NovelToon NovelToon
Permaisuri Raja Langit

Permaisuri Raja Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

Malam itu sepasang suami istri yang baru saja melahirkan putri pertamanya di buat shock oleh kedatangan sesosok pria tampan berpenampilan serba putih. Bahkan rambut panjang nya pun begitu putih bersih. Tatapannya begitu tajam seolah mengunci tatapan pasangan suami istri itu agar tidak berpaling darinya.

“Si siapa kau?” Dengan tubuh bergetar pasangan suami istri itu terus berpelukan dan mencoba melindungi putri kecil mereka.

“Kalian tidak perlu tau siapa aku. Yang harus kalian lakukan adalah menjaga baik baik milikku. Dia mungkin anak kalian. Tapi dia tetap milikku sepenuhnya.” Jawab pria tampan berjubah putih itu penuh penekanan juga nada memerintah.

Setelah menjawab wujud tampan pria itu tiba tiba menghilang begitu saja menyisakan ketakutan pada sepasang suami istri tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

Dewi sedang terlelap saat tiba tiba Artha muncul di depan ranjang nya. Pria itu tersenyum menatap Dewi yang sudah benar benar baik baik saja.

Tidak mau mengganggu tidur nyenyak pujaan hatinya, Artha pun memutuskan untuk masuk ke dalam mimpi Dewi.

Dewi menatap ke sekitarnya. Tempat itu terasa tidak asing baginya. Dewi merasa seperti pernah datang ke tempat itu. Tempat dengan pemandangan danau luas yang begitu tenang. Udara segar serta pemandangan yang masih sangat asri itu benar memanjakan Dewi sekarang.

Perlahan Dewi tersenyum. Ingatannya langsung tertuju pada Artha. Biasanya yang selalu membawa Dewi ke tempat tempat indah adalah Artha. Tapi beberapa hari ini Artha tidak datang padanya. Dan sekarang Dewi hanya sendiri di tempat seindah itu tanpa Artha di sampingnya.

“Apa mungkin dia sudah tidak mau lagi berteman sama aku? Apa dia bosan terus menemani aku?” Lontaran pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Dewi. Bahkan di tempat seindah itu Dewi tetap merasa sedih.

Artha yang diam diam berdiri di belakang Dewi tersenyum. Pria itu mengakui dirinya salah karena pergi begitu saja tanpa memberitahu Dewi. Artha sangat menyesal karena sudah membuat pujaan hatinya sedih.

“Apa bisa aku menjalani semuanya tanpa dia?” Dewi terus bergumam bertanya pada dirinya sendiri. Gadis itu benar benar tidak tau bahwa Artha lah yang membawanya ke tempat indah itu.

“Itu tidak mungkin.”

Suara berat Artha membuat Dewi terkejut. Kedua matanya melebar sesaat. Dewi pun langsung memutar tubuhnya dan mendapati Artha berdiri dengan senyuman manis yang membuat wajahnya semakin terlihat tampan.

Artha melangkah mendekat. Dia menatap penuh perhatian pada Dewi lalu membelai lembut pipi Dewi.

“Selamanya kita akan selalu bersama.” Katanya.

Ucapan Artha membuat Dewi terharu. Gadis itu meneteskan air matanya. Rasa rindu yang membuncah di hatinya membuat dadanya sesak sekarang.

“Jangan menangis. Aku tau salah. Maafin aku ya...” Lirih Artha menyeka lembut air mata di pipi Dewi dengan kedua ibu jari tangannya.

“Kamu jahat banget. Aku sakit kamu nggak nengokin aku. Kamu tega sama aku.. Huhuhu...” Tangis Dewi memukul mukul dada bidang Artha.

Artha hanya diam saja. Artha berpikir sekarang bahwa lebih baik Dewi menganggapnya jahat dari pada Dewi harus mengetahui kepergiannya kemarin.

“Aku minta maaf. Aku janji nggak akan mengulanginya lagi.” Janji Artha.

Dewi pun berhenti memukul dada bidang Artha. Gadis itu kemudian berbalik dan memunggungi Artha.

“Terus kamu kemana kemarin kemarin? Jelas jelas kamu sendiri yang nolongin aku malam itu. Kenapa malah nggak dateng buat jenguk aku di rumah sakit?” Tanya Dewi dengan wajah kesal.

Artha menghela napas. Bukan bermaksud bohong, tapi menurut Artha lebih baik Dewi tidak tau tentang iblis yang mengincar jantungnya. Artha tidak mau Dewi hidup dengan di hantui rasa takut.

“Aku ada urusan yang tidak bisa di tunda.” Jawab Artha.

“Sepenting itu?” Tanya Dewi kemudian. Dia kembali berbalik untuk melihat wajah tampan Artha.

Artha menganggukkan kepalanya menjawab. Dan jawaban itu membuat Dewi kembali merasa galau. Dewi merasa Artha lebih mementingkan urusannya dari pada dirinya.

“Ya sudah kalau memang begitu.” Dewi mendadak tidak semangat.

“Lagi pula kami juga hanya teman kan?” Sambung Dewi dalam hati.

Artha tersenyum. Melihat Dewi baik baik saja adalah suatu kepuasan tersendiri baginya. Artha bahkan rela terluka demi gadis itu.

“Mau naik ke punggungku?” Tawar Artha kemudian.

Dewi diam sesaat. Dia menatap sosok tampan Artha. Meski Artha bisa di katakan sempurna dari segi fisik, namun penampilan pria itu terkadang membuat Dewi berpikir tentang asal muasalnya. Dewi bahkan pernah berpikir mungkinkah Artha adalah Dewa seperti yang ada di cerita cerita komik?

“Eumm.. Oke.” Angguk Dewi.

Artha pun langsung merubah wujudnya menjadi ular naga besar berwarna putih bersih. Naga itu menunduk di depan Dewi menunggu Dewi naik ke punggung nya.

“Sudah?” Tanya Artha setelah Dewi duduk tepat di belakang tanduknya.

“Iya..” Angguk Dewi menjawab.

“Oke, pegangan yang erat.” Titah Artha.

Dewi mengangguk. Dia langsung berpegangan pada kedua tanduk Naga putih yang di tungganginya.

WUSSHH..

Naga itu mulai terbang dengan Dewi yang menungganginya. Mereka berdua terbang bersama di atas awan sambil tertawa dan bercanda. Sesaat Dewi melupakan rasa galau yang sempat melanda karena kenyataan bahwa dirinya dan Artha hanya sebatas teman saja.

“Apa kita bisa bersama selamanya? Atau kita akan berpisah suatu saat nanti?” Dewi terus membatin bertanya tanya apakah kebersamaan itu akan terus terjalin selamanya atau justru akan berpisah di waktu yang tidak bisa di tebak.

“Aku takut.. Aku takut kalau harus berdiri tanpa kamu Artha..”

Sekitar 10 menit terbang, mereka pun sampai di sebuah Padang rumput yang begitu luas. Dewi turun dari punggung Artha yang kemudian langsung berubah menjadi wujud tampannya.

“Ini dimana?” Tanya Dewi menatap ke sekitar. Angin malam yang begitu dingin membuat Dewi refleks memeluk dirinya sendiri.

Artha yang menyadari itu langsung melepas jubah warna putih bersihnya dan memakaikannya pada Dewi.

“Terimakasih..” Senyum Dewi merasa sangat tersentuh. Meski Artha memang selalu baik dan perhatian padanya, namun Dewi tetap merasa spesial jika Artha sedang memperlakukan nya dengan begitu lembut dan melindungi.

Dewi mengarahkan pandangan nya ke langit yang di hiasi begitu banyak bintang. Saat itu juga ada bintang jatuh.

“Lihat, ada bintang jatuh.” Tunjuk Dewi kearah langit.

Artha mengikuti arah tunjuk Dewi. Pria itu tersenyum menatap benda bercahaya yang jatuh itu.

“Banyak orang bilang kalau kita menyebutkan permintaan saat ada bintang jatuh itu pasti permintaan nya akan di kabulkan.” Ujar Dewi terus mendongak menatap bintang jatuh tersebut.

“Oh ya? Kamu mau coba?” Tanya Artha menatap Dewi dari samping.

Dewi menatap Artha sebentar kemudian mengangguk. Gadis itu kemudian memejamkan kedua matanya bersiap menyebutkan permintaan dalam hatinya.

Sedang Artha, pria itu hanya diam menatap Dewi yang memejamkan kedua matanya. Artha tidak pernah bisa berpaling dari Dewi jika sedang bersama. Wajah cantik alami Dewi sedikitpun tidak berubah. Dewi tetaplah Dewinya, miliknya seutuhnya.

“Sudah?” Tanya Artha ketika Dewi membuka kedua matanya.

“Iya...” Angguk Dewi.

Artha ikut mengangguk. Dia kemudian kembali mendongak menatap bintang di langit. Artha tiba tiba berpikir akan seperti apa ekspresi bahagia Dewi jika Artha mengajaknya ke istana langit. Karena disana pemandangan bintang di langit jauh lebih indah.

“Kamu nggak membuat permintaan?” Tanya Dewi heran.

Artha kembali menatap pada Dewi yang sedang menatapnya.

“Enggak.” Jawab Artha menggeleng pelan.

“Memangnya kamu nggak punya hal yang sangat ingin kamu miliki?” Dewi kembali bertanya. Kali ini bahkan di sertai kerutan yang muncul di kening nya.

“Aku sudah memiliki semuanya.” Jawab Artha dengan senyuman juga tatapan penuh cinta pada Dewi.

Dewi hanya diam. Sesaat dia terpesona dengan ketampanan Artha. Namun kemudian dia sadar dan segera menunduk untuk memalingkan pandangannya.

“Bagitu ya?” Lirih Dewi.

“Hmm..” Angguk Artha.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!