Wanita Di Balik Pohon Pisang

Radja sangat marah setelah mengetahui istri muda nya masuk rumah sakit akibat ulah Wita yang di bakar oleh api cemburu, dia baru di beri kabar oleh Hasan bahwa Ana masuk rumah sakit dan saat ini sedang di operasi karena bayi nya meninggal di dalam kandungan. tujuh bulan sudah berbentuk manusia, bahkan andai dia masih bernyawa maka bisa selamat.

Sayang nya bayi mereka tidak bisa beryahan dan saat ini Ana juga dalam keadaan kritis akibat pendarahan yang tidak mau berhenti sejak datang kerumah sakit, dokter sudah berusaha agar pendarahan nya berhenti. namun sampai saat ini dia masih koma dan darah nya belum berhenti, entah bisa selamat atau tidak.

"Wanita yang mengaku sebagai istri Tuan tadi mengamuk dan mengajak Ibu Ibu komplek agar menyakiti, Nyonya." jelas Hasan.

Radja menarik nafas berat karena Wita memang kuat sekali, istri nya lulusan taekwondo sehingga dia pasti bisa berbagai macam tendangan, oleh sebab itu anak yang ada di dalam kandungan nya Ana bisa tidak selamat. Ana juga sedang berjuang untuk hidup dan mati, kalau tidak panjang umur maka Radja akan kehilangan istri muda nya.

Andai saja dia tidak ingat bahwa Ayah Juwita yang punya jasa besar dalam hidup nya dan sudah berpesan agar mereka jangan sampai pisah, maka sudah dari kemarin dia menceraikan istri pertama nya itu. namun mau bagai mana lagi karena Radja punya hutang jasa yang amat besar, jadi ya tidak bisa mau meninggalkan Juwita.

"Tolong jaga Ana dulu, aku akan pulang dan bicara pada nya." Radja bergegas pulang.

"Baik, Tuan." Hasan menunduk sopan karena dia memang bawahan.

"Besok baru urus pemakaman putraku, pokok nya urus dengan baik." pesan Radja.

Hasan mengangguk karena dia akan punya tanggung jawab pula soal pemakaman anak Radja dan Ana, pasti nya akan di makamkan seperti para manusia dewasa walau usia nya baru tujuh bulan di dalam kandungan. Ana tidak akan punya kesempatan melihat karena dia belum sadar juga, mau menunggu dia sadar pun tidak mungkin karena mereka tidak tau Ana akan bangun.

"Kasihan Nyonya, dia pasti akan sangat sedih saat tau anak nya meninggal." gumam Hasan sedih juga.

Sedangkan Radja sudah pergi meninggalkan rumah sakit karena dia ada yang perlu di bicarakan dengan Juwita, walau dia tidak bisa menceraikan namun setidak nya dia bisa memberikan pelajaran. padahal ini semua di mulai karena ulah nya Juwita duluan, maka nya di balas oleh Radja.

Namun setelah tau dia malah bertingkah mau membuat istri muda Radja celaka, tidak sadar bahwa dia juga sudah mengkhianati suami nya dengan membawa berondong muda. berapa banyak uang Radja yang sudah Mateo makan, karena Wita tidak pelit akibat kepuasan yang dia dapat dari otong Mateo.

"JUWITAAAAAA!"

"KELUAR KAU, BANGSAAAT!"

Juwita yang sedang menikmati wine di gelas nya jadi tersenyum karena dia sudah menduga bahwa suami nya akan marah marah begini, sudah dari siang tadi dia menduga nya dengan baik. apa lagi bisa di bilang kalau Ana adalah istri kesayangan nya Radja, maka dapat di pastikan dia akan sangat marah.

"Apa yang kau lakukan pada Ana?!" Radja langsung mencekik leher Juwita.

"Le..lepaskan!" Juwita berusaha berontak karena dia tidak bisa bernafas.

"Wanita jalang sialan!" Radja menghempaskan tubuh istri nya.

Braaaaak.

"Aaaagghhh!" Juwita menggerang kesakitan karena pinggang nya menabrak pegangan tangga.

"Dengarkan aku baik baik, kau yang memulai ini semua jadi bukan salah ku bila ada Ana dalam rumah tangga kita!" Radja menatap Juwita penuh kebencian.

"Aku dengan dia karena selalu kau abaikan, tidak usah berlindung di balik kesalahan ku! dasar nya kau jalang, bila kau tidak jalang maka dia tidak akan mati dan kau tidak akan memohon bantuan Ayah ku." geram Juwita langsung bangkit berdiri.

BUAAAAKK.

"AAAAGHHKK!" Radja terlempar karena di tendang oleh istri nya.

Juwita menatap Radja dengan tatapan yang penuh akan kebencian karena dia tidak merasa salah sama sekali, pada dasar nya Radja dan Juwita adalah tipe manusia yang sama. tidak pernah sadar akan salah nya masing masing, sehingga tidak ada yang mau mengalah dan tetap merasa benar.

"Bangsaaat!" Radja marah sekali karena dia tidak bisa berkutik.

"Sekali lagi kau mengusik ku maka aku tidak akan segan mengungkap kan pada semua orang atas apa yang sudah kau lakukan dulu!" ancam Juwita.

"Silahkan! kau pikir orang akan percaya, kau punya bukti atas apa yang sudah aku lakukan?" tantang Radja pula.

Kali ini Juwita yang tidak berkutik karena dia kalah telak sudah, dia tidak punya bukti dan memang harus terima saja saat ini mau di buat apa. andai kan dia mau menerima apa saja yang akan Radja lakukan, tapi hati nya menolak karena ego.

"Kau lihat saja, bila sampai ada apa apa dengan Ana maka kau akan ku siksa!" geram Radja.

"Silahkan kau lakukan apa saja, memang nya apa yang bisa kau lakukan? bila aku membuat laporan maka kau dan Ana akan kena, karena kau menikah tanpa setahu ku!" Juwita menyeringai licik.

Radja sudah tidak bisa lagi mau berkutik karena ini memang dia yang akan kalah, mau menyakiti Juwita dia tidak bisa karena kalah tenaga dan Juwita sangat lihai silat. mau membuat laporan pun tidak mungkin karena dia yang salah, menikah tanpa restu dari istri pertama tentu nya.

"Bila kau keluar dari rumah ini sekarang maka besok kau akan ku laporkan bersama istri tercinta mu itu!" ancam Juwita saat Radja sudah mau pergi lagi.

"Di mana pikiran mu, Juwita! Ana sedang sekarat dan anak kami meninggal, tapi kau menahan ku di sini." bentak Radja.

"Terserah kau saja, bila kau memang berat pada anak haram mu maka akan ku laporkan kau pada polisi." Juwita tetap sama angkuh dan sombong.

"Aku tidak peduli, kau pikir kau akan bisa tetap dapat uang apa bila aku di penjara?" sinis Radja segera pergi dari rumah nya yang megah ini.

"Mas, kamu tidak boleh menemani dia!" Juwita menarik kemeja Radja.

"Lepaskan aku!" Radja mendorong Juwita yang ingin menarik nya.

Sebisa mungkin Radja terus menjauh karena dia takut akan di kunci oleh Juwita dan tidak bisa mau bergerak lagi, jadi lebih baik segera menjauh dan pergi menemani Ana yang butuh kehadiran nya. sungguh dia menyesal karena tadi pulang buru buru, tidak dia pikirkan dulu semua nya dengan matang karena Juwita memang agak gila apa bila sudah bertindak.

Bab keempat ya guys, bantu ramaikan karena mau kontrak ini. jangan lupa like dan comen nya, terima kasih ya sayang ku.