NovelToon NovelToon
Legenda Zhu San

Legenda Zhu San

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno / Tamat
Popularitas:17.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Auraga

Ambisi tujuh Keluarga Bangsawan besar dan ternama, membuat kedamaian di Kekaisaran Liu, kini menjadi sebuah kenangan.

Rakyat pun menderita akibat ambisi ketujuh bangsawan yang bekerjasama dengan para pendekar dari dunia persilatan Aliran Hitam dan Aliran Netral.

Seorang Pemuda belasan tahun menjadi korban dari dua kelompok tersebut, membuatnya tidak bisa mengingat namanya karena dilemparkan hidup-hidup kedalam jurang yang sangat dalam.

Beruntungnya ia tercebur ke sungai di dasar jurang tersebut. Dan bertemu dengan Dua Jagoan nomor satu dari aliran hitam dan aliran putih dunia persilatan Liu yang keduanya telah lama menghilang.

Ia pun membuat kedua orang jagoan itu, terkejut saat mengetahui tubuhnya adalah Jenis Tubuh Yin Yang Sejati yang muncul seribu tahun sekali.

Mampukah pemuda tersebut mengembalikan kedamaian di kekaisaran Liu setelah ia mewarisi kekuatan kedua jagoan Nomor satu dari dua aliran yang berbeda itu? Siapakah Dia Sesungguhnya hingga dianiaya dan dilemparkan ke dalam Jurang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

032: Janji Sepasang Muda-mudi

Saat namanya dipanggil oleh Biksu Fanzeng, Qin Yu pun memasuki arena pertandingan. Suara penonton pun seketika menjadi riuh.

Beberapa pemuda berkata dengan cukup keras memuji kecantikan gadis berusia lima belas tahun itu.

Zhu San, entah kenapa, tiba-tiba merasakan

sebuah perasaan aneh yang membuatnya merasa ingin menghajar mulut seorang pemuda yang berkata dengan keras.

“Qin Yu … Aku Padamu!”

Suasana pun semakin riuh dan baru mereda setelah beberapa prajurit mendatangi mereka lalu berkata dengan tegas agar tidak berteriak yang dapat mengganggu konsentrasi para peserta turnamen.

Zhu San pun menghela nafas panjang untuk menetralisir perasaan aneh tersebut. Namun beberapa kali ia melakukannya, barulah perasaan itu mereda gejolaknya.

Sementara Lawan Qin Yu telah melangkah menuju arena tersebut. Seorang gadis yang kecantikannya sedikit berada di bawah kecantikan Qin Yu.

Gadis itu bernama Lung Ji berusia tujuh belas tahun dari Sekte Bulan Perak yang dipimpin oleh Seorang perempuan tua yang masih gadis bernama Yi Min dan berjuluk Dewi Bulan.

“Aku ingin melihat sejauh mana kehebatan teknik yang dikuasai Yu’er. Soal tenaga dalam, Ia menang banyak dari lawannya.” Zhu San berkata demikian dalam benaknya.

Suara Gong yang menandakan pertandingan agar dimulai, telah terdengar. Setelah saling memberi hormat sebelumnya, sosok gadis bernama Lung Ji segera mencabut dua pedang pendek dari punggungnya.

Qin Yu yang terlihat tenang segera mengerahkan tenaga dalamnya dalam jumlah yang sangat besar.

Hal itu membuat udara dalam radius belasan meter, tiba-tiba terasa dingin.

“Gadis bertubuh Yin …!” Yuan Du mendesis bersama beberapa orang Ketua Sekte lainnya, yang merasakan hawa dingin yang memancar dari tubuh Qin Yu.

“Sun Yang pasti senang jika Ia mengetahui hal ini.” Ketua Yuan Du berkata dalam benaknya seraya menatap ke arena karena pertarungan telah dimulai.

Lung Ji menyerang Qin Yu terlebih dahulu, Ia melesat dengan teknik peringan tubuh yang sangat tinggi.

Sekte Bulan Perak memang sekte yang terkenal memiliki Teknik peringan tubuh yang sangat tinggi di Dunia Persilatan Kekaisaran Liu.

Namun Lung Ji harus menahan getaran tangannya saat pedangnya beradu dengan pedang Qin Yu.

Selain itu hawa yang sangat dingin dari tubuh Qin Yu, juga mengganggu konsentrasi Lung Ji.

Ia pun mengalirkan tenaga dalam lebih banyak ke tubuhnya. Hal itu untuk melindungi dirinya dari hawa dingin yang dipancarkan oleh tubuh lawan.

Qin Yu yang menggunakan Jurus Sapuan Pedang Es, berhasil mengimbangi serangan Lung Ji yang menyerang dengan jurus Pedang Bulan Purnama.

Pertukaran serangan pun semakin cepat, setelah memasuki puluhan jurus. Terlihat Qin Yu mulai mendesak Lung Ji.

Perbedaan tenaga dalam yang cukup besar antara keduanya, menjadi sebab hal itu terjadi. Nafas Lung Ji terlihat semakin terengah-engah.

Beberapa kali Qin Yu menghentikan pedangnya, saat melihat Lung Ji tak bisa menghindar atau menahan serangan pedangnya.

“Cukup, Hentikan!” Suara perempuan dari barisan kursi ketua sekte terdengar keras, membuat kedua gadis yang bertarung itu, bergerak saling menjauhi lawannya.

Yi Min telah berdiri dan dirinyalah yang baru saja berteriak menghentikan pertarungan tersebut.

Ia mengetahui jika muridnya itu bukanlah lawan Qin Yu, Meneruskan pertarungan hanya akan membahayakan keselamatan murid yang Ia sayangi itu.

Tidak terlihat rasa kecewa di wajah Lung Ji yang masih terengah-engah. Ia mengakui jika teknik mereka berdua setara, hanya saja dalam hal tenaga dalam, Ia kalah jauh.

“Dewi Es … Kau memiliki seorang pewaris yang hebat. Selamat untukmu.” Ketua Yi Min memberikan ucapan kepada Qin Rui.

Beberapa Ketua yang duduk berdekatan dengan Qin Rui, memberikan ucapan yang sama kepadanya.

Sesaat kemudian terdengar suara Biksu Fanzeng yang mengumumkan Qin Yu sebagai pemenang pada pertarungan terakhir Babak Penyisihan ini.

Biksu Fanzeng juga mengumumkan bahwa pertarungan babak per delapan final akan dilaksanakan esok hari.

Para penonton pun mulai membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing. Terlihat wajah mereka yang penuh dengan kepuasan setelah melihat turnamen ini.

Zhu San pun menghela nafas panjang, Ia telah menemukan beberapa kekurangan dari jurus yang digunakan oleh Qin Yu tadi.

Ingin Ia menyampaikan hal itu kepada Qin Yu. Namun Ia pun membuang keinginan itu mengingat hal itu akan sangat tidak sopan dan akan menyinggung Nenek Qin Rui.

“San Gege! … Tunggu!”

Qin Yu yang memanggilnya dengan suara keras, membuat langkah Zhu San terhenti seketika dengan dada yang berdegup keras.

Tidak Ia duga, Qin Yu mengenali dirinya di keramaian para penonton. Sementara Suara Qin Yu yang keras membuat beberapa pasang mata melihat ke arah Zhu San.

Qin Yu segera berlari menghampiri Zhu San, hal yang membuat dahi Qin Rui berkerut. Sementara Xie Han yang mengenali Zhu San, segera bergerak hendak mendekatinya.

“Han’er … kemarilah!” Suara Ayahnya membuat Xie Han segera berbalik dan melangkah ke arah dimana Ayahnya berada.

“San Gege … Kapan dirimu tiba di Ibukota? Bagaimana pertarunganku tadi?” Qin Yu segera bertanya dengan wajah yang berseri-seri. ‘

Qin Rui yang hendak menghampiri Qin Yu, berhenti sejenak melihat senyum dan wajah ceria yang Qin Yu tunjukkan saat tengah berbicara dengan Zhu San.

“Ah … Aku tak tega merusak senyum ceria di wajah Yu’er itu, sepertinya Aku harus merestui hubungan mereka. Tetapi bagaimana dengan dendamku pada keparat Lin Kai itu?”

Qin Rui yang menjadi bimbang lalu berbalik arah dan membiarkan Qin Yu berbincang dengan Zhu San untuk beberapa saat.

“Yu’er kau bertarung dengan bagus, hanya saja aku merasa, ada beberapa kelemahan dari jurusmu yang dapat menjadi celah bagi lawan untuk mengalahkanmu.”

“Benarkah? Lalu bagaimana cara menutupi kelemahan itu?” Qin Yu menjadi antusias mendengar apa yang Zhu San katakan.

“Aku tidak bisa mengatakan hal itu padamu sekarang, Nenekmu sedang mengawasi kita. Eh jangan menoleh! Pura-pura tidak tahu saja.”

Qin Yu menuruti perkataan Zhu San, lalu Ia mengatakan jika nanti malam sang Nenek akan menghadiri pertemuan Ketua Sekte dengan Kaisar Liu.

“Bagaimana jika nanti malam San Gege datang lagi ke arena ini? Karena kami dilarang untuk keluar dari Gerbang Istana.”

Zhu San terlihat termenung mendengar perkataan Qin Yu. Ia bisa saja dengan mudah menerobos kembali ke tempat ini.

Namun jika Ia ketahuan bukan peserta Turnamen, maka akan terjadi masalah besar yang membuatnya harus berurusan dengan pihak keamanan kekaisaran.

“Baiklah setelah hari menjadi gelap nanti, aku akan kembali ke sini …” Zhu San sedikit terkejut dengan apa yang Ia ucapkan.

Wajah Qin Yu pun terlihat sangat bahagia, membuat Zhu San hanya terdiam dan memandangi punggung gadis itu yang segera berbalik dan melangkah ke arah sang Nenek.

“Ah .. Kenapa aku jadi senekad ini? Apakah ini yang namanya Kekuatan Cinta? Yang katanya lautan berapi akan disebrangi? Konyol sekali.”

Zhu San pun melangkah pergi, mengabaikan tatapan curiga Qin Rui padanya.

*****

1
Pudan
top
Anonymous
Luar biasa
Ahmad Ridwan
gk jelas cerita nya . setingkat kekuatan legenda lawan yng jauh di bawah nya aja kesusahan cerita macam apa ini . gk nyambung klo begitu ya ngapain punya kekuatan legenda lwan yng begitu aja kesusahan yng jauh di bawah apalagi lawan yng seimbang belum lagi lwan yng di atas nya . gimn sih . bikin cerita yng masuk di logika sedikit lah . bukn gk masuk logika/Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/
Ahmad Ridwan
walaupun gk ngaruh like ku . aku memang gk mau ngelike cerita nya gk masuk di logika . punya kekuatan legenda tapi melawan yng jauh di bawah nya harus ngeluarin semua kan lawak cerita nya
Ahmad Ridwan
lucu ini cerita . si MC punya kekuatan legenda . tapi melawan orang yang jauh di bawah dia kesusahan . apalah mau naikan emosi pembaca tapi gk masuk di logika . bukan nya emosi malah jengkel yang ada
Asiana Tyas
lumayan
Zainal Patta
bukankah jurus pembalik langit harus menjaga keperjakaan
Zainal Patta
apa gunanya latihan elemen tanah di alam jiwa,, ya tidak berguna
Ari Anto
taiiii MC nya bodoh dn lemah, katanya pendekar dewa kok lemah, sedangkan gurunya kemarin sekali nampar musuhnya pingsan...
taiiii Anjingggggg
Dedi Sopandi
membagongkan cerita nya, yg ini naik level yg itu naik level juga jadi terus we di bikin ngaler ngidul cerita nya,,,, hadeuhhh
Markinyo
apakah masalah hati semudah itu berubah..?

pernah dengar pepatah, kecantikan dapat menghancurkan sebuah negara..?

cerita naif thor
Yehudalove
ngawur cerita nya. gurunya sudah d kubur. kok hidup lagi...
Dedi Sopandi
hayo we yang ini naik level tapi kabur karena yang itu naik juga level nya,,,,,, cape deh
Abah Kpu
akhir cerita yg kurang memuaskan,,,, trimakasih untuk ceritanya
Dedi Sopandi
Zhu San dan bian chi bertambah kekuatan, nanti qiu kan juga akan bertambah lagi ,,,,, ah cape dehhhh
Iskandar Yunaeni
menarik
Abah Kpu
hehehe dewa tahu
Iskandar Yunaeni
good good good
Mika Dion
huhhh racun bawangnya sangat pedih dimata
ghost face
awokawok /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!