NovelToon NovelToon
Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:53.9k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Napas Kecil yang Menggetarkan

Jam menunjukkan pukul 23.18.

Kayla baru saja keluar dari ruang visit pasien VIP. Ia melepas masker dan meregangkan lehernya yang kaku. Hari itu terlalu panjang — dua pasien operasi, satu pengantar rawat inap, dan… empat cangkir kopi yang sudah tak berasa.

Baru saja ia ingin duduk di kursi staf, suara dari speaker rumah sakit menyentak:

"KODE MERAH. IGD. PASIEN ANAK KRITIS. BUTUH BANTUAN DOKTER MUDA SEKARANG."

Refleks, Kayla berlari. Jas putihnya berkibar di lorong yang sunyi.

Ruang IGD

Seorang anak laki-laki usia sekitar 7 tahun terbaring di ranjang darurat. Tubuhnya lemas, napasnya cepat dan tidak beraturan.

Seorang dokter senior memberi instruksi cepat, “Anak ini masuk dalam keadaan sesak berat, suhu tubuh drop, dan jantung berdebar tak teratur. Riwayat penyakit jantung bawaan, belum operasi.”

Kayla mendekat, mengenakan sarung tangan dan masker.

Matanya terpaku pada wajah anak itu.

Anak itu membuka mata setengah dan bergumam lemah, “Mama… sakit…”

Kayla menahan napas. Suara itu kecil.

Tapi menikam lebih dalam dari semua ucapan marah pasien manapun.

“ Siapa namamu?” Kayla membungkuk pelan.

“Re… Reyhan…” jawab anak itu pelan

“Reyhan kuat, ya? Sekarang Kakak akan bantu kamu supaya napasmu enak lagi, ya…” ujar Kayla

Anak itu mengangguk pelan, lalu batuk keras.

Tiga jam berlalu.

Reyhan sudah ditransfer ke ruang PICU (perawatan intensif anak). Kayla duduk di kursi kecil di sampingnya, sambil mencatat kondisi.

Suster menyentuh lengannya, “Dokter Kayla, istirahat dulu. Sudah hampir jam tiga pagi.”

Kayla menggeleng pelan. “Aku tetap di sini. Kalau dia bangun dan ketakutan, siapa yang dia kenal selain kita?”

Suster menatapnya. “Kamu suka anak-anak, ya?”

Kayla terdiam. "Aku suka… Tapi aku takut. Karena mereka kecil, rapuh, dan aku takut gagal menyelamatkan mereka."

Reyhan membuka mata sedikit. Tangannya mencari-cari dalam gelap.

Kayla langsung memegangnya. “Ini Kak Kayla. Reyhan masih di rumah sakit. Aman, ya…”

Reyhan menggenggam erat. “Kalau aku mati… Mama aku nanti nangis gak, Kak?”

Pertanyaan itu menghantam dada Kayla seperti pukulan tak terlihat.

“Reyhan gak akan mati. Karena Kakak ada di sini, dan semua dokter di sini sayang sama Reyhan.” jawab Kayla pelan

Reyhan mengangguk kecil. “Kalau aku sembuh… Kakak temani aku main layangan ya…”

Kayla menahan air mata. “Janji.”

Dua hari kemudian

Reyhan membaik.

Ia duduk di ranjang, mengenakan masker oksigen kecil, dan menggambar di kertas gambar yang dibawakan Kayla.

“Ini Kak Kayla. Aku gambar Kakak jadi malaikat.” ujar Reyhan pelan

“Wah, rambut Kakak keriting banget di gambar ini.” ujar Kayla

“Emang kayak mi instan, Kak.” jawab Reyhan

“Hahaha!” tawa mereka pun terdengar

Tawa mereka memenuhi ruang perawatan. Kayla bahkan tak sadar, beberapa dokter lain memandangi mereka sambil tersenyum haru dari balik kaca.

Malam itu, Kayla kembali ke ruang staf. Ia duduk di depan cermin kecil di loker, melepas masker pelan-pelan.

Lalu ia membuka jurnal kecilnya dan menulis:

"Hari ini Reyhan bilang aku malaikat. Tapi aku bukan. Aku cuma manusia yang tak ingin kehilangan anak kecil yang baru saja mengenal harapan."

"Mungkin… Aku memang harus jadi dokter anak"

"Karena di dunia yang keras, anak-anak butuh seseorang yang bisa menyentuh luka mereka — tanpa membuatnya tambah sakit."

...----------------...

Sore itu, hujan mengguyur pelan atap rumah Pak Albert.

Kayla duduk di ruang tamu sambil memegang secangkir teh melati. Pak Albert, seperti biasa, duduk di kursi rodanya sambil memandangi taman basah.

"Jadi," katanya membuka percakapan, "katanya kamu mulai ngelirik spesialis anak?"

Kayla tersenyum kecil. “Dengar dari siapa, kek?”

“Kalau cucu ku satu-satunya mulai senyum sendiri setelah dari ruang PICU, ya aku curiga.” jawab kakek Albert

Kayla terkekeh. “Mereka... istimewa, kek. Anak-anak itu... punya cahaya sendiri.”

“Dan kamu punya cara menyalakan cahaya mereka.” kakek Albert menatap tajam. “Kamu punya tangan penyembuh, Kay.”

Kayla terdiam. Lalu berkata pelan, “Tapi aku takut…”

“Takut gagal?” tanya kakek Albert

Kayla mengangguk. “Anak-anak... terlalu murni. Saya takut kalau saya membuat satu kesalahan saja, luka mereka akan terus dibawa seumur hidup.”

Pak Albert menarik napas dalam.

“Dengar, Kayla. Ketakutan itu tanda kamu manusia. Tapi pilihanmu untuk tetap melangkah meski takut... itu yang membuatmu istimewa.” jelas kakek Albert

Setelah dari rumah kakek Albert Kayla melakukan video call dengan Cika, Lala, dan Rina.

Mereka bertiga sudah menunggu di layar.

Cika: “Kamu beneran mau jadi dokter anak?”

Kayla: “Masih mikir. Tapi Reyhan... dia banyak mengubah cara pandangku.”

Lala: “Kamu bukan cuma cocok jadi dokter anak. Kamu lahir untuk itu.”

Rina: “Aku gak percaya takdir, tapi aku percaya kalau luka masa lalu kamu... memang disiapkan untuk nyembuhin anak-anak seperti Reyhan.”

Kayla tertawa sambil mengusap matanya yang basah.

Kayla:“Kenapa kalian selalu tahu cara bilang hal yang bikin aku nangis?”

Tiga hari kemudian.

Sore yang cerah, Kayla mendapat pesan singkat:

Dari: Ibu Reyhan

“Dokter Kayla, kami ingin mengundang ke rumah. Reyhan punya kejutan untuk Kakak.”

Kayla pun datang. Rumah sakit menuju kamar saat mengetuk pintu, Reyhan sendiri yang membukakan.j

“Dokteeer!” serunya, langsung memeluk Kayla.

“Ih, Reyhan udah sehat bener, ya? Nanti Kakak cek beneran nih, sehat gaknya.” ujar Kayla

“Masuk dulu!” ibu Reyhan menyajikan teh dan kue kukus.

“Reyhan memberikan kertas besar yang digambar dengan krayon warna-warni. Ia menyerahkan pada Kayla dengan senyum lebar.

Di tengah gambar itu ada sosok perempuan dengan jas putih, dan anak kecil di pangkuannya. Di atasnya tertulis:

“Kak Kayla, Dokter Hati Anak-anak”

Kayla tak bisa berkata-kata. Air matanya menetes satu per satu.

“Ini Reyhan gambar sendiri?” tanya Kayla

“Reyhan pengen Kak Kayla terus jadi dokter. Supaya banyak anak bisa senyum kayak Reyhan.” ujar Reyhan

Kayla memeluk Reyhan erat. “Makasih, Reyhan… ini hadiah terbaik sepanjang hidup Kakak.”

Saat pulang, Kayla duduk di angkot sambil memegang gambar Reyhan di pangkuannya.

“Ibu…Hari ini aku diberi gelar oleh anak kecil yaitu ‘Dokter hati anak-anak.’ Bukan gelar akademik.Tapi aku merasa… akhirnya aku tahu siapa aku.

Aku bukan anak yang tak diinginkan lagi.

Aku... adalah cahaya kecil bagi mereka yang pernah merasa gelap.”

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
Lisa
Sedih banget Kak..penyesalan dari ayah Arman..Tuhan sudah memanggilnya ampuni semua dosanya y Tuhan..utk Kayla tetap tegar & kuat y..
Mutiara Nisak
jd termehek2 kan mak,nyesek banget isi surat nya,dr kecil berjuang sendiri d bawah kaki sendiri ,bercucuran darah dan keringat,demi masa dpn yg jauh lbh baik,meski tanpa ada orang yg mendukung nya....trs lah jd kayla yg mempunyai semangat yg luar biasa...demi orang2 yg membutuhkan uluran tangan mu..
Noey Aprilia
Nyesek ga sih jd kayla???
dia emng hbat,tgar...tp d dlm htinya psti skit...antara mmaafkn,tp tak bs mlupakan....tp skrng,ayhnya jg udh prgi...
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
jd si triplets blm pernah ktmu kakeknya langsung ya thor???

btw istri dan anak2 nya bpk nya kayla kemana??
Noey Aprilia
Ya ampuuunn...
mkin hri mkin rme aja.....mkin pntr pula,bikn ortunya puyeng... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lisa: ya nih si kembar ada² aj y tingkahnya dewasa banget 😊
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Eskael Evol
cerita dan gaya bahasa menjiwai banget 👍
good thor ❤👍
Eskael Evol
keren Kayla
keren thor❤❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
so sweet Liam ❤❤❤❤
Eskael Evol
luar biasa kakek Albert ❤❤❤❤
Adinda
sok banget kau arman emang kamu memberikan kayla apa dari bayi Saja kau tak menganggapnya Dan Tak sudi melihat anakmu
Eskael Evol
seruuuu 👍
Adinda
gak usah dimaafin Ayah seperti itu Kayla,kalau gak cinta ibunya sebaiknya pikirin anaknya darah dagingnya bukan anak sekecil itu diusir Dan dibuang
Eskael Evol
suka banget dg cara Liam pedekate
Eskael Evol
terharuuu
good thor👍
trmksh 🙏
Adinda
nangis aku bacanya thor😭😭😭
Eskael Evol
Luar biasa
Eskael Evol
Lumayan
Eskael Evol
hayo dokter gas poll
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!