NovelToon NovelToon
The Way He Touched Me

The Way He Touched Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Beda Usia / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Cinta bukan hanya tentang rindu dan sentuhan. Tapi juga tentang luka yang diwariskan, dan rahasia yang dikuburkan."

Kael Julian Dreyson.
Satu pria, dua identitas.
Ia datang ke dalam hidup Elika Pierce bukan untuk mencintai ... tapi untuk menghancurkan.

Namun siapa sangka, justru ia sendiri yang hancur—oleh gadis yang berhasil membuatnya kehilangan kendali.

Elika hanya punya dua pilihan :
🌹 Menikmati rasa sakit yang manis
atau
🌑 Tersiksa dalam rindu yang tak kunjung padam.

“Kau berhasil membuatku kehilangan kendali, Mr Dreyson.” — Elika Pierce

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Raja yang Kehilangan Kendali

...❤︎...

..."Rencananya sempurna. Sampai raja itu jatuh pada pion ciptaannya sendiri."...

...❤︎...

Usai menyantap makanan di sebuah kafe, Logan memutuskan untuk mengantar Elika pulang. Namun, gadis itu tiba-tiba mengubah pikirannya.

"Logan ... aku ingin bertemu Kael."

Logan menoleh ke samping. Kemudian menaikkan alisnya sambil tersenyum setan yang khas ia miliki. "Whatever the lady wants."

Tak membutuhkan waktu yang lama, sedan mewah yang mereka tumpangi berhenti di depan lobi gedung PG Auto Corp. Dua orang petugas keamanan membukakan pintu untuk Logan dan Elika dengan sopan. Lalu, keduanya pun berjalan menuju ke lift.

Namun, sebelum Elika dan Logan masuk ke dalam lift, ponsel Elika berdering. Ada panggilan masuk dari Emma. Elika mengangkat panggilan tersebut.

"Halo—"

^^^"Elika, kembali ke hotel, SE.KA.RANG."^^^

Suara Emma bergetar. Terdengar tangis yang begitu putus asa di sebrang panggilan telefon.

^^^"Barusan ... Papa kamu ditangkap Interpol."^^^

^^^"Mama ... Mama takut, El."^^^

Sekujur tubuh Elika mendadak kaku. Jantungnya memanas dengan pikiran yang mendadak berantakan. Ia tak tahu situasi sebenarnya saat ini seperti apa. Dan satu hal yang pasti, ia harus segera kembali ke hotel.

Elika melangkah mundur dengan perlahan. Matanya bergetar dengan degup jantung yang tak bisa tenang walau hanya sedetikpun!

"Elika?" Logan menatap Elika dengan ekspresi terheran-heran. Wajah Elika memucat. Beberapa saat kemudian, ponsel miliknya berbunyi. Ia mengangkat panggilan tersebut.

^^^"Conner sudah berhasil diamankan."^^^

Sebuah kalimat itu membuat Logan tahu, kenapa ekspresi Elika berubah seperti itu.

Lift berbunyi karena terlalu lama menahan pintunya. Sesaat kemudian, dengan sendirinya pintu lift itu tertutup, bersamaan dengan kepergian Elika yang tak tahu kemana arahnya.

Logan menghela nafasnya. Di satu sisi, seharusnya ia merasa lega, karena rencana ia dan Kael sukses. Namun, di sisi lain ... Elika adalah seorang gadis yang tak tahu apa-apa. Apakah ia dan Kael terlalu kejam?

Saat Logan membuka pintu ruangan Kael, ia melihat atasan sekaligus sahabatnya sedang berdiri menatap pemandangan kota dari lantai 47. Kedua tangan pria itu tersemat ke dalam saku celana.

Kael berbalik badan dengan perlahan. Ia mencari sosok yang ada dipikirannya di balik tubuh tegap Logan. Saat tak melihat sosok yang ada dipikirannya, ekspresi wajahnya berubah. Dan bibirnya, tak tahan untuk tak bertanya.

"Dia ... pulang?" tanya Kael penasaran.

Logan melangkah. Mendekat ke arah Kael dengan ekspresi tenang. "Conner sudah ditangkap."

Kael tidak terkejut dengan ucapan Logan. Tapi ia penasaran dengan Elika. "Aku menanyakan Elika. Di mana dia?"

Suara Kael terdengar dingin dan penuh penekanan.

"Dia kembali ke hotel. Tadi Emma menghubunginya."

Mendengar jawaban Logan, Kael langsung duduk di meja kerjanya. Lalu ia bergegas membuka laci dan mengelurkan ponsel yang dulu sempat ia gunakan saat menyandang identitas Julian.

Tak lama usai ponsel itu hidup, ada begitu banyak pesan tertunda yang masuk. Dan semua itu hanya dari satu nama. Elika.

^^^"Kael, kau di mana? Kenapa kau tak bisa dihubungi?"^^^

^^^"Aku rindu. Apa kau masih marah?"^^^

^^^"Aku janji, kalau kita bertemu lagi, aku akan menjadi anak yang baik."^^^

^^^"Kael, aku di depan apartemenmu. Aku akan ke sini setiap hari sampai kita bertemu."^^^

^^^"Aku merindukanmu. Tak peduli kau itu Julian atau Kael. Bagiku, kau orang yang sama di hatiku."^^^

^^^"Kau jahat Kael. Rasanya aku mau mati karena sangat merindukanmu."^^^

Dan masih ada banyak pesan lainnya di waktu yang berbeda dari gadis itu. Namun, Kael langsung membuka sebuah aplikasi di mana ia dapat melihat titik koordinat Elika.

"Dia sudah di hotel." Suara Kael pelan. Namun terdengar khawatir. "Kau ... pergilah mengawasinya."

... ❤︎...

Seorang anak laki-laki turun dari sedang mewah dengan ekspresi yang sangat girang. Di tangannya, ia sedang memegang sebuah lukisan. Lukisan itu adalah karya pertamanya, di mana ada dirinya di tengah, sementara di sisi kiri dan kanan ada kedua orangtuanya.

"Ibuuuu ...." Kael kecil berlari dengan sangat girang, memasuki rumah mewah yang ia dan keluarga kecilnya tempati.

Namun, langkahnya terhenti saat ia berada tepat di ambang pintu kamar. Karena saat itu, ada beberapa asisten rumah tangga, tukang kebun dan satpam yang sedang berkumpul di dalam sana.

Di tengah-tengah kamar, di mana ada kasur yang lengkap dengan kanopinya, terlihat tubuh tak bernyawa seorang wanita hamil yang sedang menggelantung dengan tali. Dan tali itu menyatu dengan atap kanopi kayu.

Wanita itu, tak lain dan tak bukan adalah Greta Friedrich, ibu kandung Kael Friedrich.

Tak ada yang berani mengambil keputusan apapun saat melihat mayat wanita hamil itu gantung diri. Bahkan para pembantu rumah itu semuanya berkumpul dan saling berbisik sambil menunggu kedatangan polisi.

"Ibu?" Kael yang polos itu melangkah pelan masuk ke dalam kamar orangtuanya. Langkahnya pelan, santai dengan ekspresi yang tak mengerti, seolah-olah sedang bertanya, 'situasi apa saat ini?'

"Ibu," Kael mengangkat lukisan yang ia buat. "Lihat. Kael menggambar keluarga kita. Tapi ... tapi Kael tidak menggambar adik."

"Karena ... adik masih di perut ibu."

Kael memegang kaki Greta yang sudah memucat dan dingin. Tubuhnya yang tergantung itu bergerak saat disentuh Kael.

Robert—tukang kebun—ingin menahan tubuh Kael, namun Lisa—asisten rumah tangga—menahan lengan Robert.

"Ibu, lihat ini," lagi-lagi Kael menunjukkan lukisannya. "Ibu marah karena Kael tidak menggambar adik juga?"

Di saat yang sama, polisi datang dan berhamburan masuk ke dalam kamar itu. Semua di suruh menepi dan salah satu polisi laki-laki menggendong Kael.

"Turunkan aku!" Kael berteriak histeris saat tubuhnya dibawa menjauh dari tubuh ibunya. "Turunkan!"

"Ibu! Aku tidak mau pergi! Ibuuuu!"

"Ibuuu! Bangun!"

"IBUUUU!!!"

Kael dewasa bangun dengan nafas yang terengah-engah. Keringat membasahi tubuhnya. Kemeja kantor yang belum sempat ia ganti tadi terlihat berantakan.

Lagi. Untuk kesekian kalinya ia memimpikan kejadian kelam di masa lalu itu. Salah satu kejadian yang memicu dirinya untuk membuat Conner Pierce sengsara sebelum mati.

Di atas sofa empuk kualitas tinggi itu, Kael mengepalkan tangannya dengan penuh kebencian. Membayangkan wajah Conner Pierce saja cukup membuat ia kembali berapi-api setelah memimpikan Greta yang bunuh diri hampir di setiap tidur malamnya.

Ponsel Kael berbunyi. Ia langsung mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya.

^^^"Elika."^^^

^^^"Hari ini dia kembali ke Houston."^^^

"Mendadak?" tanya Kael dengan dahi mengkerut.

^^^"Aku tidak tahu. Tapi aku mendapatkan jadwal penerbangannya malam ini."^^^

Kael langsung bangkit dari ranjangnya. Kemudian ia keluar dan memasuki salah satu mobil sport yang ada basemant rumah mewahnya. Ia mencengkeram stir mobil dengan penuh amarah. Sementara kakinya menekan pedal gas dengan sangat kuat agar mobil itu bergerak dengan kecepatan tinggi. Apapun yang terjadi, ia harus segera tiba di bandara.

"Elika. Sudah kukatakan sebelumnya, sekalinya kau masuk ke dalam hidupku, tak ada jalan untuk keluar."

...❤︎❤︎❤︎...

...To be continued .......

1
Sleepyhead
Love is the ultimate winner because it brings us joy, fulfillment, and a sense of purpose..

But love can also be a disaster due to the hatred and resentment that lingers....
Sleepyhead
Yess, you're so mean
Ita rahmawati
mimpinya kael serem bgt,,tp masih penuh misteri 🤭
Ita rahmawati
itu mah si lagan yg demen belanja 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
ayolah elika gk usah ikut campur urusan ortumu sm kael,,bangkrut ya udh biarin kalo kael mau balas dendam ya biarin juga 🤣
Sleepyhead
This is fuckin insane.. she's totally beauty, thats why Kael adoring U
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ oooh i see, Logan Shopocholic yaah.... wkkwkkk
Sleepyhead
Dah, Elika... mending lu cabut aj dah dari sisi Kael...
Lagian ku merasa hidup lu ga pantas utk bersanding dengan Kael bukan..
ditambah finansial orangtua lu udh ga menunjang utk hidup hadon, pergi jauh-jauh..
support dr anak satu-satunya akan lebih dibutuhkan untuk orangtuamu..

Dan tinggalkan Kael dengan seribu penyesalan terdalam karena terlalu sibuk dengan mendendam.
Ita rahmawati
kamu gk akan bisa menolak pesonanya elika kael 🤣🤣
W I 2 K
wanita cerdas..... 👍👍
vj'z tri
auto panas dingin ya mr.kael mmm 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Hummm.. nakal tp suka 🤣🤣
Sleepyhead
Yah solusinya Junior Kael harus hadir di antara mereka, agar dendam dimasa lalu mencair
Sleepyhead
Cinta yg rumit yahhhh... huuuftt
Ita rahmawati
gk usah khawatir kael,,apapun yg terjadi elika akn ttap bersamamu ,,mungkin tapi 🤣
Sleepyhead
Gadis nyaa 🤭😂 Kael Kael Kael u R totally foolish and childish
Sleepyhead
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Sleepyhead
OH my.. she's beauty
Sleepyhead
Barely, Love and hate are two sides of the same coin...
Indeed Love and hate have equal emotional intensity, but opposite directions, and one can swiftly turn into the other with betrayal or heartbreak
Sleepyhead
It feels like my heart is being torn apart, stabbed by multiple knives.... /Cry//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!