NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah S2

Iblis Penyerap Darah S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Misteri / Balas Dendam / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lanjutan dari novel Iblis penyerap darah, untuk baca season 2 gak wajib baca season 1,tapi kalau mau baca itu lebih bagus.

​Kaisar Mo Tian adalah tirani hidup. Dikenal sebagai Iblis Darah Abadi, ia memimpin Kekaisaran dengan tangan besi dan kegilaan yang disengaja. Bagi Mo Tian, kesetiaan adalah segalanya; pengkhianatan dibalas dengan pembantaian brutal—seperti yang dialami para pemberontak Sekte Tinju Api, yang dihancurkan tanpa sisa olehnya dan Liu Bai, sang Tangan Kanan yang setia namun penuh kepedulian.

​Di mata rakyatnya, Mo Tian adalah monster yang mendamaikan dunia melalui terror. Namun, di balik dominasinya yang kejam, bersembunyi luka lama dan kilasan ingatan misterius tentang seseorang Seorang wanita cantik misterius yang mampu memicu kegelisahan tak terkendali.

​Siapakah dia? Apakah dia adalah kunci untuk menenangkan Iblis Darah, atau justru pedang bermata dua yang akan menghancurkan Takhta Abadi yang telah ia bangun?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Kengerian tiada tanding

​Tepat ketika Liu Bai dan Jenderal Coi akan beradu serangan terakhir, qi mereka berada di titik puncak kebuntuan, tiba-tiba dunia fana berguncang sangat kuat, guncangan yang dalam dan primal, seolah ada amarah kosmik yang sangat mengerikan yang dilepaskan.

​Liu Bai menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri, matanya menyipit, ekspresinya berubah terkejut akan yang terjadi. "Bos, ada apa denganmu? Sial! Sepertinya ada yang terjadi sesuatu kepadanya." Liu Bai menyentuh dadanya seolah merasakan sesuatu, ia menyadari ini pasti manifestasi qi Kaisar Mo Tian yang sedang meluap-luap, energi Iblis Darah Abadi yang tidak ia tahan lagi.

​Awan gelap pekat kembali memenuhi langit, menelan cahaya mentari, warnanya berubah menjadi hitam keunguan yang menakutkan. Petir-petir berwarna merah menyambar ke segala arah, kilat terus menyala dan padam dengan cepat, membuat dunia fana menjadi tampak menakutkan untuk dihuni, sebuah pemandangan apokaliptik yang menindas.

​Semua orang yang berada di sana, termasuk Jenderal Hui dan sisa pasukan Kekaisaran, menyadari hal mengerikan ini. Mereka menatap langit dengan ngeri, tubuh mereka merinding hebat, naluri bertahan hidup mereka berteriak, mereka menelan ludah ketakutan. "K-kenapa cuacanya tiba-tiba berubah?"

​Para warga kota yang berada di tempat aman saja sudah merasakan kengerian itu, qi mereka bergetar. Aura kengerian itu terasa mencekam dan menusuk-nusuk jiwa, tekanan spiritual yang tak terbayangkan membebani setiap makhluk hidup.

​Liu Bai kembali menatap ke arah Jenderal Coi. Jenderal Coi melompat mundur ke belakang dan mendarat di tumpukan mayat-mayat, langkahnya goyah. Dengan luka yang ia terima, Jenderal Coi mengambil sesuatu dari kantungnya dengan tangan gemetar.

​Ia mengambil sebuah Pil Penguat Darah yang mampu menambah kekuatan kultivasi secara cepat dan menghilangkan rasa sakit secara instan. "Akan ku pastikan kau kalah, Liu Bai!" Jenderal Coi memasukkan pil tersebut lalu menelannya tanpa minum, wajahnya memerah dan memancarkan qi kekerasan karena dorongan adrenalin dan pil.

​Liu Bai yang melihat tindakan putus asa dan ceroboh itu tetap tenang, bahkan ia menatap malas seolah Jenderal Coi adalah musuh yang mudah, meskipun telah power-up. Jenderal Coi tiba-tiba merasakan sesuatu yang luar biasa, qi meledak di dalam dantian-nya, melampaui batas kultivasinya.

​Otot-ototnya berdenyut kuat, urat-urat di seluruh tubuhnya menjadi lebih besar dan menonjol, seolah siap meledak, sehingga ia menjadi sosok yang mengerikan dan brutal. Tatapannya terlihat gila dan penuh kesombongan baru, terbuai oleh kekuatan instan yang menyesatkan.

​"Hahaha! Kekuatan ini sungguh luar biasa! Sekarang, kau tidak mungkin dapat mengalahkanku, Liu Bai!" Jenderal Coi tertawa penuh arogansi, tawanya bercampur qi yang liar. Ia mengkretek lehernya sebagai pemanasan, suara tulang yang kasar terdengar jelas dan menakutkan.

​"Kau banyak bicara! Cepat serang saja." Liu Bai memasang ekspresi datar dan dingin, raut wajahnya menunjukkan kebosanan mutlak menghadapi Jenderal Coi yang banyak bicara.

​"Hahaha! Setelah ini, akan ku cabut lidahmu itu, sialan! Kau terlalu sombong, Liu Bai!" Jenderal Coi mengepalkan tangannya yang penuh akan urat dan membengkak. Energi qi oranye kehitam-hitaman meluap-luap di sekitarnya layaknya asap mematikan yang beracun.

​Jenderal Coi mulai melakukan gerakan bela diri dan memasang kuda-kuda bertarung, sangat berakar ke tanah, keseimbangannya sempurna. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan dengan tangan mengepal di depan wajahnya.

​Teknik Tinju Api Kegelapan Penghancur!

​Percikan energi api oranye dan hitam mulai memenuhi tangannya, menyatu menjadi kekuatan yang tunggal dan pekat. Ia menguatkan kakinya lalu melesat cepat sehingga tanah yang ia pijak hancur dan menciptakan retakan besar yang memanjang di belakangnya.

​Jenderal Coi sudah berada di depan Liu Bai yang masih saja diam dengan pedang berada di pundaknya. Ia menatap Jenderal Coi dengan tatapan malas yang menghina, seolah waktu bergerak lambat.

​Jenderal Coi dengan penuh amarah menarik tangan kanannya sampai ke belakang, ia bersiap melancarkan pukulan yang sangat kuat, pukulan yang bisa menghancurkan gunung kecil. Jenderal Coi meluncurkan tinju api hitam yang sangat panas, sebuah pukulan qi yang mengancam, tetapi bagi Liu Bai, aura panas itu terasa biasa saja, seperti embusan napas dingin.

​Tinju Jenderal Coi melesat sangat cepat dan hampir mengenai Liu Bai. Dengan cepat secepat kilatan petir merah di langit, Liu Bai melakukan gerakan tebasan yang sangat cepat bahkan hampir tidak terlihat—ia tidak bergerak dari tempatnya, hanya pedangnya yang bergerak seperseribu detik.

​"Kau kalah!" Liu Bai berbalik meninggalkan Jenderal Coi, seolah ia sudah menang bahkan sebelum serangannya mendarat. Jenderal Coi yang diperlakukan itu melotot, ia marah dan tidak terima diperlakukan seperti orang hina.

​"Berani sekali kau! Mati k-kau..." Tiba-tiba tubuh Jenderal Coi mulai terpotong-potong menjadi ratusan bagian, seperti diiris oleh ribuan benang tak terlihat. Darah menyembur tinggi ke udara, membentuk kabut merah pekat. Ia tidak percaya bahwa kalah dengan sangat menyedihkan seperti ini.

​"S-sialan kau!" Sebuah kata-kata terakhir keluar dari mulut Jenderal Coi, suara pelan bahkan nyaris tidak keluar, tercekat oleh kematian yang cepat.

​Liu Bai berjalan dengan sangat epik dan tenang, potongan tubuh Jenderal Coi berhamburan kemana-mana dan membasahi tanah dengan darah.

1
Jack
Ummm, mengerikan😱
Si Hibernasi: /Toasted/
total 1 replies
Pembaca Setia
Semangat teruzzzz💪
Si Hibernasi: /Drowsy/
total 1 replies
Kala Kala
Hmmm/Doubt/
Hana cantik
💣/Toasted/
Kalo Balo
Bunga meluncur Thor👍
Si Hibernasi: bunga matahari
total 1 replies
Bahlil
👍
Roy Roy: 🗣️🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕
total 4 replies
Slime Hijau
💪💪💪💪💪
Slime Hijau
Jozzzzz/Determined/
Budi arie
semangat Thor💪
Si Hibernasi: Zzzzz
total 1 replies
Maul Ana
/Skull/
Nauli Rahman
/NosePick/
Nauli Rahman
/Determined/
Nauli Rahman
Menyesal kemudian/Facepalm/
Kala Kala: /Applaud//Applaud//Applaud//Whimper//Scowl/
total 2 replies
Kereta
Oke siap Thor/Sly/
Si Hibernasi: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kereta
/NosePick/
Kereta
/Hunger/
Kereta
/Applaud/
Kereta
🤨
Si Hibernasi: /Tongue/
total 1 replies
Si Hibernasi
damai dulu
Si Hibernasi
Naik jabatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!