Melahirkan Bayi Kembar Ceo

Setelah berhasil melarikan diri, Sienna segera meninggalkan mobil di pinggir jalan, naik taksi lain, menjemput kedua anaknya, lalu pulang.

Namun, setelah sampai di rumah, hatinya masih diliputi ketakutan. Kalau saja dia tidak cerdik dan cepat tanggap hari ini, sesuatu yang buruk pasti sudah terjadi.

Sementara sedang merenung, Hazel tiba-tiba menunjuk iklan di televisi dan berkata dengan semangat, “Mima, aku mau ke taman Bermain”

Sienna langsung menolak, “Tapi besok akhir pekan, Mima mau beristirahat.” Dia belum lupa tragedi yang terjadi setelah menemani mereka ke taman hiburan waktu di luar negeri.

“Mima, ayolah. Aku sudah lama ga ke taman hiburan, aku sampai lupa rasanya.” Hazel mengayunkan lengannya manja dan menggosokkan pipinya ke tubuh Sienna sambil merengek, “Mima baikku, Mima sayangku.”

Hazel jelas sedang berkata secara tidak langsung: Kalau Mima ga setuju, aku bakal nangis.

Sienna hanya bisa mengangguk pasrah. Walaupun dia tahu Hazel sedang berpura-pura manja, dia tetap tak tega mengecewakannya.

“Hidup Mima Mima yang terbaik” Hazel berseru sambil mengecup pipinya.

***

Keesokan paginya, Sienna datang ke taman hiburan bersama kedua anaknya. Lingkaran hitam besar tampak di bawah matanya.

Dia mengira bisa tidur nyenyak semalam, tapi ternyata malah bermimpi buruk semalaman. Dalam mimpinya, atasannya mempermasalahkan berita yang tersebar dan bahkan mengancamnya. Mereka seperti bertengkar sepanjang malam. Benar-benar melelahkan!

“Mima, ayo naik komedi putar” seru Hazel dengan gembira sambil berlari.

Begitu mendengarnya, kepala Sienna langsung terasa pusing. Kalau dia tidak salah hitung, mereka sudah naik komedi putar lima kali. Sekarang dia benar-benar merasa ingin pingsan. Tidak berlebihan rasanya kalau dia sampai ingin muntah.

“Tidak, Mima mau istirahat dulu. Tenaga Mima sudah terkuras habis.” katanya sambil duduk di kursi istirahat. Dia benar-benar tidak sanggup lagi bergerak.

“Mima, kamu pemalas” keluh Hazel.

Hunter juga ikut menimpali dengan dahi berkerut, “Mima, kamu pasti kurang olahraga. Masa baru sebentar aja udah cape.”

Meski begitu, mereka berdua tetap duduk manis di samping Sienna.

Hazel bahkan membuka payung matahari dan menaunginya dengan perhatian, lalu berkata dengan gaya cerewet, “Mima, kamu kan masih wanita. Di bawah matahari segede ini, kamu ga pakai perlindungan apa-apa. Nanti kamu bisa gosong dan jadi nenek sihir hitam. ga ada yang mau sama mima, lho.”

“Mima ga butuh orang lain, Mima sudah cukup memiliki kalian.” jawab Sienna sambil tersenyum.

Ketika Sienna sedang menikmati momen itu, Hazel tiba-tiba berkata dingin, “Mima, kalau Mima sayang kami, beliin es krim, dong"

Sienna tertegun. Hatinya langsung menciut. Jangan-jangan aku baru saja ditipu?

Sebelum dia sempat bereaksi, Hazel sudah melanjutkan, “Kios es krimnya di sebelah kapal bajak laut.” Lalu dia menyerahkan payungnya ke Sienna, “Ayo, Mima, kakak dan aku tunggu di sini!”

“Hazel, kamu keterlaluan--” Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Sienna langsung menyerah saat melihat wajah Hazel yang memelas. “Baiklah, baiklah. Mima beliin.”

Namun, dia masih memperingatkan dengan khawatir, “Kalian harus tetap di sini ya, jangan bicara sama orang asing, apalagi pergi bareng mereka. Ingat yang Mima bilang kemarin."

“Mengerti, Mima Mima bawel banget sih.” Hazel mencibir sambil mengerutkan hidungnya.

“Hazel, kamu—”

“Mima, tenang saja, aku akan jaga adikku baik-baik. Mima pergi aja, cepat balik” kata Hunter sambil mengeluarkan konsol game-nya. Hazel pun ikut duduk manis.

Melihat mereka begitu patuh, Sienna akhirnya berjalan ke arah kios es krim di dekat kapal bajak laut.

***

Di Wynthorne Masion di ruang kerja Sebastian.

“Presiden Sebastian, ini hasil tes DNA yang Anda minta. Dan ini, informasi soal wanita dari bar yang Anda minta saya selidiki.” ujar Asisten Ethan sambil meletakkan dua map di meja.