Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengalaman Bibi 1 Dan 2
Kepulangan dari berburu dolar selain disambut matahari yang kian gelap,macet aduhhh pusing banget aku.
Sesampainya dirumah untung nya Bibi 1 sedang membuat minuman seger, sebenarnya untuk mereka sih tapi aku yang minta.
Adriana:" Wehh tau aja orang lagi ke hausan."
Bibi 2 langsung membuat kan segelas untuk ku,apa aku tanya mereka aja ya tanda-tanda awal kehamilan itu gimana,ehhh sorry bibi 1 kan gak pernah pengalaman,ke Bibi 2 aja deh sekalian minta pijitin.
Adriana:"Bi,ke kamar yuk, pijitin aku."
Ajakku kepada dia,dan dia nurut aja.Kelamaan aku nyaman dengan suasana kamar ini.Ternyata Bibi menemukan memar di area paha dan bagian dada ku.Hanya saja karena tidak terlihat jadi tidak ku perhatikan.
Adriana:" Kemarin aku habis jatuh Bi, dari motor sama teman."
Padahal se umur hidup baru beberapa kali naik motor itu juga kalau supir atau Mama gak bisa jemput dari sekolah.Bohong mulu Lo Dri !.
Bibi 2: "Lain kali hati-hati, sayang kamu luka-luka begini,kulit udah mulus ya dijaga."
Oh ternyata banyak komentar juga wanita ini,sama kayak Bibi 1.
Adriana:" Iya bik,bikhamil enak gak sih?"
Kata ku seolah perduli padahal ingin memperjelas sesuatu.
Bibi 2." Ya kalau suami perduli enak banget Dri, bibi kan 2 kali hamil ya.Anak pertama itu suami perhatian full banget gak kerasa capeknya.Lah lahiran anak ke dua suami mulai bermasalah ya gak di nikmatin lah."
Oh ternyata bahagianya kehamilan itu tergantung suaminya, oke-oke paham.
Adriana:" Terus kalau tau kita lagi hamil nih bik, tanda-tanda nya gimana?"
Bibi:" ini yang Bibi rasa in ya, lapar nya gak ketolong Dri ampun deh.Kalau soal sensitif perasaan melebihi yang ada, pokoknya gak nyangka deh itu kita."
Maklum ya penjelasan nya tidak sedetail dan sebenarnya menurut ilmu dokter Boyke,atau pun dokter kandungan pada umumnya.Ok pada dasarnya adalah tanda-tanda itu harus tidak ada pada bulan pertama dan kedua kan, oke-oke.
Ngomong-ngomong cuek benar nih Sagam, sumpah kek gak ada anggapan gue ada kali ya, minimal tanya udah ada tanda-tanda belum,minta KTP kek apa kek , minimal kabarin gue gitu Lo.
Bosan banget harus menutupi kisah begini gak tenang batin ku biar pun badan sudah ringan rasanya.
Adriana:" Nih.Minimal bisa beli es cincau lah."
Ku berikan selembar uang pink untuk dia merasa bahagia setelah keluar dari kamar ini.
Bibi 2:" Ya Allah,murah rezeki ya Dri.Makasih banyak ya."
Kan sudah ku duga doa itu tidak pernah tinggal dari ucapan syukur nya,ya apalagi mandilah langsung tidur.
Ih menurut searching ku tentang kehamilan. Kehamilan bisa terjadi lebih cepat ketika masa subur dan ya,aku sedang masa subur sekarang bagaimana kalau benar-benar terjadi aku menjadi seorang Ibu? Ya Tuhan aku belum siap harus menanggung ini semua,ini amat beban bagi ku seorang.
...----------------...
Hari demi hari ke pasrahan ku terjadi, berat badan ku menambah dalam beberapa Minggu ini.Payu dara ku sering kali mendenyut bahkan lebih sering makan malam sekarang,ya tetap ku paksa dengan berolahraga dirumah.
Sampai Bibi 2 memergoki dengan lebar pinggul yang katanya sudah terlalu besar.
Bibi 2:" Maaf Dri, pinggul kamu itu kok melebar.Kebanyakan makan malam sih kamu "
Katanya membuat ku terdiam,sudah pasrah banget sih aku ini.Mereka pasti sudah ada kata-kata menerka cuman memperhalus aja itu kebiasaan nya.
Adriana:" tolong lipat matrasnya."
Langkah ku menaiki tangga untuk masuk ke kamar.
Ku ambil kunci mobil dan pergi mencari apotek terjauh namun bisa dijangkau oleh rumah,dan ya aku mendapatkan nya.
Adriana:" Aku berharap ini bukan karma ku."
Dan ya,garis dua dengan warna pudar satu.Ada kemungkinan delapan puluh persen aku akan menjadi seorang ibu, tapi menurut hasil searching ku tentang garis dua, satu garisnya berwarna pudar berbunyi seperti ini:
Apa yang perlu kamu lakukan?
Ulangi test pack dalam 2–3 hari lagi. Jika hamil, garis kedua akan semakin tebal karena hormon hCG makin tinggi.
Gunakan urine pagi hari pertama, karena hormon hCG paling terkonsentrasi saat itu.
Hindari minum banyak air sebelum tes, agar hasilnya tidak “terencerkan.”
Okelah kan kalau ku bilang ada kemungkinan 80% aku menolak takdir untuk menjadi seorang ibu.
Ku kirim foto pada Sagam,ya ampun untuk membaca pesan ku aja perlu waktu 4 jam,'Aku butuh pertanggung jawaban mu,kapan kita bisa ke dokter untuk memastikan.' chat ku meneror dia.
Pesan itu juga perlu waktu beberapa jam sampai mendapatkan jawaban: Lusa aku libur, mungkin dihari itu kita bisa ketemu.'
Ya Tuhan kau jatuhkan kesombongan ku dihadapan laki-laki ini, Seperti aku yang mengemis belas kasihan pada dia.
Tak sabar aku akan hari lusa, dan kalau itu terjadi siap kah aku menerima Sagam dihidup ku? Atau pertanyaan itu dibalik pada Sagam,siapkah Sagam menerima aku?
Aku takut Tuhan kalau aku buang busuk keluarga ini, sudah hamil diluar nikah dengan laki-laki tidak sebanding cerai pula nanti nya karena tidak ada ke cocokkan.
Aku yakin dan percaya Tuhan segala yang terbaik kau jadikan pada ku,itu hanya ketakutan ku saja.
Sudah lama aku tidak berteluk kepada Tuhan dalam hati yang rapuh,ku ambil waktu menangis didalam mobil.
"Lipatan tangan dan tundukkan adalah penyesalan ku Tuhan,aku terlalu congkak menghadapkan dunia dengan kekuatan ku penuh.Saat ini aku jatuh dalam dosa yang hina Tuhan,malam itu aku tau kau berikan aku kesempatan melalui kesadaran ku tapi aku membiarkan diriku terperdaya oleh nafsu, jika air mata ini mampu menghapus kesalahan yang ada buatlah aku menyadari nya Tuhan,aku capek Tuhan.Tunjukkan lah pada ku akan kuasa dan kebaikan mu,aminn."
Dan ya Sagam mengirimkan pesan lagi.
[Aku pdf di Jakarta kota, kalau kamu mau kita ketemu dimana? Sekarang aja?]
Dari pesan Sagam aku tau beban ini amat menghantui nya,bahkan ia terkesan untuk mempersingkat saja.
[Aku tunggu di alamat ini.]
Sengaja ku pilih rumah sakit lumayan jauh jaraknya dari rumah bahkan dari apartemen nya sagam, dan sesuai alamat masing-masing pastinya aku terlebih dahulu sampai ke tujuan.
Ternyata Sagam datang dengan ke gagahan nya,ia tidak menggenggam atau pun apalah layaknya pasangan sehingga itu saja sudah menjadi penilaian aneh bagi dokter kandungan kami.
POV — Sagam
"Untuk beberapa hari aku memikirkan tentang ini,dalam doa aku juga sudah meminta untuk hal ini tidak terjadi,tapi sepertinya takdir bermain-main dengan fakta.Aku sudah melukai hati seorang gadis, tapi jujur dia wanita yang cantik hanya saja sikap ke angkuhan dan wajah tangis penuh arogan itu tidak cocok hadir di mimik nya."
Dia memintaku datang,ya selagi itu milik ku aku akan bertanggung jawab apa pun itu caranya.