NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: tamat
Genre:Slice of Life / Cerai / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

DISCLAIMER : Ini bukan kisah tentang sweet romance tetapi DARK ROMANCE...
Jadi bersiap-siap menjadi tegang dan gemas

Berawal dari kisah cinta semanis madu, pasangan Aris-Ana menikah. Dengan berjalannya waktu kisah manis cinta mereka berubah menjadi semakin pahit dan mencekam.

Ana dibuat hancur berkeping-keping karena pernikahannya. Semakin hari semakin mencekam dan tidak masuk akal.

Apakah yang harus Ana lakukan? Bertahan dia akan hancur. Berpisah ibu dan anaknya lah yang hancur. Adakah pilihan lain baginya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - Kisah tentang Rio

Ana sedikit mengerutkan bibirnya tanda ia sedang berpikir keras.

“Ehmmm gimana ya aku ngomongnya.”    

“Ayolah terbuka cerita sama aku,” rayu Dita. “Aku udah blak-blakan lho sama kamu. Biar kita bisa saling tukar pikiran gitu lho.”    

Ana menatap Dita.

Sekarang kah waktunya untuk jadi orang yang lebih terbuka?

Sekarang kah waktunya ia harus belajar bisa lebih membuka isi hatinya kepada orang lain?   

Terus menjalani hidup sebagai orang tertutup  dan sibuk melindungi diri agar jangan terluka mulai membosankan baginya. Terlalu cemas dan selalu waspada membuatnya jenuh.

Memang sejak kecil, ia melihat penderitaan ibunya karena ditinggalkan oleh suami, yang adalah ayah kandungnya.

Tapi terus memelihara kecemasan akan menghambat ia menikmati hidup dan masa mudanya.

Karena itu Ana memantapkan hatinya. Ia akan mulai terbuka, dimulai dari Dita. 

Itu karena Dita juga selalu terlihat terbuka dan tulus kepadanya.  

“Ehmm Dita,” kata Ana dengan pelan dan hati-hati. “Aku belum pernah cerita ini kepada siapa pun lho. Kamu yang pertama. Karena sebelum ini aku tak pernah mau membuka diriku yang sebenar-benarnya…. karena..ehmm..mungkin aku malu, takut dengan pendapat orang jika tahu…”    

Dita langsung bersikap serius menanggapi. “Ana merasa insecure??” 

Alis Dita terangkat, “Jangan terlalu kuatir Ana. Percayalah tiap orang itu punya sisi gelapnya masing-masing kok. Cuma mereka pandai memakai topeng di depan orang lain agar terlihat baik. Hanya sedikit orang berani memakai wajah aslinya yang sesuai dengan hati dan pikirannya.”   

Ana memantapkan hatinya. Ya, dia harus menjadi pribadi yang lebih terbuka.  Ia harus menikmati masa mudanya,  sebelum masa itu lewat. Ia harus melepaskan diri dari bayang-bayang ibunya.   

“Saat ini aku masih jomblo,” kata Ana dengan jujur. “Dan bahkan aku belum pernah pacaran sama sekali.”     

Ana melihat mata Dita membelalak lebar seakan tidak percaya.

Ana jadi tertawa kecil. “Beneran, aku tidak bohong. Aku belum pernah pacaran atau dekat dengan lelaki.”      

“Oke.” Dita menanggapi cerita pembuka Ana dengan hati-hati.      

“Itu semua karena ibuku. Papaku pergi meninggalkan ibuku dan menikah lagi. Kepahitan hidup ibuku lah yang membuatku dulu malas untuk berhubungan dengan lelaki.”     

“Jadi kamu memilih untuk tidak menikah?” tanya Dita mengambil kesimpulan.     

Ana sedikit terdiam sebelum melanjutkan lagi. Seperti sedang memikirkan kata-kata yang tepat berikutnya. 

“Dulu aku skeptis terhadap hubungan laki-laki dan perempuan. Karena kehidupan berumah tangga orang tuaku seperti neraka. Jadi aku berpikir, asal aku kerja, bisa menghidupi diriku sendiri, buat apa menikah dan punya anak. Tapi….” Ana terdiam lagi.     

“Tapi apa?” potong Dita tak sabar.  “Terus..kamu jatuh cinta kan.”    

Ana tertawa kecil melihat antusiasme Dita. “Dasar kalau soal skandal asmara pasti langsung heboh.”    

“Ah, udah, udah. Ayo lanjut…lanjut ceritanya.” Kedua tangan Dita bergerak-gerak tangan menunjukkan antusiasmenya.  

Ana tersenyum geli namun meneruskan. “Ada cowok yang aku suka. Dia FB supervisor di hotel XXX tempat aku kerja dulu. Saat aku udah mulai berharap dengan cowok ini, eh dia pindah kerja ke hotel AAA di Lagoi, Bintan ini.”     

Dita termenung seperti sedang berusaha mencerna cerita Dita yang agak absurd ini. “Ooo, jadi maksudnya…Ana suka sama dia dan ingin jadian sama dia, tapi dianya nolak dan pindah kerja ke Lagoi, gitu?”    

Ana tertawa terbahak-bahak. “Aku payah ya kalo cerita. Jadi bikin Dita mengambil kesimpulan gitu.”     

Dita hanya memandang Ana tanpa berkata apa-apa.   

“Gini lho ceritanya,” sambung Ana menjelaskan. “Cowok ini namanya Mario. Panggilannya Rio. Dia senior supervisor di hotel XXX. Dia sudah bekerja selama 5 tahun di situ. Aku kan baru 2,5 tahun kerja di hotel XXX.”    

Dita menunjukkan tampang yang semakin bingung. “Jadi udah kenal lama, tapi Ana ga berhasil berhasil juga bikin..Rio ini balik suka sama Ana, gitu?”     

Reaksi Dita kembali membuat Ana tertawa.    

“Sst! Jangan disela-sela!” Ana menaruh telunjuk kanannya di depan bibir. “Biarkan aku cerita sampai selesai. Baru bertanya.”    

“Oke. Oke. Sori, latah aku.”    

“Aku dan Rio ini memang udah kenal lama. Aku FB secretary, dia FB supervisor, baik orangnya. Wajahnya manis, supel, dan sangat helpful orangnya.”     

Mulut Dita yang sudah terbuka siap berkomentar cepat-cepat menutup rapat lagi, teringat peringatan Ana yang ingin didengar dulu ceritanya sampai tuntas.    

“Satu setengah tahun aku kenal dia….aku tak ada keinginan untuk menjalin hubungan serius juga. Sekedar bercanda, ngomong tentang apa aja, karena Rio ini sering mampir ke kantor dan ngobrol banyak denganku. Karena dia kan Banquet dan Room Service Supervisor, jadi tak perlu standby terus di satu outlet.   

Kami sering ngobrol di mejaku di sela-sela pekerjaan-ku sebagai sekretaris. Asyik orangnya, aku suka ngomong apa saja bersamanya. Cuma kami…tepatnya aku tak pernah berharap hubungan kami akan meningkat lebih dari sekedar teman atau rekan kerja.    

Aku baru mulai berharap lebih mengenai dia, ketika beberapa temanku mulai ada yang nanya…Pak Rio suka sama Ana ya. Ada beberapa yang menanyakan hal itu. Padahal aku sendiri sama sekali belum menyadari.    

Tapi karena beberapa celetukan, sedikit candaan dari teman-teman itulah yang membuat aku menjadi lebih peka. Aku mulai memakai perasaanku untuk menilai benar atau tidak celetukan-celetukan itu.     

Pada saat itulah perasaanku mulai tumbuh. Semakin hari aku merasa semakin senang dan nyaman jika dekat dan bercakap-cakap dengan dia. Kami mulai terbuka dan jujur menceritakan tentang keluarga kami masing-masing.”     

Ana berhenti sesaat untuk sekedar memperhatikan ekspresi wajah Dita. Sekarang Dita terlihat hanyut dengan kisahnya. Jadi benar menjadi pendengar yang manis.     

Ana melanjutkan, “Jadi walau tak ada kata, ayo kita berpacaran atau hal-hal begitu, hubungan kami jauh lebih dekat. Beberapa kali kami janjian untuk misa bareng di gereja pada hari Minggu kalau kebetulan jadwal dia bisa keluar dan waktuku beribadah cocok. Berkali-kali juga kami makan di luar berdua. Jalan-jalan antar aku ke bank dan cari buku sekali saja. Yah, begitulah.”     

Ana menatap Dita dengan serius. Ana berpikir sudah cukuplah penjelasannya tentang Rio. Ia ingin melanjutkan soal perkataan Dita tadi mengenai Aris.

“Udah kan ceritaku tentang Rio. Intinya ya kami belum jelas apa hubungan kami sampai saat tiba-tiba muncul berita kalau 2 minggu lagi Rio hengkang dari hotel XXX dan pindah ke hotel AAA Lagoi, bisa cepat cuma 2 minggu karena 2 tahun  jatah cutinya tak pernah diambil. Waktu terakhir kita ketemu sih, dia bilang dia yakin aku pasti akan tetap di Yogya, jadi saat dia kembali dan dia akan temui aku lagi. Itulah kata-kata terakhirnya di depan rumahku. Dua hari setelah itu ternyata ia sudah pergi ke Lagoi, Bintan.”    

Dita memajukan bibir bawahnya. “Hmmm, iya sih…belum bener-bener bisa dibilang kalian berdua pacaran, apalagi menuju komitmen hubungan yang serius. Tapi.., tadi Ana bilang menyukai si Rio ini kan? Apa selama jalan bareng tak pernah ada gitu bilang saling suka?”     

“Tak secara eksplisit diucapkan.” Ana menggeleng-gelengkan kepala. “Menurutku sih memang aku merasakan perhatian Rio ke aku lebih lebih lebih spesial sih dibanding ke orang lain. Beberapa temen kerjaku di sana kan juga sering kasih tahu, kalau Rio naksir aku. Tapi….,” jeda Ana beberapa detik.  “....mungkin juga karena akunya yang belum pernah pacaran. Terus terang aku patah hati, ketika Rio sudah pergi tanpa menjelaskan apa maksudnya sering jalan dan pergi bersamaku. Itulah juga kenapa aku secara impulsif mulai mencari pekerjaan sedekat mungkin dengan tempat kerja dia sekarang yang di Lagoi.”     

“Hotel AAA di Lagoi ya,” gumam Dina. Dahinya berkerut tanda ia sedang berpikir. “Resort bagus lho itu. Mau ke sana? Tapi aku ga bisa temenin kamu Ana. Bentar lagi aku ke Jerman temui my hubby.”    

Ana tergelak. “Iya..iya…ga pa pa kali. Itu juga keinginan impulsifku saat itu. Saat ini ya…mengalir aja. Apalagi…ehmm,.... ssttt, Dita jangan cerita ke siapa pun lho ya…..” Ana mengambil sikap serius dan sungguh-sungguh.    

Dita jadi terkesiap,”Eh..?! Ada apa?” 

Melihat tatapan Ana yang seperti mengharap agar Dita berjanji jangan bercerita ke siapa saja, maka Dita langsung mengacungkan telunjuk dan jari tengahnya ke atas dan berkata, “Iya..iya…, aku janji gak akan cerita ke siapa pun.”

1
strawberry 27
yahhh,,,,kok tamat, selalu di tunggu malah tamat/Cry//Cry/
strawberry 27
Ana tidak usah khawatir soal baby Keenan, pasti terurus dgn baik, soal Aris & Sulis daripada punya pikiran aneh² klo mrk begini begitu , lebih baik Ana fokus kerja , spy dpt uang yg banyak dan bisa bikin kos² an buat mami nya Ana
strawberry 27
Ana yg sabar ya ,,,,, baby Keenan masih kecil, kalau sudah agak besar pasti tau kalau Ana mama nya Keenan
strawberry 27
Rio kaget mgkn krn Ana nikah di kua
Frans Lizzie
terima kasih doanya
strawberry 27
cepat sembuh baby Keenan, jangan bikin mama Ana takut ya
strawberry 27
Waduh, kalau Ana nelpon Aris, sudah dapat di pastikan Aris marah² ni , orang seperti Aris yg royal sama orang lain tapi sama istrinya sendiri super pelit, pasti Ana akan kena marah ni, sebaiknya Ana atasi sendiri soal baby Keenan, berharap baby Keenan baik² saja, harusnya Ana tidak bilang kalau sisa sufor di buang, biar bgmn pun si Sulis pasti akan ngadu ke Aris gini gitu, lha wong Sulis suka / cinta ke Aris, & SDH pasti Sulis akan senang melihat Ana di marah i Aris
strawberry 27
seandainya harus pisah, Aris tentu tidak mau baby Keenan ikut Ana, dilema buat Ana, berat memang, ya seperti nya Ana harus merelakan baby Keenan dengan Aris, dan Ana lanjut bekerja spy bisa makan , mencukupi kebutuhan Ana juga Sherly mama Ana, karena si Aris ini royal hanya kpd teman² nya bukan kpd istri nya, karena niat awal si Aris hanya menaklukkan hati Ana, setelah Ana tekuk lutut ya sudah selesai, Aris kembali ke setelah pabrik yg mau menang dan enaknya sendiri, suka main perempuan dan masih banyak lagi, kini tinggallah Ana yg menyesal, Ana sebaiknya bangkit, jangan pernah menyerah, toh Ana kpn pun masih bisa ketemu baby Keenan
Frans Lizzie: Keren komentar Kakak👍
total 1 replies
strawberry 27
Wah ternyata si Sulis selain bantu momong baby Keenan , pingin merebut ayah Keenan juga rupanya , pertanyaannya apa Ana masih mencintai Aris, tentu kadar cinta Ana ke Aris tinggal,,,mgkn 60 persen saja, Ana harus siap² pisah nich ,,,
Frans Lizzie
Terima kasih pendapatnya, Kakak😍
strawberry 27
Ana sebaiknya tidak usah cerita ke Aris klo turun jabatan, gue yakin Aris tidak akan perduli, mau Ana turun jabatan atau nggak, Aris hanya perduli diri nya sendiri dan keluarga nya, sedangkan Ana tetap Aris anggap orang lain / orang luar meski sudah sah jadi istri Aris, dan mau apa yg Ana lakukan selalu salah ,gak ada bener nya di mata Aris, yg sabar ya Ana, mending cerai saja dari Aris , sebelum terlambat, KLO perlu cari kejar Mario
strawberry 27
kewajiban suami blum di laksanakan ngasih nafkah istri / ngasih uang , tapi istri nya harus ngasih nafkah batin ke suami nya, rugi donk
Frans Lizzie: 🤭 terima kasih supportnya kakak
total 1 replies
strawberry 27
Yudi kepingin Ana jadi langsing lagi e malah di kasih donat wkwkwk
strawberry 27: GPP juga sich, donat e enak🤭🤭🤣🤣
total 2 replies
strawberry 27
Ana beruntung punya kk ipar spt mbak Yati yg baik hati , biasanya kk ipar perempuan rata² pd jht
strawberry 27
seharusnya Ana jujur saja soal Aris tidak ngasih nafkah setahunan ini ke mbak Yati, bukan mau mempermalukan atau merendah kan Aris tapi kenyataan seperti itu, soal nanti mbak Yati menyanggah membela Aris adik nya begini begitu urusan blakang, yg penting Ana sudah jujur katakan apa ada nya ke mbak Yati
strawberry 27
Aris mulai kelihatan sifat asli nya, yg sabar ya Ana
Frans Lizzie
sendirian lagi. Makanya para lansia harus jaga kondisi agar tetap fit dan lincah di masa tua💪
strawberry 27
Jadi penasaran kisah selanjutnya Ana & Aris bgmn, mama Sherly pulang ke Jogja nya bgmn ya sendiri an lagi atau ada teman nya
strawberry 27
Mario orang baik, knp Ana ngga sama Mario saja
strawberry 27: sebetulnya masih ada waktu, hanya pihak Aris pasti marah besar, dan misal itu terjadi, Ana jadi tau bgmn sifat Aris yg sesungguhnya sebelum menikah, sebetulnya tanda dari Dita pun tidak Ana abaikan
total 2 replies
strawberry 27
lanjut author,seru nich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!