Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Plakkkk
Sebuah tamparan mendarat di pipi Agra hingga pipinya memerah
membentuk telapak tangan ara, Ara benar-benar terkejut dengan ciuman tiba-tiba Agra, ada rasa yang aneh menjalar di tubuhnya
“bapak keterlaluan ....” Agra yang mendapat tamparan hanya bisa
mengelus pipinya yang memerah dengan senyum kecutnya
“saya mengundurkan diri ...” Ara menatap tajam Agra, perasaannya benar-benar kacau, ia pun mengambil tasnya yang sempat
terjatuh dan membuka pintu, dan berlari menyusuri lorong tanpa memperhatikan sekeliling menuju ke pintu lift,
“Ara kamu kenapa?’ tanya salah satu karyawan yang tak sengaja
berpapasan dengan Ara, karena tanpa sengaja Ara menabraknya sehingga dia tahu jika Ara sedang menangis
Tapi bukannya menjawab pertanyaan rekan kerjanya , ia turus saja
berjalan tanpa mempedulikan sekeliling hingga mendapat tatapan bingung dari
para rekannya yang melihat karena jam sudah menunjukkan jam pulang kantor, hingga lift pun terlihat ramai
Setelah sampai di depan lift , ara ikut antri bersama karyawan yang lain, ia segera memencet angka satu,
menuju ke lantai bawah, dan beberapa saat lift pun terbuka
Untung saja tak perlu menunggu waktu lama lift terbuka , ara pun menumpahkan air mata
sejadi-jadinya setelah keluar dari lift, ia mendudukkan tubuhnya di pojok ruangan, kakinya
terasa lemas tak mampu lagi menopang tubuhnya
Hikhikhik
"dia jahat sekali ....."
"apa salahku ..."
"memangnya dia pikir aku gadis murahan yang bisa di cium siapa saja ...."
hikhikhik
Ara pun terus menangis sambil memegangi dadanya dan tangan satunya
mengusap kasar bibirnya
“Ara kau tidak papa?” seorang pria menghampirinya yang terlihat baru keluar dari lift VIP
“saya nggak papa pak, permisi ...” Ara pun meninggalkan pria itu ,
pria itu adalah Rendi ia menatap khawatir pada Ara, pandangannya masih tak mau
beralih dari punggung Ara , hingga Ara masuk kedalam taksi
“sebenarnya apa sih yang terjadi ...?” Rendi pun akhirnya
memutuskan untuk memasuki mobilnya dengan seorang supir yang dsudah berdiri di samping mobil
Rendi tampak menggeser layar ponselnya hendak melakukan panggilan
"hallo ..."
"....."
"selidiki apa yang terjadi dengan tuan muda seharian ini"
"....."
Rendi menutup ponselnya, dan menatap pak sopir yang sudah ikut masuk ke dalam mobil
"kita ke rumah besar"
"baik pak"
“arhg ....” Agra melempar benda-benda yang ada di atas meja, rasa marah bercampur kecewa menjalar di dirinya, ia kecewa pada dirinya sendiri
“kenapa aku bisa kelewatan ....” Agra mengacak rambitnya frustasi,
ia pun menghempaskan dirinya di salah satu kursi dan meletakkan kepalanya di
kepala
“dia pasti benci sekali pada aku,” kini suaranya sudah mulai
melunak, tidak lagi meledak-ledak seperti tadi "bodoh sekali aku ini" Agra memukul-mukul kepalanya di atas meja
ia berdiam untuk beberapa lama dan mencoba menemnangkan diri
Setelah dirasa suasana hati lebih membaik, ia pun membenarkan
tampilannya yang sempat berantakan
Ia pun keluar dari ruangan dan menuju meja salah satu staf ,
kemudian mengambil gagang telpon untuk di hubungkan pada ruang lain
“hallo ...”
“iya pak.”
“bereskan ruang rapat, dan bawakan minuman dingin ke ruangan saya”
“baik pak, saya kerjakan.”
Agra pun menutup sambungan telponnya, sedang staf yang ada di
hadapannya tak berani menatap bosnya itu
Setelah selesai dengan urusannya , Agra pun segera masuk ke
ruangannya
tuh kan ...., bingung sendiri .... jadi repot sendiri kan .....
makanya jangan asal comot agra .....
hehehe ....
gimana reader sudah nentuin belum akhirnya bagaimana .....
kasih coment ya .....