NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ADA YANG ANEH

...***...

Hari acara perdamaian istana telah tiba, begitu banyak putra putri bangsawan yang hadir di sana. Termasuk pangeran dan putri Kaisar, yang tidak mau kalah dari yang lainnya.

"Dengarkan generasi penerus bangsa." Kaisar memberi pidato. "Setiap tahunnya diadakan acara perdamaian istana, untuk menghormati kalian para anak muda." Kaisar memperhatikan mereka yang berbaris dengan rapi. "Karena itulah para orang tua seperti saya tidak hadir di sini, acara ini khusus untuk kalian generasi muda saling mengenal satu sama lain."

Mereka hampir saja tertawa mendengar ucapan Kaisar tentang para orang tua sepertinya tidak hadir di acara tersebut.

"Baiklah, saya tidak akan berlama-lama memberikan pencerahan pada kalian." Kaisar tersenyum kecil. "Kalian generasi muda tentunya memiliki cara tersendiri, untuk menentukan jalan hidup!." Tegas Kaisar dengan suara yang keras. "Asalkan kalian jangan menyimpan dari jalan yang telah ditentukan!."

"Hidup yang mulia kaisar!."

Ucap mereka dengan suara keras.

"Panjang umur untuk kaisar! Berbaktilah para generasi muda!."

Suara mereka menggema di halaman istana yang sangat luas. Setelah itu mereka bubar, mencari tempat duduk yang nyaman untuk saling mengenal satu sama lain.

Nona muda Xiao Mingmei sedang menikmati teh yang disajikan, namun saat itu ia melihat ada seorang pelayan yang membawa pot bunga untuk hiasan.

"Tunggu!." Nona muda Mingmei menahan pelayan wanita itu. "Mau di bawa ke mana bunga hiasan itu?."

"Maaf nona." Ia memberi hormat. "Bunga hiasan ini akan di letakkan di dekat pangeran jun hie."

"Jangan!." Balasnya cepat. "Bawa pergi bunga hiasan itu!."

Tiba-tiba saja suasana hening seketika, mendengar ucapan Nona muda Mingmei. Pangeran Jun Hie memperhatikan itu dengan seksama, karena jarak duduk mereka yang hampir berdekatan.

"Maaf nona, ini permintaan dari nona muda kediaman menteri keuangan." Ucapnya dengan takut.

Ya, simbol memberikan bunga hiasan adalah sebagai ungkapan perasaan suka pada seseorang.

"Apakah kau tidak mendengarkan ucapan saya?!." Sorot matanya begitu tajam.

"Hormat pada nona muda kediaman jendral." Putri bangsawan kediaman menteri alokasi memberi hormat. "Apa yang membuat nona muda mingmei melarang seseorang untuk memberikan bunga hiasan tersebut?." Ia memperhatikan ekspresi wajah orang-orang sekitarnya. "Apakah nona muda berniat mendahului yang lainnya?."

Nona muda Mingmei tersenyum kecil. "Hormat hamba pada pangeran jun hie." Ia memberi hormat, tanpa menggubriskan pertanyaan itu. "Bukan hamba lancang, tapi ini adalah bunga krisan." Matanya melihat ke arah pangeran Jun Hie yang masih santai menikmati teh. "Bunga Krisan memang melambangkan perasaan cinta, tapi tidak semua orang tahan mencium aroma bau bunga tersebut." Hatinya merasa cemas. "Pangeran jun hie tidak bisa mencium aroma bunga krisan, beliau terlalu peka terhadap bau yang cukup tajam."

Deg!.

Mereka semua terkejut mendengar ucapan nona muda Mingmei, terutama Pangeran Jun Hie.

"Apakah kau mau membuat pangeran jun hie sakit di acara penting ini?!." Suaranya terdengar tinggi.

"Tidak! Hamba tidak bermaksud seperti itu." Pelayan itu langsung bersujud. "Hamba tidak mengetahuinya." Ia sangat ketakutan.

Saat itu juga nona Jiao Xian langsung mendekat, memberi hormat pada pangeran Jun Hie.

"Benarkah itu kakak pertama?." Pangeran Chaoxiang heran. "Kakak pertama tidak tahan dengan bau bunga krisan?!."

"Benar."

Suasana mendadak ribut, mereka tidak menduga jika apa yang dikatakan oleh nona muda Mingmei itu benar?.

"Ampuni hamba pangeran jun hie." Nona muda Jiao Xian langsung panik. "Sungguh, hamba tidak mengetahuinya."

"Baiklah." Respon Pangeran Jun Hie. "Kembalilah ke tempat duduk mu."

"Terima kasih pangeran." Nona muda Jiao Xian segera kembali ke tempat duduknya.

"Bagaimana dia mengetahui aku tidak bisa mencium aroma bunga krisan?." Dalam hati Pangeran Jun Hie heran, matanya tertuju pada nona muda Mingmei yang tampak tenang. "Hanya bai chenguang yang mengetahuinya." Ingatan pangeran Jun Hie seakan-akan kembali ke masa lalu.

Suasana kembali adem, hanya beberapa dari mereka yang saling menyapa, walaupun agak canggung.

"Yho!." Tuan muda Muyang menyapa tempat duduk Lingyun Kai. "Ah! Hormat hamba pangeran." Ia memberi hormat pada Pangeran Shoi-ming. "Kenapa pangeran duduk di sini?." Matanya melirik ke arah Lingyun Kai.

Memang saat itu pangeran Shoi-ming duduk bersama Lingyun Kai, nona muda Xin Qian, dan nona muda Mingmei. Sehingga meja tersebut menjadi pusat perhatian, bagi mereka ada yang aneh melihat pemandangan itu.

"Kenapa memangnya?." Lingyun Kai yang bertanya seperti itu. "Kau merasa keberatan?." Ia sangat jengkel.

"Kau, dan kau." Tunjuknya ke arah Lingyun Kai dan nona muda Xin Qian. "Sangat tidak pantas sekali duduk bersama dengan pangeran ketiga." Ia menatap kesal. "Kau adalah laki-laki cabul, dan kau!." Lanjutnya. "Wanita tua yang tidak laku-laku!."

Brak!.

Mereka terlonjak kaget mendengar suara gebrakan yang cukup keras. Pelakunya yang tak lain adalah nona muda Mingmei.

"Diam kau lelaki tukang judi." Sorot matanya tampak tajam. "Berani sekali kau menghina adik saya?!." Hatinya terasa kesal. "Kau bahkan lebih rendah dari pada adik saya!." Tunjuknya kasar. "Tukang judi, dan punya hutang di mana-mana! Harusnya kau malu dengan sikap buruk mu itu!."

Deg!.

Mereka benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh nona muda Mingmei.

"Kakak." Dalam hati Lingyun Kai merasa aneh.

"Awas saja kau!." Tuan muda Muyang sangat malu, ia segera meninggalkan tempat.

"Kakak mengetahui tentangnya?." Bisik Lingyun dengan hati-hati.

"Tentu saja." Balasnya cuek.

"Nona muda mingmei? Dia membela adiknya?."

Mungkin itu yang ada di dalam pikiran mereka ketika melihat hal yang tidak biasa itu.

"Hei! Bocah bandel." Bisik pangeran Shoi-ming. "Kau sudah baikan dengan kakakmu?!."

"Bajingan kau shoi-ming." Kutuk Lingyun Kai dalam hatinya. "Mana mungkin." Balasnya pelan.

"Tapi? Kau tadi dengar kan?." Pangeran Shoi-ming merasa aneh.

Sementara itu nona muda Xin Qian memperhatikan Lingyun Kai yang sedang berbisik-bisik dengan Pangeran Shoi-ming.

"Nanti aku akan mengucapkan terima kasih padanya." Dalam hatinya sangat gugup.

...***...

Kembali ke hari itu.

Nona muda Xin Qian baru saja sampai di kamarnya, langsung membuka kotak yang diberikan oleh Lingyun Kai padanya. Dengan hati-hati ia melihat isinya, yang paling utama adalah surat tulisan Lingyun Kai.

"Kepada nona muda tertua xin qian, saya tidak bisa mengatakan secara langsung padamu."

Nona muda Xin Qian membacanya di dala hati.

"Sebentar lagi akan diadakan acara perdamaian istana, saya telah membelikan sebuah pakaian cantik untukmu."

Deg!.

Spontan nona muda Xin Qian langsung memeriksa pakaian yang tertulis di kertas itu. Ternyata memang benar, ada selembar pakaian indah di dalam kotak itu.

"Semoga saja nona muda tertua xin qian menyukainya."

Senyumannya mengembang begitu saja, merasa senang menerima hadiah dari seseorang.

"Namun ada hal yang harus saya katakan, bahwa setelah acara perdamaian istana, kediaman menteri pertahanan dan keamanan akan digeledah."

Deg!.

Perasaannya tidak karuan ketika membacakan kalimat tersebut.

"Harap segera menyingkirkan obat-obatan dari kediaman menteri pertahanan dan keamanan."

Hatinya semakin gelisah membacakan kalimat itu.

"Jangan dijual obat-obatan tersebut, atau dibuang begitu saja." Lanjutnya. "Sumbangkan saja ke istana, katakan saja untuk membantu daerah kuno utara yang kini dalam keadaan krisis."

Nona muda Xin Qian menarik nafas pelan, rasanya ia belum siap melakukan yang dikatakan Lingyun Kai dalam surat tersebut.

"Katakan pada ayahmu, kau bermimpi bintang buruk, dan harus melakukan itu sebelum selesai acara perdamaian istana."

Saat itu nona muda Xin Qian sangat cemas, tidak mengerti apa yang harus dilakukan.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana kisah selanjutnya?. Temukan jawabannya.

...***...

1
Sarah Q. M
Tapi Mingmei kok tau aja sih? Punya mata batin kah? Yang bisa langsung melihat jiwa seseorang gitu? 😅
Rettofuaia: selir Mingmei tahu dari jindannya Lingyun Kai yang beda
total 1 replies
Sarah Q. M
Waduh, semoga gak ada tukang fitnah lagi. Nanti karena sering datengin tempat Mingmei, Lingyun Kai disangka selingkuhannya 😩. Sebelumnya 'kan gitu. Tapi kalau dulu bisa ngaku adeknya karena emang bener, kalau sekarang Identitasnya lain kan bisa berabe~😌
Rettofuaia: enggak dong
total 11 replies
Sarah Q. M
Tapi jujur ini reaksi Mingmei agak kurang realistis sih pas tau itu Lingyun Kai 😕. Harusnya dia bisa dibikin lebih banyak tanya, nangis lebih banyak dan lain sebagainya. Tapi yaudahlah, ini kan hanya fiksi 🗿Termasuk An-hong ku juga sayangnya hanya fiksi 😩 (mungkin author sendiri bosan mendengarku yang menyebut An-hong terus. Sorry yah, hehe :D)
Sarah Q. M: Yup, dan setelah aku masuk grup... konyolnya aku malah bingung mau mulai darimana dan menyapa seperti apa saking nervousnya ? 😅
total 12 replies
Sarah Q. M
Hahahaha, kebayang gesturnya kayaknya lucu banget 🤣
Rettofuaia: aura bumil emang beda 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
ini responnya agak kurang tepat yah. Harusnya lebih ke "Hah... " gitu baru helaan. Kalau "Hm." itu deheman / berdehem. Gitu kak.
Rettofuaia: ok, thanks sarannya 👍
total 3 replies
Sarah Q. M
Akhirnya dijelasin juga tentang transmigrasi Bai Chenguang. Rupanya selir Mingmei yang asli pun menyesal yah? Tapi kenapa dia bunuh Bai Chenguang? Apa karena cinta sesaat? 😯
Rettofuaia: pelan² pak supir,,, 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
"Hampir limbung" bukan "Hampir limbong"
Rettofuaia: Limbong nama orang 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Kopiku memuncur untukmu thor! Semangat! ☕☺
Rettofuaia: terima kasih dukungannya
total 1 replies
Sarah Q. M
Btw aku penasaran, ini baka jadi novel panjang, sedang, atau pendek nih? 👀
Rettofuaia: rencana 90Eps aja sih kalo masih kuat mikirnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Wait, wait, wait! "Darah Naga Merah berstatus Naga emas? "
Gimana ceritanya dah 'Naga merah' jadi 'Naga emas' jadi yang benar warnanya emas atau merah? 👀
Rettofuaia: terima kasih atas dukungannya ya
total 3 replies
Sarah Q. M
Aura Naga Marah? 😅. Naga auranya jangan marah-marah dong! 🤣
Rettofuaia: tanda penguasa yang sangat tinggi, makanya dibuat merah seperti darah yang membara
total 1 replies
Sarah Q. M
habis dialog Xin-Taio jangan ditambah kutip lagi dong. 'Kan ini narasi.
Sarah Q. M
Oalah, Jun-hie udah tau toh! Habisnya sama sekali gak ada narasi yang menjelaskannya dengan jelas, gak ada kalimat penjelasnya. Jadi sekarang Anda mengerti 'kan thor? Kenapa Saya menyuruh kakak untuk memperbaiki narasi, deskripsi, dan kepenulisan? ☺
Rettofuaia: harap bersabar 😶
total 3 replies
Sarah Q. M
Qiang-Long itu anak Jendral yang asli yah?
Rettofuaia: Yoi, anak kandungnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Selir hati?
Rettofuaia: salah deh
total 1 replies
Sarah Q. M
Lixin Beiye tuh cinta gak sih sama Jun-hie?
Rettofuaia: enggak sama sekali 😶
total 1 replies
Sarah Q. M
Jadi Jun-hie udah tau dia Bai Chenguang?
Rettofuaia: Udah, cerita detailnya nanti 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
X?
Rettofuaia: lah? bisa gitu ya? 😂😂
total 7 replies
Sarah Q. M
Jujur aja cerita kakak tuh masih banyak beberapa kekurangan. Kayak misalnya, deskripsi wujud karakter, terus kayak di sini ada banyak banget karakter tapi gak terlalu di sorot pas muncul dan jarang muncul lagi yang memungkinkan pembaca udah lupa sama karakternya. Nah, terus salah satu yang agak gak sesuai kriteria novel yang bagus itu karena kakak tuh kurang banget di deskripsi narasi jadi di sini juga kalau bikin momen sedih atau perpindahan emosi agak kurang terasa dan kurang "smooth" gitu perpindahan suasananya. Harap diperhatikan lagi yah kak. ☺
Rettofuaia: terima kasih sarannya ya. akan diusahakan.
total 1 replies
Sarah Q. M
Double kata nih, jadi bertele-tele. "Kedatangan Xin-qian yang 'akan' berjanji 'akan' menemuinya"

Dan

"Menemuinya membawanya sarapan" juga tidak enak di dengar bukan?

harusnya "Menemuinya membawa sarapan" atau "Menemuinya membawa sarapannya"
Rettofuaia: terima kasih koreksinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!