Semua orang mengira Zayan adalah anak tunggal. Namun nyatanya dia punya saudara kembar bernama Zidan. Saudara yang sengaja disembunyikan dari dunia karena dirinya berbeda.
Sampai suatu hari Zidan mendadak disuruh menjadi pewaris dan menggantikan posisi Zayan!
Perang antar saudara lantas dimulai. Hingga kesepakatan antar Zidan dan Zayan muncul ketika sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Pertemuan
"Pokoknya aku nggak mau tahu, buktikan kalau janin itu anakku!" tegas Zayan. Ia lalu beranjak dari hadapan Zoya.
Saat masuk ke mobil sportnya, Zayan mendapati ponselnya berdering. Ia segera mengangkat panggilan dari teman dekatnya.
"Kenapa, Yu?" tanya Zayan.
"Niken sama pacarnya putus, Zay!" ujar Wahyu dari seberang telepon.
Kelopak mata Zayan melebar. Jantungnya berdetak kencang karena merasa senang. Mengingat Niken adalah gebetan Zayan sejak SMA. Namun sampai sekarang, dia tak punya kesempatan dekat dengan gadis tersebut. Itu karena Niken punya kekasih dan sudah lama berpacaran.
Meski Zayan suka main perempuan, namun dia tidak pernah bermain dengan wanita yang sudah jadi milik orang lain.
"Benarkah? Kapan dia putus?" tanya Zayan.
"Belum lama ini. Katanya cowoknya nggak dapat restu karena kere," ungkap Wahyu.
Zayan mendengus kasar. Ia melirik tajam ke arah jendela kamar sekarang Zoya berada.
"Kenapa kau diam saja, Zay? Nggak senang?" tukas Wahyu.
"Bukan begitu. Kebetulan aku punya masalah sekarang. Ini membuatku harus berpikir dulu untuk mendekati Niken," kata Zayan.
"Masalah apa? Kayaknya serius amat."
"Ada cewek yang datang padaku dan mengaku hamil anakku!"
"What?! Itu gila. Siapa cewek itu?!"
"Namanya Zoya. Aku bahkan nggak ingat pernah tidur sama dia."
"Itulah masalahmu! Makanya, kalau mau tidur sama cewek, di ingat muka sama namanya. Sekarang kau tanggung kan akibatnya? Takutnya sih itu cewek penipu, Zay. Kau harus buktikan dulu."
"Itu yang aku mau. Gara-gara dia aku digampar sama papahku. Sialan! Kalau dia beneran penipu, maka aku akan kasih dia pelajaran sampai mampus!"
"Bener. Kau harus cari bukti dulu. Jadi gimana sama Niken? Apa kau akan tetap deketin dia?"
"Sepertinya begitu. Karena dia satu-satunya cewek yang aku suka."
"Mengenai saudara kembarmu yang kau sebut tempo hari. Aku sudah mendapatkan informasi tentangnya. Dia bekerja di kebun binatang Safari dan tinggal di gang Sejahtera bagian barat kota."
"Oke. Thanks!"
Pembicaraan berakhir di sana. Zayan mematikan telepon lebih dulu dan segera menjalankan mobilnya.
Zayan berniat ingin melihat saudara kembarnya yang tidak lain adalah Zidan. Dia memilih mendatangi rumah Zidan. Namun sayangnya tidak ada orang di rumah. Jadi Zayan menunggu di mobilnya.
Zayan sampai tertidur karena terlalu lama menunggu. Dia terbangun saat mendengar suara motor yang datang.
Hari kala itu sudah malam. Zayan lantas membuka lebar matanya. Menatap ke arah motor yang berhenti.
Terlihatlah Zidan yang baru saja turun dari motor ojek online. Zayan kaget karena wajah Zidan benar-benar sama persis sepertinya.
"Ternyata benar aku punya saudara kembar. Ini sangat sulit dipercaya," gumamnya. Anehnya dia agak kecewa karena merasa wajahnya tidak original lagi. "Wajah tampanku ada copyannya ternyata," lanjutnya.
Atensi Zayan kini teralih pada tangan kiri Zidan yang buntung. Senyuman lantas mengembang di wajah Zayan. "Wajahnya memang setampan aku, tapi dia cacat. Dia juga lusuh banget. Pasti sering nggak mandi," ejeknya merendahkan.
Zayan segera keluar dari mobil dan menghampiri Zidan. Ia sengaja memakai masker dan topi agar wajahnya tertutup.
"Zidan ya?" tegur Zayan sembari mendekat ke hadapan Zidan.
"Iya? Siapa ya?" tanggap Zidan sambil mengerutkan dahi.
Zayan lantas membuka topi dan maskernya. Saat itulah Zidan bisa melihat wajah Zayan yang sama persis seperti dirinya.
"A-apa ini nyata? Kau nyata?" tanya Zidan dengan mata membulat tak percaya.
"Ini nyata. Aku saudara kembarmu. Aku Zayan," ungkap Zayan sambil tersenyum.
Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu yg direncanakan untuk berbuat keburukan/mencelakai namun mengena kepada dirinya sendiri.
Tidak perlu malu untuk mengakui sebuah kebenaran yg selama ini disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran tidak hanya mencakup teguh pada kebenaran anda, tetapi juga membantu orang lain mendengar inti dari apa yang anda katakan.
Menyampaikan kebenaran adalah cara ampuh untuk mengomunikasikan kebutuhan dan nilai-nilai anda kepada orang lain, sekaligus menjaga keterbukaan dan keanggunan.
Mempublikasikan kebenaran penting untuk membendung berkembangnya informasi palsu yang menyesatkan lalu dianggap benar.
Amarah ibarat api, jika terkendali ia bisa menghangatkan dan menerangi. Tapi jika dibiarkan, ia bisa membakar habis segalanya termasuk hubungan, kepercayaan, bahkan masa depan kita sendiri...😡🤬🔥
Kita semua pernah marah. Itu wajar, karena marah adalah bagian dari sifat manusia.
Tapi yang membedakan manusia biasa dengan manusia hebat bukanlah apakah ia pernah marah, melainkan bagaimana ia mengendalikan amarah itu.
Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam..☺️
Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.
Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.
Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan.
Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.