NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.
Sementara Elise berusaha melarikan diri, Diego justru bersumpah akan menemukan wanita itu, dengan segala cara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

“Jangan bicara sembarangan! Dia bukan putraku!” suara Diego bergema di aula utama mansionnya yang luas.

Seketika, para pelayan dan bodyguard yang tadi berbaris langsung membeku di tempat. Tak ada satu pun yang berani menatap tuannya.

Alex sudah lebih dulu duduk di sofa ruang tamu, mengamati sekitar dengan wajah datar.

Sementara Elise masih berdiri di depan pintu dengan Diego yang berdiri di sampingnya.

“Mulai sekarang, mereka akan tinggal di rumah ini sebagai tamuku. Perlakukan mereka dengan baik. Jangan ada yang berani macam-macam,” ucap Diego datar, tapi cukup untuk membuat semua orang menunduk hormat.

“Ya, Tuan,” jawab mereka serempak.

Diego lalu menggenggam pergelangan tangan Elise. “Ikut aku. Kita ke kamar!”

“Kamar? Mau apa?” tanya Elise bingung. Untuk apa Diego membawanya ke kamar siang-siang begini?

“Ck! Hilangkan pikitan kotormu itu.” Diego menyentik dahi Elise, membuat wanita dengan tompel di pipi itu meringis.

Elise menatap Alex sekilas, memastikan anaknya baik-baik saja sebelum mengikuti langkah Diego menuju lantai atas.

Sementara itu, Jimmy menghampiri Alex.

“Ayo, bocah!” ajaknya santai.

Alex menatap curiga. “Kau mau bawa aku ke mana?”

“Tentu saja ke kamarmu.”

Jimmy berjalan lebih dulu, tapi bocah itu belum juga bergerak. “Cepat tunggu apalagi!”

Alex berdiri.

“Aku tidak satu kamar dengan mama?” tanya Alex dengan nada datar.

“Tidak. Mulai sekarang, ibumu akan mengurus semua kebutuhan sir Diego,” jawab Jimmy tanpa banyak berpikir.

Langkah Alex langsung berhenti. Ia menatap Jimmy dengan tajam, wajah mungilnya tampak kesal.

“Tidak boleh!” serunya.

Jimmy ikut berhenti dan menoleh. “Apa katamu?”

“Mama itu milikku! Aku tidak mau berbagi mama dengan paman Diego!” ucap Alex, membuat Jimmy nyaris tertawa.

“Lucu juga bocah ini,” gumam Jimmy, menahan senyum.

Lantas, Jimmy menunduk lalu memegang bahu Alex dan menatapnya dengan wajah serius.

“Dengar ya, bocah. Sir Diego sudah membayar mahal untuk memastikan ibumu mengurusnya dengan baik. Jadi mulai sekarang, kau harus bisa berbagi,” ucap Jimmy.

Alex mendengus kesal. “Pokoknya aku tidak mau—”

Belum sempat Alex menyelesaikan kalimatnya, Jimmy sudah membopongnya begitu saja.

“Turunkan aku, Pak Tua!” teriak Alex sambil menendang-nendang di udara.

“Diam, atau aku lempar kau dari lantai dua,” balas Jimmy datar.

Alex akhirnya menyerah. Ia memutar bola mata malas.

“Dasar pak tua pemaksa,” gumamnya pelan, membuat Jimmy nyaris tertawa tapi menahan diri.

Mereka akhirnya tiba di kamar yang sudah disiapkan. Ruangan itu luas, dengan jendela besar dan ranjang empuk.

Alex menatap sekeliling dengan tenang, mencoba menganalisis setiap sudut.

“Ini kamarmu. Ada kamar mandi di dalam, dan makanan akan diantar setiap jam makan,” jelas Jimmy singkat.

Alex mengangguk, lalu bertanya pelan, “Mama di mana?”

“Mama-mu ada di lantai atas, di kamar sir Diego,” jawab Jimmy.

Alex hanya menatap lurus ke depan. Ekspresinya sulit ditebak. Tapi di balik mata birunya, ada sesuatu yang mulai bekerja, pikirannya.

***

Sementara itu, di lantai atas, Diego dan Elise masuk ke kamar besar bergaya klasik.

Elise berdiri di ambang pintu, enggan melangkah lebih jauh.

“Masuklah!”

“Aku tidak pantas berada di sini, Tuan,” ucap Elise pelan tapi tegas.

Diego menatapnya sekilas, lalu berjalan menuju meja dan melepas jasnya.

“Kau tidak punya pilihan. Kau berutang padaku. Jadi, anggap saja ini caramu membayar hutang,” ucap Diego.

Elise menggigit bibir bawahnya, menahan amarah. “Saya akan mengurus segala keperluan anda, tapi jangan pernah perlakukan saya seperti barang.”

Diego menoleh, menatap wanita dalam diam. Tatapannya begitu tajam dan sulit dibaca.

“Aku tidak tertarik pada wanita yang sudah bersuami. Aku hanya ingin memastikan kau tetap di bawah pengawasanku. Itu saja!”

“Kalau anda tidak tertarik, kenapa anda membawa saya kemari dan minta saya tidur bersama anda!”

“Kau pengecualian,” jawab Diego dengan santainya.

Elise mengepalkan kedua tangannya erat. Elise ingin melawan, tapi ia bisa apa untuk sekarang?

“Inilah alasan kenapa aku memilih untuk tidak menikah dan melahirkan seorang anak dari hubungan pernikahan. Semua pria itu pemaksa. Selalu seenaknya saja pada wanita,” ucap Elise dalam hatinya.

Sebenarnya, Elise itu cantik, bahkan sangat cantik. Kekurangannya hanya satu, Elise tidak bisa memasak.

Banyak pria bangsawan yang mengejar dirinya. Hanya saja, Elise menolak karena tak mau punya ikatan dengan pria manapun.

Bahkan, ketika kedua orang tua Elise menjodohkannya dengan pria yang berstatus sebagai pangeran kerajaan inggris, Elise menolak mentah-mentah.

Pria itu adalah mantan kekasihnya yang menikah dengan sahabatnya sendiri. Ia memiliki putri dan kini menyandang status sebagai seorang duda.

“Kenapa aku jadi mengingat si brengsek itu,” gumam Elise kesal.

1
Arbaati
lanjut Thor...makin seru....😍
Sri Rahayu
wah apa yg bakal Diego lakukan mendengar perkataan Alex.....pasti seru nih....ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘😘😘
Arbaati
kenalan dulu sama anatomi tubuh 🤭
Siti Zaid: Apa nasib Theo..sampai hati Elise mempertaruhkan keselamatan Theo...jangan dibunuh nya Theo sudah lah ya🤭
total 2 replies
partini
nyicil dulu dikit dikit sebelum unboxing 😂😂😂😂
Siti Zaid
Kesian Theo disamakan dengan anjing😁Diego sesuka hati menghina orang..padahal Elise dan juga Theo bukan sebarang orang🤭anak dari keluarga bangsawan yang kaya raya😊
partini
hemmmm lanjut
Sri Rahayu
ditunggu lanjutan nya Thorr....wah seru nih 😘😘😘🥰🥰🥰
Leny Wijaya
Semoga aja Diego nanti menyelidiki siapa Theo biar ketauan identitasnya Elise🤣🤣biar seru lagi
lanjut thor💪💪semngt
Sri Rahayu
wah seru Elise >< Jenifer....Elise memang 👍jgn mau kalah sama Jenifer si ulet
Senja: Ulet ndak tuh🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Author lanjut tak sabar nak tahu apakah Diego berjaya membuat hati Elise dan Alex...dapat dia miliki..🤭
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Buat Sir Diego bertekuk lutut padamu Elise..💪💪💪💪💪
sunshine wings
Betapa beruntungnya kamu Elise.. 😍😍😍😍😍
Kamu akan diratukan oleh seorang mafia kejam kerana telah melahirkan benihnya yg premium langsung penerusnya..
sunshine wings
Gak perlu jauh² mencari papanya Alex ya kan Elise.. 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
💪💪💪💪💪💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
Betulll..
sunshine wings
Terus terang itu lebih baik Elise.. 💪💪💪💪💪
sunshine wings
Ya Alex itu..Kan turunan bibit unggul Sir Diego..
sunshine wings
😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!