“Aku sudah menikah dengan Bramantya,"

Ia melanjutkan langkahnya dan Bram tersenyum bangga sambil mengikuti istrinya. Dan di belakang mereka, Tryas hanya bisa menatap dengan sisa gengsi yang pelan-pelan runtuh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!