🗣️🗣️🗣️ cerita ini hasil karya sendiri. tolong hargai!! yg plagiat2 saya doakan tidak tenang hidupnya sampai anak cucu. AAMIIN!!!
* * *
"wajah bodohmu itu sering terlintas dalam pikirku, nyatanya aku merindukanmu tanpa aku sadari" Daniel
Alicia Adara Dinata gadis malang yang harus menanggung sebagai istri pengganti untuk kakak sulungnya Maureen.
Daniel Prasetio, Ceo muda yang terpaksa menikahi putri bungsu dari keluarga Dinata, sebab Maureen tunangannya belum siap menikah. Daniel terpakasa menikahi Alicia karna jabatan Ceo yang dijanjikan orangtuanya akan di berikannya kalau ia sudah menikah
Maureen Angela Dinata tunangan Daniel yang tak lain juga kakak tiri dari Alicia Adara Dinata. Ia mencintai Daniel namun ia tidak mau buru buru untuk menikah sebab ia belum siap melepas kesenangannya bebas kemanapun ia mau.
"Namun keterpaksaan biasanya menjadi kebiasaan dan berubah menjadi sebuah rindu" TSYK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mickey Mouse24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSYK 30
"kenapa Dara belum bangun juga!" Daniel mencengkeram kuat kerah baju Rahmat, ini sudah waktu makan malam namun Alicia tak juga bengun padahal kata Rahmat Alicia hanya butuh istirahat
mereka saat ini duduk di sofa kamar, namun mata mereka terus mengawasi Alicia, dan hanya Rahmat lah yang menyadari kenyataan
Daniel menahan Rahmat di dalam kamar sebelum Alicia kembali sadar, sebab Daniel tak mau jika nanti Alicia lambat ditangani jika terjadi apa apa.
Daniel, lelaki yang memiliki bulu halus di area dagunya itu tak menyadari jika dirinya sekhawatir itu pada istri penggantinya itu
"tenanglah bung, nona Elis mungkin nyaman dalam tidurnya" Rahmat mengangkat kedua tangannya tanda tak berani pada Daniel
"dia tidak tidur! dia pingsan bodoh! kenapa dokter seperti mu tidak bisa membedakannya!" Marah Daniel tak setuju dengan ucapan dokter Rahmat.
jelas jelas Alicia pingsan, dan Daniel bahkan melihat bagaimana Alicia terjatuh ke lantai dengan wajah pucat, lemas dan bahkan badan Alicia cukup keras membentur lantai tadi, sama persis orang kehilangan kesadaran.
dan apa kata Rahmat tadi, tidur! Daniel bersumpah akan memecat Rahmat dan mengasingkannya di pulau hantu jika terjadi apa apa dengan Alicia
*Aku bodoh karna menyatakan nona Elis tidur, lalu sebutan untuk anda apa tuan Daniel? *****! huh, jelas jelas istrimu itu hanya mengerjai dirimu yang memang pantas di beri pelajaran " maki Rahmat panjang lebar dalam hati namun ekspresinya tetap berusaha datar agar tak dicurigai
"kenapa kau tak memberinya infus agar Dara mendapat tenaga dan dia cepat sadar" perintah Daniel
Rahmat mengerjap bingung, bingung antara menyetujui ide Daniel atau menolaknya, toh memang Alicia tidak kenapa napa.
sedangkan Alicia yang masih setia dengan kepura puraannya mendengar perkataan Daniel itu, susah payah menelan ludahnya, takut.
takut akan jarum infus yang akan menancap pada punggung tangannya saat Alicia dalam keadaan sadar dan pasti Alicia akan meringis dan sudah dipastikan Daniel akan tahu kebohongannya. bisa mati Alicia saat ini juga. pikir Alicia
Alicia Pov
Alicia yang gemetaran karna rasa yang berkecamuk dalam dirinya, rasa lelah, (lelah bekerja, dan lelah berlarian jauh) rasa was was saat mendapat kabar dari pak Wis dan Ali jika Daniel mode macan lapar.
dan ditambah kenyataan saat Alicia baru membuka pintu kamar Alicia disuguhkan tatapan tajam Daniel yang siap memangsanya, bahkan melemparinya cangkir
beruntung kesadaran Alicia masih tersisa setengah jadi masih bisa menghindari cangkir melayang itu, namun tidak lama setelah itu penglihatan Alicia benar benar kabur dan perlahan menggelap, setelah mendengar bunyi pecahan cangkir berserakan dilantai, tiba tiba pendengaran Alicia menjadi hening dan
Dugh
Alicia tidak menyadari apa yang terjadi pada tubunya selanjutnya
namun tidak berselang lama, Alicia merasa tubuhnya terbang di udara dan dalam gendongan seseorang
ya, Alicia yang sempat pingsan sebentar, namun kembali sadar saat tubuhnya dalam gendongan Daniel yang terguncang sebelum sampai di ranjang
karna takut akan mendapat amarah lagi, dan juga tubuhya sudah sangat lelah, Alicia memberanikan diri untuk tetap pura pura
Alicia hanya butuh istirahat sebentar, masalah ketahuan atas kelakuannya akan ia hadapi nanti yang penting sekarang, Alicia perlu menetralkan dulu tubuh dan perasaan takutnya
Alicia mendengar semua perbincangan orang orang dalam kamar tersebut dan yang membuat Alicia berlarut dalam drama ciptaannya saat mendengar Daniel meminta maaf dengan suara lembut padanya
"maaf" lirih Daniel
Duarr
Alicia sangat merasa bersalah atas tindakannya yang membuat Daniel khawatir padanya.
*tunggu! khawatir? hei mana mungkin sih*. batin Alicia
*tapi kenapa dia terdengar tulus. aaaiiissh!* Alicia terus membatin
Alicia semakin tidak berani membuka matanya saat mendengar semua ocehan Daniel.
namun saat Rahmat meyakinkan jika Alicia akan segera sadar Daniel baru bisa diam dan itu di manfaatkan Alicia untuk menikmati dramanya, Alicia tertidur
semenit, 10 menit, 1 jam, 2 jam
"kenapa Dara belum bangun juga!" suara lantang itu berhasil mengembalikan kesadaran Alicia dari dalam mimpi indahnya
saat Alicia akan membuka matanya tiba tiba Alicia sadar situasi saat mendengar suara Rahmat
"tenanglah bung, nona Elis mungkin nyaman dalam tidurnya"
*adduh, niat hati hanya ingin pura pura tapi kenapa malah kejebak gini sih* rutuk Alicia pada dirinya, mata yang hendak ia buka tadi kembali merekat
Alicia makin ketar ketir saat mendengar Daniel menyuruh Rahmat memberinya infus
*Mati sudah riwayatku* jerit hati Alicia
Alicia and Pov
"Baiklah aku akan memberinya infus agar nona Elis mendapat energi" putus Rahmat dan berhasil membuat Daniel melepaskan cengramannya pada kerah baju Rahmat
Rahmat mengulum senyum melihat kelopak mata Alicia kian bergerak gerak
"tenanglah, jika kau takut jarum infus menancap di tangan kurusmu, melenguhlah dan segera akhiri drama anda nona" bisik Rahmat menggoda Alicia saat sudah duduk di tepi ranjang
Duaarr
Alicia menelan ludah kasar. ternyata dirinya ketahuan sama dokter Rahmat
*sial* umpat Alicia dalam hati
"sudah siap nona? " bisik Rahmat lagi, tangannya sudah meraba urat punggung Alicia untuk jalan mengalirnya air infus
jangan tanyakan gimana ekspresi Rahmat, bibirnya mungkin sudah luka akibat gigitan karna menahan tawanya yang sedari tadi susah payah Rahmat kulum
"Kenapa lama sekali!" seru Daniel melihat Rahmat tak juga selesai menancapkan infus di tangan Alicia
"Awww" ringis Rahmat karna seruan Daniel membuatnya terkejut dan alhasil giginya benar benar melukai bibirnya, berdarah
Daniel berjalan lebar kearah ranjang
"ngh" lenguhan Alicia menuruti saran Rahmat
"kau sudah sadar" seru Daniel mendorong kasar tubuh Rahmat dan mengambil alih tempat Rahmat tadi
Akibat serangan mendadak dari tuan arogan, Rahmat terjungkal ke lantai, bokongnya mendarat cantik hingga terasa kebas
"Aww" kembali Rahmat meringis, tawa yang susah payah iya tahan sedari 2 jam yang lalu kini berbuah luka di bibirnya dan sakit pada bokongnya
sial!
karma?
hadiah dari mengumpati tuan sekaligus sahabatnya.
sedangkan Alicia mengerjap kaku melihat respon Daniel
*ada apa dengannya sih? kenapa terlihat khawatir gitu? toh disini tidak ada orang lain selain kedua tangan tangan kanannya ini* batin Alicia bingung
Daniel lega melihat Alicia kembali sadar,
Daniel tak menyadari dengan Alicia emosinya bisa redam dan naik di waktu yang sama.
namun sekertaris Ali yang sedari tadi diam menyaksikan adegan demi adegan dan memang curiga dengan gelagat dokter pribadi tuannya kini mengerti jika nyonya mudanya hanya bersandiwara karna tersadar sebelum jarum itu menancap di punggung tangannya
*tuan, sadarlah! mereka hanya mengerjaimu* teriak Ali dalam hatinya melihat keantusiasan tuannya melihat istrinya sadar, lebih tepatnya pura pura sadar karna sedari tadi memang tidak terjadi apa apa
Ali tak ingin tuannya jadi bahan tertawaan Rahmat atau Alicia nanti, tapi Ali juga tak punya keberanian menyampaikan langsung pada Daniel mengingat pribadi Daniel yang tak muda percaya, apalagi Daniel melihat langsung jika Alicia memang pingsan tadi, jadi Daniel pasti percaya dengan apa yang matanya liat
"kau baik baik saja sekarang?" tanya Daniel lagi pada Alicia karna yang ditanya hanya diam menatapnya
Alicia mengerjap, Alicia tersadar dari lamunan dan buru buru bangun
"hei, jangan ceroboh!" sentak Daniel tak sengaja karna melihat kelakuan Alicia
"maaf tuan" Alicia menundukan kepala dalam
Daniel yang mengerti maksud Alicia menghembuskan napas pelan
"berbaringlah, untuk hari ini aku berbaik hati meminjamkan ranjangku pada gadis lemah sepertimu" ucap Daniel akhirnya
"tapi tuan..."
"saya tidak ingin dibantah" seru Daniel mengingatkan pada Alicia
"Ali, suruh pak Wis bawakan makan malam untuk saya dan Dara" titah Daniel
"baik tuan"
"untuk saya juga Ali" seru Rahmat yang sudah berdiri di samping ranjang
"tidak!" tolak Daniel
Daniel menatap tajam ke arah Rahmat dan mengendikan dagunya memberi isyarat agar Rahmat keluar
*mengganggu saja* arti tatapan mata tajam Daniel
Rahmat mendengus kemudian mengangguk juga akhirnya
"baiklah baiklah"
"nona Elis jika terjadi apa apa segera menghubungiku, aku selalu ada unt__"
"pulau hantu sepertinya butuh penghuni" ucap Daniel dingin dan melirik jengkel ke arah Rahmat
"saya keluar! " seru Rahmat mengambil tasnya dan melangkah cepat keluar kamar
#######
happy reading readers
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia halu