NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Dilarang memplagiat karya!

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai uji. Hingga mereka harus berjuang mempertahankan ikatan suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14 Masih Sangsi

Happy reading

"Ay, makasih ya."

"Makasih?" Ayu mengerutkan dahi dan melirik sekilas ke arah Arjuna. Seolah ia tidak memahami, mengapa Arjuna mengucapkan kata itu.

"Makasih, karena tadi ... kamu sudah mau memperjuangkan aku."

Ayu menarik satu sudut bibirnya dan menggeleng pelan.

"Nggak usah kepedean!" ujarnya bernada datar, sambil menyiapkan mangkuk untuk menaruh bumbu.

Saat ini Ayu dan Arjuna berada di dapur. Rencananya, mereka ingin memasak soto kaldu ayam kampung.

"Tadi, aku cuma mau ngasih pelajaran buat makhluk jadi-jadian kaya' dia. Biar nggak keganjenan." Ayu menyambung ucapannya.

"Owh, jadi bukan karena ingin memperjuangkan suami mu?" Arjuna menerbitkan senyum. Ia tahu, Ayu hanya beralibi.

Bukannya memberi jawaban, Ayu malah mengalihkan obrolan.

"Bumbu buat kuah soto nya apa aja?" tanya yang tercetus dari bibir-nya.

"Macem-macem. Sudah aku siapkan di atas meja. Kamu tinggal mencuci dan memblender nya."

Arjuna mengambil apron yang tergantung di dinding, lalu mengenakan-nya ditubuh Ayu.

"Pakai apron dulu biar bajumu nggak kotor."

Hembusan napas Arjuna menyapu ceruk leher dan mencipta gelenyar aneh yang membuat Ayu sejenak mematung.

Bibir Arjuna melengkung kala menyadari hal itu.

"Aku rebus dulu kaldu ayam kampung-nya. Kalau semua bumbu sudah diblender, kamu tumis sampai tercium bau harum. Setelah itu, kamu masukkan ke dalam rebusan kaldu."

Ayu mengangguk dan mulai melakukan instruksi Arjuna.

"Kamu bisa membuat sambal nggak, Ay?"

"Nggak bisa."

"Mau aku ajarin?"

Tak ada balasan. Ayu terlihat fokus dengan kuah soto yang tengah diaduknya.

"Biarkan dulu kuah nya. Sini aku ajari membuat sambal!"

Arjuna menarik pelan tangan Ayu, lalu memandunya untuk meletakkan sendok kuah di atas meja.

"Semisal mau membuat sambal matang, cabe nya jangan lupa dipotong. Supaya nggak meledak."

"Cabe bisa meledak?" Ayu terpancing untuk bertanya.

"Iya. Kalau nggak percaya, bisa kamu buktikan."

"Nggak ah."

"Takut kena ledakan?"

"Nggak. Yang aku takutin cuma semprotan cabe pedas dari mulut guru fisika."

Celotehan Ayu menggelitik telinga dan sukses mencetak senyum di bibir Arjuna.

"Kamu lucu, Ay --" ucapnya sambil mengacak pelan rambut Ayu.

Ayu berdecak, lalu berpindah posisi. Menjauh dari Arjuna dan kembali mengaduk kuah soto yang sudah mulai mendidih.

"Maaf, kalau ucapanku sering kali membuat-mu sakit hati. Terlebih, ketika di sekolah."

"Aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang guru --"

"Menegur anak didik yang ramai di kelas, supaya mereka mau menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru."

"Yang aku lakukan itu semata-mata demi kebaikan anak didik-ku, Ay. Bukan karena sengaja ingin melukai hati. Terlebih hati istriku sendiri," tutur Arjuna sedikit panjang. Ia berharap, Ayu bisa mengerti dan menerima penjelasan yang dituturkan-nya.

"Ay, kamu mengerti 'kan maksudku?"

"Iya, aku mengerti."

"Syukurlah. Jadi mulai hari ini, jangan terlalu jutek dan cuek lagi."

"Nggak janji."

"Bisa dijelaskan alasannya?"

Ayu terdiam. Namun batinnya menyerukan berjajar jawaban dan penjelasan yang sulit untuk diutarakan dengan lisan.

"Ay --" Arjuna memegang kedua pundak Ayu, lalu memutar pelan tubuh istrinya itu, hingga mereka saling berhadapan.

"Jangan diam saja. Bicaralah dan tegur aku jika aku bersalah," pintanya sambil menatap lekat wajah Ayu yang kini memenuhi ruang pandang.

"Aku nggak tau mesti ngejelasinnya gimana --" Ayu mengelak dari tatapan Arjuna dan menghela napas panjang.

"Ya sudah, nggak usah dijelaskan sekarang." Arjuna merengkuh tubuh Ayu, lalu membawanya ke dalam pelukan.

Tak ada penolakan dan tak ada balasan pelukan.

Ayu tetap membiarkan tangannya menjuntai, meski sebenarnya ia pun ingin membalas pelukan Arjuna.

Entah mengapa, Ayu masih sangsi pada Arjuna. Ia belum bisa percaya sepenuhnya pada sosok yang pernah membuatnya kecewa dan terluka.

Ayu takut terlalu terbawa perasaan. Karena bisa saja perhatian dan sikap manis Arjuna sekedar pura-pura.

Bagaimana jadinya, jika ia terlanjur memberikan segenap hati, sementara Arjuna masih belum selesai dengan masa lalunya?

Atau ... bagaimana jadinya, jika ia terlanjur menyerahkan seluruh jiwa dan raga, sementara Arjuna terjerat pesona wanita lain dan tega meninggalkannya?

Ada tembok yang harus tetap berdiri kokoh. Dan ada Marwah yang harus tetap dijaga, sampai ketulusan cinta Arjuna benar-benar terbukti.

"Kuah soto nya mungkin udah matang. Aku matikan dulu kompornya." Ayu mendorong pelan dada Arjuna hingga pelukannya terurai. Lantas mengalihkan atensi pada kuah soto yang dirasa sudah matang.

"Ay, aku --"

"Cabenya jangan lupa disiapin. Aku mau bikin orange juice dulu."

Arjuna meraup udara dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Mengusir buncahan rasa yang memenuhi rongga dada.

Arjuna tahu, Ayu hanya ingin menghindarinya. Namun ia masih belum mengerti, mengapa Ayu bersikap seperti itu.

Mungkinkah, Ayu belum bisa sepenuh hati menjalani pernikahan mereka dan menerimanya sebagai suami? Atau mungkin, ada alasan lain.

Arjuna terus menerka-nerka. Namun belum juga menemukan jawaban yang pasti.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
Apaan sih Nof..main mutusin Ayu meninghal...
Ayuwidia: Tau' tuch dia
total 1 replies
Najwa Aini
miris banget yak nasibnya.
turut berduka aku ya
Najwa Aini
wuiihh..
sdah di alam berbeda??
kasian si Alisa yg pengin bnaget punya mantu cathy
Ayuwidia: biar besok dianter sama mantunya ke sana
total 1 replies
Najwa Aini
Behh..malah reunian kisah mantan.
noh di depan suamimu nangis Yu..
Ayuwidia: mantan yang mana, Kak?
total 1 replies
Najwa Aini
Aga itu adiknya Cat2 ya
Ayuwidia: Hu-um, tapi Aga di sini. Bukan Aga sopirku
total 1 replies
Najwa Aini
hmm..bagus Aga..emosi yang membuncah tak membuatnya lupa akan status
Najwa Aini
beruntung si Ayu punya riwayat tukang nangkring di pohon ya
Ayuwidia: Begitulah, tapi sekarang entah masih bisa apa nggak
total 1 replies
Najwa Aini
Alhamdulillah..ternyata selamat.
Ayuwidia: Klw nggak selamat mana bisa dia nulis, Kak
total 1 replies
Najwa Aini
pohon tabebuya ini mengingatkan aku pada kisahnya Syila di paijo
Ayuwidia: bagus nggak?
total 1 replies
Najwa Aini
buruan dah manjat tuh tangga
Najwa Aini
shodaaallahul adziem
Najwa Aini
Berdoa? Arjuna pasti tidak akan puas hanya dengan dianjurkan berdoa
Najwa Aini
baguusss...
kalau perlu dagunya juga dibuat lepas dari tempatnya
Ayuwidia: beughhhh ngeri-ngeri sedap
total 1 replies
Najwa Aini
Nah..nah..setuju dgn machan..
kalau perlu absen semua penghuni kebun binatang
Najwa Aini
bahh..kesal banget aku sama Arumi Arumi ini..
nama aja yg dibagusin..kelakuan naudzubillahhh
Ayuwidia: sabar, Kak. Yuk kita gunduli dia
total 1 replies
Najwa Aini
Nof..kenapa cuma satu tamparan...tendang, gampar, cekik sekalian
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Najwa Aini
kalau perlu bawa terbang tu motor pak. biar cepat sampai
Najwa Aini
buruan..buruan...napasku sesak nih
Endang 💖
GX mungkin kn ayu GX selamat
Ayuwidia: semoga ya, kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!