NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Max masih mematung di depan pintu kamar Mighty, wanita yang berstatus sebagai istrinya itu baru saja membanting pintu dihadapannya. Membuat darah Max mendidih, namun sebisa mungkin ia menahan emosinya. Ia merasa jika kali ini harus mengalah dan menurunkan egonya.

"Sial!" umpatnya sambil melayangkan tinjuan ke udara. Berhadapan dengan wanita manja dan kekanak-kanakan, sungguh menyulitkan baginya, apalagi perasaannya masih gamang dan belum benar-benar terpaut.

Max mengambil ponselnya dan mencari nomor Jake, namun ia urungkan. Apa yang akan ia katakan jika menghubungi Jake? Max yakin jika Jake pasti tidak bisa memberikan solusi, apalagi Jake tidak pernah berkencan.

Pria 35 tahun itu mondar-mandir sambil memikirkan sesuatu, siapa yang bisa membantunya? Memberi saran dan solusi tanpa memandangnya sebelah mata, jika meminta bantuan mommy Alla, sudah pasti beliau akan menyuruh Max membawa Mighty kembali ke mansion. Max tidak mau melakukan hal itu.

Akhirnya Max mendudukkan diri di kursi yang tak jauh dari pintu kamar Mighty. Jarinya menggulir layar ponselnya, ia memanfaatkan kecanggihan teknologi. Di mesin pencarian, ia menuliskan kenapa wanita hamil tiba-tiba menangis, dan mesin pencarian itu memberikan banyak informasi dari berbagai sumber.

Dengan telaten Max membaca artikel tentang kehamilan, diluar dari rencananya. Namun menurutnya, artikel itu tidak masuk akal dan menyesatkan karena ia selalu berpikir menggunakan logika. Dan dari banyaknya artikel itu, hanya beberapa poin saja yang cocok dengan logikanya.

"Ini tidak terlalu membantu." gumamnya lesu, ia meletakkan ponselnya dan plastik berisi obat-obatan serta vitamin dari dokter Darya di meja.

"Kali ini aku tidak akan salah." Max kembali mengambil ponselnya, dan mengetikkan beberapa angka lalu menghubungi nomor tersebut.

Setelah hampir tiga puluh menit berbicara melalui sambungan telepon, Max terlihat semakin lesu dengan tatapan kosong. "Itu artinya aku harus menuruti semua keinginan nya?" ia bertanya pada dirinya sendiri pelan, mengingat perkataan dokter Darya.

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya mengerti jika anda masih bingung dengan perubahan sikap nyonya Mighty. Apalagi kehamilan ini pengalaman pertama bagi kalian, saya akan membantu jika ada sesuatu yang tidak anda mengerti." ucap dokter Darya saat Max mengatakan ingin berkonsultasi.

"Perubahan sikap nyonya sangat wajar, itu semua karena pengaruh dari perubahan hormon estrogen meningkat pesat selama kehamilan. Kedepannya, mungkin akan lebih parah dan diluar dari ekspektasi anda. Tapi yang harus selalu anda pastikan adalah, kebahagiaan nya, sebab jika ibunya bahagia janinnya juga akan bahagia." dokter Darya menjelaskan dan mengingat Max agar memprioritaskan kebahagiaan Mighty.

"Dan jika nyonya mudah lelah itu juga wajar, karena kehamilan pertama lalu kembar, itu bukan hal yang mudah. Selain perubahan hormon, perubahan bentuk fisik juga sangat mempengaruhi mood swing nya. Saya berharap, agar tuan sabar dengan mood swing nya yang naik turun. Karena hamil tidak semudah yang selama ini anda bayangkan. Bukan hanya kebutuhan primer dan sekunder yang harus anda perhatikan, tapi kebutuhan psikologis nya juga harus anda harus anda perhatikan. Dan satu hal lagi akan terjadi karena perubahan hormon itu, tapi kali ini anda pasti akan senang." ucap dokter Darya tersenyum di seberang telepon.

"Apa maksudnya dengan kalimat terakhir dokter Darya?" gumamnya, tapi Max tidak ambil pusing. Saat ini ia akan mencoba menjadi suami siaga, semua ia lakukan semata-mata demi calon buah hatinya.

....

Max membuka pintu kamar Mighty dengan finger print nya. Semua pintu di penthouse ituu menggunakan teknologi canggih, yang bisa Max buka dengan jempolnya. Sebuah rahasia yang belum diketahui oleh Mighty.

Ia begitu terkejut melihat kamar Mighty dipenuhi dengan sampah tisu. Di lantai, di kasur, di sofa dekat ranjang. Entah berapa banyak tisu yang Mighty habiskan untuk mengelap ingus dan air matanya.

"Kau sudah tidur?" tanya Max pelan, karena Mighty tidur memunggungi nya. "Mighty," panggil nya pelan, namun tidak ada jawaban. Lalu ia mengguncang tubuh Mighty, wanita itu langsung membalikkan tubuhnya dan menatap marah.

"Bagaimana kau bisa masuk?" sentaknya, ia masih sangat kesal pada Max.

"Aku membuka pintunya." jawab max santai seperti tidak berbuat salah.

"Tentu saja kau membuka pintunya! Kau pikir tubuh kekar mu bisa menembus pintu itu jika tidak kau buka!" omelnya. "Aku sudah menguncinya dan tidak ada lubang kunci dari luar, bagaimana kau bisa masuk?" Mighty masih menuntut penjelasan Max.

"Aku menggunakan tangan ku." Max mengangkat tangannya, membuat Mighty semakin berang.

"Aku benar-benar bisa gila!" katanya frustasi, ia kembali merebahkan tubuhnya dan menutupi dengan selimut.

"Dan aku bisa jadi lebih gila." batin Max menahan emosinya.

"Bukankah kau tadi minta dipijit?" tanyanya lembut.

"Tidak lagi!" ketus Mighty tanpa mengubah posisinya.

"Kau bilang lelah."

"Sudah tidak!"

"Kau ingin sesuatu?"

"Tidak!"

Jawaban Mighty membuat Max mengepalkan tangannya, ingin rasanya berteriak dan memaki Mighty. Namun lagi-lagi ia harus menahannya, dan ini bukan gaya Maximilian Gorevoy. Jake akan mengejeknya jika tahu Max mati kutu seperti ini.

"Dengar, kali ini aku tidak akan marah lagi." bujuk Max, Mighty hanya diam. "Kau yakin tidak ingin apa pun?" tanyanya lagi, memastikan.

"Lalu kau akan mengumpat ku lagi." sahut Mighty sinis.

"Aku tidak akan melakukan hal itu lagi."

"Aku tidak percaya."

"Aku berjanji."

Mighty langsung membalikkan tubuhnya. "Tadi kau juga berjanji, tapi kau tetap mengumpat ku. Apa kau lupa?" ungkitnya.

"Itu tadi, sekarang tidak lagi." bujuknya. "Sekarang katakan, apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan nada selembut mungkin.

"Kau yakin?" Mighty menatap curiga, Max memaksakan senyumnya dan mengangguk samar.

"Bagian mana yang harus aku pijat?" tanya Max, masih dengan senyum kakunya.

Mighty membuang muka, ia merasa aneh melihat senyum suaminya dan ia sudah tidak berminat untuk dipijit.

"Aku sudah tidak ingin di pijit." katanya, percayalah Max benar-benar mengumpat dalam hatinya, namun ia mempertahankan senyum palsunya. "Tapi aku ingin makan Fettuccine Alfredo." hilang, senyum Max kini berganti dengan wajah datar yang berusaha keras menahan emosi.

"Apa aku tidak salah dengar? Fettuccine Alfredo? Jam segini? Sekarang?" Mighty mengangguk-angguk kepalanya sepanjang pertanyaan Max.

"Kau tahu? Menangis sungguh menguras energi ku, dan sekarang aku sangat lapar." ucap Mighty dengan mimik wajah dibuat seimut mungkin.

Max mengambil napas dalam-dalam, menetralkan emosinya. "Baiklah, aku akan meminta koki untuk ...."

"Tapi aku ingin kau yang memasaknya." sela Mighty. Habis sudah, Max benar-benar kehilangan kata-kata untuk menghadapi Mighty, sepertinya malam ini ujian Max sangat berat dan panjang.

"Tidak perlu marah dan mengumpat ku jika kau tidak mau." katanya, melihat Max hanya diam dan menatapnya datar. Mighty yakin jika Max tidak akan menuruti keinginan nya, ternyata harapannya terlalu tinggi.

"Aku hanya terkejut, bukan marah." elak Max. "Aku juga tidak mengumpat mu. Kau ingin Fettuccine Alfredo bukan? Aku akan membuatnya untukmu." Mighty langsung menatapnya heran dan curiga tentunya, kenapa Max tidak marah atau protes? Biasanya Max akan protes dengan keras dan marah.

*

*

*

*

*

TBC

Terimakasih buat para readers, meskipun kalian kebanyakan readers ghoib ☺️

maaf kalau masih banyak salah, typo, dan kalimat yang kaku.

1
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!