NovelToon NovelToon
Diikat Utang

Diikat Utang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Penyesalan Suami / Pembantu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.

Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.

Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.

Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Berita Duka

"Jadi maksudmu, orang yang selama ini kita cari adalah Icha?" Putra tersentak.

"Iya. Nona Icha memberikan kalungnya kepada Maira. Oleh sebab itu penyelidikan saya terhambat karena kalung itu tidak ditemukan. Dan maaf sekali Bos. Ini rambut punya Nona Icha. Saya curiga Nona Icha dan Nyonya Carmen ada hubungan darah. Saya mohon Bos bisa mencocokkan DNA mereka."

Putra mengambil sample rambut punya Icha dan Carmen. Zaki menemukan banyak kemiripan dari Carmen dan Icha. Zaki juga mendapatkan informasi, ternyata Raffi ingin menguasai harta Carmen.

Raffi sebenarnya mempunyai selingkuhan di belakang Kania. Raffi sangat mencintai selingkuhannya dan demi dia, Raffi selalu mengabulkan keinginannya untuk memenuhi gaya hidupnya. Oleh sebab itu Raffi mempunyai banyak utang.

Raffi mencoba peruntungannya bermain judi online. Awalnya Raffi beberapa kali menang dan akhirnya Raffi ketagihan. Raffi tidak bisa menahan diri akhirnya Raffi mencari pinjaman uang secara online. Raffi hampir bangkrut. Selingkuhan Raffi meninggalkannya karena Raffi tidak punya uang.

"Atas dasar apa pernikahan Fairel dan Icha?"

"Yang saya tau, Bos besar ingin melindungi Nona Icha karena Bos besar adalah sahabat dari Nyonya Carmen. Sedangkan Tuan Fairel ingin membalas dendam karena Nona Icha pelaku tabrak lari yang menyebabkan Tuan Fairel lumpuh," jawab Zaki.

Zaki juga menceritakan kronologis kejadian saat Fairel tertabrak. Putra sangat yakin bukan Icha pelakunya. Dan kebetulan saja tanda pengenal Icha ada di tempat kejadian. Yang Putra tahu, Icha tidak bisa nyetir mobil.

Zaki akan mencari informasi tentang kecelakaan Fairel. Putra sangat puas dengan kerja Zaki. Tapi Putra juga sangat menyesalkan tindakan brutal Zaki terhadap Icha. Putra menyuruh Zaki pergi ke rumah sakit untuk berobat dan biaya rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Putra.

...----------------...

Icha mengalami mimpi buruk. Di dalam mimpinya Icha melihat seorang wanita yang dipanggilnya bunda terbaring di dalam ruangan dengan banyak alat medis di tubuhnya. Wanita itu mengalami kejang-kejang setelah disuntik seorang perawat.

Icha terbangun dengan napas tersengal, keringat dingin dan jantung yang berdetak sangat kencang. Wajah dan persendiannya sakit semua. Pangkal lidah terasa sakit saat menelan ludah. Icha mengambil air mineral yang ada di meja nakasnya.

Icha mengamati wajah Fairel yang tidur di sebelahnya. Alis tebal melengkung sempurna. Bulu mata yang lentik dan panjang. Hidungnya mancung tidak terlalu besar. Bibirnya tipis dan berkulit putih.

Setelah sekian lama menatap, Icha tidak menemukan rasa terhadap Fairel. Icha masih meragukan ucapan Fairel yang bilang mereka sudah menikah. Di jari Fairel tidak ada cincin yang melingkar begitu juga di jari Icha seperti pasangan menikah pada umumnya.

Icha tidak bisa tidur. Icha mencari sesuatu yang bisa menghilangkan rasa bosannya. Icha membuka laci yang ada di sebelah kirinya. Icha menemukan sebuah buku harian. Icha membuka dan membaca helai demi helai. Ternyata itu adalah buku harian milik Icha.

Icha meneteskan air mata. Perjalanan hidupnya sungguh pahit. Icha harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup dan sekolahnya. Dari buku harian itu pula, Icha mengetahui ayah angkatnya menjual Icha dan menikahkannya dengan orang tua dan cacat. Icha kembali memandangi Fairel.

Dia bukan suamiku, dia tampan dan muda, ucap Icha dalam hati.

Icha terus membaca buku harian itu. Icha dan suaminya yang bernama Fairel telah menandatangani kontrak pernikahan.

Apa? Jadi aku dengan dia hanya nikah kontrak? Icha terus membatin.

Lembar terakhir dari buku harian. Di situ tertulis perlakuan kasar yang Icha dapat dari Fairel. Luka yang membekas di kening dan dalam hati. Walaupun Fairel orang yang kejam tapi biaya pengobatan ibu angkatnya dibayar oleh Fairel.

Icha kemudian menemukan alasan Fairel menikahinya karena ingin balas dendam. Fairel menuduh Icha menabraknya yang membuat Fairel lumpuh.

Oh tidak, ternyata dia orang jahat. Aku harus kabur, kata Icha dalam hati.

Icha menemukan tas berwarna hitam di bawah tempat tidurnya. Icha memasukkan obat-obatan yang ada di atas nakas. Icha meminum obat anti nyeri. Dengan sangat perlahan Icha turun dari tempat tidurnya.

Saat kaki Icha menapak lantai kamar, Icha merasakan nyeri teramat sakit di sekujur tubuhnya. Icha juga kehilangan keseimbangan. Icha mencoba merangkak dengan sangat perlahan. Icha harus keluar dari kamar itu sebelum Fairel terbangun.

Icha berhasil keluar dari kamar. Dengan napas yang hampir habis dan tenaga yang terkuras, Icha bersandar di dinding depan kamarnya.

Icha melihat jam dinding masih berhenti di angka 2, hari juga masih gelap, tidak ada suara, hening. Icha mencoba berdiri, perlahan berjalan walau rasa sakit masih terasa. Icha sedikit menjauh dari kamarnya. Langkah Icha terhenti karena ada seseorang yang memegang lengannya.

Icha memejamkan matanya. Icha takut ketahuan Fairel. Icha menutup mulutnya.

"Icha, Icha, mau ke mana?"

Bukan suara Fairel. Icha perlahan membuka mata dan menoleh ke belakang. Itu adalah suara Putra, orang yang beberapa kali di lihatnya.

"Icha, kamu mau ke mana?" Putra mengulangi pertanyaannya.

"Hmmm, maaf, bisa bantu saya keluar dari rumah ini? Saya takut, orang yang ada di dalam kamar itu akan menyakiti saya," pinta Icha.

Putra segera meminum air putih yang ada di tangannya. Putra menaruh gelas itu di atas meja. Putra menyuruh Icha untuk menunggunya sebentar. Putra dengan sedikit berlari masuk ke dalam kamarnya.

Putra keluar setelah berganti pakaian. Putra mematikan CCTV di rumah Fairel. Putra meminta izin untuk menggendong Icha dan memasukkannya ke dalam mobil. Putra dengan leluasa bisa kabur membawa Icha karena tidak ada seorangpun di rumah selain Fairel. Mereka pergi meninggalkan rumah Fairel.

Putra memperkenalkan dirinya kepada Icha. Putra adalah saudara angkat Icha. Putra harap Icha tidak takut dan merasa asing terhadap dirinya. Putra bertanya kenapa Icha ingin meninggalkan rumah Fairel.

Icha takut dengan Fairel setelah menbaca buku hariannya. Icha tidak ingin membiarkan Fairel terus menyakitinya. Icha bertanya kepada Putra apalah luka yang ada ditubuhnya sekarang ulah Fairel.

Putra menjawab tidak. Walaupun Fairel kejam tapi Fairel tidak akan sekeji itu kepada Icha. Icha diculik dan dipukuli karena adanya kesalahpahaman. Penculik itu mengira, Icha adalah orang yang selama ini membully adiknya. Dia ingin balas dendam tapi salah sasaran.

"Kenapa nasibku begini Kak?" Icha dengan lesu menatap Putra.

"Icha, kamu yang sabar ya," Putra mengusap kepala Icha.

"Apa aku juga yang menabrak Kak Fairel?" tanya Icha lagi.

"Aku yakin bukan. Aku akan menyelidikinya. Kamu ingin tinggal di mana?"

"Di mana saja, asal Kak Fairel tidak tau," jawab Icha.

"Baiklah," Putra fokus dengan setirnya.

Icha juga menceritakan tentang mimpinya kepada Putra. Mimpi ibu angkatnya yang berada di rumah sakit yang kejang-kejang setelah disuntik perawat. Putra segera menghubungi Zaki. Putra meminta tolong mencari tahu keadaan Carmen.

Setelah 10 menit kemudian, Zaki menghubungi Putra. Putra melirik ke arah Icha yang menunjukkan raut kecemasan. Putra hanya diam, menutup telepon dan meluncur kencang ke rumah sakit.

"Kenapa kita ke sini Kak?" tanya Icha saat mereka memasuki halaman rumah sakit.

Putra tidak menjawab. Putra keluar mobil, masuk ke dalam rumah sakit meminjam kursi roda untuk Icha. Putra mengangkat Icha. Putra mendorong Icha di atas kursi roda. Seseorang menunggu mereka di depan ruangan VVIP bersama seorang Dokter.

"Apakah ini keluarga pasien atas nama Nyonya Carmen?" tanya Dokter.

"Iya, ini anaknya," jawab Putra memegang pundak Icha.

"Mohon maaf sebelumnya. Kami sudah semaksimal mungkin melakukan yang terbaik untuk Nyonya Carmen," Dokter memandangi mereka berdua.

"Apa yang terjadi?" kali ini Icha yang bertanya.

"Nyonya Carmen meninggal dunia."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Ihhhh ne org 👊👊👊👊👊
Nashira
Ngebet banget jadi istri Fairel, siapa lu 🤣🤣🤣🤣
Alesha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queen
Baru calon istri, Icha istri sah
Fang
Lu Sofia yg keluar 😅
Queen
Bahaya ternyata insomnia
Fang
tukang gosip, mulut ghibah, mantap ,😃😄😅
Queen
tukang gossip 🤣
Fang
Fairel ini beneran jatuh cinta atau cuman merasa bersalah ?
Queen
Emang beneran jatuh cinta si Fairel? Apa karena merasa bersalah trus gimanan? Jadi bingung
Queen
Waduh 😄
Fang
Jgn percaya Cha. Dia kejam, jahat, cari org lain az.
Queen
Lho?????
Queen
Ternyata kartu pelajar Icha gak hilang. Jadi jaminan utang.
Queen
What? Vahira yg tabrak Fairel 😱
Na!
Ih, gak adil banyak
Na!
Apa yg terjadi?
Aila
Kok dilepas sih. Cinta boleh, tp dia bikin lu lumpuh
Aila
Seharusnya balas dendam ke Vahira. Fairel gak adil. Icha jadi korban balas dendam yg salah
Aila
Oh, pelakunya Vahira 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!