NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bermalam

Acara reuni akhirnya selesai. Elzhar dan Azel pun berjalan menuju parkiran. Namun, langkah Elzhar langsung terhenti ketika matanya menangkap sebuah mobil yang sudah sangat dikenalnya.

“Hadeh… apa nggak capek dia terus ngikutin gue?” gumamnya sambil geleng-geleng kepala.

“Siapa?” tanya Azel penasaran.

“Itu… tante gue,” jawab Elzhar sambil memberi isyarat halus ke arah mobil Monic.

Azel ikut melirik, tapi memilih diam. Mereka pun masuk ke mobil Elzhar dan segera melajukan kendaraan. Suasana dalam kabin terasa hening, hanya suara mesin yang terdengar.

Tak lama kemudian Elzhar membuka suara, nadanya lebih lembut dari biasanya.

“Terima kasih ya, Zel… lo udah mau nemenin gue. Maaf juga lo harus ikut masuk ke dalam hidup gue yang ribet ini.”

Azel menoleh, tersenyum tipis. “Iya, L. Nggak apa-apa kok. Malah tadi gue seneng banget lihat wajah Divo yang kesal setengah mati gara-gara gue.”

Elzhar ikut tersenyum singkat. Namun suasana berubah saat Azel bertanya, “Oh iya… tadi Aluna cantik banget ya. Aku denger dia mantan kamu?”

Elzhar mendesah pelan. “Aluna, ya? Dia… masa lalu gue.”

Azel menggigit bibir bawahnya, ragu sejenak sebelum memberanikan diri. “Hmm, kalau boleh tau… kenapa kalian putus? Soalnya kalau dilihat, kalian tuh kelihatan kayak pasangan serasi banget.”

Wajah Elzhar langsung menegang. Ia menatap jalan lurus tanpa menoleh sedikit pun. “Stop. Gue nggak suka bahas dia. Dia masa lalu gue, dan gue nggak mau nyebut namanya lagi.”

Azel terdiam, sedikit terkejut dengan respon dingin itu. Dalam hatinya muncul banyak pertanyaan, tapi ia memilih menyimpannya sendiri.

Suasana kembali hening hingga mereka melewati lampu merah. Saat Elzhar melirik spion, ia sadar mobil Monic tidak lagi mengikuti. Senyum licik tersungging di wajahnya.

“Wah, kesempatan nih. Tante Monic tiba-tiba ngilang. Yuk, mampir dulu ke apartemen gue sebentar,” ujarnya ringan.

Azel melotot kecil. “Ya ampun, sumpah… tante lo tuh rajin banget, nggak ada absen ngikutin lo.”

Elzhar terkekeh. “Ya, gitu lah. Demi dapet uang jajan dari nyokap gue.”

Tak lama, mobil Elzhar pun terparkir di basement apartemen mewahnya. Mereka berjalan berdampingan menuju unit milik Elzhar. Begitu pintu dibuka, Azel langsung terpana.

“Wahhhh… bagus banget apartment lo, L! Serius, kayak hotel bintang lima. Rapi banget, bersih banget, wangi lagi!” seru Azel sambil matanya berbinar.

Azel mulai gratakan menyentuh barang-barang yang tertata rapi di meja. Ia memindahkan sebuah vas bunga sedikit ke kiri, lalu menepuk-nepuk bantal sofa yang sudah tertata simetris.

“Zel! Aduh jangan geser-geser barang gue. Itu semua udah gue atur sesuai ukurannya, sudutnya, bahkan jarak dari meja,” protes Elzhar sambil langsung merapikan kembali.

“Yaelah L, dikit doang gesernya. Nggak bakal kiamat juga kali,” jawab Azel dengan nada menggoda.

Elzhar mendengus, wajahnya jelas kesal. “Lo nggak ngerti… Zel. Jadi plis jangan berantakin.”

Alih-alih berhenti, Azel justru makin jahil. Ia sengaja memiringkan frame foto di meja. “Gini ya? Atau gini lebih bagus?” godanya sambil cekikikan.

“Zellll!!!” Elzhar langsung buru-buru meluruskan frame itu dengan ekspresi frustasi.

Azel yang sudah nggak tahan akhirnya berlari ke sudut ruangan, lalu duduk manis di kursi pijat mewah yang terparkir di sana. Ia asal pencet remote-nya, membuat kursi itu bergetar keras dan hampir mengayunkannya.

“Wuihhh asik banget ini, L! Enak nih kalau tiap hari kerja terus langsung pulang pijat-pijat gratis!” seru Azel dengan riang.

Elzhar buru-buru menghampiri, wajahnya campuran antara kesal dan panik. “Ya ampun, Zel! Remote itu udah gue setting mode khusus. Jangan asal pencet tombolnyaaa!”

Azel malah tertawa terbahak-bahak, menikmati kursi pijat yang bergerak nggak karuan. “Hahaha, L, sumpah ini lucu banget. Lo kayak emak-emak bawel!”

Elzhar akhirnya menyerah, hanya bisa menatap Azel yang tertawa sampai matanya berair. Dalam hati, ia gemas sendiri karena—entah kenapa—momen kocak itu membuatnya merasa kesal tapi ada rasa nyaman.

Namun tanpa mereka sadari. Monic ternyata berhasil mengikuti mereka sampai ke apartemen. Ia memotret diam-diam ketika mereka memasuki umit apartment , lalu segera memberi kabar ke Rossa.

\=\=\=

“Mbak, bener kan kata aku. Mereka sekarang lagi di apartemen Elzhar, cuma berdua aja…”

info itu membuat Rossa sesak tak karuan, namun di sisi lain iya masih belum meyakini bahwa putra semata wayangnya benar-benar berkencan dengan wanita yang jauh dari wanita idamannya.

\=\=\=

Elzhar akhirnya menyerah, menata kembali semua barang-barangnya dengan wajah kesal bercampur pasrah. Tapi setelah itu, ia merasa ada yang aneh—ruangan jadi hening, tanpa ocehan Azel yang biasanya bikin kepalanya pening.

Saat ia menoleh, ternyata Azel sudah tertidur pulas di kursi pijat. Wajahnya terlihat begitu damai, nafasnya teratur, bahkan sesekali bibirnya tersenyum samar seolah sedang mimpi indah.

Elzhar terdiam, lalu mendekat pelan. Tatapannya melembut. “Pasti lo capek ya, seharian kerja terus nemenin gue ke acara reuni… Maaf, Zel, gue jadi bikin lo tambah lelah,” gumamnya lirih sambil menyibakkan anak rambut yang menutupi wajah Azel.

Ada perasaan asing menyusup ke dadanya. Hangat, lembut, sekaligus menenangkan. Ia tahu dirinya nggak seharusnya merasakan itu, tapi sulit menolak kenyataan bahwa ia nyaman sekali melihat Azel dalam keadaan seperti ini.

Pelan-pelan, Elzhar membungkuk lalu mengangkat tubuh Azel dalam gendongan. Awalnya ia kaku, takut Azel terbangun. Tapi ternyata, Azel justru makin tenggelam dalam tidurnya, bahkan kepalanya otomatis bersandar di dada Elzhar.

Detik itu, jantung Elzhar berdetak lebih cepat. Ia bisa merasakan kehangatan tubuh Azel, bisa mendengar nafas lembutnya di dekat lehernya.

“Zel…” bisiknya, hampir tak terdengar, “kenapa lo bikin gue ngerasa gini, sih?”

Dengan hati-hati, ia meletakkan Azel di ranjang. Menarik selimut hingga menutupi bahunya, lalu menatap sebentar seolah memastikan gadis itu benar-benar nyaman.

Setelah itu, ia menarik nafas panjang dan melangkah pergi. Elzhar memilih merebahkan dirinya di sofa depan TV. Matanya menatap langit-langit, pikirannya kacau.

“Ini salah. Gue nggak boleh terlalu larut. Ingat tujuan lo, L…” ucapnya dalam hati. Tapi anehnya, sebelum matanya terpejam, bayangan wajah Azel yang tertidur tenang justru yang terakhir kali terlintas di benaknya.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!